Love&Hurt - YG School

Love and Hurt

brakkk... seorang menabrakku dan aku menumpahkan kopi yang ku bawa ke bajunya..

"apakah kau tidak memiliki mata?"

wanita itu mengatakan dengan nada membentak pada ku

"maafkan aku, aku tidak sengaja aku t-terburu-buru" kata ku dengan nada gugup

"terburu-buru katamu? apa kau tidak tau berapa harga baju ini"

"kalau begitu biarkan a-aku menggantinya"

"menggantinya dengan apa ? gajimu selama 1 tahun saja tidak cukup untuk membayar nya!"

aku menunduk merasa malu dengan yang ia katakan "lalu apa yang harus aku lakukan?"

"bersujudlah, katakan maaf" memberikan senyuman licik nya

aku kaget dan langsung melihat nya "maaf.. m-maksudmuu..."

"kenapa kau tidak mau?"

aku melihat sekelilingku banyak orang-orang melihat kami, jujur saja harga diriku merasa terinjak-injak, tapi apa yang bisa kulakukan dengan baju mahalnya, aku terpaksa mulai menunduk dan duduk dengan dengkul ku di siang itu dan dilihat oleh orang-orang.

tiba-tiba...

 

"sudahlah jennie hentikan tidak perlu melakukan itu"

terdengar suara seorang wanita datang sambil memegang barang belanjaannya, dan dia berdiri di sampingku

"bangunlah" dia berbicara padaku dan aku langsung bangun

wanita tadi hanya melihatku dan wanita yang bernama jennie tampak kesal dengan perlakuan nya

"apa maksud mu lisa, tidakkah kau lihat bajuku...."

"sudahlah aku akan membelikannya" lalu wanita tadi menarik tangan wanita nya dan pergi begitu saja...

 

------------------------

Roseanne Park-

yaaah begitulah nasibku, aku Roseanne Park atau biasa di panggil Rose seorang siswi lulusan SMA yang belum melanjutkan sekolah yang saat ini di sibukkan dengan bekerja part time di kedai kopi, dan  aku menjadi penghantar kopi jika mereka memesan lewat website kami. orang di sekitarku mengatakan aku orang yang sangat lembut dan sejujurnya aku juga orang yang sangat pemalu dan sensitif, mudah sekali menangis dan tersentuh. aku hanya tinggal dengan ibuku, ibu mengatakan bahwa ayahku meninggal sejak aku masih kecil sekitar umur 1 tahun. tapi aku sama sekali tidak memiliki fotonya, ibuku bilang ayahku tidak suka difoto. sedikit aneh dan aku mempercayai nya agar tidak menjadi panjang. ibuku bekerja di restoran temannya membantu nya memasak, membuat kimchi dan melayani orang-orang yang datang. bekerja part time harus ku lakukan karena aku terlahir bukan dari keluarga yang memiliki harta berlimpah. setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan ku sendiri tanpa membebani ibuku. aku tinggal berada dirumah yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, yaaah 2 kamar tidur, 1 kamar mandi , ada dapur dan ruang tamu itu sudah cukup. aku sudah bersyukur tidak tinggal dijalan.

 

20.00

Malam ini aku baru saja pulang dengan mood yang berantakan, manajer kedai coffee memarahiku karena kejadian menumpah kan kopi pelanggan, sehingga pelanggan complain karena pesanannya terlalu lama datang, aku diberikan peringatan pertama atas kelalaian ku, bisa saja jika aku melakukan kesalahan lagi aku akan di pecat. "huhhh" geurutuku sambil berjalan menendang batu.

saat hampir sampai dirumah aku melihat ibuku dengan seorang pria berjas hitam yang belum pernah ku temui sebelumnya,

aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan tapi aku langsung menghampiri ibuku

"eomma, kau sedang apa dan ini siapa?" aku melihat ke arah paman itu

 

“dia hanya menanyakan alamat, masuklah aku akan menyusul"

 

"ah begitu" oke karena aku sedang dalam keadaan tidak baik maka aku tidak ingin bertanya lebih jauh aku memasuki rumah ku, mengganti pakaian ku.

 

tidak lama kemudian ibuku masuk kedalam rumah

 

"rose bagaimana dengan harimu" tanya ibuku

"yaaah seperti ini saja eomma, tidak ada yang spesial" jawabku sambil membersihkan wajah

"apa kau menyukai Tempat Les mu"

"weo eomma?"

 

"ahh tidak aku hanya ingin kau berada di tempat yang bisa mengembangkan bakatmu, kau bisa menari, bermain musik dan bernyanyi, mungkin kau membutuhkan tempat yang seperti itu"

 

"aku membutuhkannya tapi aku tidak ingin repot untuk berhutang sana sini hanya untuk membayar semesternya"

 

yaaah aku memang memiliki bakat di bidang seni, teman-teman sekitar ku mengakui itu. Aku pernah menjadi ketua dance dan menjadi anggota musik dan paduan suara di sekolah. Setelah aku lulus SMA, aku tidak berfikir untuk lanjut ke Universitas, jadi aku hanya ikut les musik untuk mengisi kekosongan hariku. Aku bercita-cita ingin masuk kesebuah Agensi aku ingin menjadi penyanyi atau idol tapi aku masih belum percaya diri.

 

"ahh begitu baiklah akan kupikirkan"

ibuku mengatakan itu dan membuatku bingung

 

"eomma kau baik-baik saja, ada apa jangan membuatku khawatir". ibuku hanya diam dan tersenyum kecil sambil masuk kekamarnya.

 

----------------------------

Ibu Rose Prov

 

aku ibu Roseanne park, panggil saja ibu park

aku terkejut melihat nya berdiri di depan rumah ku, tiba-tiba dia datang orang yang sudah meninggalkanku 18 tahun yang lalu... meninggalkan ku ketika aku sedang mengandung Rose , membiarkanku merawat rose seorang diri, itu sangat kejam, setiap kali melihat nya aku ingin menangis memakinya dan memukulnya

 

dia hadir di hadapanku mengingatkanku dengan kejadian 18 tahun yang lalu..

"untuk apa kau datang kemari?" tanyaku

 

"apa kabarmu?" jawabnya singkat

 

"katakan apa yang kau inginkan aku tidak ingin rose mengetahui siapa dirimu"

 

"anak itu ternyata sudah dewasa, aku melihat bahwa dia bekerja part time"  ternyata selama ini ia mengawasi rose

 

"apa perdulimu? dia hanya berusaha untuk menghidupi dirinya"

 

"baiklah aku memang bersalah, tapi aku hanya ingin bertanggung jawab, biar kan aku merawatnya"

 

"bertanggung jawab? jangan coba-coba untuk mengambilnya dariku"

 

"aku tidak mengambilnya dari mu, oke dengarkan akan ku katakan, aku sudah lama mengawasi kalian, biarkan dia menempuh pendidikan yang lebih layak, aku akan membiayai sekolahnya, jika perlu aku akan bertanggung jawab untuk kesehariannya juga, aku mendengar bahwa dia memiliki bakat di bidang seni, aku memiliki teman yang memiliki lembaga pendidikan menunjang di bidang itu, dia bisa melakukan apapun di sekolah nya, kau tidak perlu memikirkan biaya, mintalah dia untuk sekolah di YG, pikirkan lah dengan baik, ini demi masa depannya, anggap saja ini bentuk tanggung jawabku atas kejadian di masa lalu dan maaf telah datang terlambat"

 

belum sempat aku menjawab tiba-tiba suara rose memanggilku, jantungku berdebar,aku takut rose akan curiga, aku langsung berfikir menyiapkan alasan jika dia menanyakan siapa pria ini....

"pergilah, kau tidak perlu repot-repot jangan tunjukkan dirimu disini lagi"

"pikirkan itu baik-baik sekali lagi, itu demi masa depannya, aku tidak ingin ia berakhir seperti ibunya"

sontak aku menatapnya penuh emosi dan mengatakan "pergi!!"

 

"araseo aku akan pergi, jika kau berubah pikiran, ini kartu namaku" dia menyelipkan kartu namanya di tanganku, dan aku meremas kartu nama itu.....

.

.

.

Author Prov

06.00

*suara alarm berbunyi*

 

Rose bangun dari tempat tidurnya.

"morning eomma"

 

"ohh pagi, makanlah dulu ini aku sudah menyiapkannya"

 

"nee, eomma"

 

"rose" panggil ibunya tiba-tiba

 

"ada yang ingin kau katakan eomma?" rose menatap heran melihat ibunya seperti memikirkan sesuatu

 

"apakah kau ingin melanjutkan sekolah masuk universitas?" tanya ibunya

 

"Universitas? Belum terpikirkan, ada apa? jangan membuatku penasaran"

 

"hmm apakah kau mau bersekolah di YG school?" ibu park menanyakan pada rose

 

"uhuk.. apa??" daebakk....!! rose tersendak makanan yang ia makan,

 

ada apa dengan ibuku, apa tadi katanya YG school? universitas musik terbaik siapapun tidak meragukan sekolah ini di samping itu juga YG school memiliki fasilitas lengkap, YG menerapkan sistem murid bebas mengekspresikan keinginannya. jika dia berbakat di bidang vocal maka akan di fokuskan di kelas vocal. jika dia berbakat di dance dia akan fokus di kelas dance, jika dia memiliki bakat dia kedua nya tentu saja jam sekolah nya akan semakin padat, dan untuk pelajaran bidang akademik tentu saja di YG school ada akan tetapi tidak separah di sekolah biasa. Sekolah ini juga setara dengan lulusan D3, di didik kurang lebih selama 2 tahun, namun sekolahnya sangat mahal, hanya orang-orang mampu yang bisa bersekolah disini atau jika tidak dia mendapat beasiswa

 

"eomma biaya disana sangat mahal, aku tidak ingin merepotkan mu" rose melihat dengan heran

"tidak apa-apa, kau tenang saja akan ada teman ayahmu yang mau membiayai mu bersekolah disana"

"siapa dia?" tatapan rose masih terlihat heran

"kau tidak perlu tau, kau bisa menggapai impianmu untuk masuk Agensi, siapa tau kau bisa di terima di agensi YG, karena kau lulusan YG school"

 

Rose masih berdiam diri, ada yang tidak beres *gumam rose dalam hati*

"tapi jika kau tidak mau ibu tidak akan memaksa"

"aku hanya penasaran dengan teman ayah yang mau membiayai ku, memang nya ayah pernah melakukan apa sampai dia bersedia membiayai sekolahku di YG school?"

"dia itu teman karib ayahmu, sebelum ayahmu mninggal dia menitipkan kau dengannya, tapi dia adalah orang yang sibuk dia baru kembali dari Milan, dia hanya seminggu di korea dan memanfaatkan waktu seminggu itu untuk menemui ibu, tapi jika kau ingin bertemu akan sangat sulit dia bukan orang yang mudah di temui"

jelas ibu park

dan Rose semakin bingung karena harus mencerna apakah ini benar atau hanya kebohongan belaka

"sudah mau jam 7, aku akan ke restaurant, pikirkan saja dulu, jika tidak mau ibu tidak akan memaksa, semua keputusan ada di tanganmu"

"baiklah akan ku pikirkan "

Ibunya keluar rumah dan rose masih di tempat duduk nya dengan 1000 pertanyaan di otak nya..

 

sepanjang perjalanan aku hanya memikirkan, apakah aku menerimanya atau tidak, siapa dia sebenarnya, apa yang sebenarnya sedang terjadi, aku sampai memikirkan keuntungan jika aku bersekolah disana, sudah pasti akan banyak alat musik, sudah pasti aku bisa ikut perlombaan, sudah pasti aku bisa mengasah bakatku dengan baik, tapi kerugian nya bisa saja aku menjdi orang termiskin disana.. "huuhh" dengusku lagi mengingat kenyataan tentang hidupku

"tapi tidak ada salahnya jika di terima kan? baiklah aku akan ke YG school menemukan bakatku disana" gumamku dalam hati.

.

.

20.00

Rose pulang setelah menyelesaikan part time nya hari ini rasanya melelahkan

“gadis seusia ku biasanya akan menghabiskan waktunya dengan berkencan, menonton film, berlama2 di cafe dengan teman2. sementara aku?

 

"aku pulang" sambil membuka pintu rose melihat ibunya sedang menyiapkan makan malam nya..

"makanlah ibu membawa makanan dari restoran karna makanan nya tidak habis jadi aku membawa pulang"

"ohh oke eomma"

rose dan ibunya makan bersama, seketika rose memberhentikan makannya, dan melihat ke arah ibunya

"eomma"

"ohh wae rose?"

"aku sudah memikirkan tawaranmu bersekolah di YG school"

"lalu apa hasilnya" ibunya langsung melihat ke arah rose

"aku pikir.... aku menerimanya. kesempatan tidak datang 2x kan eomma?"

ekspresi ibu nya datar dan dia hanya menggangguk

"ohh kau benar, baiklah ibu akan mengurusnya"

"bisa kah aku bertemu dengan paman itu?"

Ibu nya menggeleng "kau tidak bisa"

"wae?"

"dia sibuk rose"

“tapi ibu akan menemuinya kan?"

"tidak ibu hanya akan menghubungi nya, dan dia akan menyuruh orang nya pasti untuk mengurusmu"

"kalau begitu berikan aku nomor telponnya?" pinta rose

"dia tidak memberikan nomor telponnya ke sembarang orang"

"eomma aku kan anakmu , aku bukan sembarang orang, izinkan aku berbicara dengannya"

pinta rose, hanya untuk membuktikan bahwa ibunya tidak berbohong bahwa bukan ibunya yang membiayai nya,

karena ia tidak ingin membuat ibu nya susah hanya karna sekolah.

"baiklah akan ibu pikirkan"

yaa setidaknya meskipun bukan jawaban yang memuaskan tapi ibu rose berusaha mempertimbangkannya.

.

.

2 hari berlalu semenjak Rose meenyutujui tawaran ibunya...

pukul 06.45

 

"rose semua keperluan mu disana sudah di urus"

ibu nya membuka percakapan di pagi hari dan sedang memegang handphone nya

 

"ohh benarkah, lalu kapan aku mulai bisa kesana?"

"mmm mungkin besok"

rose diam dan berfikir cepat sekali gumamnya

 

"kau ingin berbicara dengan teman ayahmu?"

rose kaget ternyata ibunya tidak berbohong

"kemarikan handphone nya, nee anyoenghaseyo”

 

"nee anyoeng" kata paman yang sedang berbicara dengan rose

P : "bersiaplah besok kau harus berada di sekolah baru mu, nikmatilah hari mu disana"

R : "nee paman, terimakasih aku tidak pernah menyangka ini akan terjadi"

P  : "nee maaf paman datang terlambat"

Setelah berbicara panjang rose menyudahi pembicaraannya dan mematikan telponnya.

"eomma aku pikir kau berbohong soal ini"

"kenapa ibu harus berbohong, percayalah ibu tidak memiliki uang sebanyak itu untuk menyekolahkanmu di sana kalau bukan karna paman itu"

"ahh oke aku harus berangkat sekarang"

"eomma, gumawo" kataku sebelum berangkat, dan ibuku hanya menggangguk dan tersenyum

 

ibu park-

aku langsung memberitahu nya kalau rose mau bersekolah disana, dan semua urusan berkas dll sudah di urus dengan baik oleh nya, aku mengatakan jika rose ingin berbicara dengan paman teman ayah nya, tapi aku tidak ingin dia yang berbicara langsung dengan rose. akhirnya dia menyuruh sekretarisnya yang berbicara dengan rose melalui telpon..

"mianne, rose"

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ai_chan_19 #1
Chapter 2: semoga sja chaelisa
shahirabp
#2
Chapter 4: update pls
Lisaisbaebae #3
Chapter 4: Next tor
Shiiyuki6 #4
Chapter 2: Next thorr
Olinecap #5
Chapter 2: Next
Windritpbolon12 #6
Chapter 1: Ceritanya bagus

Next thorrr