Final

My Best Friend And My Love(Bahasa Indonesia)

14 Februari 2014, pukul 8 malam

 

Tahun ini adalah tahun ketigaku di sekolah ini.

Dan sekarang tanggal 14 Februari. Apa yang membuat tanggal ini begitu special?

Tentu saja Valentin!!

Tebaklah apa yang kulakukan hari ini? Aku menatap layar laptop tuaku dan hanya menonton video – video lama.

Tidak seperti teman sekelasku lainnya yang sibuk dan panik membuat bebereapa cokelat dan memberikannya ke anak laki – laki yang mereka sukai, aku lebih memilih diam.

Kenapa? Aku takut.

Takut akan apa? Aku takut akan disakiti lagi. Aku tak ma tersakiti untuk kedua kalinya.

Aku harap aku tidak jatuh cinta ke sahabatku sendiri, Jungkook.

Jungkook dan aku adalah sahabat sejak kami masih memakai diapers dan kami sudah seperti kakak dan adik.

Tahun demi tahun, perasaanku kepadanya berubah.

Aku tak lagi melihatnya sebagai sahabat yang sangat bodoh, lucu, tapi sangat peduli kepadaku.

Sekarang, aku melihatnya sebagai lelaki.

Lelaki yang menyenangkan dan baik.

Sedihnya, perbedaan diantara aku dan ia sangatlah berbeda. Seperti bumi dan langit.

Sangatlah susah untuk membayangkan diriku dan ia berjalan bersama – sama. Bergandengan tangan.

Tapi sangatlah mudah untuk membayangkan diriku dan ia berjalan bersama – sama dengan candaan dan tawa keluar dan mulut kmia.

Dan sekaeang aku selalu berusaha menghindari Hari Valentin, karena dua tahun yang lalu aku sudah tersakiti oleh diriku sendiri.

Aku tersakiti oleh kebodohanku, kenaifanku, dan perasaanku terhadap Jungkook.

Tepat dua tahun yang lalu di Hari Valentin, aku melihat seorang gadis yang sangat lucu, cantik dan lembut memberikan sepaket cokelat kepada Jungkook. Aku segera pergi setelah melihat itu.

Hatiku tidak cukup kuat untuk melihat itu lagi.

Aku takut Jungkook akan berpacaran dengan gadis itu karena persahabatanku dengannya akan menghilang dan hatiku akan hancur menjadi kepingan karena kenyataan tersebut.

Tapi keberuntungan ada disisiku. Jungkook tidak berpacaran dengan gadis itu.

“Kenapa kau tidak berpacaran dengannya? Dia lucu, lembut, dan….feminim,” kataku kepadanya.

“Kau mau aku berpacaran dengannya?” Tanya Jungkook balik kepadaku.

“It…Itumah terserah kamu.”

“Dia tidak secantik itu kok, kamu masih lebih cantik daripadanya,” Jungkook berkata kepadakku sambil menyengir dan memperlihatkanku barisan giginya yang putih. Aku dapat merasakan bahwa pipiku memerah semerah tomat.

Tapi itu adalah masa lalu.

Sejak saat itu aku selalu takut kepada Hari Valentin.

Aku takut Jungkook akan menerima seseorang selainku dan melupakanku.

Aku terlalu takut dan malu untuk mengatakan perasaanku yang sesungguhnya kepada Jungkook.

Dan sekarang aku tak dapat melakukan apapun.

Aku menutup laptopku dan melihat kearah jendela.

Tiba – tiba handphoneku berbunyi.

Itu Jungkook.

Aku mengigit bibir bawahku dan menjawab telepon itu.

“Ha-lo?” kataku sedikit tergagap.

“Jangan menjerit dan berteriak, oke?” kataya dari seberang sana dengan segera.

“Apa ada yang salah, Jungkookie?” tanyaku kepadanya, aku berusaha yang terbaik untuk terdengar setenang mungkin.

“AKU PUNYA PACAR SEKARANG!!” teriaknya di telingaku. Teriakannya penuh dengan semangat dan kebahagiaann.

Aku kehilangan gengaman akan handphoneku dan menjatuhkan itu ke lantai. Layarnya pun retak.

“Apa kau masih disana?” Tanya Jungkook dengan khawatir.

Air mata mulai memenuhi mataku.

Aku tak bisa menahannya lagi.

Hatiku hancur menjadi serpihan ketika satu persatu air mata mulai menetes dari mataku ke pipiku dengan suara Jungkook yang mulai menghilang.

***

Bagaimana? Apakah kalian menyukainya? XD

Jangan lupa untuk berkomentar ya^^ aku sangat menghargai setiap komentar

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
namdaee92
Versi Bahasa Indonesia XD

Comments

You must be logged in to comment
Mumuutiaa #1
Chapter 1: Gantungg bgtt
tivaliant #2
Chapter 1: uwa! ! ! Nggantung, tapi cakep
silviavia #3
Chapter 1: Sukaaa ~ , jungkooknya ga peka banget ;-( .
Bikin sequelnya dong thor ^^