My Dangerous Girlfriend (OS)

Description

Sooyoung adalah gadis supertomboy. tapi siapa sangka donghae bisa jatuh cinta padanya?

Foreword

author's note: annyeonghaseo! sekarang author dtg bawa ff sooyoung donghae:) enjoy reading! 

 

#SooyoungPOV
"Gadis itu kelakuannya seperti laki-laki! Kadang aku takut dekat-dekat dengannya!"
Aku melihat ke sumber suara itu. Lalu menatap garang ke si sumber suara. Dia menatapku takut lalu pergi bersama temannya.
Cih, peduli kata orang.
 
Namaku Choi Sooyoung. Aku adalah gadis berperilaku seperti laki-laki (menurut sebagian orang). Menurutku, kelakuan menjadi gadis itu menjijikkan! Lebih menjijikkan daripada kotoran kuda. Lihat saja gengnya Jessica, Tiffany, Luna, dan kawan-kawannya. Mereka memakai kuteks berwarna-warni tiap hari, rok diatas lutut, baju yang dikecil-kecilkan, parfum dengan aroma menyengat... Ewww. Aku bisa muntah membahas hal ini!
Ah, sudahlah. Lebih baik aku pulang ke rumah membantu eomma membuat kimchi.
 
#AuthorPOV
Namanya Lee Donghae. Dia anak baru, pindahan dari Mokpo. Dia sudah dua bulan sekolah di sekolah ini. Gadis-gadis bilang wajahnya manis. Apalagi baru masuk sekolah, dia sudah masuk klub sepakbola dan menunjukkan kelihaiannya bermain sepakbola. Tak heran, popularitasnya meningkat pesat, meskipun dia tidak tahu kalau dia populer.
 
Kantin sekolah.
"Aigoo, Yoona cantik sekali," Eunhyuk mengagumi wajah primadona sekolah, Im Yoona.
"Laki-laki seberuntung apa yang menjadi pacarnya?" seru Shindong sambil mengunyah japchae porsi keduanya.
Donghae mengambil japchae Shindong tanpa izin. "Ya, dia memang sangat cantik."
"Yoona terlalu sempurna untuk ukuranku. Jessica juga cantik," tambah Eunhyuk.
"Sulli... Aduh, dia itu tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Imut sekali...," seru Heechul.
"Tiffany. Biarpun pipinya chubby tapi dia tetap enak dilihat," kata Shindong.
"Enak, memangnya makanan," canda Donghae. 
"Yeee si ikan berisik saja, dari tadi mencomot japchaeku tanpa izin. Ngomong-ngomong, tipemu seperti apa?" tanya Shindong.
"Aku belum tahu banyak soal gadis-gadis disini. Dasom, adik kelas kita itu, menurutku dia cantik...," ujar Donghae.
"Aigoo! Donghae menyukai Dasom! Biar kubilang padanya nanti! Yak Nemo, nanti di undangan pernikahan, namanya bagus juga. Donghae - Dasom," ledek Heechul.
 
Donghae mencibir.
"Hey, itu Sooyoung," kata Kyuhyun yang baru datang sambil membawa sepiring jajangmyeon.
"Cih. Sooyoung. Cantik sih, tapi kelakuannya seperti laki-laki! Dan gesturnya juga terkesan sangar," kata Eunhyuk. 
"Sooyoung itu siapa?" tanya Donghae polos.
"Ada deh," jawab Heechul. 
"Ah, jadi daritadi kalian sedang membahas gadis-gadis disekolah kita ini?" terka Kyuhyun.
"Yap. Eh, japchae ku sudah habis, ayo kita pergi dari sini!" ajak Shindong.
"Ei! Tunggu! Jajangmyeonku bagaimana! Shindong-ssi!" Kyuhyun mengejar kawan-kawannya yang beranjak meninggalkan kantin.
 
#DonghaePOV
Sepulang sekolah, aku membeli komik Naruto edisi terbaru di toko buku langgananku. Aku juga membeli dua buah komik Dragon Ball edisi spesial (awalnya aku suka Dragon Ball karena Eunhyuk tergila-gila pada anime itu). 
 
Tiba-tiba, mataku tertuju pada komik Magical Doremi di salah satu sudut toko. Tinggal satu. Limited edition! Aku ingat, adik sepupuku, Lee Hara, yang sangat suka anime Magical Doremi. Aku mengambil komik itu, dan ada seseorang yang mengambil komik yang kuambil.
"Yak! Aku duluan yang mengambil!" seru gadis itu.
"Aku! Kau tidak lihat tadi?!" 
"Ah! Apa perlu rekaman CCTV untuk melihat siapa yang mengambilnya, huh?!"
"Aku duluan!"
"Aku!"
Kami bertengkar seperti anak kecil. Membuat keributan di toko. Sreeet... Komik itu terbelah menjadi dua.
 
"Astaga! Dasar pengacau! Siapa yang mau ganti rugi atas kerusakan bukuku?!" tegur si penjaga toko.
"Ahjussi... Itu salah dia!" gadis itu menunjukku.
"Mwo?! Jelas-jelas kau!" bantahku.
"Aaah, sudah! Keluar kalian! Merusak tokoku saja!" Penjaga toko mengusir kami berdua. Sebelumnya, aku minta izin untuk membayar komik-komikku dulu.
"DASAR KAU!!!" Gadis itu menggeram.
"WEEEEK!" Aku menjulurkan lidahku.
Dia melengos pergi.
 
Aku melihat gantungan kunci yang terjatuh dari tas gadis itu.
'CHOI SOOYOUNG'
Mwo? Sooyoung? Jangan-jangan itu tadi gadis kasar yang diceritakan Eunhyuk.
 
Paginya, aku berjalan menyusuri koridor sekolah dengan mata terpejam sambil mendengarkan musik dari earphone yang memainkan lagu Fantastic Baby nya Big Bang. Nikmatnya udara pagi...
Mungkin, karena aku terpejam, aku menjadi kurang hati-hati, dan...
 
BRUKK!!!
aku menabrak seseorang. Aku terpeleset dengan posisi tengkurap. Dan kemarin kakiku habis tertindih ensiklopedia tebal. Terbayang betapa sakitnya kakiku?
"Aaaah, kakiku..." Aku meringis. Gadis itu juga tampak kesakitan.
"Kkkk...kau?!" teriak gadis itu. Itu Sooyoung!
"Kau lagi, kau lagi! Kau tak pernah bosan membuatku menderita ya?! Dasar gadis jelek!" teriakku. Aku hendak berdiri tapi kakiku malah nyeri.
 
"YAK! Siapa suruh kau berjalan dengan mata terpejam! Kaupikir ini rumahmu?!" tegurnya.
"AAH! Berbicara denganmu memang membuang-buang waktu!" keluhku.
"Ya sudah! Aku pergi!" Sooyoung berbalik arah.
"Sooyoung!" panggilku. 
 
#SooyoungPOV
Dia tahu darimana namaku Sooyoung? Kami kan belum sempat berkenalan. Jangankan berkenalan. Mana sudi aku berkenalan dengannya. Tiap kali bertemu laki-laki itu, pasti aku terkena musibah.
 
"Sooyoung! Apa kau mendengarku?!"
Aku memutar tubuhku 180 derajat. 
"Mwo?"
"Aku tahu kau benci padaku begitupun aku, tapi..." Dia menatap lurus kearahku. "Tolong panggilkan Eunhyuk... Jebal... Kakiku sakit sekali... Kurasa aku tidak sanggup berdiri..."
 
Aku terpana.
Apakah sesakit itu? Aku tahu dia jatuh dengan posisi yang cukup sadis, tapi aku tak menyangka bisa membuatnya merintih kesakitan.
"Biar aku saja," kataku. Aku membantunya berdiri, lalu memapahnya.
"Aaa...aduh, pelan-pelan sedikit dong," ujarnya.
"Aaah, kau ini laki-laki tapi lemah sekali!" 
"Kau bisa bilang begitu karena tak tahu sakitnya seperti apa... AAAW!"
Aku tak peduli. Sesampainya di UKS, dia berbaring di ranjang.
 
"Nah, kau istirahat saja dulu. Yak idiot, kau sudah merepotkanku." Aku menatap matanya yang bulat. Hmm... Dia memang tampan, benar kata anak-anak disekolah ini.
"Terserah kau mau bilang apa. Karena aku tahu diri, aku berterimakasih. Tapi bukan berarti kita bisa berteman, gadis jelek."
"Heh idiot. Sudahlah, aku pergi dari sini. Kau ini benar-benar memuakkan."
Aku keluar dari UKS. Tiba-tiba dia memanggilku.
"Choi Sooyoung!" panggilnya. "Lee Donghae imnida."
Aku melongo. Ini kenalan paling aneh yang pernah kualami.
 
*skip*
"Hey perempuan jadi-jadian!"
Aku tidak mau menoleh. Aku tahu, itu pasti Jessica. 
"HEY! Kau dengar tidak sih?!"
Aku masih asyik mengunyah kacang sambil membaca komik Naruto.
"HEH!" Dia menumpahkan kacangku. Aku tahu itu murah, tapi kan aku sedang asyik membaca! Dia tidak lihat apa ya?!
 
"Apa maumu?" tanyaku sinis.
"Mauku?" Jessica mencibir, "kautahu kan kau penyebab Donghae-ssi cedera?"
"Ya. Aku tahu."
"Kau tidak merasa bersalah?! Sekolah kita ini akan bertanding melawan sekolah saingan minggu depan. Kau sudah mematahkan kaki seorang striker!"
"Sss...striker?!" Aku terbelalak. Kenapa aku baru tahu Donghae itu striker tim sepakbola sekolah?
"Ya! Berarti, kalau sekolah kita kalah, semuanya gara-gara kau!"
 
Jessica pergi meninggalkanku.
"Striker... Aku mematahkan kaki seorang striker..." 
Aku sungguh merasa bersalah.
 
#AuthorPOV
Donghae dan kawan-kawannya sedang berkumpul di kantin.
"Japchae buatanmu memang sangat enak, noona," puji Donghae pada salah seorang penjual makanan di kantin, Sunye. Sunye merupakan penjual makanan favorit Donghae, masakannya enak dan sehat, selain itu Sunye masih terlihat cantik.
"Ah, kau ini bisa saja," Sunye tersipu.
"Donghae ini... Noona, kau mau saja dirayu oleh Nemo ini!" seru Heechul. Sunye tergelak.
 
"Donghae-ah, kakimu masih sakit?" tanya Sunye sambil menyuguhkan jus pesanan Shindong.
"Masih, kakiku cedera. Tadi dokter yang memeriksa kakiku bilang, paling cepat kakiku sembuh dalam waktu enam minggu."
"Ooooh... Cepat sembuh, Donghae-ah."
"Ne... Gomawo noona."
 
Tiba-tiba, Sooyoung datang sambil membawa sepiring toppoki dan menghampiri Donghae.
"Hae-ssi," kata Sooyoung.
"Mau apa kau gadis jelek?" balas Donghae dingin.
"Hae-ssi, aku minta maaf sekali soal insiden tadi pagi... Aku baru tahu kalau kau harus latihan menjadi striker kesebelasan sekolah, aku baru tahu... Aku sangat menyesal, mianhatta..."
Donghae menyipitkan matanya, "menyesal? Baguslah kalau kau sudah menyesal."
"Aku janji akan melakukan apapun untuk menebus kesalahanku, aku janji..."
"Apapun?"
Sooyoung mengangguk kuat-kuat.
"Hmm... Baiklah... Kalau begitu jilat sepatuku."
"Mwo?!"
"Kubilang jilat sepatuku."
"KAU GILA?!"
"Kau bilang apapun. Aku hanya minta kau menjilat sepatuku!"
"TIDAK MAU!"
"YAK PABBO!"
"AISH SIALAN KAU!!!" Sooyoung meninggalkan Donghae dengan muka memerah. 
 
"Aigoo, ada perang dunia ketiga habis ini," celetuk Shindong.
Donghae tersenyum puas. Melihat gadis itu dengan wajah kesal ternyata menarik juga.
 
#SooyoungPOV
"Nanti kalau eomma datang kesekolah, eomma akan membayar hutangku. Ahjumma, hari ini aku lupa bawa uang. Maaf, maaf," aku menatap ahjumma penjual minum.
"Tidak apa-apa, Sooyoung. Lagipula, ibumu sudah banyak berbuat kebaikan padaku," balas ahjumma ramah.
 
Tiba-tiba, Donghae datang merusak kebahagiaanku. 
"Ahjumma, Sooyoung sering berhutang ya?" tanyanya.
"Bukan urusanmu," kataku.
"Ah, itu bukan masalah besar buatku, Donghae-ah," sambung ahjumma. 
"Tapi dia tidak pernah berusaha membayar hutang-hutangnya! Dia terus bergantung pada ibunya. Bukannya itu memalukan?"
"APA URUSANMU?" cecarku.
 
Donghae malah terkekeh. "Hey gadis tukang hutang," dengan gerakan cepat dia mengambil ikat rambutku. "Tangkap ini!"
Dia malah berlari sambil mencuri ikat rambutku. Aku mengejarnya. Ah, larinya cepat sekali!
"DONGHAE-SSI...!!!!"
"YAK PABBO, COBA AMBIL INI! HAHAHAHA....."
"Hosh...hosh," aku ngos-ngosan. "Donghae..."
"AMBILLAH IKAT RAMBUTMU, SAYANGKU. HAHAHA...."
"Yak! Berani-beraninya kau memanggilku 'Sayang'! Aku tak sudi!"
"Siapa juga yang sudi!" Dia menjulurkan lidahnya.
 
Donghae memakai tongkat tapi larinya masih saja lincah. 
"Aigoo, kakiku nyeri tapi sekarang sudah bisa jalan," katanya. "Sooyoung-ah! Nih ikat rambutmu! Terimakasih atas olahraga sorenya!" Dia tersenyum manis padaku.
Aku menggeram, tapi saat melihat senyumnya... 
Senyumnya...
 
*skip*
Diary Sooyoung:
 
Dear diary,
Aku merasakan hal yang aneh saat melihat senyum Donghae. Padahal, dia laki-laki yang sangat menyebalkan. Tapi senyumnya sangat manis. Pantas saja banyak gadis disekolah bilang kalau Donghae wajahnya tampan...
Aduh! Kenapa jadi membicarakan dia? Apa aku mulai menyukainya? Aah, pabbo. Pabboooooo!
 
Aku merobek kertas diaryku. Diary macam apa itu?!
 
*skip*
"Sooyoung-ah!"
Aku menoleh. Oh, Lee Donghae. OH.
"Apa? Hah?" tantangku.
"Yak, kenapa sih kau selalu sinis kepadaku! Apa salahku! Aku cuma mau bicara sebentar!"
Aku menghela napas. "Baiklah. Cepat Katakan. "
"Datanglah ke pesta ulangtahun Siwon nanti malam dan berpura-pura jadi pacarku. Jessica dan gadis-gadis lain sangat merepotkan."
"Mwo?! Aaah, shiroo!"
"Hei, masih ingat perjanjian kita? Kau berjanji mau melakukan apapun untukku karena kau telah mematahkan kakiku."
"Aaah?" Aku mengingat-ngingat. "Aishhhh. Arasso arasso."
"Dandan yang cantik!" Ancamnya.
"Eng... Donghae-ah, kau tahu kan kalau diulang tahun Siwon biasa ada permainan spin the bottle..."
"Mana aku tahu! Aku masuk sekolah saja baru 3 bulan!"
"Tahun lalu Siwon mengajak teman-temannya bermain spin the bottle. Aku disuruh ikut. Lalu aku menolaknya. Kata Siwon, kalau aku menolak, aku disuruh mencium Ryeowook. Ya, Ryeowook waktu itu pergi bersamaku. Nanti... Aku pergi bersamamu... Bagaimana kalau..."
"Aish! Bicara apa kauini?!" Omel Donghae. Tiba-tiba dia tersenyum jahil...
 
"Mwo?"tanyaku.
"Memangnya kenapa?! Aku mau ikut spin the bottle itu!"
"Yak! Nanti kau disuruh menciumku! Apa kau mau?!"
"Apa yang salah?" tanyanya, lalu dia maju mendekatiku. Aku mundur dan menabrak tembok.
"Donghae-ah, kau mau apa?"
"Latihan menciummu untuk main spin the bottle."
Mukaku memerah seketika. "KAUGILA!!! AISH, JINJJA!" Aku berlari meninggalkan Donghae.
 
#DonghaePOV
Di pesta.
Aku masih tertawa-tawa mengingat insiden tadi. Hahaha. 
"Donghae-ah, ayo masuk!" ajak Sooyoung.
Aku dan Sooyoung masuk ke dalam ballroom. Sooyoung hari ini cantik sekali, kuakui itu.
 
Di dalam, kami memberi ucapan selamat ke Siwon. Dia tampak tampan dengan setelan jasnya, disampingnya ada Yoona, pacar barunya, si primadona sekolah yang dikagumi satu sekolah. Banyak yang menatap pasangan baru ini iri.
"Siwon dan Yoona romantis sekali ya," kata Sooyoung.
"Kau mau kita seperti itu?"
"Mwo? Kita? Huekkk."
Aku melengos.
 
#SooyoungPOV
Aku tanpa izin meninggalkan Donghae untuk minum wine. Aku tidak mau melihat Jessica dan gengnya. Apalagi Siwon sebentar lagi selesai salam-salaman. 
Aku disuruh minum sherry yang diimpor dari Prancis oleh bartendernya. Nyaammm, sherrynya enak sekali! Aku minum bergelas-gelas...
Huft, rasanya seperti melayang di udaraaaa~
 
#DonghaePOV
Mana sih gadis tukang makan dan hobi berhutang itu?! Kok menghilang?
Sebentar lagi spin the bottlenya mau dimulai. Apa dia kabur karena tdk mau ikut?
"Dasom! Apa kau melihat Sooyoung?"
"Sooyoung eonni?"
"Ne!"
"Lagi minum sherry di sudut sana..."
"Aigoo!" Aku mencecar Sooyoung. Gadis ini betul-betul merepotkan! 
 
"Sooyoung-ah!" Aku memapahnya.
"AKU MAU KE BULAAAN~"
"Yak pabbo! Ayo kita pulang! Kau sudah membuatku malu!"
"DONGHAE-AH, WAJAHMU SEPERTI ANAK KECIL!!! AHAHAHA..."
Aku akhirnya terpaksa menggendong Sooyoung dengan 'piggyback'. 
Sesampainya di mobilku, dia tertidur.
 
Omo, kenapa aku baru sadar Sooyoung sangat cantik? Dibalik gesturnya yang sangar, dia sangat cantik...
Tanpa sadar, aku mencium bibirnya. Aku sudah tidak tahan lagi.
"Sooyoung-ah, saranghae..."
Sooyoung masih tertidur di pundakku. Aku tertawa kecil. 
"Jadi pacarku ya?"
"Hoaaaahm. Ne, ne. Terserah."
Aku terkejut. "HAH?! Kok kausadar?!"
"Aku mendengar semua ucapanmu pabbo! Hoaaahm. Tadi aku bermimpi habis dicium seseorang..."
"Hiiiiih. Ada-ada saja. Barusan aku yang menciummu!"
"Oooh... Rasanya manis."
Gadis ini masih mabuk atau tidak sih?-_-
Lalu Sooyoung tertidur di pundakku lagi. Ah, Sooyoung, terserahlah kau mau tidur sampai kapan. Aku ada disini.
 
-FIN-

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet