Don't Don - Chapter 4

Don't Don
Please Subscribe to read the full chapter

 

Title : DON”T DON – Chapter 4

Genre : Brothership

Rating : Fiction M

Cast : Kyuhyun, Sungmin, Donghae, Ryeowook, Shindong. Member SJ yang lain akan bertambah seiring berjalannya chapter.

Disclaimer : All them belong to themselves and GOD. I own only the plot.

Warning : Typos, Geje , Mengandung kekerasan

Summary : “Kyuhyun-ah, aku tidak bisa matematika.” / “Asal Tuan Cho meminta, aku bersedia. / “Kalian kenal hyungku itu?”

.

.

Don’t Don

Chapter 4

.

Scene 2003

            Matahari baru saja menampakkan sinarnya di ufuk timur, tetapi kaos yang dikenakan Kyuhyun sudah basah. Rambutnya pun melekat di wajahnya yang belakangan ini sudah tidak tirus lagi. Matanya memicing menatap sasaran. Tangan kirinya yang memegang pistol bergerak menarik pelatuk sementara tangan kanannya bertugas menahan hentakan yang muncul akibat tembakan.

            Ia terus menembak sampai peluru di dalam magazine pistolnya kosong. Donghae berlari mendekat papan sasaran dan tertawa terbahak-bahak.

            “Kyuhyun-ah, kau memang tidak berbakat memegang senjata api. Dari 20 peluru, kau hanya 5 kali mengenai papan sasaran.” Donghae berlari mendekat dan memperhatikan Kyuhyun yang sedang menyerahkan pistolnya kepada anak buah sang appa. Tak ada yang perlu Kyuhyun lakukan untuk beberes, semua sudah ada yang mengerjakan. Ia mulai terbiasa dengan itu semua.

            “Hyung, daripada menemaniku berlatih menembak, sebaiknya kau belajar matematika. Hari ini ada test bukan?” Kyuhyun melepaskan kaosnya, melemparnya ke keranjang yang ada di dekat pancuran, dan mulai membersihkan diri di pancuran yang ada di pojok area latihan menembak itu. Tanpa menoleh pun ia bisa membayangkan wajah tampan Donghae yang meringis lebar.

            Sejak ia pindah ke markas Klan Cho, sang appa sangat menjaganya, bahkan meminta bodyguard untuk menjaganya saat ke sekolah. Karena Kyuhyun menolak dengan keras, sang appa menyuruhnya memilih siapa yang akan menemaninya di sekolah, dengan menyamar sebagai siswa. Dan ia memilih Donghae yang berwajah ramah.

            Dengan setumpuk uang sumbangan, Donghae pun berhasil dimasukkan sebagai siswa di kelasnya, meski namja itu kurang bisa mengikuti mata pelajaran apapun kecuali seni tari dan vocal. Bukan karena Donghae bodoh, melainkan karena ia sudah lama putus sekolah. Setiap malam Kyuhyun membantunya mengejar ketinggalannya, meski itu sesuatu hal yang sulit. Tapi Donghae benar-benar pekerja keras. Kyuhyun mulai menyukai Donghae karena hal itu.

Sepulang sekolah, karena Kyuhyun enggan dijemput oleh mobil, mereka berdua berjalan kaki. Di tiap pertigaan dan perempatan, tersebar anak buah appanya yang ‘menyamar’ untuk menjaga mereka.

            Kyuhyun mulai menyabuni tubuhnya setelah merasa cukup segar dengan siraman air tadi. Sesekali ia tersenyum saat teringat ‘penyamaran’ anak buah sang appa yang tidak pernah bisa mengelabuinya. Mereka harus belajar menjadi ‘orang normal’ untuk bisa berbaur di keramaian.

            “Kyuhyun-ah, aku tidak bisa matematika,” keluh Donghae.

            Kyuhyun tak menjawab. Selesai membersihkan rambutnya dengan shampoo dan membilasnya, ia mematikan pancuran, mengambil handuk dari tangan Donghae, dan mulai mengeringkan rambutnya.

            “Berbalik!” seru Kyuhyun saat hendak melepaskan pakaiannya yang  tersisa. Donghae pun memunggungi Kyuhyun. Setelah mengenakan seragam lengkap, Kyuhyun menepuk bahu Donghae. “Aku membereskan buku dulu, hyung, kau makan pagi duluan saja.”

            “Ani…tidak bisa begitu.” Donghae menjajari langkah cepat Kyuhyun. Ia harus sedikit berlari karena kaki Kyuhyun lebih panjang darinya. Meski Kyuhyun memaksanya untuk memanggil nama dan bukan ‘tuan muda’ seperti yang lain, Donghae seringkali harus mengingatkan Kyuhyun akan peraturan di markas itu. Makan pagi termasuk ritual wajib yang harus mereka lakukan bersama-sama.

            Kyuhyun tidak menghiraukan penjelasan Donghae selanjutnya. Ia membuka pintu kamarnya, dan menutupnya tepat saat Donghae mendekat, sehingga namja itu meloncat mundur dengan terkejut.

            Ryeowook muncul dari ujung koridor dengan semangkuk sup panas. Ia hendak menuju ruang makan yang terdapat di bagian tengah markas. Namja itu tertawa kecil melihat Donghae tengah mengelus dadanya di depan pintu kamar Kyuhyun.

            “Donghae hyung, kau tidak juga kapok mengikuti Kyuhyunie. Dia kan tidak suka diikuti terus seperti itu.”

            “Wookie benar, lihat saja pintu kamarnya.” Shindong menunjuk sebuah papan karton  yang digambar wajah mirip Kyuhyun dengan dua tanduk mungil di kepala dan taring di sisi mulutnya. “Dia sudah memberi peringatan keras. Tak ada yang boleh masuk ke kamarnya.”

            “Tapi gambar ini tidak seram, malah imut,” tutur Donghae tak habis pikir. Coba lihat tanduk mungil….”

            SRAK!

            Pintu kembali diseret terbuka, sehingga sekali lagi Donghae terpaksa melompat mundur. Kyuhyun muncul dengan ransel di punggung dan rambut yang sudah tersisir rapih. Kedua alisnya bertaut melihat mereka bertiga.

            “Ada apa berkumpul di sini?” tanya Kyuhyun dengan nada menegur.

            “Mianhe, Tuan mud… ah, maksudku Kyuhyun-ah. Kami menunggumu untuk sarapan bersama.” Ryeowook tersenyum manis, mengangguk hormat, lalu berdiri merapat ke dinding. Shindong dan Donghae juga bergeser ke belakang. Itu merupakan isyarat agar Kyuhyun berjalan lebih dulu dari mereka semua. Kyuhyun mendengus kesal. Sia-sia dia meminta mereka berlaku biasa terhadapnya. Selain sebutan nama dan hyung yang ia minta, hal lainnya tidak ada yang mereka turuti.

            Sungmin yang sedari tadi menjaga Kyuhyun dari jarak jauh, mengamati keempatnya berlalu ke ruang makan. Ia sendiri berjalan kembali ke area latihan menembak. Namja itu berjalan melewati papan sasaran. Sama sekali tidak memeriksanya. Ia lebih tertarik memeriksa sekitarnya.

            “Aku tidak bisa menembak dengan tangan kanan, siapa tahu tangan kiriku lebih beruntung.” Sungmin ingat kata-kata Kyuhyun dua minggu yang lalu. Setelah setiap hari giat berlatih menembak dengan tangan kanan dan selalu gagal, Kyuhyun berpindah menggunakan tangan kiri.

            Sungmin menghentikan langkahnya. Ia mengambil sehelai daun gugur yang berlubang akibat tembakan. Ia terus memeriksa sekeliling sampai menemukan sebuah kepompong kosong yang tertembak, setangkai bunga yang tangkainya putus sempurna karena dilewati peluru, dan beberapa buah jatuh ditanah lengkap dengan tangkainya. Setiap ia memeriksa ke atas, terlihat pangkal tangkai yang terkena lontaran peluru.

            “5 m, 10 m, 15m, 20 m, bahkan 25 m,” gumam Sungmin menghitung di mana saja ia menemukan ‘sasaran’ tembak Kyuhyun yang sebenarnya. Sama seperti tangan kanan, tangan kirinya juga sudah mahir menembak. Kenapa dia menyembunyikan semua ini? Apa tujuan tuan muda sebenarnya?

Sungmin tahu, Kyuhyun setiap hari mengisi waktu luangnya dengan berlatih. Ia tidak pernah melewatkan pelajaran beladiri, menembak, dan hal-hal lain yang diijinkan oleh Tuan Cho untuk ia ikuti. Kyuhyun tidak melewatkan satu hal pun. Ia juga rajin berkeliling markas. Baik luar maupun di dalam.

            “Tak seorang pun diijinkan masuk ke dalam kamar Tuan Cho,” kata Sungmin saat menemukan Kyuhyun hendak membuka kamar sang appa.

            “Waeyo?”

            “Aku tidak tahu, tapi itu yang selalu Tuan Cho katakan kepada kami. Bahkan tak seorang pun pernah membantu membersihkan ruangannya.”

            “Bagaimana jika dia sakit?”

            “Selama Tuan Cho masih bisa berjalan, beliau akan masuk ke kamar itu. Tetapi jika tidak, beliau memilih di rawat di salah satu kamar tamu.”

            Kyuhyun tampak berpikir sejenak, untuk kemudian tersenyum.

            “Kalau begitu, kamarku juga tak boleh dimasuki siapa pun. Aku akan memasang papan peringatan di depannya.” Kyuhyun tersenyum lebar, senyum yang jarang ia lihat sejak namja itu datang ke markas Klan Cho.

            Ketika melewati kamar Kyuhyun langkah Sungmin terhenti. Ia nyaris tersenyum melihat gambar tangan menyerupai wajah Kyuhyun, dengan sepasang tanduk dan taring. Gambar yang imut. Meski begitu, tak seorang pun berani membuka kamarnya, karena Tuan Cho mengijinkan larangan Kyuhyun berlaku untuk mereka semua.

            “Tuan Cho, Tuan terlalu memanjakannya!” Sungmin teringat kejadian beberapa hari lalu. Ia yang merasa cemas dengan perilaku Kyuhyun, mencoba berbicara dengan tuannya secara empat mata.

           

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Guixian98 #1
Chapter 6: Bisakah ff ini di update cepat dan segera ending iyagi-sshi? *wkwkw benar2 gak sabaran*
Daku terlajur gregetan sama ff nyaaaa. gakpapa deh gak di update di sini, asal di bukukan wkwkw. gakpapa beli. setimpal sama karya iyagi-sshi yang selalu bagus ^^
hayoung_cloud
#2
Chapter 6: saking pendeknya bingung mau review apa @_@
anisah563 #3
Chapter 6: Apa kyu mau berkerjasama dengan heechul untuk menjatuh kan klan cho
anyojo03 #4
Chapter 6: Eonni ini terlalu pendeeeeeeerkkkkk.....huuuaaa
bella0203
#5
abis bacain ff2 lama
eonniiii kangen don't don mau agent K & M
tapi eonninya harus selesaiin SW dulu jd harus sabar haafff
eonni fighting!
Light_xj #6
Chapter 5: Tp kalau tidak ingin menyimpang sebentar dr masalah utama. Kasus itu bisa dijadikan umpan balik, jika mereka sudah bisa memecahkan kasus tsb, akan ada umpan balik yg mereka terima berupa petunjuk yg memudahkan mereka dlm mengatasi masalah utama di ff ini. Maaf author-nim atas saran yg absurd ini.
Ah ditunggu juga utk setiap flashback yg harus diungkapin di cerita ini, semangat iyagi~
Light_xj #7
Chapter 5: Timpuk author, 2003,2005 & di chapter ini sudah menceritakan 2009 yg bikin penasaran.
Di negeri mn mereka tinggal, sprt apa pertemuan keduan kyuhyun & Changmin sehingga mereka bisa bersama skrg, peran Mr. Blair disini muncul & sepertinya Sgt mendukung, & kyuhyun hilang ingatan?.

OK just wait & see, author mungkin akan bosan dgn apa yg bakal aku bilang karena selalu sama, karya iyagi bagus~
Terus semangat buat nerusin ff ini :) ah karena disisi lain peran K & M di ff ini polisi, kalau boleh aku memberi saran agar next chapter ada kasus yg harus mereka selesaikan & harus menggunakan berbagai macam taktik utk memecahkan masalah tsb, walaupun kasus ini bisa jd menyimpang dr masalah utama mereka
Light_xj #8
Chapter 4: Seperti yg dikatakan iyagi wait & see kkk
Penasaran peran heechul & Klan dark moon saat muncul di chapter 4, ada yg kyuhyun appa sembunyikan. Inti dr semua chapter - penasaran. Just wait & see.
Light_xj #9
Chapter 2: Awal pertemuan yg lucu antara kyuhyun + changmin,jalan ceritanya jg bagus, sampai tiba kemunculan appa kyuhyun mengawali kisah selanjutnya. Ff nya bagus~
Light_xj #10
Chapter 1: Salah satu dr genre yg paling aku suka~ chapter 1 yg bikin para pembaca antusias buat membaca chapter selanjutnya~