BACK

Description

"Ini adalah takdir yang mungkin terbaik untuk kita. Jika kita memang ditakdirkan bersama, kita pasti akan kembali bersama lagi"

Foreword

"Aku ingin kita bercerai" 

"Tidak aku tidak akan pernah menceraikanmu" 

"Harus, kau harus menceraikanku"

"Apakah tidak ada cara lain selain bercerai?" 

"Lalu kau mau bagaimana? Di dalam perutnya ada anakmu apakah kau tidak ingin bertanggung jawab atas perbuatanmu?" 

*

"Baiklah aku akan menceraikanmu, tapi..... aku punya permintaan"

"Mari kita habisakan waktu bersama. Kau, aku dan Hyunjin. Mari kita sejenak melupakan semuanya dan anggap ini tidak pernah terjadi selama seharian"

*

"Waktu berjalan begitu cepat, bayi munggil yang kau gendong dulu sudah menjadi seorang anak sebesar Hyunjin" 

"Dan mungkin memang hanya sampai sini aku melihat ia tumbuh" 

"Bawalah ia sejauh mungkin, jika ia bertanya, jawab saja aku sedang kerja di tempat sangat jauh" 

*

"Dengan ini saya putuskan, mulai sekarang kalian bukanlah suami istri lagi " 

Tak 

Tak 

Tak 

*

"Baiklah pesawat akan segera berangkat. Kami harus pergi" 

*

"Kau memang anak yang pintar. Dan perkenalkan namaku Kim Joohyun panggil Joohyun imo"

*

“Tidak eonnie, sekarang semuanya sudah lebih baik. Sekarang rasa mualku sudah mulai berkurang dan sudah bisa makan seperti biasanya”

“Baguslah kalau begitu, sekarang mari kita periksa bagaimana keadaan adiknya Hyunjin” 

*

“Selamat tuan putri anda lahir dengan selamat dan tidak ada cacat apapun dan saat ini masih dibersihkan oleh suster, anda bisa melihatnya di ruang bayi nanti. Kami juga minta maaf tidak bisa menyelamatkan nyonya Jiyeon. Beliau meninggal saat operasi berlangsung. Kami sangat minta maaf dan ikut berduka atas kepergian nyonya Jiyeon. Saya permisi dulu"

*

"Appa tahu, Hyunjin sangat rindu appa"

"Iya sayang, kau sudah mengatakannya banyak kali kemarin"

"Bukan seperti itu, aku rindu appa memelukku waktu tidur seperti ini. Appa aku dan eomma"

*

 

"Ryujin boleh minta air eomma?"

 

*

 

"Mereka selalu diantar dan di jemput appa dan eomma mereka dan aku iri dengan itu. Terkadang aku berangan punya seorang eomma pasti sangat menyenangkan. Dan setelah bertemu ajhuma aku ingin punya eomma yang seperti........ mu"

 

*

 

"Oppa, pernah tidak sih kau ingin appa dan Seulgi ajhuma bisa kembali bersama? Dengan begitu kita bisa tinggal bersama"

 

"Hah, oppa juga ingin appa dan eomma bersama lagi jadi kita bisa tinggal bersama. Appa, eomma, kau aku dan juga Yeji. Jarak Jeju dan Seoul jauh dan aku tidak ingin appa jauh dariku"

 

"Aku juga dengan begitu aku juga bisa tahu bagaimana rasanya punya eomma. Terkadang aku iri dengan temanku yang bercerita tentang keluarganya"

 

*

 

"Hisk..... hisk.. maafkan Yeji eomma hisk.... Yeji-....hisk Yeji hanya ingin menghabiskan waktu bersama appa...... hisk...... hisk...."

 

"Hisk.... hisk... tadi Yeji.... hisk mendengar appa menelepon hisk.. dan katanya hisk... dia akan pulang lusa.... hisk...... Yeji gak mau hisk...... hiks"

 

*


"Karena aku teringat akan betapa besarnya pengorbananmu untuk dirinya. Kau meninggalkan semuanya agar dia memiliki kehidupan yang layak saat dia besar, tidak dipandang hina oleh semua orang. Jadi sekarang mungkin waktunya aku berkorban agar pengorbananmu tidak sia-sia. Dan kuharap ini dapat mengembalikan senyum kebahagiaan di hidup kalian"

"Kembalilah bersama Jaebum dan besarkanlah Ryujin agar menjadi wanita yang berhati baik dan bermoral seperti dirimu"

*

 

"Kuharap kau pikirkan keinginan mereka dan tolong kabulkanlah harapanku dengan menerima orang yang penuh kesalahan ini kembali seperti dulu"

 

*

 

"Aku tahu dan setelah melihatmu sekarang aku juga mempunyai sebuah harapan"

 

"Mari kita kembali seperti dulu, menjadi sebuah keluarga lengkap, menjadi orang tua yang membesarkan Hyunjin, Yeji dan Ryujin dan menua bersama"

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet