2 of 2

L E O

 

 

 

Jake dari JJANG! siap mewawancarai VIXX usai pre-recording M!net Countdown. Saat kamera rolling on, N memimpin rekan-rekannya menyampaikan salam khas mereka ‘we’re V.I.X, VIXX-seumnida’ dengan lantang. Pertanyaan-pertanyaan kemudian diajukan satu per satu, diselingi terjemahan narator sejak Jake, MC berambut pirang yang cinta K-Pop itu tak menguasai bahasa Korea.

 

Seperti biasa, Leo berdiri mematung di ujung barisan, di samping Hyuk. Mengangguk-angguk atas jawaban rekan-rekan, enggan memberi reaksi lebih dari itu. Seadanya. Ken sangsi hyung yang satu ini memang menyimak atau sekedar melunasi kewajiban untuk tidak tampil pasif seperti yang dikeluhkan CEO Jellyfish atas minimnya peran Leo saat disorot kamera TV—meski di panggung, saat musik dimainkan, Leo berubah jadi pribadi yang berkebalikan 360o.

 

Tiba di pertanyaan soal episode-episode menarik VIXX sejauh ini. N mengungkapkan kegugupannya setiap kali penampilan live tim mereka, karena disaksikan jutaan—atau miliaran pasang mata jika turut menghitung penikmat rekamannya di portal video internet—masih menjadi sesuatu yang aneh untuk diterima akal sehat. Sang leader yang dikenal paling percaya diri ini kadang sering gemetar sendiri saat menonton video penampilannya. Sebuah antusiasme untuk menampilkan sesuatu yang lebih baik di kesempatan berikutnya.

 

Mic beralih pada Ken, yang menceritakan ketidakpercayaannya akan kepopuleran VIXX. Saat tampil di K-Con Mnet Amerika beberapa saat lalu bersama grup rookie lain seperti EXO-M, B.A.P, dan Nuest, ia bisa mendengar nama mereka dilafalkan satu per satu oleh penonton saat penampilan ‘I love hurts (UUUUU)’, tembang kedua dalam singel ‘Rock Ur Body’.

 

‘Leo’ sama lantangnya dengan ‘Ken’, ‘N’, ‘Hyuk’, ‘Hongbin’, atau ‘Ravi’.

 

Terutama saat Leo mengumandangkan bagian high note miliknya di lagu tersebut dengan mulus tanpa cela.

 

Oh, mungkin Ken harus mengakui ini. Pernyataan kepopularitasan Leo didapat tanpa melakukan apa-apa itu mungkin terlalu dibesar-besarkan. Leo adalah vokalis utama—there’s lead and main term but what’s the difference anyway—tim. Sama seperti Ken. Menyanyikan lirik lagu sama banyaknya. Sama-sama mewarnai musikalitas VIXX, seperti pasta tomat yang memberi rasa asam dominan pada spaghetti bolognise. Tidak seperti tiga vokalis lain, N-Hongbin-Hyuk, yang bagiannya lebih terbatas. Bukan di high note atau hook reffrain.

 

Peran Leo jelas. Sangat jelas. Vokalis utama. Leo telah bekerja keras sama besarnya seperti member lain. Seperti Ken sendiri. Lalu mempertanyakan kepopularitasan Leo yang setara dengan lainnya, pantaskah itu?

 

Hanya karena Leo diam selama interview, itu bukan berarti ia tak memiliki kata-kata.

 

Hanya karena Leo membatu selama member lain bercanda di MTV Diary, itu bukan berarti ia enggan.

 

Hanya karena Leo menjauh selama episode VIXX TV, itu bukan berarti ia benci jadi pusat perhatian.

 

Tapi karena memang seperti itulah Leo adanya.

 

Dan Leo dengan suara megahnya dan kepribadian misteriusnya itu pula yang membesarkan nama VIXX.

 

OH.

 

Any other interesting story?” tanya Jake usai memahami isi cerita Ken lewat translator (selama itu pula Ken ditenggelamkan lamunannya). Sang MC beraksen British English itu menawarkan mic, berharap mendengar cerita tambahan.

 

Leo memanjangkan tangannya, meraih mic yang sedang dioperkan pada Ken.

 

Semua member melihat tindakan itu seperti suatu larangan yang sedang dilanggar.

 

Ini pertama kalinya Leo berinisiatif—BERINISIATIF—meminta waktu untuk bicara—BICARA—di depan kamera.

 

“Saat VIXX tampil di Jepang...” Leo memulai dengan suara kecilnya, “aku tidur sekamar dengan Ken.” Yang namanya disebut menoleh pada pemegang mic dengan tatapan ‘apa yang sedang Leo coba katakan?’. “Dekat tengah malam, karena suara-suara aneh membuatnya takut, tiba-tiba Ken datang menelusup ke dalam selimutku dan bertanya... bolehkan ia tidur bersamaku.” (*)

 

“Oohhh...” Para member membuat koor padu reaksi keterkejutan.

 

Ken masih menanti kelanjutannya sekaligus menyusun reaksi yang akan dilakukan jika diminta.

 

“Itulah episode paling berkesan bagiku, saat Ken takut dan memilih tidur bersamaku,” kata Leo menutup cerita.

 

Ken menatap Leo lurus-lurus. Permainan apa yang sedang dimainkannya?

 

“Apa Ken punya sesuatu untuk dikatakan?” tanya PD sebelum Jake sempat bertanya.

 

Ken berdeham dan mengambil mic. “Uh, ne... karena aku sering menonton film horor dan terus mendengar suara-suara aneh di dalam kamar, aku sangat takut dan tanpa sadar pergi mendekati Leo. Meskipun Leo menakutkan, tapi suara-suara itu lebih menakutkan lagi. Aku sangat ketakutan sampai hampir mati!” katanya sambil menambahkan bumbu dengan penekanan di bagian tertentu.

 

“Apa member yang lain tahu mengenai ini?” PD lagi-lagi menyerobot bagian Jake.

 

“Tidak. Ini pertama kalinya kami mendengar ini,” sahut Ravi.

 

N punya jawaban berbeda. “Sebenarnya, Leo pernah bercerita padaku. Katanya, meski mengganggu, saat itu Ken tampak begitu cute.”

 

Seperti biasa, N selalu ada, mendukung, di samping Leo.

 

Tawa Jake menyambung agak terlambat, setelah mengetahui isi cerita Leo barusan dari translator. “Alright, last, please say few words to VIXX fans out there...” kata Jake pada N yang mengakhiri interview dengan janji bahwa VIXX akan selalu menyajikan yang terbaik bersama dukungan para fans.

 

Jake ber-high five dengan tiap member dan kamera pun rolling off.

 

Setibanya di ruang ganti, Hyuk mendekat pada Ken yang sedang berkemas-kemas. Anggota lain sedang berganti pakaian di toilet. “Hyung, bukankah ini aneh?” tanya sang maknae. “Cerita Leo hyung mengenai Jepang barusan, bagaimana bisa kau menelusup ke tempat tidurnya? Saat itu Leo hyung sekamar dengan N hyung dan kau tidur bersamaku, kan?”

 

“Oh...” Ken menyahut tenang. “Bagian mana yang aneh?”

 

“Kenapa kau tak membangunkanku?”

 

Yah, maknae, kau tahu kenapa aku datang pada Leo? Itu karena aku merasa para hantu akan takut padanya dan berhenti menggangguku. Mungkin saat itu kau tidur terlalu lelap, tak menyadari aku sudah hilang, dan bangun terlalu siang karena aku sudah kembali ke tempatku lagi.”

 

Hyuk mengangguk-angguk paham.

 

“Aku pergi ke mobil duluan. Suruh yang lain menyusul segera, okay?” kata Ken buru-buru pergi keluar dari ruang ganti. Menghadapi Hyuk lebih jauh akan memaksanya berpikir keras soal lanjutan yang berkaitan. Mudah saja mengarang kata-kata namun mempertanggungjawabkannya lebih sulit dari yang dibayangkan.

 

Lalu, bagaimana Leo akan mempertanggungjawabkan kebohongan yang dimulainya ini, uh?

 

*

 

Manifestasinya baru terlihat dua hari setelahnya.

 

“Owah, KeO!” seru Hongbin berisik di samping Ken. Telunjuknya sibuk menjelajahi laman tumblr ber-tag VIXX lewat I-Pad, lalu tanpa sengaja masuk ke halaman ber-tag KeO alias Ken + Leo, couple baru yang potensial, sebut salah satu fans. Baru dimulai lima jam yang lalu, telah banyak postingan mengenai couple ini, termasuk beberapa fanfiction. Beberapanya sudah ber-chapter. Sayang, dalam bahasa Inggris sehingga tak satu pun yang bisa dimengerti. “Hyung, Ken hyung, sekarang KeO sudah lebih populer dibanding HyukBin dan NeO. Kau pasti senang, kan?”

 

Apanya yang harus dirayakan? Menjadi bahan fantasi liar para fans adalah sesuatu yang membanggakan? Mungkin, hanya mungkin, popularitas dadakan ini—menjadi topik #1 di kolom pencarian : Ken dan Leo melewatkan malam bersama di Jepang—yang sedang Ken nikmati. 

 

Leo memang populer dan membaginya bersama Ken.

 

Mau tak mau, semua ini karena Leo dan kebohongannya.

 

Haruskah Ken mengungkit kata ‘terima kasih’?

 

 

 

 

END

 

 

(*) dikutip dari wawancara VIXX di JJANG! edisi K-Con alias betulan tapi di sini dikondisikan sebagai kebohongan belaka

 

---

thanks for reading..

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
stellarstarlight
#1
Chapter 2: i think this so nice and interest ! thank you for write !
Ilabya #2
interesting~
scorrpiogirl #3
Chapter 2: baru aja nemuin fanfic ini dan langsung ketawa ngakak baca...gokil banget..
amusuk
#4
Chapter 2: Buahahaha, entah kenapa ketawa terus! Manis banget neh!

Lucu banget Ken habis marah2 soal itu skrg jd mikir2 lagi, kkk, makanya Ken gabole asal nge-judge XD
amusuk
#5
Chapter 1: haha, aku ngakak di bagian: "...apa pun
itu, disembur hardikan yang
mustahil diterjemahkan ke dalam bahasa manusia."
jadi gemes sama Ken, hihi, lucu banget!