And We
And WeAnd We
And we
After the day we promised together
Everything in the world has changed
You came into my days like a nice breeze, do you know ?
Angin dingin berhembus lembut menerbangkan beberapa helai daun dari pohonnya. Langit sedikit kelabu memaksa matahari untuk sejenak bersembunyi. Awal musim gugur kini mulai menyapa kota Seoul.
Kyuhyun menundukkan kepalanya ketika merasakan air matanya yang perlahan mengalir membasahi kedua pipinya. Bukan karena kesedihan namun justru perasaan bahagia yang membuncah luar biasa yang kini dirasakannya.
“ Kini kalian sudah resmi menjadi sepasang suami istri..”
Siwon tersenyum mendengarnya. Ia juga ingin menangis sebenarnya tapi tidak. Hal itu tak akan ia lakukan meskipun itu sebagai bentuk rasa bahagia sekalipun. Karena mulai sekarang ia harus menjadi lebih kuat, lebih tegar, dan lebih segala-galanya untuk sosok disebelahnya ini yang kini sudah resmi menjadi pendamping hidupnya.
Untuk itu Siwon hanya terus tersenyum menatap Kyuhyun yang hanya menunduk sambil terisak pelan. Perlahan tangannya mengangkat wajah manis itu agar menatapnya. Mata mereka akhirnya bertemu. Saling menatap dalam diam seolah saling menyelami pikiran masing-masing. Mencoba saling berbicara melalui kalbu berbagi kebahagiaan. Saling mengungkapkan rasa yang mungkin tak akan bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Siwon menatap wajah itu. Wajah yang bahkan tanpa riasan sedikitpun namun tetap terlihat indah. Sosok itu memang selalu indah dimata Siwon. Memang tidak seperti pada umumnya. Peristiwa sakral ini mereka lakukan ditengah kekurangan dan keterbatasan.
Biarlah mereka kini seakan tak peduli apapun. Biarlah keegoisan ini mereka jalani. Bukankah setiap manusia berhak bahagia. Maka mungkin memang seperti inilah cara mereka untuk bahagia. Tidak mudah memang dan penuh lika-liku. Namun sekarang apalah arti semua itu ketika kini janji suci sehidup semati telah terucap dan mereka telah memiliki satu sama lain. Kini tak akan ada yang bisa memisahkan mereka berdua. Apapun yang akan terjadi Siwon dan Kyuhyun akan selalu bersama.
Siwon mengecup bibir itu untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik tubuh itu kedalam dekapan hangatnya. Tak bisa dipungkiri ketika suasana sunyi nan hening kini begitu terasa, membuat miris perasaan.
Mata Kyuhyun yang terpejam pun perlahan terbuka. Menatap suasana sekeliling. Tak ada seorang pun selain mereka bertiga. Tak ada ucapan selamat atau senyum bahagia orang-orang pada umumnya. Mereka memang egois, mereka memang terpaksa harus egois. Dan jika memang suatu saat mereka harus menanggung hukumannya maka mereka siap.
Siwon semakin mengeratkan pelukannya ketika kembali mendengar suara isakan lirih Kyuhyun.
*
When we we’re walking side by side
Every step we take
Makes the world larger
Your tired shoulders after a long day
I want to wrap around them every day, like a break
Musim telah berganti, musim gugur pun telah menjadi musim dingin. Siwon mempercepat langkahnya ketika merasakan dingin yang seakan menusuk kulitnya. Mantel tebal yang dia gunakan pun seakan tak sanggup untuk menghalau rasa dingin. Cuaca akhir-akhir ini memang sedikit ekstrim.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Dan Siwon terus mempercepat langkahnya. Ia tidak ingin membuang uang untuk naik bis. Kalau bisa dilakukan dengan berjalan maka ia akan berjalan. Ia tau sekarang bagaimana sulitnya mencari uang dan Ia juga sadar i
Comments