1

VIXX BB Cream CF

Di suatu bilangan restoran korea di daerah Otista,terdapat sekelompok anak-anak rusuh yang sedang memperebutkan seiris daging sapi yang sudah terpanggang engan matang dan harum wanginya. Mengapa mereka memperebutkan daging, tidak ada yang tahu alasannya. Tetapi sepertinya mereka menganggap bahwa walaupun hanya seiris daging, tapi tetap dapat mengenyangkan perut mereka. Tapi, kenapa mereka tidak membeli daging yang lebih banyak saja? Yaa, namanya anak-anak muda, makan seirit mungkin karena budget sebenarnya rendah.

 

"Eh woi, lu gaboleh gitu dong. Sumpit gue kan nyampe sini duluan. Lu cengli dikit sama yang lebih muda napa sih?", kata seorang pria berambut putih(bukan uban, pastinya) bernama Wonshik atau kerap dipanggil Ravi.

"Kaga ada ya. Aku kan lebih tua dari kamu. Kamu ga kasian liat aku seharian nge-aegyo? Kan cape banget. Kamu mau nyoba nge-aegyo seharian? Kalo emang pengen banget ini daging sapi belah dulu dadaku." Jaehwan berkata sambil memegang dadanya dan menatap Wonshik dengan tatapan lebay dan mata berkaca-kaca.

 

"Halah. Kalo masalah kaya ginian aja lo baru ngaku tua!" sang tukang martabak yang biasa dipanggil Hongbin ini menyauti seraya bertepuk tangan dengan Wonshik dan ketawa ngikik ke arah Jaehwan.

"Tuh kan, Taekwoon-hyung! Liat deh, masa aku dibully lagi sama Hongbin sama si Wonshik. Hyung apain kek gitu masa hyung ga kasian sih liat aku dibully mulu. Ayolah hyung jangan diem gini mulu dong! Mari kita bersama Stop Bullying!", Jaehwan yang mulai labil pun mulai berbicara ngelantur dan Taekwoon, seperti biasa hanya terdiam dan menganggap semuanya itu hanyalah bagai angin berlalu.

 

"Tapi yaa berhubung gue yang paling ganteng di meja sini. Udah seharusnya dong daging ini jadi punya gue. Ya gak?"

"Ah lu mah sama aja lah bin. Gue kira kita hopeng, tapi gue gapernah lebih salah lagi. Sudahlah, gue lelah. Tos kita tadi gue tarik lagi ah. Gamau gue.", Wonshik yang sepertinya sedang mood swing pun mulai ngambek dan mulai duduk menjauh dari abang martabak yang sepertinya merasa kegantengan tersebut.

 

"Udah. udah. Biar pada ga susah, mendingan gue aja deh yang ngambil ini daging. Secara gue kan leader yang paling keren, gaul, smart dan ganteng. Gue kan juga yang paling tua dan paling sibuk diantara lu semua. Udah pastilah seharusnya tuh-"

 

Omongan Hakyeon pun terputus ketika matanya menangkap sumpit Taekwoon yang sedang mengarah ke mulutnya dan mengunyah daging yang sudah diperebutkan oleh ke-6 lelaki yang kelaparan selama 45 menit terakhir. Mereka semua pun hening dan tidak ada yang berani mengkomplain karena ini adalah Taekwoon-hyung yang sedang mereka hadapi.

"Yuk pulang. Makanannya udah habis, manager-hyung juga udah nunggu kelamaan.", Taekwoon berbicara dengan pelan sambil berjalan menuju kasir untuk membayar makanan yang sudah habis dilahap.

Setelah 2 jam berada didalam restoran tersebut. Mereka semua pun meninggalkan restoran tersebut dan menaiki van yang akan mengantar mereka balik pulang ke dorm mereka yang berada di bilangan dekat wilayah Thamrin.

 

"Eh woi anak-anak, belom pada molor semua kan ini?"

"Belom hyung, emangnya ada apaan?, Hakyeon yang tidak bisa tertidur pun menjawab sang manager.

"Ngga cuma mau kasi tau kalo nanti udah sampe dorm, suruh anak" buat langsung mandi terus tidur ya. Oh iya, pastiin juga kalo habis mandi si Wonshik, Hongbin sama Hyuk pada tidur ya dikamarnya. Kalo mereka ketauan main gundu langsung sita aja. Kalo mereka berani rebut gundunya sentil aja. Inget, jam 4 udah harus pada siap buat ke salon buat kalian pada nanti syuting CF BB Cream. Nanti gue jemput, oke?"

 

"Loh hyung, emangnya kita syuting buat BB Cream itu beneran? Aku kira cuma bercanda soalnya kan kulit Hakyeon-hyung irengnya udah ganahan gitu...", Hyuk yang ternyata belom tertidur pun bergumam pelan((yang sayangnya terdengar oleh kuping tajam sang leader tercinta)). Hakyeon yang merasa terhina dan tidak terima warna kulitnya dihina oleh anak yang lebih uda daringya pun mulai mengocehi sang maknae yang langsung terdiam dengan mata yang memelas dan tidak berdaya bagai anjing yang terbuang. 

"Ehhh, Hyukawaii. Engga kok, maksud hyung gak begitu. Ampunilah hyung yang banyak berdosa terhadap kakanda Hyuk ini. Hyuk-ahh~"

Hakyeon pun mulai menyerah ketika melihat bahwa Hyuk tidak bergeming sama sekali dan malah memilih untuk mengabaikan sang leader berambut merah tersebut dan mulai kabur ke pulau kapuk.

 

Hakyeon yang merasa galau karena diabaikan pun mulai menatap jalan-jalan kota jakarta di malam hari dari dalam mobil dengan tatapan melankolis bak sedang syuting untuk music video tahun 80-an.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chagyuns
#1
Chapter 1: hyukie ga boleh gitu. ntar kualat loh ngatain orang tua -3- lanjut thorr~~~
leechanmi
#2
Chapter 1: Lanjut authornim (y)