SNOW ANGEL

Cast :

Wonkyu ( Choi Siwon, Cho Kyuhyun )

Other :

Leeteuk, Kang In, Hanggeng, Heechul dll

Genre :

Angst, Hurt/Comfort, Romance

Inspired By Snow Angel Asian Drama

.

.

.

.

Suara lonceng itu terus berdentang, kicauan burung menambah kemerduan hari yang begitu indah. Sepasang kekasih kini mengucapkan janji suci didepan pastur yang akan mengikat mereka menjadi pasangan suami istri. Mereka terlihat begitu bahagia, pasangan itu kini tengah berciuman menandakan jika mereka sudah resmi bersama dan berjanji akan mencintai pasangannya sehidup semati. Dalam gereja itu ada seorang bocah laki-laki berumur 10 tahun yang sedang menutupi mata sang adik tiri dari adegan romantis sang ayah dan ibu barunya.

"Hyuuuung kenapa hyung menutupi wajah Kyuna??" protes bocah berumur 5 tahun itu dengan bibir yang mengerucut membuat kedua pipinya semakin menggembung.

"Emm Hyung akan memberikan Kyuna hadiah.. jadi ayo kita pergi dari sini ne" ajak sang kakak tiri.

"Benalkah??"

"Ne.. tapi Kyuna belum boleh membuka mata ne, kita keluar arra??"

"Ne !" Kyuna mengangguk semangat dengan mata yang masih ditutup, Siwon menuntun adiknya menuju taman belakang gereja yang menghadap kelaut, disana sangat indah dan tenang. Sedikit meretuki orang tua mereka memang yang melakukan adegan itu sangat lama hingga dia harus membawa adiknya pergi agar tidak menontonnya.

"Naah sudah sampai, Janji ne.. Kyuna tidak akan membuka mata Kyuna sebelum Hyung menyuruh Kyuna??"

"Nee.. tentu caja Kyuna kan cayaang cekali cama Hyung"

Siwon tersenyum mendengar jawaban sang adik, Ayahnya adalah Kim Kiho seorang duda dengan anak satu yaitu dirinya kini telah menikah dengan sahabatnya Oh Hana atau sekarang menjadi Kim Hana seorang janda yang juga memiliki anak satu. Oh Kyuna atau Kim Kyuna adalah bocah kecil yang sudah bersamanya saat lahir, ayah dan ibu tirinya memang sangat dekat saat mereka masih muda hingga saat ini. Mereka seorang orang tua tunggal yang sibuk mengurus anak mereka masing-masing. Ibu Siwon sudah berada ditempat lain sementara ayah Kyuna kini menikah dengan sekretaris selingkuhannya. Kyuna yang masih kecil belum mengerti apa-apa tentang ayahnya karena saat orang tuanya bercerai sang Ibu Kim Hana tidak pernah membahas tentang ayahnya, yang Kyuna tahu ayahnya adalah Kim Kiho (ayah Siwon). Sejak kecil Kim Kiho dan Siwon berperan sebagai orang tua dan kakak bagi Kyuna. Anak itu begitu polos dan menyenangkan membuat semua orang bisa dengan mudah menyayanginya termasuk Siwon sendiri. Dia begitu menjaga Kyuna seperti adik kandungnya sendiri. Dan siapa sangka Kyuna kini benar-benar menjadi adiknya. Sekian lama bersama dan dalam posisi yang sama pula saling memerankan peran orang tua kepada kedua bocah itu membuat mereka merasakan kenyamanan yang lebih dari sekedar sahabat. Mereka saling membutuhkan dan mereka juga kesepian hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dan membangun keluarga yang bahagia bersama anak-anaknya.

"Kyuna.. kau bisa membuka mata sekarang" perlahan Kyuna membuka kedua matanya. Ia langsung terbelalak kala melihat pemandangan didepannya. Lumba-lumba dilaut itu saling berlompatan keatas permukaan air, hamparan bunga berwarna-warni menghiasi hamparan rumput hijau di taman itu.

"Uwaahh Hyuuung ini indah cekali" kagumnya.

"Kyuna senang??" pertanyaan itu hanya dibalas anggukan oleh sang adik.

"Ini hadiah untuk Kyuna" Siwon memberikan sebuah kotak berukuran yang tidak terlalu besar pada adiknya. Kyuna yang tidak sabar segera membukanya. Hatinya kembali meloncat kala dilihatnya benda yang sangat disukainya. Sebuah hiasan meja berbentuk bulat dari kaca yang didalamnya berisi santa dan salju yang akan bertebaran jika ia mengocoknya.

"Hyuuung ini calju... apa ini untuk Kyuna??" Kyuna bertanya dengan mata berbinar-binar membuat Siwon semakin gemas dan mencubit kedua pipinya.

"Tentu saja.. Hyung sengaja memberikan ini untuk hadiah selamat karena Kyuna sudah mau menjadi adik Hyung" tutur Siwon.

"Yeeeaaayyyy calju.. Kyuna cuka salju .. caljuu..." Kyuna tidak menghiraukan ucapan sang kakak, bocah itu malah melompat-lompat kesenangan karena mendapat hadiah darinya, Siwon tersenyum melihat tingkah adiknya yang selalu membuatnya bahagia itu. Dia akan menukar apapun untuk selalu melihat senyuman itu diwajah adik kesayangannya. Siwon sangat memperhatikan Kyuna bahkan ia selalu mendahulukan adiknya daripada dirinya sendiri. Siwon sangat menjaga dan melindungi Kyuna dan juga sangat mengenal Kyuna, apa yang ia tidak suka dan disukainya, termasuk salju yang merupakan salah satu hal yang bisa membuat Kyuna bahagia. Karena Kyunalah Siwon juga menyukai salju setelah sebelumnya ia merasa trauma karena khilangan ibunya saat sedang musim salju, namun kehadiran Kyuna membuat Siwon bangkit dari keterpurukannya. Kyuna yang ceria, polos meski sedikit jahil adalah hidupnya, kesayangannya belahan jiwanya.

.

.

.

.

Malam itu pesta masih berlangsung dengan lebih santai, beberapa kolega bisnis orang tua mereka dan juga saudara-saudara jauh mereka hadir diperayaan itu. Siwon dan Kyuna sedang sibuk melahap hidangan malam yang disajikan dimeja mereka bersama orang tuanya. Siwon yang perhatian pada adiknya sesekali mengelap sudut bibir Kyuna menggunakan tangannya. Orang tuanya tersenyum melihat anak-anak mereka yang akur dan saling menyayangi.

"Siwonnie.. kau makanlah dulu, biarkan Kyuna sayang. Jika kau terus mengelap mulutnya kapan kau akan makan?? Kyuna memang tidak rapih saat makan, jadi biarkan dia menyelesaikannya dulu ne" interupsi sang ibu membuat Siwon mengangguk dan mulai menyantap makanannya. Sesekali ia melihat orang tuanya yang terus bercanda gurau membuatnya merasa hidup lengkap dan berlimpah kasih sayang.

Lagu yang dimainkan penyanyi itu kini semakin merdu dan lambat membuat semua yang berada disana turun kelantai dansa termasuk orang tuanya, semua tamu undangan bertepuk tangan karena kemesraan mereka.

Malam semakin larut pestapun sudah usai. Semua tamu undangan sudah pulang, kini ruangan itu kosong menyisakan beberapa maid yang membersihkan semua peralatan dan tempat yang sangat berantakan. Siwon menggendong adiknya menuju kamar mereka, Kyuna tidak pernah mau tidur sendiri sejak dulu, ia selalu meminta tidur bersama Siwon. Tapi Siwon tidak pernah keberatan, malah ia sangat senang kalau dia tidur bersama adik gembilnya. Padahal orang tuanya sudah mengajarkan Kyuna untuk tidur sendiri tapi malah Siwon yang paling menentang ide itu membuat kedua orang tuanya menggeleng pasrah.

Perlahan Siwon membaringkan tubuh adiknya hati-hati tak ingin membangunkannya. Siwon melepas tuxedo mini yang dipakai Kyuna dan menggantinya dengan piyama Pikachu kesayangannya. Dikecupnya kening Kyuna dalam menyalurkan rasa sayang yang teramat itu, lalu ia ikut membaringkan dirinya disisi sang adik.

.

.

.

Hari sudah menunjukan pukul 01.00 malam. Siwon terbangun karena tenggorokanya terasa kering, melihat kesamping meja nakasnya ia menghela karena lupa menyimpan air yang biasanya akan ia sediakan disaat seperti ini. Dengan enggan Siwon melepaskan pelukan adiknya yang sangat erat, lalu melangkahkan kaki mungilnya menuju dapur. Baru saja Siwon mencapai satu anak tangga sayup-sayup ia mendengar suara orang-orang yang ribut dikamar orang tuanya. Merasa penasaran Siwon melangkah menuju kamar yang berada dilantai satu kamar orang tuanya, ia menyembulkan kepalanya dari posisi yang mustahil dilihat dari dalam kamar. Namun alangkah terkejutnya saat melihat darah berceceran dimana-mana, dan disana.. disana kedua tubuh orang tuanya sedang tergeletak penuh luka dan tak sadarkan diri. Ada 3 orang berbaju serba hitam, bisa Siwon lihat samar-samar disetiap punduk mereka terdapat tato bulan bintang berwarna merah, sepertinya itu adalah tanda organisasi, dan salah satunya terdapat luka bakar disekitar tangannya.

"Apa mereka sudah mati??" Tanya salah seorangnya.

"Kufikir sudah, lalu bagaimana dengan yang lain?? apa mereka juga akan kita bunuh??"

"Tentu.. Boss menyuruh kita membereskan semuanya"

"Baiklah kita ambil dulu semua hartanya agar tidak membuat polisi curiga dan ini dianggap sebagai perampokan, setelah itu kita urus yang lain"

"Ne.."

Siwon membelalak mendengar apa yang mereka ucapkan, ia ingin sekali berteriak memanggil orang tuanya memastikan bahwa mereka masih hidup. Belum sempat ia lakukan mulutnya sudah dibekap seseorang dan ditarik menjauh dari kamar itu. Siwon tentu saja meronta membuat salah satu vas disana pecah dan mengganggu ketiga orang yang sedang menguras harta orang tuanya.

"Ssstt tuan muda, jangan berteriak ini saya bibi Kim" bisik sang kepala maid membuat Siwon terdiam dan mengangguk maid itu ternyata telah mengetahui kehadiran para pembunuh itu.

"Kau periksa apa itu" titah salah satu pembunuh.