In My Memory

In My Memory

Juniel mengernyitkan alisnya, gadis itu menyesap ice creamnya sembari mengurangi volum televisi di depannya. 

"Berapa uang tabungan yang kita miliki?" Juniel merasa ada yang tidak beres dengan suara kakaknya namun ia tetap berjalan memasuki kamarnya. Tidak bertanya lebih lanjut namun membuka lemarinya dan mengambil amplop putih lantas membukanya. 

Gadis itu membuka buku tabungan miliknya dan milik Gary kemudian mengambil kalkulator tua di atas meja. 

"Jun?" Juniel yang masih sibuk menghitung tabungan kakaknya berteriak protes. "Tunggu sebentar!!" 

Tidak mendengarkan sahutan Gary, Juniel kembali memasukkan digit-digit angka dan mengerutkan alis melihat total tabungan mereka. Ia merasa sudah menabung dari kecil tapi kenapa tabungan ini pun tidak lebih banyak dari harga komputer terbaru dengan harga lima juta won. Juniel mendesah dan bergumam pada kakaknya. 

"Semuanya empat juta..." 

Gary menghela nafas panjang lantas menutup telfonnya. Lelaki itu menyandarkan kepalanya di tembok. Wajah kusutnya tampak menimbang-nimbang sesuatu kemudian ia segera berdiri dan berlari keluar. 

Sementara Juniel terkejut karena telfonnya dimatikan secara sepihak. Gadis itu mengomel kemudian meletakkan ponselnya di ranjang lantas duduk di jendela kamarnya sembari menikmati ice cream dan laut yang tak jauh dari rumahnya berdiri. 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet