Part 2 

POV Rose

Rose yang sedang konsentrasi dengan kerjaannya sedikit terganggu dengan ketukan pintu ruangannya.
“ masuklah.” Jawab rose singkat tanpa melihat ke arah pintu, dia masih saja fokus dengan laptopnya.
“ rose, bisa ayah bicara sebentar dengan mu.”
Rose sedikit terkejut mendengar suara ayahnya, tidak biasaanya ayah rose mendatangi ruangan kerjanya. Rose pun langsung berdiri dan mendatangi ayahnya yang sudah duduk di sofa.
“ Ayah ingin minum sesuatu? “ 
“ Tidak usah rose, ayah cuma sebentar disini. Karena ayah ada pertemuan dengan Mr. Jackson sebentar lagi.”
“ Baiklah ayah. Apa yang ingin ayah bicarakan denganku sepertinya penting sekali? ”  
“ Rose, ayah akan bicara langsung pada intinya, dan tolong kamu dengarkan dengan baik. “
“ I-iya ayah.”
“ Kenapa aku jadi gugup seperti ini, perasaanku tidak enak sekali.” Gumam rosedalam hati sambil serius menatap ayahnya.
“ Begini rose, kau tau Mr. Richard kan?”
“ Iya, aku tau yah. Ada apa dengan Mr. Richard?” 
“ Karena kondisi kesehatan Mr. Richard yang kurang baik. Dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahan kita. Dan sampai sekarang ayah belum dapat pengganti  Mr. Richard. “ ada sedikit jeda diperkataan ayahnya.
“ Maka dari itu rose, ayah menemuimu sekarang karena ayah ingin kau berangkat ke korea tepatnya satu minggu lagi. Ayah memilihmu sebagai pengganti Mr. Richard karena ayah yakin kau bisa diandalkan. “
Duarrrrrrrrr seperti disambar petir disiang hari. Rose masih tidak percaya dengan perkataan ayahnya.
Rose pun tidak setuju dengan rencana ayahnya ini.

“ K-kenapa harus aku ayah? Bukannya masih ada orang lain yang lebih berpengalaman dariku?”
“ Karena itu rose, ayah ingin kau mempunyai pengalaman sebagai pemimpin perusahan. Ayah harap persiapkan dirimu dari sekarang. Karena satu minggu bukan waktu yang sebentar. Ayah sudah mengurus semua keperluan kamu disana. ‘
 “ T-tapi “ rose yang belum selesai bicarapun, sudah dipotong ucapannya oleh ayahnya. 
“ Maaf rose ayah tidak ingin mendengar alasan apapun dari mu. Karena ini sangat penting bagi perusahaan kita. “ 
“ B-baiklah ayah, aku akan berangkat ke korea minggu depan.” R