The Unexpected Lifetime [Chapter 1]

Description

“Cantik? Sempurna!”, “Kau mau dengan dia? Hanya mimpi! Haha!” sekelompok anak laki-laki sibuk membicarakan anak baru di kelas mereka yaitu kelas 11-Social, Ji Ae, yang baru masuk ke Haggyo Yeongliham dan duduk setelah memperkenalkan dirinya di depan kelas. Baro yang duduk di ujung belakang, biasanya kalau ada anak baru yang datang, dia tidak perduli dan terus menggambar di sketchbooknya. Tapi kali ini, tidak seperti biasanya, ia sedikit menoleh ke arah Ji Ae. “Kim, kau menoleh? Jarang sekali!” sambar teman satu bangkunya, Ki Hoon. “Aneh, biasanya mereka diam saja kalau ada anak baru” jelas Baro sambil kembali menggambar di sketchbooknya. “Kau cemburu kan? YA! TEMAN-TEMAN, BARO CEMBURU!” kata Ki Hoon terkikik, mengganggu sekali, sudah menjadi kebiasaan, Ki Hoon adalah orang yang selalu membocorkan apa saja yang temannya bicarakan. Satu kelas menyoraki mereka, tapi Ji Ae tak mengerti, “Baro siapa?” Tanyanya ke teman perempuan yang sedari tadi mengajaknya mengobrol, Ju Eun. “Ya, kau tidak tahu? Dia itu namja paling populer di kelas kita!” kebanggaan Ju Eun melonjak tinggi setelah sadar dia telah mengenalkan seorang populer di kelasnya, “Populer? Aku tidak tahu, yang mana?” Ji Ae terlihat tidak tertarik. “Ah, aku lupa, kau kan anak baru, itu, di ujung belakang” jelas Ju Eun sambil menunjuk ke arah Baro. “Dia pintar gambar?” Tanya Ji Ae setelah menganga kesal melihat ke arah Baro yang sedang menggambar. “Eo, pintar sekali! Dia bisa menggambar wajah seseorang dan hasilnya sangat mirip, oh ya, kudengar, kau juga pintar gambar kan?” jawab Ju Eun sembari mengingat pembicaraan guru-guru tentang Ji Ae. “Geurae” jawab Ji Ae singkat. “Wa! Daebak!” respon Ju Eun berseri-seri. Seiring waktu berjalan, ternyata Ha Na seonsaengnim tidak mengajarkan apa-apa dan hanya memperkenalkan Ji Ae.

 

Bel berbunyi menandakan saat istirahat telah tiba. Murid-murid kelas 11 berjalan keluar kelasnya masing-masing. Tersisa Baro yang memang tidak –pernah makan saat istirahat, dan Ji Ae di kelas. Tapi di depan pintu kelas, terlihat Ju Eun yang sepertinya sedang menunggu Ji Ae keluar untuk makan bersama, ya, Ji Ae kan baru saja masuk dan temannya hanya Ju Eun. “Gaja, Ji Ae, gimana jika waktu makan habis?” Tukas Ju Eun yang kelaparan. “Gidariseyo, atau, kau makan saja dulu, nanti aku bisa makan sendiri saat istirahat ke dua” jawab Ji Ae yang sedang sibuk melihat ke arah amplop yang barusan ia temukan di laci mejanya. Ju Eun sejenak langsung menghampiri Ji Ae, juga ikut penasaran dengan amplop tersebut, “Ige mwoya?” katanya sembari menatap Ji Ae dan mengambil amplop tersebut dari tangan Ji Ae. “Molla, tadi kutemukan disini” jawab Ji Ae. “Eotteokhae? Buka saja ya?” kata Ju Eun yang memang selalu penasaran akan sesuatu. “Ya, hajiman!” kata Ji Ae saat Ju Eun hampir membukanya. “Waeyo? Tidak ada yang punya kan?” tukas Ju Eun dan secepatnya membuka amplop itu.

Foreword

Please read this :)

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet