Another Feel

Another Feel

Note : This story is mine~ Murni ideku. And I have post it in my blog ^^ I hope you like it :D

 

[Author pov]

Kai, dia itu hyungmu~’ batin Kai sambil memegang dada kirinya, merasa ada yang berdetak di sana. Kai menunduk, berusaha menenangkan denyut jantungnya yang dirasakannya berdetak lebih cepat ketika menatap sosok itu. Sosok yang tengah membaca buku di atas ranjang sebelah kasurnya.

Kai memalingkan wajahnya, berusaha menghindari matanya untuk menatap badan tegap itu. Suatu ide melintas di pikirannya. Ya, dia akan memilih mengutak-atik telepon genggamnya. Kai menelusuri bawah bantalnya, berusha mencari benda berbentuk kotak itu.

Tidak berhasil menemukannya, tidak membuat Kai menyerah. Ia berdiri kemudian menuju meja kecil yang berada 2 meter di hadapannya. Ia terus mencari seperti orang gelisah.

Sikap Kai yang seperti itu, mau tak mau menarik perhatian Kyungsoo yang sedang membaca. Kyungsoo perhatikan teman sekamarnya dengan seksama. Ia sadar jika Kai sedang mencari sesuatu. Ya, bahkan Kyungsoo sangat tahu apa yang sedang Kai cari. Karena benda itu ada di tangannya.

Kyungsoo tersenyum ketika melihat laki-laki yang lebih muda 1 tahun darinya itu menghela nafas, kesal karena tidak menemukannya. Kyungsoo hampiri Kai yang masih sibuk mencari. Bahkan sekarang Kai berpindah tempat menuju tas ranselnya.

“Kai~” panggil Kyungsoo pelan. Namun sepertinya Kai sangat serius mencari telepon genggamnya hingga panggilan Kyungsoo ia abaikan.

“Kai..” Kyungsoo memanggilnya lagi. Namun tetap sama. Kai sama sekali tidak merespon.

“Kai!” kini Kyungsoo memanggilnya dengan sedikit hentakan dengan tangan menyentuh salah satu pundak Kai.

Jantung Kai dengan otomatis berdetak lebih cepat ketika tangan kyungsoo menyentuhnya. Sensasi yang menggelitik perutnya. “A-ada apa hyung?” tanya Kai masih berpura-pura mencari telepon genggamnya.

“Ini. Ini kan yang kau cari?” tangan Kyungsoo menjulur di hadapan Kai. Kai yang melihatnya sedikit terkejut.

“Eh? Ke-kenapa?” tanya Kai terbata.

Yang ditanya malah cekikikan “Kau tidak menyadarinya? Kan kau sendiri yang melemparnya ke kasurku ketika pertama kali masuk.”

Mendengar pernyataan dari Kyungsoo, laki-laki berkulit lebih gelap itu hanya bisa menepuk jidatnya kemudian tersenyum. “Ne, hyung~ gomapta!”  Kai kemudian mengambilnya cepat dari Kyungsoo kemudian merebahkan dirinya lagi di kasur.

Kyungsoo pun melakukan hal yang sama. Hanya saja ia langsung tertidur beberapa menit kemudian. Sedangan Kai? Bisa ditebak, ia memainkan telepon genggamnya untuk mengalihkan kegelisahannya.

Dengkuran halus terdengar lebut dari mulut Kyungsoo. Kai yang mendengarnya nampak lebih gelisah. Bagainmana ini? Batin Kai. Ia sama sekali tidak bisa menghilangkan perasaan gelisah itu.

Kai kemudian mengalihkan perhatiannya pada Kyungsoo. Wajah itu…. ingin sekali Kai menyentuhnya. “Aish!” Kai mengacak rambutnya frustasi. Ia hampiri kasur yang ditempati Kyungsoo.

Kai terduduk di lantai. Lututnya ia jadikan penyangga kemudian kedua tangannya bersandar pada kasur Kyungsoo. Kai menikmati memandang wajah putih Kyungsoo. Matanya menelusuri wajah Kyungsoo. Mata Kai berhenti pada bibir rekah Kyungsoo. Tanggannya tidak tahan untuk tidak menyentuhnya.

Perlahan namun pasti, tangan kekar itu mengentuh wajahnya. Bergeser hingga jarinya mngusap bibir Kyungsoo. Jantungnya lagi-lagi berdegup kencang.

Tanpa Kai duga, mata Kyungsoo tiba-tiba terbuka. Kai yang terkejut hanya bisa mengerjapkan matanya tanpa bisa melepas jarinya dari bibir Kyungsoo. Setelah sadar, Kai dengan segera bangkit “Ah~ A-aku segera tidur.” Kata Kai terbata.

Namun tangan seseorang menahannya. Ya, Kyungsoo menahan lengannya kemudian memutar balikkan tubuh tegap Kai. Sedangkan Kai, hanya bisa menuruti Kyungsoo. Wajahnya telah memerah akibat Kyungsoo menangkap basah apa yang sedang Kai lakukan.

“Ada apa denganmu Kai?” tanya Kyungsoo dengan mata besarnya.

Kali ini Kai benar-benar tidak tahan. Lengan Kai terjulur meraih tengkuk Kyungsoo kemudian mendekatinya. Lengan yang satu lagi menahan tangan Kyungsoo yang sebenarnya tidak melakukan perlawanan.

Bibir mereka bertemu. Kai menutup mmatanya, menikmati ciuman mereka. Sedangkan Kyungsoo hanya bisa membulatkan matanya tanpa bisa bereaksi apapun.

Sesaat kemudian Kai melepasnya, menatap dalam kedua mata Kyungsoo yang mengerjap.

“A-apa yang-“ perkataan Kyungsoo terhenti karena telunjuk Kai yang mendarat di bibirnya.

“Saranghae~” bisik Kai tepat di telinga Kyungsoo, memberi sensasi aneh pada Kyungsoo.

Melihat ekspresi Kyungsoo yang semakin kaget membuat Kai mempersempit lagi jarak keduanya. Kai dengan lembut mengecup bibir Kyungsoo.

Kali ini Kyungsoo menutup matanya, ikut merasakan manisnya ciuman mereka. Beberapa saat kemudian mereka melepasnya“Nado~ Nado saranghae Kim Jongin.” Balas Kyungsoo kemudian dengan cepat meraih tengkuk Kai dan melanjutkan kegiatan mereka. Malam itu adalah malam yang sangat manis bagi mereka.

End

Komen sangat diperlukan ^^

Terimakasih telah membaca

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
VelisPo #1
Chapter 1: Sweet ugh:33
jekyung12 #2
Chapter 1: co cuittttt ih. lagi dong lagi dong
sognatoreL #3
Chapter 1: Ahh manisnyaaa~ kaisookaisoo #angkatbaner :3
LittleGuri #4
Chapter 1: Lalala xD ♥
Sequel juseyooo (?)
hyoki407 #5
Chapter 1: eii ~ aaa sooo sweeet >.<
ChangChangs #6
Chapter 1: Huaaaa kereeenn...meskipun ceritanya gak terlalu panjang tp ini terlalu manissss sumpah >.<
Saranghae thor!!!
seideer #7
Chapter 1: ughhhhh manissss...hehe
Sayaka_Dini
#8
Chapter 1: auww... sesimple itu, tapi terasa manis... mungkin karena yg ngelakuinnya Kaisoo -Lol :D
septaaa #9
Chapter 1: Aku akan senang jika kau selalu membuat cinta kaisoo <3