Nyongtory

Please Subscribe to read further chapters

Description

I have a Jiyong

I have a Seungri

EUGH!

❤NYONGTORY❤

Foreword

?We always know?

Behind Untitled, 2014

Throwback, 2014 Sept 12 

Tidak ada yang dilakukan lelaki kurus itu. Ia hanya diam dan mendengarkan ––walau sesungguhnya ia tidak ingin dengar apapun. 

'Bagaimana mungkin seorang idol berlaku tidak baik seperti itu?'
'Dia mabuk? Astaga?'
'Setelah skandal seksnya yang memalukan, sekarang dia berulah lagi?'
'Kenapa dia tidak mati saja sih?'
'Dia tidak pantas menjadi idol.'

Komentar tidak beralasan fakta dari netter sudah cukup membuatnya tidak ingin banyak lagi mendengengarkan semuamya. Bukan hanya menyakitkan, namun itu sudah keterlaluan. Mereka menjudge ini dan itu layaknya manusia paling benar yang mencemoh seseorang yang bahkan belum dinyatakan bersalah. Lantas?

Siapa yang harus disalahkan? 

Pria itu ––Kwon Jiyong–– meski tidak berada disana, namun ia adalah yang pertama ––bahkan mungkin satu-satunya–– yang menghakimi dirinya sendiri, disaat ribuan mulut di luar sana banyak menyalahkan dirinya 'yang ia buat seperti ini'

Hubungan mereka tidak baik-baik saja.

Bahkan sejak lama.

Dan alasannya tentu saja sama.

.
.

Malam sebelumnya,

"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi hyung.. aku sudah paham.."

Jiyong kembali berusaha meraih tangan itu saat si pemilik berniat untuk segera pergi. "Tidak ada yang kau pahami jika kau tetap seperti ini." ––ia tetap ingin menghindar.  "––kau belum mengerti Seungri –ya.."

Sejenak Seungri menghela nafas. Kemudian ia melepaskan tangan Jiyong  lalu berjalan mendekat untuk bertatap dengan pria Kwon tersebut. Berdua saling memantulkan refleksi masing-masing peraga didalam bola mata yang saling bertautan. 

"Kau lakukan karena itu adalah kewajibanmu. Kau leader maka kau akan melakukan apapun untuk membuat semua menjadi baik-baik saja. Aku masih kurang paham bagaimana?" Seungri berkata sambil memainkan ujung bibirnya hingga membentuk sebuah senyum lugas. 

Namun, sebuah fake smile tidak akan dapat menipu seorang Kwon Jiyong. Terlebih senyum seorang Lee Seunghyun, Jiyong tidak akan terkecoh.

Membuat Jiyong hampir saja mengelak untuk membalas, sebelum tiba-tiba Seungri melanjutkan kalimatnya, "––harusnya aku yang harus berterimakasih padamu kan? semua karena aku. Kasusku, skandalku. Mungkin semua orang tidak akan berhenti menggunjingku hingga aku benar-benar keluar jika kau tidak melakukan apapun.." Lantas, ia mengakhiri kalimatnya dengan sebuah senyum yang lebih lebar.

Jiyong menghela nafas berat. "Sekali-kali kau harus bertemu dengannya." ––bukan tanpa alasan. Karena "––aku ingin kau mengenalnya juga." Mungkin dengan begitu semua semakin jelas, maksudnya adalah mengenai hubungan mereka yang yang sesungguhnya. 

"Dia cantik, dia baik. Kau cocok dengannya, banyak juga yang mendukung hubungan kalian. Aku cukup mendoakan saja" Seungri menjawab lagi dengan sebuah senyuman hangat. Lantas, setelahnya Seungri kembali beranjak ––yang kembali membuat Jiyong berbalik untuk menggapai lengannya. 

Lagi. Lagi-lagi membuat Jiyong tak jadi berucap saat Seungri merlanjutkan, "––oh ya aku lupa. Sampaikan terima kasihku padanya. Karenanya, kau tidak lagi kesepian.." Lalu? Tidak seperti sebelumnya, kali ini Seungri melepaskan tangan Jiyong dengan cukup keras. Setelahnya, pria Lee tersebut kembali melangkah meninggalkan Jiyong yang terdiam di tempatnya.

'Bukan––––bukan begitu kenyataannya..'

Flashback end

.
.

Jiyong mengingat kapan terakhir kali ia berdebat dengan Seungri, yakni : malam sebelum kecelakaan itu terjadi ––masih mengenai hal yang sama. Sama juga perihal dengan bagaimana perdebatan itu berakhir, yaitu : mereka tidak lagi dapat terbiasa, ia dan dirinya tidak lagi biasa ––akan terlihat baik-baik saja di depan banyak orang, namun tidak pernah baik jika mereka tengah bersama.

Keseribu kali mungkin, dan Jiyong tidak pernah lelah untuk kembali menjelaskan secara berulang-ulang. Selalu mengenai apa yang dilakukannya ––yang tak ada ubahnya dengan apa yang dilakukan pria itu padanya––, dekat dengan orang ini dan orang itu, menciptakan berita ini dan itu, singkat kata : tujuannya sama, baca : mengelabuhi.

Hidup sebagai Victory juga G Dragon saja bukan perkara mudah, bagaimana jika harus menjalani hidup sebagai keduanya yang dijadikan satu? Mereka 'sama' ––lantas? Siapa yang dapat menerima?

Victory maupun G Dragon adalah pilihan dari awal. Itulah figure yang mereka pilih untuk dikenal dunia. Artinya? Lee Seunghyun juga Kwon Jiyong adalah figur lain yang mau tidak mau harus dilupakan ––pelan dan pelan–– entah sampai kapan. Mempertahankan begitu rumit, mereka berjuang sejauh ini untuk sebuah mimpi yang entah kapan pula akan terjadi. Maksudnya adalah waktu ialah penentu.

Juga waktu pun yang membuat Jiyong mengubur dalam sosoknya untuk lahir sebagai seorang G Dragon.

Dan mungkin waktu pun yang membuat Jiyong berada pada posisi seperti ini. 

Ia duduk bagai mayat hidup yang membuka telinga untuk mendengarkan ia harus begini dan begitu. Suatu hal yang tidak pernah benar-benar memasuki pikirannya yang masih jauh melayang pada sosok yang dini hari tadi ditemukan dalam Porsche terbalik yang menabrak pembatas jalan.

Jika bukan karena ia ditahan oleh manajer juga bos besar perusahaan yang menaunginya, jangan tanya saat ini Jiyong berada dimana. Ia ingin melihat bagaimana keadaannya, juga memastikan ia baik-baik saja, karena jika tidak? Bagaimana Kwon Jiyong memaafkan dirinya? Hanya demi sosok G Dragon yang menurut Jiyong selalu memuakkan untuk masalah ini? ––'who care?' ––balasannya terlalu menyakitkan. 

Mungkin benar ini teguran Tuhan karena mereka 'menyimpang' atau––––––

Entah sampai kapan Jiyong tetap berpikir bahwa ini adalah ulah dari kesalahannya. Semua tidak akan seperti ini jika dari awal ia bukanlah G Dragon. Sayang–––––––––

–––ia pun bukan Tuhan untuk dramanya sendiri.

"Ok. Semuanya baik-baik saja." Sebuah suara membuat semua mata yang tadinya terdiam ––kalut dengan pikiran masing-masing–– menjatuhkan atensinya pada sosok Yang Hyun Suk. Oh anniya! ––ralat, kecuali Kwon Jiyong yang seolah tidak pernah berpijak di dunianya. Ia seperti manusia linglung setelah mengetahui berita perihal kecelakaan Lee Seungri yang saat ini berada di rumah sakit.

"––semua harus berjalan sesuai jadwal. Kembali fokus. YG Family akan berlangsung, juga––––" Sebelum melanjutkan kalimatnya, Yang Hyun Suk menoleh ke arah Jiyong. "––project GD dan Top, sebelum bigbang comeback." Sambungnya, membuat Jiyong menoleh pelan ketika nama panggungnya disebut. "––semua akan baik-baik saja."

"Baik-baik saja?" Ia mendegus, sedikit ia pun menggeser duduknya dengan gerakan tangan menggebrak kecil meja tempat ia menumpukan kedua lengannya. "––disaat kita tidak tahu bagaimana keadaannya disana, dan Anda masih bilang semua akan baik-baik saja? Dia sedang berjuang sendiri dan apa yang kita lakukan disini? Duduk sambil membahas pekerjaan seolah tidak terjadi apapun?" Jika tadi Jiyong hanya diam, maka kali ini seolah ia mengerahkan setiap emosi melalui ucapan yang terlontar dengan kedua mata merah yang terbelalak ––ada lapisan bening disana yang siap pecah.

Ia menangis saat bahkan belum ada satu suara pun yang berani menyita kalimatnya, "––semua ini terjadi karena image sialan ini. Apa yang salah dengan ka––––" Jiyong menghentikan kalimatnya saat ia mengusap wajah. Ia teringat pertengkaran terakhirnya dengan Seungri untuk beberapa kali terakhir ini. Lantas, Kwon Jiyong sangat tidak yakin jika hal tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan kecelakaan yang dialami Seungri.

Mungkin benar pria Lee tersebut terlalu banyak pikiran hingga ia lalai. Kemungkinan adalah satu-satu yang 100% memang benar dibandingkan ocehan tak berperi manusia-manusia sok suci di luar sana.

"––harusnya dari awal aku––––" Bahkan pula mulai terdengar suara tangisnya. "––aku––––ah kami, tidak menyanggupinya. Apa? Apa yang sa––––"

"Tentu salah Kwon Jiyong!" Hingga Yang Hyun Suk berani menyela saat ia melihat kepala Jiyong yang tertunduk dengan deraian air mata. Seketika itu pula si Kwon langsung mengangkat kepalanya dan kembali menoleh untuk menatap Yang Hyun Suk.

Pria itu mengabaikan tatapan yang lain ––member Bigbang minus Seungri–– lantas hanya terpaku pada kedua mata berair Jiyong selagi ia mendekati pemuda tersebut. "––bagaimanapun itu, kalian tidaklah benar dimata dunia."

"Kami––––"

"Dan pikirkan dengan apa yang sudah terjadi. Apa yang telah kalian perjuangkan akan lenyap dalam hitungan detik. Jangan egois." Jiyong jelas mengeryit tak suka.

'Egois? dirinya? orang ini tidak punya kaca?'

Membuat Yang Hyun Suk kembali menghela nafas sebelum pria tersebut melanjutkan, sebelah tangannya mencengkeram cukup erat bahu kiri Jiyong yang sedikit mendongak untuk bersitatap dengannya, "––ini bukan tentang kau, camkan." 

Masih menciptakan sebuah kejanggalan dengan kernyitan yang tak juga samar dari kening Jiyong, Yang Hyuk Suk melepaskan cengkeraman tangannya kemudian berbalik untuk kembali ke kursinya. 

Setelah ia nyaman mendudukkan dirinya disana, ia pun berucap, "––dunia membicarakan Lee Seungri saat ini. Seribu banding satu jika kita mencari pembenaran karena kita belum tahu bagaimana ini terjadi."

"Ini terjadi karena berita palsu yang––––"

"Tidak ada yang percaya." Hingga Yang Hyun Suk kembali menyela. "––kau sudah terlalu apik menjalani peranmu Jiyongie. Dunia mulai percaya bahwa kau memiliki hubungan yang normal dengan perempuan. Itu bukan hal mudah mengingat beberapa rumor yang terjadi sebelumnya antara kau dengan Seungri. Idol love scandal atau apalah itu yang tidak wajar.."

"Jadi menurut anda kami tidak wajar?" Emosi Jiyong kembali tersulut. 

Dalam ruangan yang kedap suara ini, lagi-lagi berpasang-pasang mata hanya dapat menikmati perdebatan genting dari dua pria tanpa ada yang berani menyela keduanya.

"Tidak." Balasnya, membuat Jiyong jelas mendengus. "––kecuali jika memang kau berniat menghancurkan semua."

"Jika terjadi sesuatu yang buruk padanya Anda pikir aku akan peduli pada semuanya?"

"Jika begitu kau pun tidak peduli padanya."

Jiyong kembali mengerutkan kening. 

"––kejadian dini hari tadi besar pengaruhnya bagi kehidupan Seungri nanti. Seperti mengulang skandal besar yang pernah terjadi sebelumnya, ditambah hal ini. kau pikir apa yang dipikirkan netter tentangnya? Lalu kau akan semakin membuatnya hancur dengan tiba-tiba membuat sebuah pengakuan gila?" Sejenak Yang Hyun Suk mengudarakan nafas, membuat tatapan Kwon Jiyong pun perlahan menyayu setelah mendengar penjelasannya, "––percayalah Ji.. semua ini yang terbaik untuk kalian. Ini semua harus berjalan wajar dan kalian akan selamat."

Lantas, yang dilakukan oleh Jiyong saat ini adalah menatap ujung kaki tanpa berucap apapun. Di kepalanya terbayang banyak hal, banyak kata, banyak penolakan, juga banyak sesuatu yang tidak dapat dipungkirinya. Namun, ia tetap diam, diam dalam arti ia dipaksa untuk tidak dapat bersuara ––bukan karena ia yang tidak mampu menyuarakan.

"––jadi semuanya harus berjalan seperti semestinya. Kita harus fokus pada konser YG Family, project TOP dan G Dragon, dan Bigbang harus tetap berlanjut. Lantas Kwon Jiyong, bekerja samalah dengan peran di kehidupan asmaramu dengan Nona Mizuhara." Sambung Yang Hyun Suk sebelum ia beranjak dan segera pergi meninggalkan ruangan.

Membuat Jiyong lagi-lagi hanya diam. Hening dan sunyi sampai satu-satu member Bigbang menepuk bahunya ––memberikan kekuatan. 

"Kami akan memastikan dia akan baik-baik saja.." Yongbae mengawali. Sebagai sahabat yang mengenal sosok Kwon Jiyong sedari mereka kecil, tentu Yongbae yang paling paham bagaimana konsisi terpuruk Jiyong kali ini.

"Kita akan memembuat semuanya menjadi cepat. Dan kita bisa dengan cepat juga memberikan perhatian penuh padanya." Si hyung tertua menimpali.

"Aku akan mengawasi perkembangannya Hyung.. dia akan baik-baik saja.." Daesung pun demikian.

Walau begitu, pikiran Jiyong masih tetap tak bertahan di kepalanya. Ia masih berpikir jika hal ini kembali dilanjutkan makan akan lebih banyak drama yang menunggunya di depan sana. 

Lalu bagaimana?

Kealphaan Jiyong yang seolah tidak peduli karena terlalu sibuk dengan projectnya.

Ketidak acuhan Jiyong yang seolah tidak mau tahu dan lebih mementingkan hubungan palsu berkedok romansanya.

Apa kabar dirinya 'yang sesungguhnya tengah ia perjaungkan?'

Konsekuensi ia yang semakin dibenci olehnya semakin tergambar nyata.

'Ya.. Seungri –ya.. maafkan aku..' ––saat ini ia hanya mampu meminta maaf tanpa arti untuk menghakimi dirinya.

Hingga keheningan kembali menjadi satu-satunya teman saat Yongbae, Top maupun Daesung paham jika seorang Kwon Jiyong hanya butuh itu saat ini. Mereka meninggalkannya sendiri, berteman detik-detik jarum jam yang berganti begitu pelan, juga sebuah goresan melalui pensil diatas kertas yang menggambarkan apa yang tengah ia rasakan saat ini.

Satu bait teratas Jiyong menuliskan, 

Untitled, 2014

Kalian jelas tahu apa yang ditulisnya untuk siapa.

.
.
.

The end

.
.
.

"Untukku ya? ish kok tiba-tiba the end?"

"Apanya yang the end?" Seseorang dari belakang langsung menimpali. Membuat seseorang sedang yang tengah duduk bersila di atas sofa sambil memegang ponsel ber chasing emas 24 karatnya menoleh. 

Ternyata Jiyong sudah selesai membuat sandwich ala kadarnya, pria itu bahkan membawa sebotol wine untuk teman makan. "––kau sedang melihat apa?" Sambung Jiyong langsung duduk disebelah Seungri. 

Seungri tidak menanggap pertanyaannya Jiyong, namun pria itu tampak begitu excited. "Hyung, aku baca ff.."

"Eh?"

"Di aff."

Jiyong makin mengernyitkan kening. Sebentar ia meletakkan sepiring sandwich juga botol wine nya diatas meja. 

"––katanya lagu untitled 2014 milik hyung itu hyung buat untukku? Hahaha––––" Seungri tertawa lebar, membuat Jiyong semakin mengerutkan kening. 

'Seungri benar-benar kebanyakan micin ya?'

"–– padahal kan memang iya ya? Kok dia tahu sih?" Selagi tertawa Seungri mengambil sandwich milik Jiyong lalu dimasukin ke mulutnya. 

"Tahu darimana kalau lagu itu untukmu?"

"Dari ff ini.." 

'Nah! Kan benar sepertinya Seungri kebanyakan micin di ramen -___________-'

"Percaya?"

"Memang bukan ya hyung?"

Jiyong menoleh malas ke arah Seungri yang memasan wajah tanpa dosanya.

"Rahasia."

"Ye.. beri tahu aku!"

"Kok kepo?"

"Jadi untuk yang di Jepang? si adik manis atau mantan yang membuatmu gagal move on?"

"Untuk seseorang yang tidak pernah peka! Yang suka sok baik-baik saja di depan kamera, tapi tidak pernah dapat ditemui jika tidak ada acara bersama di atas panggung."

"Siapa sih?"

"Pikir sendiri!"

Seungri langsung diam. Sesuai perintah Jiyong, ia tampak berpikir sekarang, membuat Jiyong mengelus dada sambil menghela nafas.

'efek kebanyakan makan ramen memang tidak baik untuk kesehatan.'

Hingga_________

"Hyung.. Terima kasih lagunya.." 

Jiyong speechless saat melihat senyum tulus maknae nya.

..

Comments

You must be logged in to comment
filiwidi
#1
Chapter 2: Pura2 gak paham hahahaha
filiwidi
#2
Hahahaha......"kebanyakan micin diramen ".....lolz...

Awalnya udh deg2 Serr...wah pst angst berat neeh... Eh pas baca bawahnya.... Kkkkkkk