Kutsuri Pouch

Description

Bahasa Indonesia, One Shot, Hey!Say!BESTxYamada Ryosuke

 

Foreword

 

Yaotome Hikaru selalu bersiap dengan segala keadaan. Menjadi kakak di grup-nya, Hey!Say!JUMP, Hikaru selalu dengan teliti memerhatikan keadaan adik-adiknya.

Di dalam kutsuri pouch nya selalu tersedia berbagai obat-obat over the counter, vitamin dan berbagai supplement. Jika ada member yang memerlukannya dia akan dengan segera memberikannya.

 

Pouch ini akan selalu dibawanya terlebih lagi ketika mereka sedang live tour.

Seperti sekarang, mereka sedang berada di Nagoya Dome untuk PARADE Live Tour 2019.

Hikaru dengan seksama memerhatikan membernya yang datang dengan mengucapkan ohayou di pagi hari pertama rehersal itu.

Perhatiannya terhenti pada satu member yang menurutnya terlihat sangat berbeda dari seminggu lalu terakhir kalinya ia melihatnya.

Yama-chan.

Bagaimana dalam rentang waktu seminggu itu Yama-channya terlihat tiba-tiba kurus?

Tak urung hikaru menge-cek share calendar apply member JUMP hanya untuk memastikan kegiatan membernya yang satu itu.

Satu minggu full syuting di Kyoto untuk film Moeyo-ken.

Dari cerita yamada seminggu lalu dirinya harus terlihat sakit untuk perannya sebagai Okita souji, samurai shinshengumi yang gugur muda karena penyakit tubercolosisnya.

Yamada mengaku harus diet ketat yang diajarkan senpainya, Okada junichi-san. Diet yang memaksanya hanya mengkonsumsi beberapa biji almond dalam sehari tanpa asupan makanan lain. Tidak heran adiknya yang satu itu kehilangan banyak berat badan dalam kurun waktu sesingkat itu.

 

Hikaru tidak dapat melepaskan pandangannya dari yama-can. Bagaimana sesampainya di dressing room mereka, adiknya yang satu itu langsung menuju sofa tersudut dan memejamkan matanya.

Tanpa membuka jaket bahkan maskernya.

 

Seperti biasa anak-anak JUMP akan memulai hari mereka dengan sarapan pagi yang disediakan oleh staff ala prasmanan di depan raung ganti mereka.

Satu persatu member JUMP mengisi piring mereka dan kembali ke ruang ganti untuk menyantap sarapan.

Hikaru masih memerhatikan yamada yang tampaknya masih terpejam, ia berfikir adiknya itu butuh sarapan juga sebelum latihan panjang mereka hari itu.

Saat hikaru baru saja akan bangkit untuk mengambilkan sarapan untuknya dan yamada,  Ia melihat Takaki membawa nampan berisi bubur dan susu hangat menuju sofa diujung ruangan untuk yamada.

 

Hikaru memutuskan untuk menghentikan niatnya mengambil sarapan dan menyusul takaki.

 

"Yama-chan" sapa takaki dengan lembut sambil mengusap halus poni yamada.

sosok adik yang tertidur tersebut lalu mengerang lemah dan membuka matanya perlahan.

"Maaf membangunkan mu, tapi sarapan lah? Yah?" Bujuk takaki.

Yamada menatap napan yang dibawa takaki untuknya. Agak lama tapi akhirnya mengangguk pelan.

Hikaru mengambil posisi duduk didepan yamada yang mulai mengangkat suapan bubur pertamanya.

Dengan masker yang akhirnya terbuka, Hikaru dan Takaki agak kaget mendapati wajah adiknya terlihat sangat pucat.

Yamada makan dengan sangat lamban tapi kedua kakaknya dengan sabar menungguinya. Dengan suapan kelima yang hanya kurang dari separuh porsi makanannya, yamada menaruh sendoknya dan menggeleng pelan.

"Maaf yuyan, porsinya terlalu banyak dengan diet ku yang sekarang. Aku sudah merasa kenyang" senyum nya.

Takaki hanya mengangguk dan kembali mengusap kepala ryosuke.

"Badan mu agak hangat" komentar takaki setelahnya.

Mendengar ini Hikaru langsung bangkit dan merogoh isi tasnya, mencari kutsuri pouch nya.

Ia yakin masih memiliki beberapa pil penurun demam yang diyakininya dapat membantu meringankan keadaan adiknya.

Hikaru kembali duduk di depan yamada dan takaki, mengeluarkan beberapa pil demam dari dalamnya.

"Yama-chan sudah minum obat? Aku ada beberapa pil yang bisa menurunkan demam mu"

Yama-chan menggeleng pelan. Sepertinya untuk berbicara saja tenaganya tak ada.

"Kalau begitu minum obatnya yah dek"

Hikaru berpindah kesamping yama-chan dan menyodorkan pil tersebut. Takaki yang duduk disisi berbeda darinya mengambilkan susu hangat untuk membantu adiknya menelan pil tersebut.

"Arigatou" ucap yama-chan disusul senyum tulusnya.

Hikaru dan Takaki tersenyum balik kepadanya. Hikaru lalu berdiri dari posisinya dan membantu adiknya untuk berbaring disofa tersebut. Dengan hanya bertukar tatapan yang singkat dengan takaki, keduanya saling mengerti bahwa pikiran mereka sama untuk adiknya.

 

"Yama-chan" panggil Hikaru lembut untuk adiknya.

"Istirahatlah hari ini dek, serahkan rehearsal pada kami. Besok pagi kan masih ada waktu sebelum live untuk latihan sedikit" bujuk hikaru mengutarakan pendapatnya dan Takaki.

yamada tampaknya ingin menolak keinginan kedua kakaknya itu. Diingatnya kembali beberapa hal yang harus di cek olehnya untuk live kali ini. Settingan light, formasi baru junior, latihan dengan travis japan untuk solo songnya dan beberapa adjustment yang harus dilakukan berdasarkan osaka dome live seminggu lalu.

Dengan rentetan pikiran tersebut, yama-chan tiba-tiba merasakan sakit dikepalanya.

Ia meringis pelan sambil memegang pelipisnya.

Hikaru dan Takaki tampak panik melihat adiknya kesakitan.

"Yama-chan kau tak apa dek?"

"Kepala mu sakit?"

"Kakak panggilkan manager-san yah? Ehh atau langsung dokter saja?"

"Yama-chan!"

Yama-chan mengatur napasnya dan berusaha keras menahan sakit dikepalanya. Dia tidak ingin membuat kakak-kakaknya tambah khawatir.

"Tidak apa-apa kak, aku baik-baik saja" ucapnya berusaha tersenyum.

Kedua kakaknya menghela napas dan berusaha mempercayai adiknya tersebut.

"Baiklah, tapi kakak mohon istirahatlah hari ini yah" mohon hikaru kembali.

Takaki kembali mengusap kepala ryosuke, "Jangan khawatir kakak tau apa yang harus diperbaiki hari ini. Yabu-kun juga sudah berdiskusi dengan mu kan kapan hari. Jadi istirahatlah yah"

Yamada tersenyum tulus, ia sangat bersyukur dengan perhatian kakak-kakaknya ini.

Ia yakin ia tak akan bertahan di dunia entertainment ini tanpa adanya mereka.

"Wakatta, kuserahkan pada kalian. Terima kasih yah kak"

Hikaru dan Takaki tersenyum lega.

"Kalau begitu tidurlah yama-chan" Yamada kemudian menutup matanya perlahan dan kembali terlelap. Pil demam hikaru juga membantunya beristrirahat dengan lebih nyaman.

 

Tak lama kemudian Yabu datang membawa selimut dan plester kompress, memakaikannya pada adiknya yang telah terlelap nyenyak dan menyuruh Hikaru dan Takaki untuk menyantap sarapan mereka yang sempat terlupa.

 

 

 

Terkadang para member akan menggodanya karena selalu membawa banyak barang saat live tur. Tetapi hikaru tidak akan terganggu akan hal itu. karena ia tau, barang-barang tersebut terutama Kutsuri pouch nya akan berguna disaat-saat seperti ini. Well, mereka jelas dapat mengandalkan manager atau staff live untuk menyediakan obat-obatan dan segala keperluan lainnya. tetapi bagi Hikaru, Ia akan merasa sangat senang dan lega bila dapat diandalkan.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet