Finnal

The Mask (Indonesia ver.)
Please Subscribe to read the full chapter

Tiba-tiba saja aku tidak bisa melepas pandanganku…

Pada seorang namja jangkung, dengan rambut coklat berantakan yang tengah mengusap peluh dengan ujung kerah bajunya…

Namja jangkung itu, terlihat begitu bersinar dibawah remang langit senja di tengah lapangan basket kala itu…

 

 

[Baekhyun's POV]

"Kumohon Baekkie, tukeran sama aku ya?", pinta seorang namja cantik yang menangkupkan kedua telapak tangannya di depan muka dengan wajah memelas. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya berharap aku mau menyetujui permintaan bodohnya.

"Hah? Nggak mau ah. Buat apa?", tolakku tegas sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada. Namja cantik tadi mengerucutkan bibirnya lucu sambil menggembungkan kedua pipinya. Mimik wajahnya mengisyratkan 'kau jahat Baekkie'. Hahh..aku sudah tidak tahan kalau Luhan, kakak kembarku berekspresi seperti tadi.

"Ne ne arraseo. Satu pelajaran saja. Tapi kalau nanti ketahuan aku nggak peduli lho ya?"

"Huah jinjja? Gomawo Baekkie!". Ia bersorak riang mendengar jawabanku. Tanpa tanggung-tanggung, ia langsung memeluk erat tubuhku dan menciumi kedua pipiku brutal. Terlihat sangat lucu. Jadi sekarang yang jadi kakak siapa?

Yah, memang. Aku dan Luhan hyung terlahir hanya terpaut waktu 2 menit saja. Tapi kami sangat sangat berbeda dalam hal apapun. Luhan hyung jauh lebih imut dan lebih populer dibandingkan denganku. Ia juga mudah bergonta-ganti pacar yang keren. Aku? Hah, jangankan pacar, namja atau yeoja saja malas mendekatiku yang kuper ini. Oh ya dan satu lagi, akhir-akhir ini Luhan hyung sedang menyukai teman sebangku ku, Oh Sehun. Aku tidak terlalu akrab dengannya walaupun kami satu bangku. Ia terlalu sibuk dengan kedua teman seperjuangannya, Tao dan Kyungsoo. Oh atau aku saja yang tidak mau berbaur dengan mereka? Entahlah, tanyakan pada author yang bergoyang (?)

Aku dan Luhan hyung tidak terlalu merubah penampilan kami. Cukup berganti model rambut saja. Walaupun agak ragu, tapi kami benar-benar mirip. Lagipula ukuran tinggi badan dan berat tubuh kami tidaklah jauh berbeda. Aku harap ini akan berhasil.

"Nah sempurna kan? Baekkie belajar di kelasku ya? Tempat dudukku nomor 3 dari depan dekat dengan jendela. Jangan takut, teman-temanku baik semua kok. Annyeong", ucap Luhan hyung riang sambil bersiul-siul tidak jelas. Sepertinya kehidupan cintanya akan sukses.

Aku melangkah gontai menuju kelas Luhan hyung. 2-B, kelas yang –menurutku- sangatlah ramai. Kenapa? Karena banyak sekali siswa yang berkeliaran dan saling melempar underwear. UNDERWEAR loh! astaga! Kenapa Luhan hyung betah sekali di kelas macam ini? Kuhempaskan tubuh mungilku di bangku dekat jendela dengan kikuk. Aku takut kalau mereka semua menyadari bahwa aku bukanlah Luhan hyung. Tapi sepertinya mereka belum curiga, buktinya mereka biasa saja saat melihatku datang.

"Luhannie, hari ini jadi ikut karaoke kan?", tanya seorang namja imut bername tag Kim Min Seok. Aku ragu-ragu untuk membalasnya, tapi kalau tidak kujawab dia pasti akan curiga.

"Ne, pasti ikut kok", jawabku gugup. Syukurlah ia hanya mengangguk dan tersenyum.

GRAK! Tiba-tiba terdengar bunyi pintu yang ditendang. Semua siwa termasuk aku pun langsung mengalihkan perhatian kami pada pintu itu. Tiga orang namja bertubuh tinggi masuk dengan melempar bola basket ke sembarang arah. Namja-namja yang tampan. Yang satu berambut blonde dan berwajah bule, yang satu berambut hitam dan berkulit tan yang err~ y kurasa, dan satunya lagi….Astaga! dia kan namja yang kutemui di lapangan basket sore itu? Deg Deg! Jantungku mulai berdetak tidak stabil. Mataku tidak berkedip sedikit pun menatapnya. Sungguh, dialah namja yang telah menyita perhatianku akhir-akhir ini.

"Ck. Mereka bertiga selalu tidak bisa biasa saat masuk ke kelas", geurut namja berkacamata yang duduk dibelakangku. Aku yang mendengar cibirannya hanya bisa teresenyum kecil lalu mengedarkan pandanganku lagi pada namja itu. Tapi eh? Dia kok berjalan ke arahku? Ya Tuhan bagaimana ini? Dia benar-benar kemari. Sudah kupastikan, pipiku bersemu merah sekarang. Deg Deg Deg! Ia menatapku datar yang kemudian duduk di sebelah bangkuku. Sebelah bangkuku loh! Astaga ternyata namja ini satu bangku dengan Luhan hyung? Namanya siapa ya? Jantungku makin berdetak-detak lagi.

"Selamat pagi anak-anak. Kita akan memeriksa hasil ujian kemarin. Hasilnya akan diperiksa teman sebangku ne? Ilhoon, bagikan ini", kedatangan sonsaengnim mengintrupsi kegiatanku. Seorang namja yang mungkin bernama Ilhoon itu membagi-bagikan kertas ujian dan aku mendapatkan kertas ujian bertuliskan nama'Park Chanyeol'. Apa itu namanya? Jinjja? Tanpa sadar seulas senyum mengembang di bibirku. Park Chanyeol, nama yang indah seindah dirinya.

Aku memeriksa dengan teliti kertas hasil ulangannya, tidak banyak yang salah. Kurasa dia namja yang cukup pintar dalam pelajaran bahasa Inggris *masa? keknya author ngarang bet ye ?* Kulirik sedikit ia yang tengah sibuk mencoret-coret kertas ujian Luhan hyung. Ia bahkan nampak kebingungan saat ia salah dalam mencoret nomor yang seharusnya benar. Kuedarkan pandanganku ke sekitar mejanya, tidak ada penghapus. Kurasa dia tidak memiliki penghapus atau ketinggalan mungkin? Mollayo. Aku berpikir sejenak, hingga akhirnya kupatahkan penghapus milik Luhan hyung dan kuberikan setengahnya pada namja tampan di sampingku ini. Ia menoleh, tidak mengerti apa maksudku. Astaga dia benar-benar terlihat tampan kalu dilihat dari dekat.

"Kamu tidak punya penghapus kan? Pakai saja. Daripada mencoret-coret seperti itu", ucapku sambil tersenyum. Ia menatapku intens dan terdiam cukup lama, hingga kemudian ia mengatakan suatu hal.

"Gomawo", ucapnya dingin dengan suara berat yang terdengar y di telingaku. Ia lalu melanjutkan aktivitasnya lagi tidak berbicara sedikitpun. Haahh..sesuai dugaanku, cara bicaranya nggak ramah. Tapi setidaknya, aku sudah bisa berbicara langsung dengannya. Semangat Kim Baekhyun! *oh ya disini marga Luhan sama Baekhyun author ganti biar senada gitu* Sejak hari itu, setiap kali pelajaran bahasa Inggris, aku selalu menjadi Luhan hyung.

[Author's POV]

"Buka halaman 96!", ucap Jung sonsaengnim setengah berteriak. Baekhyun kemudian membuka isi tas Luhan dan mengobrak-abrik seluruh isinya, namun tak juga ditemukan buku bahasa Inggris yang ia cari. Baekhyun mulai berkeringat dingin. Sangat tidak lucu ia yang notabennya tidak pernah ditegur Jung sonsaengnim tiba-tiba ditegur disini sebagai Luhan? Oh tidak-tidak.

"Nggak bawa ya?", tanya sebuah suara mengintrupsi kegiatan Baekhyun. Baekhyun pun tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Pakai punyaku saja. Kita bagi dua", ucap Chanyeol sambil meletakkan bukunya di tengah-tengah meja.

"Go..gomawo"

Baekhyun menoleh kearah Chanyeol sebentar, ia takut namja itu terganggu karena harus membagi bukunya. Baekhyun menghembuskan napas pelan ketika melihat raut muka Chanyeol yang terlihat bad mood. Aku salah ya? Pikir Baekhyun.

"Buka halaman selanjutnya!", reflek Bakehyun dan Chanyeol membuka halaman buku itu dan secara tidak sengaja tangan mereka pun bersentuhan. Deg Deg Deg jantung Baekhyun mulai bergemuruh saat Chanyeol menoleh dan memandang ke manik matanya. Ia meneguk ludahnya berkali-kali karena demi Tuhan ia tidak bisa lepas dari tatapan tajam namja itu. Mereka berdua terdiam, belum mau melepas sentuhan di kedua tangan mereka ataupun pandangan mereka hingga sebuah suara deheman menyadarkan mereka beruda.

"Ehem..tuan Park Chanyeol dan tuan Kim Luhan, bagaimana kalau pacarannya nanti siang saja? Ini masih pagi", celetuk Jung sonsaengnim yang diikuti sorakan siswa satu kelas. Baekhyun dan Chanyeol hanya bisa tersenyum kikuk menanggapi Jung sonsaengnim dan siswa lainnya. Mereka kemudian menyibukkan diri lagi dengan buku paket yang ada di tengah-tengah meja. Saat membalik halaman berikutnya, Baekhyun terkejut bukan main karena pada pojok kanan atas buku itu terdapat sebuah gambar karikatur Jung sonsaengnim yang bertubuh gemuk dan bergigi tonggos. Baekhyun terkikik geli melihatnya hingga suara tawa yang ia timbulkan sangatlah aneh.

"Jangan ketawa!", bisik Chanyeol sambil menyenggol lengan Baekhyun. Baekhyun menoleh sedikit dan semburat merah pun mucul di kedua pipi putihnya.

"Mianhae, tapi gambarmu benar-benar lucu. Kekekeke~", ujar Baekhyun sambil terkekeh dan memegangi perutnya. Chanyeol yang melihat hal itu langsung memajukan bibir bawahnya sedikit dan berpura-pura ngambek.

"Eeehh Cha..Chanyeol-sshi, aku hanya bercanda. Ja..jangan marah padaku jebaaal", ucap Baekhyun gelagapan yang takut ia akan dibenci Chanyeol. Baekhyun menarik-narik lengan Chanyeol bermaksud agar Chanyeol mau memaafkannya, tapi Chanyeol masih tetap diam dan malah memalingkan muka.

"Chanyeol-sshi…", rengek Baekhyun seperti ingin menangis hingga namja kecil itu mendengar kekehan geli dari teman sebangkunya itu. Baekhyun mengernyitkan alis kemudian menyipitkan matanya.

"Ya! Park Chanyeol! Kau mengerjaiku eoh?! Aishh..", Baekhyun mempouts kan bibirnya dan menyilangakan kedua tangannya di depan dada. Chanyeol kemudian berbalik dan menatap Baekhyun yang sedang sebal.

"Ahahaha kau lucu sekali my baby Lulu. Begitu saja takut", ejek Chanyeol sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Deg! Lagi lagi jantung Baekhyun berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Ekhem. Park Chanyeol, Kim Luhan. Saya peringatkan sekali lagi", tegur Jung sonsaengnim yang mulai kesal denga dua orang yang bercanda tadi.

"Ne saem..", ucap mereka bersamaan.

"Huhh menyebalkan, aku tidur saja", ujar Chanyeol yang kemudian menselonjorkan tubuhnya di atas meja. Baekhyun memandang horror Chanyeol yang sedang asyik menyelami mimpinya itu, ia benar-benar bingung harus bagaimana. Kalau dibangunkan, kasihan Chanyeol. Tapi kalau tidak, Jung sonsaengnim pasti akan….

Akhirnya, Baekhyun memutuskan untuk menyenggol pelan lengan Chanyeol saja. Namun sayang, namja jangkung itu tetap tertidur lelap dan bahkan dengkuran anehnya sedikit terdengar. Berkali-kali Baekhyun berusaha membangunkan Chanyeol, tapi namja tampan itu tetap tak bergeming. Hingga dengan keberanian yang muncul entah darimana, Baekhyun memukul pelan puncak kepala Chanyeol dengan buku tulis Luhan.

'PLETAK'

"Ya! Appo", ringis Chanyeol sambil mengelus-elus kepalanya. Baekhyun yang merasa bersalah tiba-tiba ikut mengelus puncak kepala Chanyeol.

"Mianhae Chanyeollie, aku hanya tidak ingin kau dimarahi Jung sonsaengnim lagi", tutur Baekhyun tulus dengan raut wajah khawatir. Chanyeol yang mendengar penuturan itu langsung menampakkan wajah isengnya.

"Benarkah my baby Lulu? Oohhh..kau manis sekali. Dan apa itu Chanyeollie? Panggilan sayangmu untukku? Astaga…kenapa tidak dari dulu saja eum?", goda Chanyeol sambil menoel-noel dagu Baekhyun. Namja imut itu langsung memalingkan wajahanya karena malu. Tapi Chanyeol justru mendekatkan dirinya dengan Baekhyun dan meniup-niup tengkuk Baekhyun.

"Lho? My baby Lulu kenapa salah tingkah begitu?", tanya Chanyeol menggoda *aaa author tergoda #plakk*

"Cha..Chanyeol-sshi? Tolong jangan dekat-dekat, nanti…."

"PARK CHANYEOL! KIM LUHAN! KELUAR DARI KELASKU SEKARANG JUGA!", teriak Jung sonsaengnim sarkatis dengan iringan sebuah lempa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
baekhyunlove599 #1
Chapter 1: Ih sweet bgt dah wlw ada unsur iseng ny jg. Chanyeol gk ada kerjaan mang ya sukanya ngerjain org. Udh tw kalo Baekhyun itu bukan Luhan tp masih az berpura2 menganggap kalau itu Luhan. Keisengan yg berbuah manis lah. Btw ku suka tuc kalimat Chanyeol yang kalau Luhan mana mungkin bisa membuat jantung seorang Park Chanyeol serasa ingin melompat seperti ini saat ada d dekatnya, sumpah manis ky gula kata2 nya.
chanbaek210799 #2
Chapter 1: Annyeong again~ huhuhu Baekhyun terlalu unyu and polos di sini. Jadi pingin nerkam dia. Uuuh baby~ neomu kyeowo. Wkwkwk. Si Lulu sangaar banget. Segitunya banget buat pingin deket ama Sehun, adiknya jadi dikorbanin. Untung aja ini FF bukan FF angst. Nggak lucu kalo akhirnya Baekhyun dijadiin permainan ama Chanyeol. Oh noooo~ wkwkwkwk. Si chanyeol keliatan mesuum disini. Masa belum jadian and baru ketemu pertama kali aja si Baekhyun udah di sosor. Gimana buat selanjutnya? Wkwkwk XD. Tapi si Chanyeol baik disini. Eh baik apa iseng yaa. Wkwkwk. Udah tau kalo itu bukan Luhan asli, eh malah dikerjai kayak gitu. Wkwkwk. Si Sehun kok lucuu sih. Di akhir dia jadi gagap gagap gitu lihat ChanBaek. Wkwkwk. Si Luhan juga sangar, gitu dia pake lapor ke ibunya kalo Baekhyun dapet pacar yang lebih keren. Wkwkwkwk. Aku sukaaa FF ini thor. Sweet gitu. Tapi tadi aku nemuin banyak typo thor. Mungkin kalo auhtornim baca lagi, authornim pasti nemuin juga kok. Okeee kkeutt
chanbaek210799 #3
Annyeong authornim. New reader here. Bangapta ^-^ sebenernya aku udah baca FF ini di FFN. Cuma aku gak tau caranya komen disana. Waktu aku buat akun juga terus gagal. Jadinya aku gak bisa komen di sana. Mianhaeyo~ sebagai gantinya aku akan komen disini ndee~
withunhan
#4
Chapter 1: sebenernya udah nemu ff ini dari lama, tp baru sempet baca sekarang;(
ya ampun chanbaek romantis bgt u.u
keren thor ceritanya, bagusss :)
Dan Luhannie, tenang kok pacarmu jauh lebih lebih lebih keren hahahaha
XiaoHen #5
aku mau bca tpi ssh em gmna cra subscribenya? pliss jawab
guylian #6
Chapter 1: Ohhh!!! Kirain chanyeolnya udah nyadar sendiri... Tau-taunya nanya si luhan-_- peleh.. Hehe ffnya sweet sumpah thorrr!!! Bikin yg kayak gini lagi yaaa~