Prolog: Some

Let's not Fall In Love

Summary : Do Kyungsoo yang melewati masa-masa SMA-nya dengan Park Chanyeol, si tinggi yang tidak diketahui apa yang ada di dalam isi hatinya.

Song: Soyou x Junggigo - Some

 

Untuk apa kau mengatakannya jika pada akhirnya kau akan memberiku harapan palsu?

Jujur ini menyakitkan, kenapa kau melakukan ini Chanyeol-ah? Kenapa kau tidak jujur dan mengatakan apa yang kau inginkan?

Apa dengan melakukan itu, aku harus mengucapkan selamat kepadamu?

Apa arti perlakuan khusus yang kau berikan kepadaku selama ini? Dan pada akhirnya kau memilihnya dan berusaha menghindariku selama ini?

Lebih baik aku mundur sekarang dan pergi jauh dari sisimu.

 

 

Setelah melihatmu sekilas, kupikir kau hanya seseorang yang mencoba mengangguku dan menghajarku dengan buku apapun yang berada di meja sekitar kita. Aku tidak pernah menyangka ada yang berani memukul kepalaku dengan buku tanpa alasan. Namun, tidak juga kusangka kau akan menjadi teman hidupku bukan pendamping hidupku. Pada awalnya hubungan kita berasal dari ajakan ku yang kulakukan secara paksa namun itu mengalir bagaikan leleh salju saat musim semi datang.

Waktu itu pun berlalu pergi, semakin lama kau dan aku melekat bagaikan amplop dan perangko. Setelah itu aku sering melihat tatapan tajam namun hangat dari kedua manik matamu yang dilindungi oleh kacamata bulat itu, suaramu yang terdengar menggemaskan namun berubah didepan orang lain saat serius dan satu hal yang paling kusukai; berada disebelahmu yang kadang sibuk meladeni ocehanku yang tidak jelas, serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru maupun kau sekedar duduk disebelahku sambil memandangiku dengan tatapan hangat.

Disaat itu aku hanya berpikir akan berbaur dengan teman sekelasku yang baru, disanalah aku melihatmu yang diam dan tidak terlalu banyak bicara. Dengan perlahan aku menghampiri dirimu yang tak kukenal sosokmu dan menanyakan hal yang berhubungan dengan tugas kita. Tentu saja, aku ingin menyelesaikan tugas kelompokku secepatnya dan harus melakukannya dengan seseorang yang bahkan belum kukenal? Tentu saja, itu sangat menyebalkan dan daripada menggerutu lebih baik kulakukan saja. Lebih cepat lebih baik.

“Park Chanyeol” Gumam Kyungsoo saat berada didepan mejanya. Chanyeol langsung mendongak melihat pria mungil yang mengajaknya berbicara itu.

“Ada apa?”

“Kita memiliki tugas yang harus di kerjakan bersama, datanglah ke rumahku besok” Tuturnya sambil meletakkan secarik kertas yang berisi alamat rumahnya diatas meja Chanyeol.

“Baiklah, aku akan datang”

 


 

Minat, kesukaan dan hobi awalnya hanya kupikir sebagai kageteori bonus untuk menemukan teman baru. Aku tidak menyangka bahwa hal itu bisa membawa sosoknya untuk merobohkan pertahananku dan jujur mungkin aku sedikit menyesal tentang hal itu.

“Do Kyungsoo...” Gumam Chanyeol memecahkan keheningan di rumah Kyungsoo. Ia saat ini sedang meregangkan badannya yang sibuk didepan komputer Kyungsoo selama dua jam lamanya.

“Ya? Ada apa?” Tanya Kyungsoo yang matanya tidak lepas dari depan layar laptop. Dirinya terlalu sibuk dengan materi sejarah yang diberikan oleh Kang seongsaengnim.

“Kau adalah player game kan? Kulihat di desktopmu banyak sekali icon game online maupun offline” Chanyeol memandangi Kyungsoo yang masih sibuk dengan laptopnya itu.

“Ya begitulah, tapi aku hanya memainkan yang bertipe virtual, aku tidak terlalu berminat dengan game tipe roleplayer maupun yang fantasy” Ia kemudian memandangi Chanyeol yang terlihat sedikit lesu.

“Begitukah? Apa kau tidak mau memainkan game MMORPG?” Tanya Chanyeol dan menatap Kyungsoo penuh harap.

“Memangnya kenapa?” Tanya Kyungsoo heran sekaligus sedikit bingung dengan pria jakung ini.

“Aku ingin memiliki teman bermain game yang sama, ah tidak maksudku jarang sekali ada player game di sekolah ini dan aku ingin bermain denganmu” Pinta Chanyeol dengan sedikit memelas.

Kyungsoo menghela nafas, ia tentu ingin mencari sesuatu yang menghilangkan bosan saat dia di rumah dan mungkin penawaran itu tepat “Baiklah aku akan memainkannya”

Kalimat itu sukses membuat Chanyeol sedikit girang dan untuk pertama kalinya seorang Do Kyungsoo melihat Chanyeol tertawa.

“Apa-apaan mahkluk ini”

Teman baru adalah hal yang biasa, namun menjadi lebih menyenangkan lagi jika kau menemukan dengan seseorang yang memiliki minat yang sama. Jujur ini kesempatan langka yang tidak dapat ku lewatkan begitu saja. Dan itu menjadi hal yang mengubah segala pandanganku.

 


 

Hubungan itu umpamanya seperti roda yang berputar menuju ke arah tujuannya dan hal itupun tentu pasti memiliki kendala pada jalur perjalanannya. Park Chanyeol dan Do Kyungsoo setelah tiga bulan ini pun tidak ada yang berubah, Chanyeol yang tetap menganggap Kyungsoo adalah teman sepermainan game-nya dan orang yang berada disampingnya untuk membicarakan hal yang dianggapnya menyenangkan untuk dibahas bersama. Kyungsoo tentu saja senang bersama dengan Chanyeol meskipun dia bisa dibilang sedikit menyebalkan dari semua anak yang pernah ia kenal. Tapi cepat atau lambat semuanya itu berubah seperti keempat musim di Korea.

Kyungsoo menghela nafas dan memandang Chanyeol dengan tatapan menyebalkan, ia kadang tidak tahan juga dengan tingkah talk-active Chanyeol dan sering juga ia memukul kepala Chanyeol dengan buku yang berada disekitarnya.

PUK!

Sebuah pukulan tepat mengenai kepala Chanyeol.

“Ya! Kenapa lagi Kyungsoo?” Tanya Chanyeol sambil mengusap pelan kepalanya. Jujur ia sendiri kadang bingung untuk apa dia dipukul Kyungsoo.

“Dasar, jangan mengataiku payah lagi tiang listrik” Keluh Kyungsoo dan menghela nafas.

“Tapi itu memang kenyataannya”

Kyungsoo menatap Chanyeol tajam “Apa aku harus membunuhmu? Kau tidak ingat sudah kukatakan aku bukan orang yang pandai bermain game tipe MMORPG”

“Kalau begitu, belajarlah membuat strategi dan membaca pergerakan player lain saat melakukan PVP” Lanjut Chanyeol dan membuat Kyungsoo mengambil buku yang berada didekat mereka.

“Apa? Kau mau memukulku lagi?” Tanya Chanyeol melihat pemandangan didepannya dan terlebih dahulu melindungi kepalanya dengan telapak tangannya. Ia bahkan sangat siap dan menutup kedua matanya.

DEG

Chanyeol membuka matanya dan melihat dengan Kyungsoo yang berwajah datar sedang mengusap kepalanya dengan menggunakan buku. Ia hanya diam menerima perlakuan itu hingga Kyungsoo menghentikan hal itu tanpa mengatakan apapun.

“Baiklah tiang listrik aku akan mencoba melakukan itu” Gumam Kyungsoo pelan dan memandangi pria didepannya dengan sedikit senyuman.

‘Mungkin dia orang yang menyenangkan dan cukup seperti ini saja diantara kami berdua’

 


 

Sebenarnya cukup menyenangkan saat aku berteman dengan siapapun itu, tapi tetap mahkluk mungil ini membuatku selalu ingin berkelahi dengannya, membicarakan hal-hal yang kusukai dan yang paling membuatku selalu penasaran dengannya adalah sosoknya dengan ekspresi datar, kadang juga ia terdiam dan mengabaikan apapun disekelilingnya.

Selama seharian ini Kyungsoo tidak mengeluarkan ekspresi apapun itu dan mengabaikan panggilan Chanyeol di kelas karena dia sedang memikirkan suatu hal yang ia sadari setelah temannya menanyakan suatu hal ‘Apakah kau menyukai Chanyeol? Kulihat kalian akhir-akhir ini sangat akrab’

Ia takut, ia sangat takut dengan perasaan itu. Ia bahkan tidak ingin menyakiti dirinya sendiri dan membebani Chanyeol tentang perasaannya seandainya dia memang menyukai Chanyeol dan pria jakung itu mengetahuinya. Ia tidak ingin hubungan yang sudah sempurna ini hancur melebur hanya karena ketertarikan. Ia takut jika Chanyeol menghindarinya jika seandainya itu benar dan ia benar-benar nyaman dengan status pertemanan mereka. Ia tau bahwa pria itu hanya memerlukan sedikit perhatian dan itu membuat dirinya sendiri berjanji untuk menjadi teman Chanyeol dan menjaganya. Hanya itu dan tidak lebih.

“Kyungsoo”

“...”

“Do Kyungsoo”

“...”

“Pendek”

“...”

“Ya, kau ada apa?” Tanya Chanyeol heran melihat tingkah sahabatnya ini.

“...”

“Do Dio penguin—”

“Park Chanyeol tolong bawakan proyektor yang berada di ruangan kepala sekolah” Perintah Choi seongsaengnim.

“Kyungsoo-ya, ambil kabel sambung yang berada di kantor guru” Pinta Chanyeol dan Kyungsoo segera pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

Kyungsoo berjalan dengan perasaan malas dan melangkah dengan pendek ke kantor guru yang berada di lantai atas sekolahnya. Ia melewati tangga belakang dan melewati lorong yang penerangannya tidak terlalu baik dan itu membuat sebagian besar orang takut namun terkecuali buat Kyungsoo. Ia segera mengambil sambungan kabel dari ruangan itu dan berjalan dengan pikiran yang bingung tentang perasaannya.

“Ya, kau lama sekali Choi seongsaengnim sudah mengomel” Gumam Chanyeol ketika berpikir untuk menyusul Kyungsoo yang terlalu lama bisa terlihat wajahnya sedikit berseri ketika melihat Kyungsoo. Mereka bertemu di dekat tangga dan itu tidak jauh dari kelas mereka.

“eung...” Gumam Kyungsoo pelan dan Chanyeol segera mengambil tindakan; segera mengambil kabel sambung itu dari tangan Kyungsoo dan tidak lupa mengusap lembut kepala pria mungil itu.

Namun Kyungsoo hanya diam menerima perlakuan itu. Detak jantungnya sedikit lebih keras dari yang biasanya dan kedua pipinya memanas. Ia hanya terus berjalan disamping Park Chanyeol ke kelas dan duduk kembali ke kursinya.

Sambil melipat kedua tangannya di atas meja dan kepalanya ia letakkan di atas lipatan tangannya.

“Dasar bodoh” Gumamnya pelan dan menahan senyumannya.

 


 

Di kadang kala banyak sekali yang mengatakan bahwa tidak ada yang murni diantara hubungan pertemanan, pasti tetap ada suatu hal didalamnya dan itu berupa

Perasaan

Dan itulah yang menjadi boomerang yang dapat menampar wajah orang yang melemparnya jika dia salah mengatakan sesuatu tentang perasaannya sendiri.

Entah sudah berapa kali pertanyaan itu disajikan untuk seorang Do Kyungsoo.

“Kyungsoo-ya, kau menyukai seseorang?” Tanya Sehun dengan wajah curiga.

“Tidak”

“Bagaimana dengan Park Chanyeol?” Pertanyaan itu selalu melesat dari mulut siapapun. Kyungsoo menghela nafas berat “Tidak, hubungan kami tidak seperti itu”

“Aku tidak menyukainya” Entah sudah berapa ratus kali ucapan itu diucapkan Kyungsoo tanpa berpikir apakah itu adalah dusta atau kenyataan. Tentu saja apa yang diketahui Kyungsoo sama dengan Chanyeol.

‘Kami berdua hanyalah teman baik’

‘Dia seorang patner bermain game yang bisa kuajak duel’

‘Kami berdua tidak saling menyukai, tidak saling tertarik’

‘dan sebenarnya diriku cukup membosankan tanpa game’

“Kau tau ada seseorang yang menyukainya, namanya Sandara Nuna” Lanjut Sehun dan membuat Kyungsoo benar-benar terdiam, larut dengan pikirannya yang mulai berbelit-belit.

“Benarkah? Aku tidak peduli”

Kyungsoo benar-benar terdiam kali ini. Ucapan Sehun telah merasuki pikirannya dan sedikit membuat dirinya kacau. Jujur ia ingin seperti ini terus namun, apakah pantas dirinya terus disampingnya? Ia tau suatu saat hubungan mereka akan merenggang karena istilah pacaran maupun kekasih masuk kedalam hubungan mereka. Tapi sejak awal Kyungsoo sadar akan hal itu. Maka dari itu dia berpikir ini adalah waktu terbaik untuk tidak terlalu dekat dengan seorang Park Chanyeol.

“Babo Kyung, kau sedang memikirkan apa?” Tanya Chanyeol dengan melemahkan sedikit suaranya dan mengusap surai rambut Kyungsoo yang halus dan sangat disukainya. Ia sering sekali panik melihat Kyungsoo yang mendadak diam dan mengabaikan ejekannya.

Kyungsoo yang terdiam membuka mulutnya “Yeolie, apakah lebih baik begini? Aku tidak mau kau sulit didekati siapapun karena hubungan kita ini yang mereka anggap terlalu dekat”

“Mungkin kita harus sedikit menjaga jarak”

“Seperti itukah isi pikiranmu, Do Kyungsoo?” Tanya Chanyeol yang sedikit kesal.

“Tapi bukannya banyak beredar kabar bahwa Sandara nuna yang cantik itu menyukaimu, bukannya ini sedikit aneh jika aku masih terus denganmu?” Tanya Kyungsoo dengan perasaan sedikit sesak di dadanya.

“Aku tidak peduli dengan perasaan nuna itu, kau tau? Aku hanya ingin mengikuti tournament game dan mengajakmu merasakan bertapa menyenangkannya panggung tournament game itu” Dan kemudian melepaskan kacamata Kyungsoo untuk melihat bertapa bulatnya mata pria mungil itu.

Kyungsoo terkejut, ia memandangi Chanyeol dengan sedikit tidak jelas karena matanya yang mengalami rabun jauh.

“Aku hanya ingin kita terus seperti ini”

Dan ia terus melihat senyuman pria jakung itu dan menenangkan debaran jantungnya setelah mengetahui apa isi pikiran sahabatnya itu.

‘Apakah mungkin? Aku menyukai sahabatku sendiri?’

Pada akhirnya, itu menjadi awal belenggu di hati pria mungil memiliki panggilan D.O itu.

 

Prologue end.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
squisykyung
#1
Chapter 4: Greget kyungsoo udah inget lagi chanyeol malah blm bangun bisa miris gitu:') thor next nya chanyeol bangun dong, dan jgn sad ending, dari kemaren nemu cerita chansoo sad ending trs:'(:'(:'(
Siberianhusky #2
Chapter 4: 'Dan Kyungsoo mendapatkan ingatannya kembali' berasa minum aer es gue , seger pas tau Kyungsoo akhirnya inget lagi , no Kris again , good job kembaran
caca_jung
#3
Chapter 4: Chapter 4: beb chanyeolnya blm sadar blm ketemu lg kyungsoo, buat dia sadarr plisss.. Gue cium aja biar sadar gtu
WKCS-Hyun #4
Chapter 4: Ya ampun kisah mereka kenapa Penuh sekali drama..tolong jangan sad ending huhu...
adechansoo #5
Chapter 4: Mengapa begitu sedih? Mengapa takdir mempermainkan mereka ? Tak bisakah mereka kembali seperti dulu? Im cryingg ㅠㅠㅠ thanks too much udah bikin gue nangis ㅠㅠ ditunggu chapeter selanjutnya fighting!