[KaiSoo] It's pain when you're in pain

Description

Kai and Kyungsoo one shoot fanfiction story as member of EXO

Foreword

Kyungsoo membereskan barang-barang dan memasukan ke dalam ranselnya. Setelah dirasa tidak ada barang yang tertinggal, ia menutup sleting ransel dan menyimpannya di sofa, disamping barang-barang lain yang sudah siap untuk diangkut nanti. Kemudian Kyungsoo beralih ke ransel lain di ranjang dan mulai membereskan dengan memasukan beberapa helai kaus ke dalamnya, tak lupa ia bersenandung bagiannya di lagu Growl, yang kini tengah merajai tangga lagu di banyak negara di dunia termasuk Korea Selatan tentunya.


Saat menutup ransel kedua, pintu kamar mandi terbuka dan sesosok namja berkulit tan, yang hanya mengenakan handuk dililitkan di pinggangnya, keluar dengan tangan kanan memegang handuk untuk mengeringkan rambut, berjalan menghampiri Kyungsoo.


"Kau sedang apa, Chagi-ya?" Tanyanya yang langsung menghambur memeluk Kyungsoo dari belakang.
"Ya! Apa yang kau lakukan, Jonginie?" Kyungsoo nampak sedikit tersentak kaget.
"Aku merindukanmu." Kai memajukan bibirnya seperti menggoda ingin mencium namja mungil di depannya yang setengah berontak.
"Apa-apaan kau ini. Cepat pakai bajumu!" Kata Kyungsoo galak masih berusaha melepaskan diri. "Lihat kau membasahi bajuku." Tambahnya, karena bulir-bulir air menetes dari ujung rambut Kai.
"Cium, baru kulepas." Kai semakin mempererat pelukannya, membuat Kyungsoo terkejut karena bisa merasakan sesuatu di balik handuk Kai menonjol menempel di belakang.


Hal itu membuat jantung Kyungsoo berdegup kencang dan tubuhnya sedikit bergetar, apalagi ditambah Kai yang mulai menciumi lembut leher dan tengkuknya, "Jong...Jonginn... Henti...kan..." Bisik Kyungsoo dengan mata sedikit terpejam.

Hal itu malah membuat Kai semakin mempererat dan membalikan kepala Kyungsoo mengarah padanya. Saat akan mencium bibir mungil berbentuk love itu, dengan sigap Kyungsoo mendorong Kai menjauh.


"JONGIN! Kau ingin mati ya, hah?" Kata Kyungsoo dengan tatapan Satansoo-nya dan nafas sedikit terengah. Sementara itu si pelaku hanya tertawa keras melihat wajah Kyungsoo yang sedikit memerah.
"Tapi kau terlihat menikmatinya, iya kan Chagi-ya." Kai menatap dengan mata dan senyum menggoda.
"Dalam mimpimu! Sekarang pakai bajumu atau tak akan kubuatkan makanan nanti." Ujar Kyungsoo galak.


Mendengar ancaman serius dari kekasihnya itu, Kai buru-buru mengambil pakaiannya diatas ranjang yang sudah disiapkn Kyungsoo saat tadi ia sedang mandi. Tentu Kai tak ingin tersiksa karena Kyungsoo yang marah dan tak ingin menyiapkan makanan untuknya, karena hanya Kyungsoo lah member yang selalu bersedia membuatkan makanan untuk Kai yang selalu lapar.


Tak lama terdengar bunyi bel di depan kamar. Kyungsoo berjalan ke pintu dan membukanya dimana sosok Byun Baekhyun berdiri di depannya. Tanpa permisi atau menunggu izin empunya kamar, langsung saja ia nyelonong masuk.


"Astaga! Kalian habis melakukannya lagi?" Tanyanya dengan nada terkejut, saat melihat Kai sedang memakai celana panjangnya dan masih bertelanjang dada.
"Jangan gila! Dan apa maksudmu dengan 'lagi'." Kata Kyungsoo mencela. "Ada apa kau kemari?"
"Semua member sudah berkumpul di lobi bawah, hanya tinggal kalian saja. Ponsel kalian sulit dihubungi jadi Suho hyung memintaku menyusul kalian kemari. Wajar saja karena ternyata kalian habis melakukan itu lagi." Jelas Baekhyun berbicara seolah tanpa jeda. Hal itu membuat Kyungsoo melempar bantal dan langsung mengenai wajahnya.
"Aku sudah selesai." Kata Kai terkikik melihat ekspresi Baekhyun mengusap wajahnya sambil menatap mencela pada Kyungsoo.
"Aku tunggu kalian diluar." Kata Baekhyun berjalan keluar kamar sementara Kyungsoo dan Kai mengambil tas ransel mereka masing-masing.

 

Kai kembali mengecek sekitar kamar memastikan tak ada barang tertinggal, lalu menyusul Kyungsoo yang sudah berjalan ke pintu. Ketika baru akan keluar, Kai menarik tangan Kyungsoo membuat ia terlonjak ke arah Kai. Langsung saja bibirnya mencium bibir mungil Kyungsoo yang membelalak kaget dengan pipi yang memerah.
"Kau ini." Bisik Kyungsoo yang tiba-tiba menunduk malu, dan Kai terkekeh tak bersuara.


Momen indah itu segera sirna saat Baekhyun kembali muncul dengan tatapan galak seperti serigala, membuat Kyungsoo dan Kai keluar kamar dengan terburu-buru.

 

*

 

Kyungsoo sedang memandang ke cermin dan mengamati setiap inci penampilannya yang terpantul. Matanya langsung berbinar dan mengagumi kostum yang mereka gunakan untuk tampil malam ini. Setelah banyak berlatih sebulan belakangan ini karena lagu yang diaransemen ulang hingga tampak akan sedikit berbeda, membuat Kyungsoo antusias dan bersemangat. Kyungsoo ingin memberikan penampilan terbaik malam ini untuk semua EXO-L yang datang langsung ke lokasi atau yang hanya menyaksikan di layar kaca.


"Bagaimana perasaanmu?" Tanya Kai, yang muncul tiba-tiba dan berdiri di samping Kyungsoo. Mata elangnya menatap mata bulat di dalam cermin. Bayangan di cermin yang sedikit ganjil, karena Kyungsoo yang terlihat jelas jauh lebih pendek dari Kai, membuat Kyungsoo mendorong Kai sedikit menjauh.
"Aku sedikit gugup." Jawab Kyungsoo singkat.
"Kenapa gugup?"
"Entahlah. Aku sangat bersemangat untuk penampilan malam ini, tapi aku sedikit tegang saja. Aku takut tidak bisa membuat para EXO-L puas."
"Kenapa kau berkata begitu? Kita sudah banyak berlatih, dan tentu kita akan memberikan penampilan terbaik untuk semua orang, tak hanya para EXO-L." Kai memegang kedua bahu Kyungsoo dan mengusap lembut.
"Kau benar. Aku terlalu berlebihan." Kata Kyungsoo mengangkat wajahnya sedikit untuk menatap Kai lebih jelas.
"Wajar untuk seseorang yang gugup. Ini bukan penampilan pertama kita, kan? Tidak seperti saat kita debut dulu. Apa kau ingat saat mencengkeram tanganku kuat-kuat di belakang panggung di penampilan pertama kita?"


Kyungsoo memutar matanya untuk mengingat-ingat, lalu tersenyum setelahnya. "Iya dan kau bilang setelahnya kalau tanganmu kesemutan akibat ulahku itu."


Kai tertawa. Mendadak ia menjadi gemas sekali pada kekasih mungilnya yang imut itu. Benar, Do Kyungsoo malam ini bukan tampan, tapi imut menurut Kai. Berkali-kali ia harus menahan diri dengan mengigit bibir bawahnya ketika menikmati wajah Kyungsoo, dan berpikir untuk tidak menerkam si mungil itu di tempat ramai seperti ini.


"Baiklah. Aku mau menemui Luhan hyung dulu membicarakan koreo nanti." Kata Kai. Saat ia berbalik, Kyungsoo menahan tangannya membuat Kai kembali menoleh lagi. "Kenapa Chagi-ya?"
"Hmmm... Jongin..err." Kyungsoo melipat bibirnya dan terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu namun bingung.
"Oh, kau ingin cium ya?" Kata Kai tersenyum gemas.
"Ya! Bukan itu."
"Lalu apa?"


Kembali Kyungsoo memutar mata bulatnya, lalu menatap mata Kai tak lama setelah ia merasa memiliki kata-kata yang cocok untuk diucapkan. "Kau akan selalu menjagaku, kan?" Tanyanya dengan mata puppy eyes andalannya, yang membuat Kai harus sedikit menggigit bibir bawahnya melihat itu.
"Tentu saja aku akan selalu ada dan menjagamu, Kyungsoo-ya. Kenapa kau bertanya begitu?" Kai balik bertanya, sedikit heran dengan yang baru saja ditanyakan kekasihnya.
"Aniyo. Aku hanya ingin bertanya saja. Gomawo, Jonginnie."

Dan tanpa diduga Kai, Kyungsoo mengecup singkat bibir Kai membuat si pemilik bibir sedikit terkejut. Lalu tanpa menunggu jawaban dan reaksi Kai, Kyungsoo pergi meninggalkan Kai yang masih mematung kaget dengan tindakan mendadak kekasih mungilnya itu. Tapi Kai bisa melihat sekilas wajah Kyungsoo yang memerah saat tadi pergi.


"Wah, Kkamjong." Chanyeol berjalan menghampiri, diikuti Sehun yang terkikik geli.
"Kenapa kau tertawa? Apa yang lucu?" Tanya Kai mendelik pada si Maknae.
"Lucu saja saat Kyungsoo hyung yang menciummu duluan. Dan lagi ekspresi kagetmu tadi. Seharusnya aku memfotomu." Kata Sehun yang kembali tertawa, kali ini diikuti oleh Chanyeol.
"Aigoo. Dia pernah menciumku duluan, itu bukan yang pertama. Dan lagi memang aneh kalau dia menciumku barusan dan aku terkejut?" Ujar Kai.
"Sangat aneh tentu saja. Kyungsoo hanya menciummu kilat. Baekhyun malah mencium dengan lebih panas tadi." Chanyeol bergidik tanda menikmati, diikuti decakan kagum dari Sehun sambil menggeleng.
"Kalian berdua kan memang pasangan aneh. Kyungsoo bukan tipe yang senang berciuman panas seperti Baekhyun mu." Kata Kai, dan Sehun meledak tertawa. "Kyungsoo itu berbeda." Kai mengerling pada sosok mungil yang sedang berdiri tak jauh darinya sambil mengobrol dengan Baekhyun dan Chen. Kai lalu tersenyum memandang kekasihnya. Mata Kyungsoo tak sengaja melihat ke arah Kai sekilas, lalu ia menunduk setelahnya dengan pipi kembali memerah, membuat Kai terkekeh tak bersuara lagi.


Apapun yang terjadi, tentu saja aku akan menjagamu Kyungsoo-ya, bisik Kai dalam hati.

 

*

 

Mereka berdua belas sudah bersiap karena tak lama lagi akan segera tampil diatas panggung. Meski semua orang tampak antusias dan bersemangat, tapi atmosfir kegugupan sedikit terasa memenuhi ruang belakang panggung itu. Apalagi sorak sorai suara ribuan penonton yang memadati Asia World Expo Arena Hong Kong dari balik layar panggung membuat semua air muka member EXO terlihat tegang.
Ini memang bukan kali pertama mereka tampil di depan ribuan pasang mata yang datang ditambah jutaan pasang mata lain di televisi, namun tetap saja rasa gugup terkadang menghigapi disaat waktu semakin bergerak mundur menuju waktu tampil.


Berkali-kali Kyungsoo menarik nafas dalam-dalam dan menghelanya lagi panjang-panjang untuk mengurangi rasa gugupnya. Ia merasa harus tampil maksimal lagi dan menyuguhkan penampilan terbaik di depan para EXO-L. Ia masih menggenggam tangan Kai yang berdiri tepat disampingnya.


Saat terdengar suara MC yang mengumumkan jika sebentar lagi penampil berikutnya adalah EXO, gegap gempita suara penonton pun semakin keras diluar. Kyungsoo bisa merasakan juga jantungnya semakin keras memalu dari balik rongga dadanya.


Suho lalu memberi isyarat untuk semua member agar berdiri melingkar. Tanpa basa-basi Suho langsung berteriak "EXO!" Dan sedetik kemudian semua member berseru "WE ARE ONE!".


Kemudian semua member masuk ke panggung dan mulai mengambil posisi masing-masing. Kyungsoo naik ke atas kursi yang mirip bangku sekolah yang menjadi tempatnya bersiap, dan yang lainnya pun mengambil posisi duduk di kursi lain. Ada dua barisan kursi dengan letak yang berjajar semakin ke atas seperti di sebuah bukit, dengan sebuah jalan memisahkan kedua baris. Suara teriakan pengunjung semakin menjadi ketika irama musik mulai mengalun dan Luhan berlari masuk ke panggung bersama seorang perempuan melalui jalan pemisah seperti lorong itu. Semua member yang berpenampilan seakan seperti murid sekolah dan suasana kelas yang berada di dalam hutan, memulai koreografi dengan kompak dan ada bagian naik ke atas meja dan melakukan gerakan juga.


Dengan penuh komsentrasi Kyungsoo melakukan koreografi dengan sesuai. Suara pengunjung membuat adrenalinnya naik dan membakar semangatnya. Ketika ada sebuah gerakan yang mengharuskan semua member meloncat dari atas kursi yang mereka gunakan untuk berdiri, tiba-tiba sebuah kejadian tak terduga terjadi.


Kyungsoo merasakan kaki kanannya mendarat tidak sempurna ke bumi dan rasa sakit perlahan mulai terasa karena engkel kakinya terkilir. Ia panik sendiri saat kakinya itu mulai berdenyut nyeri dan keringat dingin mulai mengucur dari pelipisnya. Saat bagian dimana ia bisa menyisi dahulu karena kamera sedang menyorot kepada tim pertama yang sedang beraksi di awal lagu Growl, Kyungsoo meringis sedikit dan berjalan agak pincang. Chanyeol yang berada tepat disampingnya bertanya melihat keanehan itu.


"Kau kenapa Kyungsoo?" Tanyanya, yang sadar jika kaki temannya itu aneh.
"Kakiku..." Kyungsoo tidak menyelesaikan ucapannya, dan melihat ia sedikit berjengit dengan kaki kanan yang agak diseret cukup membuat member lain paham apa yang terjadi. Suho yang ada di dekar situ pun langsung panik.
"Kyungsoo-ssi, kau tidak apa-apa? Pergilah ke belakang panggung, kau bisa cedera parah jika memaksakan diri untuk tampil." Kata sang leader mendekat, menjauhkan microphone nya agar pembicaraan tidak terdengar.
"Tidak, Suho hyung, aku masih bisa tampil." Kata Kyungsoo meyakinkan dengan mengangkat ibu jari tangannya. Meski begitu ia merasa kaki kanannya terus berdenyut menyakitkan.
"Tapi..." Wajah Suho cemas melihat Kyungsoo yang agak sedikit pucat.
"Aku masih bisa tampil, Suho hyung, percayalah padaku." Ucap Kyungsoo.


Ia memang tersiksa dengan keadaan seperti ini, tapi tidak mau untuk mengundurkan diri. Kyungsoo tak bisa membayangkan bagaimana pendapat semua orang, terutama para EXO-L, yang menyadari jika tiba-tiba ia menghilang dari panggung. Semua member, termasuk Kyungsoo, sudah mempersiapkan penampilan malam ini dengan matang, berlatih keras selama dua bulan terakhir ini, dan Kyungsoo tak mau merusak latihan mereka selama ini.

 

Lagipula, bagi EXO yang mengandalkan penampilan kekompakan koreografi, akan sangat menyusahkan jika tiba-tiba satu member tak bisa tampil di waktu-waktu dimana mereka sudah memulai penampilan. Dan Kyungsoo lebih memilih untuk lanjut dan menahan rasa sakit di kaki kanannya.


"Jika kau tak kuat, jangan memaksakan diri." Kata Suho, yang meski terlihat cemas, namun tahu kalau tak akan bisa membantah seorang Do Kyungsoo yang keras kepala jika sudah berkata. Oleh karena itu Suho hanya mengangguk singkat memberi semangat.
"Hati-hati, Kyungsoo-ya." Bisik Chanyeol, yang menangkupkan sebuah topi merah di kepala Kyungsoo.


Ketika tim pertama sudah selesai menampilkan bagian pertama lagu Growl, kini giliran tim kedua dimana Kyungsoo yang akan memulai penampilan. Dia menyimpan semua rasa sakit yang muncul dari kaki kanannya yang terus berdenyut, mengumpulkan banyak tenaga dan semangat, dan mulai melakukan gerakan. Kyungsoo berpikir ia harus bisa tampil profesional dengan berpendapat sendiri "The Show must go on."


Saat tim kedua mulai menari bagiannya, Kai yang berada di tim pertama dan menunggu di sisi lain panggung, merasa ada yang aneh dengan setiap gerakan yang dilakukan oleh Kyungsoo, seperti saat setengah berlari mengitari panggung Kyungsoo sengaja jarang menjejakan kaki kanannya. Kai, seorang lead dancer dengan kemampuan tari yang bisa dikatakan jauh lebih baik dibanding beberapa member, menyadari ada yang aneh dengan setiap gerakan Kyungsoo. Disampingnya, Sehun juga tampak menyadari hal itu, dan saling bertukar pandang dengan Kai. Kai tahu, ada yang tidak beres terjadi pada Kyungsoo.


Lagu Growl pun selesai, semua member berlari ke balik panggung untuk persiapan lagu kedua Wolf, menyisakan Kai dan Luhan yang akan melakukan gerakan martial arts. Ketika di belakang panggung, Kyungsoo langsung menjatuhkan diri di sebuah kursi. Wajahnya pucat pasi dengan keringat membasahi sambil meringis karena kaki kanannya semakin terasa sakit.


"Kyungsoo-ssi, kau tak apa-apa?" Tanya Suho panik. Semua member yang menyadari Kyungsoo cidera pun ikut panik. "Sudah, kau tak perlu melanjutkan, kau terlihat kesakitan. Bagianmu bisa diambil olehku dan Jongdae."
"Tidak. Aku masih bisa tampil." Kata Kyungsoo bersikeras, dan mencoba untuk berdiri lagi.
"Nanti cideramu makin parah." Kata Kris, yang juga leader EXO, menahan tubuh Kyungsoo di kursi.
"Aniyo. Aku tak apa-apa, Kris hyung. Kumohon, aku masih bisa tampil, aku ingin memberi penampilan  terbaik." Kata Kyungsoo. Ada bulir airmata menetes dari ujung matanya.

 

Jika sudah demikian baik Suho maupun Kris tak bisa memaksa lagi. Meski tampak menahan sakit, tapi mereka semua tahu Kyungsoo masih bersemangat tampil. Dalam hati masing-masing member berpikir kalau satu-satunya orang yang bisa membujuk Kyungsoo yang keras kepala hanyalah Kai. Tapi kini Kai sedang beraksi dengan Luhan diatas panggung dan jika mereka telah selesai, tak ada waktu lagi untuk meminta Kai membujuk Kyungsoo membatalkan penampilan dirinya karena mereka harus segera ke bawah panggung untuk bersiap tampil dengan lagu Wolf.


"Kalian semua ke bawah panggung duluan untuk bersiap dengan Tree." Tree yang dimaksud adalah koreo awal di lagu Wolf dimana semua member membentuk tampilan pohon. "Aku akan segera menyusul dengan Kyungsoo, Kai, dan Luhan." Perintah Suho yang langsung diamini semua member, yang dengan segera bergegas pergi.


Baekhyun menepuk bahu Kyungsoo sesaat sambil menatap khawatir, lalu berlari menyusul yang lain.
Tak lama Kai dan Luhan muncul dengan wajah keduanya juga bersimbah keringat. Suho baru akan membuka mulutnya namun Kai mengangkat tangannya, paham apa yang akan dikatakan sang leader.


"Kau masih bisa tampil?" Tanya Kai dalam, pada kekasih mungilnya. Ada sedikit sinar kecemasan di mata elangnya saat memandang tajam ke mata bulat Kyungsoo.

 

Kai cemas, tentu saja, tak usah dilukiskan lagi. Tapi ia juga sadar waktu mereka kurang dari sepuluh detik untuk segera bersiap ke lagu kedua. Kini ia hanya ingin memastikan Kyungsoo masih bisa tampil dengan baik. Jika Kyungsoo menjawab tidak, Kai pun tak akan memaksanya.


"Tentu, aku bisa." Kata Kyungsoo, menatap Kai dengan pandangan yakin. Kedua mata itu saling menatap satu sama lain, meski hanya sepersekian detik, bagi mereka berdua terasa lama sekali. Kyungsoo memang bisa melihat kalau kekasih hitamnya ini mencemaskannya. Tapi ia juga bisa melihat kalau Kai juga mendukungnya. Seperti janjinya beberapa waktu lalu, ia tahu Kai akan menjaganya.


"Ayo." Kata Kai singkat, menarik Kyungsoo, yang tersenyum sambil mengangguk yakin, dan membantunya berjalan agak cepat, sementara Suho hanya tercengang melihat kejadian itu dan segera berlari menyusul bersama Luhan.

Lagu Wolf pun berhasil dibawakan dengan sempurna oleh kedua belas member EXO, mengundang sambutan gegap gempita, tepuk tangan dan sorakan puas dari seluruh penonton yang memadati Asia World Expo Arena. Beberapa artis lain yang hadir pun turut memberikan standing applause saat member EXO satu persatu meninggalkan panggung.


Saat baru melewati pintu penghubung panggung dengan ruang tunggu, ketika semua member berjalan menyusuri lorong terang benderang, tanpa Kyungsoo duga ketika ia sedang susah payah berjalan, Kai langsung menggendongnya di pangkuannya membuat Kyungsoo kaget.


"Apa...apa yang kau lakukan, Jongin?" Tanyanya.
Kai tidak menjawab. Dia berjalan cepat menggendong Kyungsoo, meninggalkan member lain berjalan di belakangnya. Wajahnya berkeringat, tapi tidak ada kata lelah untuk Kai saat ia membawa kekasihnya itu ke ruang kesehatan. Wajah Kyungsoo merah padam, campuran antara kaget dengan yang dilakukan oleh Kai, dan malu karena banyak yang melihat.


Sesampainya di ruang kesehatan, Kai menidurkan Kyungsoo di salah satu ranjang, yang langsung didekati oleh dokter dan tim medis. Member yang lain yang datang tak lama setelah itu juga ikut masuk, memenuhi ruang kesehatan yang berukuran kecil itu.


"Joesonghabnida, anda semua bisa menunggu diluar." Kata dokter pada semua member karena merasa ruangan agak sesak.


Semua member mengangguk dan satu persatu keluar. Saat Kai akan ikut keluar, Kyungsoo menahan tangannya dengan tatapan puppy eyes seolah meminta untuk tidak pergi. Melihat itu, Kai menghentikan Suho.


"Aku tunggu disini, hyung." Katanya, sementara Suho mengangguk.
"Aku akan mencari manajer hyung." Dan Suho juga menyusul keluar.


Seorang perawat menutup tirai, dan Kai kembali ke sisi Kyungsoo yang tidak melepaskan tangannya, sambil mengusap rambut Kyungsoo yang basah karena keringat. Wajahnya sendiri bersimbah keringat tapi ia tidak memedulikan hal itu karena yang terpenting sekarang adalah kekasih mungilnya yang mulai meringis kesakitan saat dokter dan perawat perlahan-lahan membuka sepatunya.


"Akhh..." Rintih Kyungsoo sambil terengah-engah ketika pelan-pelan suster membuka kaus kakinya. Ia mencengkeram tangan Kai kuat-kuat sambil menahan sakit. Air mata mulai mengucur juga membasahi pipinya.
"Tahan, Kyungsoo-ya." Kata Kai membelai lagi rambut Kyungsoo. Ia sebenarnya tak tega melihat kekasihnya itu memekik kesakitan sambil memegangi tangannya.


Setelah kaus kaki terlepas, bisa terlihat jika kaki kanan bagian bawah atau engkel Kyungsoo membengkak. Dokter mengamati dan memeriksa kakinya sambil sesekali menekan pelan, membuat Kyungsoo kembali meringis.


"Anda harus dibawa ke rumah sakit segera untuk mendapat perawatan intensif. Jika terlambat dan tidak segera tertangani, aku khawatir ini akan menjadi cidera yang panjang."


Kyungsoo dan Kai terkejut mendengar yang baru dijelaskan oleh dokter.


"Tapi...tapi aku masih harus disini." Kata Kyungsoo dengan nada seperti ingin menangis.
"Tidak bisa. Anda harus segera dibawa ke rumah sakit."


Tirai yang sejak tadi menutup terbuka dan wajah cemas Manajer Hyung muncul.


"Bagaimana keadaan D.O-ssi?" Tanyanya pada dokter, yang langsung menjelaskan.


Sementara itu, Kyungsoo masih menggenggam tangan Kai.


"Jongin, aku tak mau kerumah sakit." Isaknya.

 

Melihat kekasihnya terisak seperti itu semakin membuat Kai tidak tega. Ia tak pernah bisa dan mau melihat kekasih mungilnya menangis. Ia selalu berusaha membuat hati Kyungsoo bahagia agar tak perlu menangis sedih. Kai tahu Kyungsoo yang sangat menjunjung tinggi pekerjaan dan sangat bertanggung jawab pada pekerjaan ini tidak mau begitu saja pergi meninggalkan tempat acara. Ditambah sambil menangis seperti ini membuat Kai memeluknya.


"Kau sudah tampil bagus dan maksimal malam ini, Kyungsoo-ya, Chagi-ya. Turutilah kata dokter, demi kebaikanmu juga." Kata Kai, membelai rambut Kyungsoo dan mengecup keningnya.
"Tapi aku...." Kyungsoo baru akan berkata namun Kai memotongnya.
"Kumohon jangan membantah, Kyungie. Aku tak tega melihatmu kesakitan begini. Jangan membuatku semakin merasa bersalah karena tak bisa menjagamu dengan baik. Kumohon turuti permintaan dokter kali ini." Bisik Kai. Ia bisa merasakan tangan Kyungsoo bergetar dan mengeratkan genggamannya. Kyungsoo memang tidak membantah atau berkata.


"Dengarkan aku." Kai bergerak dan berdiri di samping Kyungsoo tanpa melepas tangannya. "Aku menyesal ini terjadi padamu. Aku sudah melanggar janji menjagamu. Aku ingin kau sembuh dengan cepat. Aku tak mau kau cidera untuk waktu yang lama. Lebih baik sekarang kau segera ditangani dirumah sakit, bukan, daripada kau cidera lebih lama membuat tak bisa tampil lagi." Ucap Kai lembut.
"Aku masih ingin bisa tampil lagi nanti, Jongin, aku tak mau sakit lebih lama." Kyungsoo kembali terisak. Kai mengusap pipi Kyungsoo dan menyeka air matanya.
"Kalau begitu kau harus mau kerumah sakit, Chagi-ya. Agar kau bisa segera sembuh, oke?"


Kyungsoo terisak sedikit lalu mengangguk. Kekasih mungilnya yang menggemaskan ini seperti anak kecil yang takut rumah sakit saja, bisik Kai dalam hati sambil tersenyum.


Di belakang Kai tampaknya dokter dan Manajer Hyung selesai mengobrol.


"Baiklah, Kyungsoo-ssi, kau harus ke rumah sakit, sayangnya." Kata manajer Hyung, yang dijawab Kyungsoo dengan anggukan lemah.
"Aku ingin menemani Kyungsoo." Kata Kai.
"Mianhae, Kai, kau harus tetap disini. Tidak baik jika ada dua member yang tampak tidak ada di bangku. Aku yang akan mengantar Kyungsoo-ssi ke rumah sakit." Manajer Hyung menepuk bahu Kai. "Serahkan padaku." Tambahnya, melihat sedikit keraguan di mata Kai.


Kai menoleh pada Kyungsoo sambil tersenyum.


"Cepatlah sembuh. Aku akan segera menyusul jika sudah selesai acara." Bisiknya mengenggam tangan Kyungsoo, yang kembali mengangguk.


Kyungsoo pun dibawa ke rumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan medis. Ia, yang duduk si kursi roda saat hendak dibawa oleh Manajer Hyung, memandang pada Kai yang tersenyum, dan semua member yang berdiri di depan ruang kesehatan.


"Semoga kau tidak apa-apa, Kyungsoo." Kata Suho.
"Aku tunggu kabarmu, Kyungie." Ujar Baekhyun melambai.
"Piala hari ini akan kupersambahkan untukmu." Kata Chanyeol, diikuti gelak tawa semua member, karena sampai saat ini mereka masih menunggu beberapa nominasi yang belum dimenangkan.
"Cepatlah sembuh." Kata Xiumin. Dan member lain pun mengucapkan hal yang sama dengan senyuman pemberi semangat.


Kyungsoo hanya melambai sambil tersenyum sebagai bentuk terima kasih atas dukungan teman-temannya. Ia sangat menyesal tentu saja, akibat kecerobohannya, membuat ia cidera dan tak bisa mengikuti acara hingga selesai.  Namun mau bagaimana lagi, tak ada yang bisa mengira kapan musibah akan muncul. Setidaknya seperti yang tadi dikatakan kekasihnya kalau Kyungsoo sudah memberikan yang terbaik.


Manajer Hyung mendorong kursi roda Kyungsoo, menjauh dari kesebelas member yang memperhatikan ia hingga ujung lorong. Saat sudah di dalam mobil, Kyungsoo membuka ponselnya karena ada pesan masuk.


"Cepatlah sembuh, Kyungsoo-ya, Chagi-ya. Senangmu adalah senangku, sedihmu juga adalah sedihku. Aku akan segera menyusul kesana nanti. Aku merindukanmu. Salanghaeyo."


Kyungsoo terkikik geli. Belum tiga menit mereka berpisah dan Kai mengatakan kalau ia rindu padanya. Entah hanya gombal biasa untuk menaikan moodnya atau sesungguhnya, tapi Kyungsoo merasa senang menerima pesan itu.


"Salanghaeyo, Jonginie."

 

Malam itu EXO berhasil menyabet penghargaan pertama mereka si Mnet Asia Music Award kategori Album of the Year untuk album mereka XOXO. Semua member naik ke atas panggung dan mengucapkan ucapan terima kasih dipimpin oleh Suho. Suara para EXOL pun turut menambak semarak suasana Dome dengan meneriakan "EXO!!!".
Wajah semua member tampak bahagia dan sedikit terharu.

Tentu hanya sebelas member saja, karena kini Kyungsoo hanya bisa melihat dari televisi di rumah sakit. Namun demikian, ia turut bangga dan senang dengan penghargaan yang berhasil diraih EXO. Kerja keras mereka dirasa tidak sia-sia dengan ganjaran penghargaan bergengsi itu. EXO membuktikan kalau mereka bukan proyek gagal SM Entertainment seperti yang banyak dibilang. Mereka adalah salah satu yang terbaik di industri musik ini.


"Ini untukmu, Chagi-ya." Bunyi pesan dari Kai, tak lama setelah semua member terlihat kembali ke belakang panggung, dan Kyungsoo tersenyum membacanya. Ia dan Kai baru beberapa bulan menjalani hubungan serius setelah Kyungsoo memutuskan menerima Kai sebagai kekasihnya. Dan ia tak menyesal dengan itu.


Kai bisa menerima sifat galak dan manja Kyungsoo, Kyungsoo bisa menerima sifat agak temperamen Kai jika sedang tidak mood, tahu bagaimana menyenangkan satu sama lain, tahu bagaimana saling menjaga satu sama lain.
Meski tadi Kai sempat menyalahkan diri sendiri karena tak bisa menepati janji menjaga Kyungsoo, tapi bagi Kyungsoo itu bukan salah Kai. Kai tetap sudah memberi hal yang terbaik untuk Kyungsoo.

Terbukti dengan Kai yang selalu menjaga di belakangnya ketika mereka berada di bandara untuk pulang kembali ke Seoul. Hingga dua minggu kemudian saat EXO menggelar jumpa pers untuk pra release EXO Showtime, dimana kaki Kyungsoo sudah berangsur pulih, Kai tetap setia menemani disampingnya saat Kyungsoo menjawab pertanyaam mengenai kejadian kecelakaannya di panggung MAMA beberapa waktu lalu.

"Gomawo, Jonginnie. Salanghaeyo." Kyungsoo menarik kepala Kai dan mencium bibirnya dengan lembut. Bukan ciuman panas penuh nafsu, tapi ciuman dua bibir kissable yang penuh rasa cinta dan kasih sayang, disebuah tempat yang tak ada yang tahu, setelah acara tersebut selesai.

[END]

*

Comments

You must be logged in to comment
dear_glimxy #1
Gosh! I thought this is in English. A pity. Can't read though...