Goodbye,First Love

Please, answer me...
Please Subscribe to read the full chapter

Seoul. 2016.

 

 

Derap langkah itu terdengar memantul kesekitar ruangan, deru  nafas juga terdengar begitu keras, jung hwan berlari menuruni anak tangga dan mencoba focus mencari mobilnya, dapat. Sembari  berlari dia merogoh sakunya dan mengambil kunci mobil. Ia gugup, ia tidak pernah segugup ini. ia bisa membuka pintu mobil. Telinganya menangkap derap langkah lain dibelakangnya. Ia tidak perduli. Untuk saat ini.

 

 

“ junghwan-ah kau mau kemana…”

 

 

Teriak sun woo di belakangnya mencoba mengejar, tapi namja itu sudah masuk kedalam mobil dan mulai menghidupkan mesin mobilnya, dan mengejak pedal gas. Tanpa perduli sun woo yang melambai kearahnya. Jangan sekarang.

 

 

“ yah! Kim jung hwan!!!”

 

 

Namja itu berteriak sambil mencoba mengejar mobil biru junghwan yang mulai menghilang diujung parkiran,  namja itu berdecak kesal dan mengangkat telponnya yang tiba-tiba berbunyi.

 

 

“ batalkan interviewnya, namja bodoh itu pergi ….”

 

 

Sun woo menggigit bibirnya kemudian menghembuskan nafasnya keras, kemana lagi, apa ia akan selalu seperti ini, tidak pernah bicara dulu. Kemudian berjalan meninggalkan tempat itu.

 

 

 

“ Jebal jebal JEBALLL!!!”

 

 

Junghwan memukul setir kemudinya, wajahnya memasang ekspresi gelisah menatap lampu lalu lintas yang kembali, !!! ini sudah 3 kali!!! mengusap wajahnya dan mengacak rambutnya kasar, ponselnya terus berbunyi dari tadi, ia melirik, sun woo, manajer, dan staff nya, ia tidak perduli.

 

 

“ JEBAL!!!”

 

 

Menyentuh setir kemudi nya dengan erat, lampu hijau! YES! Ia menekan gas dan menaikkan speed mobilnya. Beberapa kali ia mengumpat karena mobil ini terasa lambat untuknya, melirik ponselnya dan kembali mencoba menghubungi.

BORA

 

 

“ kau harus menunggu ku kali ini, kumohon….”

 

 

Junghwan  menggigit bibirnya takut. Ia tidak pernah setakut ini. hanya saja. Entahlah. Membelokkan mobilnya kearah kanan. Dan memarkirkannya sembarang. Turun dari mobil kemudian berlari menyeberang jalan. Ia harap yeoja itu masih menunggunya. Ia tau. yeoja itu menunggunya.

 

Perlahan langkahnya melambat. Perlahan melambat kemudian berhenti.

Taek dan bora berdiri saling menatap kemudian berpelukan. Tepat didepannya.

Tatapan mereka…

Hah…

Pilu menyeruak kedadanya. Hampir ingin membunuhnya.

Ia meringis kemudian berjalan berbalik.

Perlahan sesuatu mengalir di dadanya. Panas.

 

 

Takdir tidak akan selalu datang untuk menemuimu

Untuk menggunakan kata ‘takdir’ itu adalah

Saat kita berada di moment kritis

Dan sebuah kebetulan membuatnya menjadi takdir..

Itu sebabnya…

Kata lain dari takdir adalah waktu…

Jika saja aku tidak terkena lampu merah itu.

Jika saja lampu merah terlewat hanya sekali saja

Aku mungkin sudah berada didepannya…

Seperti halnya takdir

Cinta pertamaku selalu saja tertahan oleh timing yang buruk…

Waktu yang salah…

 

 

Junghwan berjalan tanpa arah. Sampai  ia berada ditengah jalan dengan suara klason mobil dan motor yang bergantian. Jemarinya menggepal keras. sesuatu membuat dadanya ingin meledak. Sesuatu membuat darahnya memanas. Sesuatu membuat matanya berair.

 

 

“AWASSS!”

 

 

Ia merasa tubuhnya terdorong kesamping sesaat ia merasa sesuatu yang berat menimpa tubuhnya. ia membuka matanya,

pertama yang ia lihat adalah mata di sela poni yang jatuh.

 mata itu berkedip beraturan.

Mata yang indah.

Yeoja itu mengubah posisinya menjadi duduk, ia menatap junghwan lekat. membuat namja itu tidak  nyaman.

Ia merasa… berdebar.

 

 

 

“Gwenchana….”

 

 

Ia menatap ragu kemudian mengangguk pelan, yeoja itu menghela nafas berat. Kemudian mereka saling menatap sesaat. Ia merasa dadanya berdesir.

Wajah itu. ia seperti megenalnya. Ia seperti mengenalnya dengan baik. Jung hwan mencoba mengalihkan pandangannya tapi malah tertuju pada name tag yeoja itu.

Junghwan ingin membuka suaranya tapi blitz kamera membuatnya kaget.

 

 

“ bukankah ia jung hwan!!! KIM JUNG HWAN!!! AH JINJA!!!”

 

 

Tiba-tiba suara seruan keras dibelakangnya membuatnya kaget. astaga!! ia tidak memakai masker atau topi. Ia mencoba berdiri dan berlari dengan cepat kerah mobil. Sial!!

Beberapa orang sudah mengambill gambar. ia mencoba masuk kedalam mobil dengan tenang dan tersenyum. Apa mereka tau. apa yang ia lakukan disini.

 

 

“ YAH ! SUNG DEOK SUN!!”

 

 

Yeoja tadi  menoleh dengan cepat. ia melambai sekilas pada sosok yang memanggilnya tadi. Kemudian menatap pada mobil biru yang terus dikejar beberapa orang yang membawa ponsel ditangannya. Ia bahkan tidak mengucapkan terima kasih. Tapi….. eum ia mencoba berpikir. apa ia mengenalnya. Wajahnya tidak asing.  Apa mereka pernah bertemu sebelumnya.

Deok sun terbayang sosok yang ia tolong tadi. Wajahnya yang sendu. Mata yang tajam. Rahangnya. Ia merasakan dadanya hangat. Seperti dejavu. Seperti ia merindukan sosok itu.

Kemudian menggelengkan kepalanya cepat. ani. Ani. Kami baru saja bertemu tadi. Aigo apa yang ia pikirkan! Kenapa ia seperti seseorang didalam drama.

 

 

“ YAH SUNG DEOK SUN!!!! KEMBALI BEKERJAAA”

 

 


“ ah neeee….”

 

 

**

 

 

“ mereka membatalkan interviewnya dan menggantinya besok sore…”

 

 

Sun woo membuka suara sambil membawa secangkir cokelat hangat dan meletakkannya didepan jung hwan. Namja itu menatap kosong kearah jendela. Hanya terlihat langit dan puncak gedung-gedung tinggi. Apartemen sunwoo.

 

 


“ apa yang kau pikirkan…”

 

 

Suara sun woo membuat namja itu sadar. Menelan savilanya kemudian tertawa kecil. ada yang sakit didadanya. Ngilu. Melirik namja itu sekilas.

 

 

“ ani… gwenchana…”

 

 

“ ini yang aku benci dariku… kau selalu seperti ini. apa 16 tahun tidak cukup membuat kita saling percaya… ”

 

 

Sun woo kesal duduk didepan jung hwan yang mulai menyeruput minumannya. Ia menatap namja yang lebih tua darinya itu dengan sendu. Kemudian ia tertawa keras. ia tidak akan mengatakan apapun soal ini. tidak pada siapapun. mengatakan kekalahannya pada orang lain tidak mungkin.

 

“ gwenchana… pikirkan saja hal lain…”

 

Ujar jung hwan yang dijawab decakan kesal sun woo. Hening.  Sampai bunyi pintu terbuka membangunkan lamunan mereka. Sosok namja muncul sambil melambai kan tangan. Choi taek.

 

 

“ lihat

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet