Growing Affection

Growing Affection

"Tora~ " Rengek Uru membuang koran yang sedang dibaca Tora ke lantai, ia menyilangkan kedua tangannya di dada sebal. Coba bayangkan saja, sebulan terakhir ini pacarnya sangat sibuk mengurusi pekerjaannya bahkan saking sibuknya ia sampai tidak punya waktu untuk Uruha. Dan sekarang, saat Tora punya waktu luang ia tetap saja menghiraukan Uru. Padahal kan ada sesuatu yang penting yang Uru ingin bicarakan dengannya. Uru juga tau Tora lelah dan butuh istirahat tapi bukan berarti dengan cara mengacuhkan Uru seperti ini =3= Tora terkikik pelan melihat kelakuan Uru yang sedikit kekanakkan, sepertinya ia tau alasan mengapa Uru bertingkah demikian. "Ada apa baby?!?" Tanya Tora dengan suara menggoda, ia tidak peduli akan perlakuan Uru tadi karena memang hal itu sudah menjadi salah satu rencananya. khukhukhu... Sadar Tora hanya menggodanya, pemuda berambut honey blonde itu langsung membalikkan badannya mempunggungi pacarnya itu karena sebal. "Jahat!!!" Uru buang muka, kesel dia ma pacarnya di saat seperti ini malah becanda mulu kerjaanya. "Ceileeee~ gitu aja ngambek." Tora bangkit dari posisi duduknya dan memeluk pacarnya dari belakang. Tora melepaskan kacamata baca yang bertengger di hidung mancungnya lalu kembali memeluk Uruha. Ia menenggelamkan wajah tampannya di tengkuk Uruha. "Sorry for earlier baby, i just cant stand teasing you." Ucap Tora mengecup leher Uru singkat. Sebuah seringai kemenangan menghias wajahnya, ya iyalah minta maaf begitu tetep aja sambil menggoda gitu kan Urunya jadi tambah ngambek mpe bibirnya tambah nyonyor. Dasar macan demen banget nggoda pacarnya ck ck ck "Tau ah." Uruha hendak kabur dari dekapan Tora tapi si macan malah ngeratin pelukannya di pinggang tipis Uru. Pake acara elus-elus perut Uru segala... Kali ini giliran Uruha yang menyeringai~ "Uwoooo ternyata bebek gw gemukan yak." Tora mencium pipi Uruha girang karena menurutnya pacarnya itu terlalu kurus jadi saat mengetahui perut Uru buncitan ia jadi seneng. Tora kembali mencium pipi Uru dan menyadari sesuatu... errr wait!!! "Tapi kuq pipi Uru tetep tirus ya?!?" Tanya tora dalam kebingungan. 'YES!!!!' Uruha nari para-para dalam hati. Untuk mengecek kebenarannya Tora kembali mengelus perut Uruha lalu mencoba mengelus pipinya lagi. "Ngg beda!" Gumamnya kembali mengelus perut Uru sambil ber-humming ria lalu ta lama kemudian sebuah dramatik gasp keluar dari Tora. Ia langsung membalikkan tubuh Uruha untuk menghadapnya. Raut mukanya tidak bisa dijabarkan antara nervous, takut dan excited yang bercampur jadi satu. Sedangkan Uruha hanya memasang ekspresi inosen. "Uru apa kau...?!?" "Uhuh..." Uruha ngangguk-nganggukin kepalanya playfully, sebuah senyum manis terukir di wajahnya yang sudah manis jadi deh tambah manis *apa deh*. "Tapi bagaimana bisa...???"Mata Tora jadi berkaca-kaca karena haru. Ia ta menyangka impiannya untuk jadi seorang ayah akan segera terwujud. "Ayolah Tora, kau tau benar bagaimana hal ini bisa terjadi." Uruha giggles dan tanpa ba bi bu lagi Tora langsung memeluk Uru erat lalu muter-muter kea di film di India. "Kyaaaaah, Tora put me down!!!" Teriak Uru sambil berpegangan erat ama macannya . "Noooooooo." Gelak tawa bahagia langsung bersenandung menghias pagi keluarga kecil tersebut. "I love you, both of you." -fin- geje nian XDDD

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet