Chapter 1

My One and Only
Please Subscribe to read the full chapter

Jinyoung menatap kendaraan yang berlalu lalang dari dalam mobil. Ia menarik napas dalam untuk yang kesekian kalinya. Ia merasa sangat gugup pagi itu karena ia akan memasuki sekolahnya yang baru. Tak henti-hentinya ia menggenggam jempol tangannya, kebiasaan yang tak sadar ia lakukan jika sedang dalam perasaan tak karuan.

 

Minhyun, ayah Jinyoung yang melihat anak lelakinya diam seribu bahasa dari kaca spion tersenyum geli. “Jinyoung-ah, apa yang kau pikirkan?”

 

Jinyoung diam, tak membalas pertanyaan Ayahnya. “Hwang Jinyoung,” panggil Minhyun lembut.

“Gwenchana.” Jawab Jinyoung pelan.

 

Mobil mereka pun berhenti di depan gerbang sekolah. Sebelum Jinyoung selesai melepas sabuk pengamannya, Minhyun kembali berkata.”Beritahu appa kalau ada yang menyakitimu.”

 

Jinyoung terdiam sejenak dan membalas, “aku akan baik-baik saja.”

 

“Sampai bertemu di jam makan malam nanti, Jinyoung-ah.”

 

Jinyoung mengangguk pelan dan membuka pintu mobil. Ia juga tak mempedulikan teriakan Minhyun dari mobil yang mengatakan untuk semangat di hari pertamanya. Ia menarik napas panjang dan menuju ke ruang guru, dimana wali kelasnya sedang menunggu.

.

.

Jihoon sibuk menyalin tugas Seongwoo ke bukunya. Ia belum mengerjakan tugas Jeon seonsaengnim, guru bahasa Korea, sekaligus wali kelasnya.

“Beruntung kau memiliki teman sepertiku, Jihoon-ah. Baik hati, pengertian dan tampan.” Kata Seongwoo sambil sesekali mengorek hidungnya yang sedikit gatal.

“Jangan lupa traktiranmu di kantin hari ini!” Kata Seongwoo lagi.

 

“Ndeeeee.” Jawab Jihon tetap berkutat pada tugasnya. “Aku akan bangkrut jika terus menyalin tugasmu dan mentraktirmu.”

 

“Hahaha.” Ong Seongwoo tertawa keras, padahal Jihoon sama sekali tak berniat untuk melucu pagi itu. “Ah iya katanya kita akan kedatangan murid baru hari ini. Aku harap dia cantik dan seksi.” Bisik Seongwoo.

 

“Darimana kau dengar kabar itu?”

“Kau lupa ya, aku kan hebat hahaha.” Seongwoo kembali tertawa.

 

“Selamat pagi anak-anak!” Suara Jeon seonsaengnim sukses membuat murid sekelas kembali pada tempat duduk masing-masing. Jihoon yang panik pun dengan segera mempercepat tulisan tangannya.

 

“Hari ini kita akan kedatangan teman baru.” Jeon Seonsaengnim tersenyum lebar, agak sedikit creepy menurut Seongwoo.

 

Jihoon mengangkat kepalanya. Di sebelah Seonsaengnim berdiri seorang namja kurus. Ia menatap lantai di bawahnya.

 

“Jinyoung-ah, silakan perkenalkan dirimu di depan teman-teman barumu.” Jeon Seonsaengnim menepuk pelan pundak murid baru itu.

 

“Annyeonghaseyo, aku Hwang Jinyoung. Senang bertemu dengan kalian semua.” Jinyoung membungkukkan badannya.

 

“Jinyoung silakan duduk bersama Daehwi.” Jeon Seonsaeng menunjuk meja yang tepat berada di belakang meja Jihoon dan Seongwoo yang saling bertatapan.

 

Jinyoung menunduk sekilas ke arah Jeon Seonsaeng dan berjalan menuju meja yang ditunjuk sebelumnya.

 

“Ucapkan salam sebelum kau duduk!” Ucap Daehwi ketus begitu Jinyoung tiba di mejanya.

 

“Annyeonghaseo, bangapseumnida.” Jinyoung menunduk pelan dengan suaranya yang pelan.

 

“Aku hanya bercanda haha. Silakan duduk Jinyoung, namaku Daehwi. Lee Daehwi.” Sapa Daehwi bersemangat sambil menjabat tangan Jinyoung dengan kuat.

 

Jinyoung menaruh tasnya di samping meja dan berharap hari ini akan berjalan dengan baik.

.

.

Minhyun keluar dari mobilnya dan disambut hangat sapaan selamat pagi oleh karyawan perusahaan yang lain. Bahkan tak sedikit yang memuji ketampanannya.

 

“Minhyun Isanim semakin tampan setiap hari.” Bisik salah satu dari mereka.

 

“Walaupun dia menduda dan sudah memiliki anak, aku rela hidup bersamanya jika ia melamarku.”

 

“Hush, kecilkan suaramu.”

 

Minhyun tersenyum dalam hati. Ia cukup sering mendengar gosip pegawai yang lain tentang dirinya. Ia membalikan badannya sebelum masuk ke ruangannya.

 

“Silakan tulis apa saja yang kalian inginkan untuk makan siang hari ini. Karena hari ini adalah hari pertama anakku di sekolah barunya, aku yang akan bayar tagihan makan siang.” Ucapan Minhyun mendapatkan tepukan keras dari yang lainnya.

 

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vent2304 #1
Chapter 1: Aku tunggu apdetannya ?