see yaa again at next summer

untouchable
Please Subscribe to read the full chapter

Untouchable

 


Cast    : Wonkyu As always and other cast.
Inspiration by    : Hotarubi no Mori e a jappanes movie.

________________________________________________________________

 

Firts Summer.

Hallasan

 

 

Seiring dengan rimbunnya dedaunan langkah itu semakin menghentak, memaki ummanya yang telah jauh-jauh mengirimnya kerumah pamannya saat liburan musim panas. Sangking kesalnya dia sampai lupa dimana dia tadi berjalan.


Yup! bocah penggerutu ini tersesat. badan munginya memutar melihat sekeliling yang hanya dipagari oleh pohon-pohon besar bak dinding yang menhadangnya. membuatnya ngeri seketika. Suara pamanya yang bercerita jika konon dewa dan roh gunung bersembunyi di hutan saat musim panas tiba semakin membuatnya panik.


Langkah-langkahnya semakin cepat, cemas, panik dan ketakutan berbaur menjadi satu. Yang dia sadari jika hanya berputar-putar pada tempat yang sama. Kakinya terasa lemas karena hampir selama satu jam dia berjalan tanpa henti.


Air matanya melucur bebas diiringi isakan tangis, menenggelamkan wajahnya diantara lututnya. Ketakuan dalam hutan yang sunyi.


“Hoi, bocah pendek!”


“Kenapa kau menangis? Itu sangat menganggu tahu!”


 Matanya yang berair mengerjap, mencari sumber suara. pandangan terfokus pada sosok berpostur tegap berdiri dibalik pohon. Tanpa pikir panjang dia berlari menerjang dengan riangnya hingga tersungkur.


Pria itu menghindarinya, 
Badan gempalnya sedikit terjungkal, menatap malas kepada sosok bertopeng yang malah terkekeh.


“Ma- maaf, habisnya kau manusia sih,”

ujarnya masih menahan tawa, bocah berkulit pucat semakin menggembungkan pipinya, jika bukan manusia dia pikir aku siapa. Memangnya dia bukan manusia?


“Eh, manusia?”


“Jika ada manusia yang menyentuhku aku akan menghilang.”


“Jadi kau bukan manusia?”


Ucapnya hati-hati, mamastikan.


“Bisa dibilang aku penghuni hutan ini.”


“Jadi kau gwishin (Arwah atau hantu)? Apa kau bisa menghilang jika aku menyentuhmu?”

Tangan itu terjulur penasaran, sosok itu menhindarinya. kyuhyun mencoba menerjangnya lagi namun tetap menghindarinya, dan terhenti


DUK

“Aagghhh!!!”

DUK

“Sudah kubilang jangan menyentuhku,”

DUK

“Appo~, hiks.....  Appo~  aku percaya kau bukan manusia~ hikks~”


Pria itu mengehentikan pukulannya, menghela nafas, seikit menyesal membuat kepala bocah ini sedikit benjol.


“Jika kau menyentuhku aku akan lenyap. Sanshin (“Jendral Dewa” yang menguasai alam langit dan gunung.) memberiku mantra jika aku tersentuh oleh manusia maka itulah akhir hidupku. Arra?”


“Maafkan aku.” 
ucap kyuhyun penuh penyesalan, tentu dia tidak mengira jika karena sebuah sentuhan akan membuat seseorang itu benar-benar terbunuh.


“Aku akan mengantarmu keluar dari hutan, kau tersesatkan? pegang ujung kayu ini.”

 


-((-
Kyu

 


Tanganku mengengam erat ujung kayu yang memisahkan jarak kami, sesekali aku bersenandung riang. Menuruni tangga kuil dengan mencuri-curi pandang pria misterius pendiam.


“rasanya seperti kencan,”


Obrolku ringan, aku teringat bagaimana hae hyung mengajak hyukjae hyung memulai bahan pembicaraan menyakut sesuatu yang bernama kencan.


“Aku lebih merasa seperti seorang  pedofil”


Apa dia masih marah karena tadi? bicaranya masih tetap ketus. Apa dia benar-benar gwishin?


“Untuk ukuran gwishin kau cukup menyebalkan ya?”


Dia terkekeh ringan hampir tak terdengar terhalang oleh topeng singanya.


“Ngomong-ngomong apa kau tidak takut?”


“Takut apa?”


“Anniy,”


Kamipun terdiam setelah pembicaraan singkat dan aneh, terhenti didepan sebuah kuil dengan banak tulisan kertas mantra. Beberapa batuan mulai nampak lapuk namun masih terlihat kokoh.


“Nah, Dari kuil ini kau jalan lurus nanti kau akan menemukan jalan setapak. Selamat tinggal.”


“Apa kau selalu akan berada disini?”


Ujarku keras menghentikan langkahnya, mendongak mentapaku tanpa berbalik.


“Sanshin dan gwishin tinggal di gunung ini pada musim panas, kau akan tersesat jika datang kemari karena seharusnya kau memang tak datang kemari. Bukankah penduduk desa sudah sering bercerita. Sebaiknya kau cepat pulang hari sudah mulai gelap.” Tangannya melambai tinggi memberi salam perpisahan.


“Namaku Cho Kyuhyun, maaf sudah tidak sopan kepadamu.” Aku membungkuk dalam, entah apa yang aku lakukan namun aku masih tak ingin dia menjauh.


Setidaknya agar aku tahu siapa namanya,


“Jika begitu panggil aku hyung. Siwon, Choi.”


Suaranya menghilang seiring dengan desiran angin menyapu telinga,


Hae hyung menemukanku saat berada diperbatasan desa, Dia memkulku dengan keras dan berteriak khawatir. Raut mukanya yang cemas membuatku ingin menangis, aku menerjangnya, merasa bersalah dan bercampur takut.


Selama perjalanan pulang hyung bercerita jika konon memang ada arwah yang berdiam di hutan. Saat dia masih kecil sering mengajak hyukjae mencari arwah, namun tetap saja dia tak menemukannya.


Namun hyukjae mengaku pernah datang ke festival musim panas ditengah hutan, itu yang membuat hyung percaya. Jika dipikir-pikir memangnya siapa yang mengadakan festival dtengah hutan pada malam hari jika bukan gwishin ataupun sanshin?


Keesokan harinya aku datang lagi kekuil tempat kami berpisah kemarin sore, dan aku benar-benar menemukannya dia disana. Karena sangat senang dapat berjumpa lagi, reflek aku menerjangnya dan tentunya mendapat hadiah pukulan.


Bukan sekali namun berkali-kali sembari mengomel sana-sini mangataiku si gembul yang bodoh. Seharusnya dia berterima kasih aku sudah membawkannya makanan.


Akhirnya dia membawaku jalan-jalan dengan alasan gerah dan membosankan di kuil, dia cukup cerewet untuk ukuran gwishin pasti keluarganya kerepotan mencari sesembahan untuknya.


Kami dengan tenang memakan ice loly, siwon tetap memakai topengnya hanya membuka bagian mulut saja. Sesekali dia bergunggam tentang rasa dingin yang meleleh dalam mulut.


“Apa kau jenis Gwishin yang tak mempunyai hidung atau mata?”


“Aku cukup tampan jika kau tahu.”


Terdengar narsis namun aku tak mengelak, memang senyumnya nampak menawan bahkan ada lubang disudut bibirnya saat dia tersenyum lebar. 


Entah kenapa aku jadi ketagihan melihatnya.

 

“Lalu kenapa memakai topeng?”


“Rahasia,”


Kesal mendengar jawaban menjengkelkan dari mulut pedasnya, kulempar stik ice ke arah kepalanya. Tak peduli jika ia mengadu kesakitan.

“Aisshh!!  Yak! Cho kyuhyun.”


Langkahku cepat meninggalkan siwon yang masih menggerutu.Sebelum sosok hitam datang dari balik pepohonan menyeringai mengeluarkan aura gelap yang kuat dan menyeramkan.


“Wah ada anak manusia, apa aku boleh memakannya?”


Mata tajam merah itu menatapku kelam, mengunci pergerakanku. Apa ini yang sebut sebagai Dokkaebi (Arwah berbentuk monster). Pantas saja jika banyak cerita para penduduk desa trauma untuk datang ke hutan.


“Jangan dia temanku, jangan ganggu dia.”


Dengan cepat siwon datang menhadang, sosok gelap itu berhenti mendekat. Diriku bersingut dibalik tubuh atletisnya.


“Hmmm, jadi begitu ya? menarik. Hey kau anak manusia jangan menyentuh kulitnya siwon sedikitpun, atau aku akan memakanmu hidup-hidup.” Ancamnya kepadaku membuat siwon terlihat sedikit gusar.


“Kkeo Jyeo!” (enyahlah!)


Bayangan hitam berubah menjadi sosok berekor yang familiar, seekor kucing hutan. Hebatnya hanya dengan satu kata siwon mampu mengusir Dokkaebi sekalipun.


“Heenim, dia arwah yang baik hanya saja dia sedikit sensitif kadang merubah bentuk untuk menjaga hutan. Kau tidak takutkan?” ujarnya menggaruk tengkuknya.


“Itu adalah yang paling keren yang pernah aku lihat, aku akhirnya bertemu roh!”


Godaku kepada siwon, aku tahu dia sedikit cemas. Nada bicara dan pola gesture nya ketara sekali. Dia selalu seperti itu saat merasa tak nyaman.


“Hey, lalu aku kau anggap apa?”
Ucapnya ketus meninggalkanku yang masih terkikik geli. mungkin dia menyesal menanyakan keadaanku.


Keesokan harinya aku terus mengunjungi kuil itu, untuk bertemu siwon hyung tentunya, bermain dan menjelajahi sekitar gunung menjadi kegiatan libur musim panasku berakhir.


Aku dan siwon hyung memutuskan untuk berjanji bertemu di kuil saat musim panas tiba.

 

-((-

Second summer

 

Dengan lembut dirinya tak berhenti bersenandung indah, jemari lentiknya dengan licah memilah tangkai bunga cosmos dan peony menjadi sebuah rankaian mahkota bunga kecil. Sedangkan pria yang mengajaknya sibuk terbang ke alam mimpi.


Namja manis itu mendengus kesal, merasa ditinggal sendiri. Hanya bayangan awan, dan semilir angin musim panas menyapanya di tengah ladang. Dengan hati-hati langkahya berjinjit mendekat. 


Sebuah senyum jahil khas teukir,


Jemarinya terulur mencoba menyentuh topeng singa yang siwon pakai, namun sesaat dia ragu. Senyumnya menghilang,


Jika menyentuh topengnya tidak apa-apakan?


Dengan perlahan kyuhyun mengangkat topeng, pelan dan lembut tanpa mengusik si pemilik.


Wajah damai dengan senyum lembut berada dibawah bayangan topeng,  kelopak matanya yang terututup sediit terusik terkena biasan cahaya iris kelamnya relfek menangkap sosok siluet diatas kepalanya.


Dengan panik kyuhyun melempar topengnya merangkak mundur menghindar.


“Dasar bocah nakal, kenapa kau mengangguku saat tidur?” ujarnya kesal menghalangi cahaya matahari dengan tangannya, mengadah ke langit.


“Mianhae” lirih kyuhyun.


Siwon menhela nafas, berjalan mendekat mengambil topeng dan rangkaian bunga, duduk bersila meletakkan mahkota bunga di surai hitamnya. Menompang dagu menatap lekat kyuhyun dengan tenang dan lembut.


“Jika begini aku nampak seperti manusia biasakan?”


Senyumnya merekah nampak hingga nampak gigi putih dan lesung pipit yang menawan.


Tampan


Mungkin hanya kata itu yang terpikr oleh kyuhyun, sejenak wajahnya memanas saat pandangan mereka bertemu.

 

-((-

Thrid Summer
Kyu

 

Aku bercerita kepada siwon jika baru masuk smp, jika umumnya teman-temanku menyelesaikan dalam 3 tahun aku berencana untuk menyelesaiknnya dalam 2 tahun. Cukup singkat dan itu yang bernama kelas percepatan.


Siwon benar-benar tidak terlalu paham bagaimana kehidupan diluar hutan, jadi aku memakai seragam sekolahku saat berkunjung ke hutan. Namun aku agak curiga dari mana dia mendapat kosakata ‘pedofil’ dalam beberapa tahun terakhir.

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
uixalmt #1
Chapter 1: Aku tau movie ini. Meres airmata banget. Apalagi ost nya bikin terenyeh enyeh hati.
kyuiee_xian #2
Chapter 1: Hmmm.... Jd critanya siwon itu arwah yg gak pernah tua, tp sayangnya dy lgsg ngilang krna sentuhan ckck
Sedihnya kyu hrus di thgalin gt ajh... Huftt.... Sequel donk.... Ehehe.... Kasian kyu nya.... Udh nggu dr SD, SMP bhkan smpe SMA... Tp akhirnya malah siwon ngilang.... Tp ya sutralah .....gomawo author nim :)
evil407 #3
Chapter 1: HUHUHU T.T ceritanya pelan tapi sedih. Sad ending ya. HUHUHU ga tega liat Siwon pergi. Kyuhyun menjanda nanti #Plak*abaikan