"Helo, sunshine~"
Jaehyun, Mark, dan Winwin yang sedang asyik mengobrol seketika berhenti saat mendengar suara bernada jahil datang dari pintu.
"Aduh, ampun deh." Jaehyun bergumam penuh agony saat melihat Taeyong berdiri di depan kelasnya sambil melipat tangan di depan dada.
"Why i'm not surprised?" kata Mark pelan dengan jengkel.
Sedangkan Winwin yang polos, langsung menyikut Jaehyun.
"Dia sepertinya menjemputmu, tuh."
Jaehyun melirik Winwin dengan pandangan tidak percaya. "Sepertinya? Sepertinya? Itu sudah sangat jelas!"

Lalu tiba-tiba tangan Jaehyun ditarik secara paksa oleh Taeyong yang sudah tidak sabar menunggunya.
"Hey! Jangan kasar seperti ini!" protes Jaehyun masih tidak mau bangkit dari kursinya. 
"Siapa suruh kau lama sekali? Kau pikir aku suka menunggu?" kata Taeyong jengkel.
"Aku membencimu! Lepaskan, hyung!"
"Aku akan melepaskanmu, jika kau mau bangkit berdiri, dasar pemalas!" 
"Ya ampun!" Mark berkata dengan keras supaya terdengar oleh kedua orang itu. "Kenapa kalian hobi sekali bertengkar, sih? Kenapa tidak langsung ciuman saja?"
Seketika Jaehyun dan Taeyong menampilkan ekspresi jijik yang sangat lucu membuat Winwin tertawa. 
"Aku mencium orang ini?" Taeyong memandang Jaehyun secara keseluruhan, "No ing way!"
Jaehyun melotot kearahnya, "Memangnya aku mau berciuman denganmu? Kau bukan tipeku." katanya angkuh.
"Aku bukan tipemu? Yang benar saja, Jung Jaehyun? Semua orang cinta aku."
"Semua orang kecuali aku. Iya, sudah jelas."
Mark dan Winwin saling lirik melihat pertengkaran kedua orang itu.
"Hey guys," panggil Mark, "aku tidak mau dengar kalian bertengkar dan menghancurkan kelas. Lebih baik kalian keluar dan lanjutkan pertengkaran kalian. Tapi jangan disini!"
Dan Winwin yang sedari tadi berdiam diri akhirnya bangkit untuk mendorong Jaehyun dan Taeyong keluar kelas. Menghiraukan protes dari Jaehyun. 
Jaehyun cemberut selama perjalanan ke kantin. Taeyong yang melihat itu kelihatan sanga