Soft Massage

Sixty Meters With Futsal

Member Seventeen melangkah masuk ke dalam dorm pada malam hari setelah mengikuti Idol Star Athletics Championships yang diselenggarakan setiap tahunnya. Dimana Mingyu dan Jihoon mengikuti lomba futsal sedangkan Seungcheol mengikuti lari 60 meter untuk idol laki-laki.

“Hari yang menyenangkan sekaligus melelahkan” Ucap Chan saat memasuki dorm mereka. Dia segera membuka kaus kakinya dan melesat ke kamarnya. Soonyoung dan seluruh anggota vocal team melesat masuk ke kamar masing-masing hingga tersisa anggota hip hop team dan China-line.

“Mingyu?” Tanya Seungcheol dan pria berkulit tan itu.

“Ya hyung?”

“Kau tidak mengalami luka kan?”

“Aku tidak apa-apa hyung. Lagi pula tadi aku tidak bertanding terlalu lama”

“Ah benarkah? Baguslah”

“Kau seharusnya menanyakan keadaan Jihoon hyung. Selama pertandingan tadi  dia sebagai penjaga gawang” Balas Mingyu dan Seungcheol terdiam sejenak, mengingat apa yang dilakukan oleh Jihoon seharian ini.

Jihoon, Lee Jihoon, pria mungil itu yang masih saja mau mengikuti pertandingan futsal dan juga masih mengerjakan lagu comeback Seventeen di bulan april nanti. Seungcheol sendiri baru mengingat tentang hal itu dimana pertandingan mereka yang melawan sunbae-sunbae yang memiliki minat di bidang bola kaki itu. Dimana pertandingan mereka lebih sengit daripada pertandingan sebelumnya.

“Dia ada dimana?” Tanya Seungcheol ke Mingyu.

Pria itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan leader-nya itu “Kau lama sekali menanyakan pertanyaan itu hyung, dia ada di kamar”

Dan kedua pria itu memasuki kamar mereka yang merupakan kamar Jihoon juga. Mereka menemukan Jihoon yang sudah mandi dan memakai sweater putih polos. Jeonghan sendiri sudah tertidur seperti putri salju di tempat tidurnya. Mingyu pun segera melesat ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

“Jihoon?”

“Ah ya Seungcheol hyung?”

“Kau mau kemana?” Tanya Seungcheol yang melihat Jihoon yang selesai mandi. Mandinya bisa dibilang sangat cepat dan itu membuat Seungcheol sedikit curiga.

“Aku mau ke dapur sebentar dan mengambil minum” Jawab Jihoon dan dia berjalan ke arah dapur, meneguk air mineral yang sudah dia tuang ke gelasnya.

Dia berjalan perlahan, mengambil mantel tebal berwarna hitamnya yang berada di ruang tamu yang sebelumnya dia buang sembarangan. Jihoon mengambil sepatunya dan memasangkannya di kedua kakinya.

“Lee Jihoon, kau mau kemana?” Tanya Seungcheol datar saat Jihoon masih sibuk mengikat tali sepatunya.

“Uh… mengerjakan lagu kita” Jawab Jihoon ragu dan Seungcheol menggelengkan kepalanya.

“Kau jangan melakukan apapun dulu malam ini” Perintah Seungcheol.

“Hyung―”

“Duduk” Perintah Seungcheol sambil menunjukkan arah ke sofa kosong di ruang tamu itu. Jihoon menurut kemudian melepas sepatunya maupun mantel hitam itu dan Seungcheol menyuruhnya duduk disampingnya.

Seungcheol mengambil tangan kirinya, memijitnya dengan pelan dan Jihoon menatapnya dengan ekspresi heran.

“Kenapa?” Tanya Jihoon dan Seungcheol menatap pria itu dalam kedua bola matanya.

“Kau mau tau?”

“Tentu saja hyung”

“Bukannya tadi kau bertanding?”

Jihoon menatap leader-nya itu aneh “Hyung… Bukannya kau juga melihatku kan?”

“Bukan, maksudku setelah kau mengikuti perlombaan hari ini dan malamnya kau juga mau berkerja?” Tanya Seungcheol dengan nada khawatir.

Jihoon mengangguk dengan cepat “Bagaimana aku bisa beristirahat hyung?”

“Kau jangan memaksakan dirimu untuk hal ini lagi oke? Apa kau sudah lupa apa yang kita alami saat project pre-debut kita?” Tanya Seungcheol dan Jihoon terdiam.

Mereka pasti ingat dengan jelas dimana hubungan mereka menjadi canggung dan semuanya harus terselesaikan didepan kamera yang menyala. Saat Seungcheol mengatakan kalau dia gagal sebagai leader yang tidak menjaga Jihoon dan pria mungil itu merasakan beban lebih dari para member-nya sendiri. Dan mereka berdua berhasil memastikan apa yang mereka rasakan satu sama lain.

“Apa badanmu tidak sakit?” Tanya Seungcheol lagi dan Jihoon mendongakkan kepalanya, menatap hyung-nya itu.

“Sedikit…” Jawabnya pelan.

“Aku tidak percaya itu” Balas Seungcheol datar dan menarik pria mungil itu untuk duduk diatas pangkuannya. Seungcheol menekan pelan didaerah pergelangan maupun punggung pria mungil itu. Aroma mint dari tubuh Jihoon dapat tercium jelas olehnya. Dia menyentuh siku pria itu dan Jihoon meringis kecil.

“Kau tidak apa-apa?”

“Itu… hanya sedikit… Mungkin karena tubuhku selalu mendarat ke tanah untuk menangkap bola”

“Kau lupa kalau kau tersandung dengan pemain lain sebelumnya Jihoon…”

“Ah ya…”

“Aku akan membawakanmu kompres es dulu, tunggu sebentar” Kemudian pria itu berjalan menuju dapur, mengisi kantong es itu sampai penuh.

Dia berjalan kembali menuju Jihoon yang masih diam di tempat itu, meletakkan kompres es itu di siku Jihoon dan dia melihat kaki pria mungil itu.

Jihoon hanya diam, berpikir apakah hubungan ini yang disebut orang lain akrab, dekat atau hal yang lebih jauh dari itu. Tapi, untuk pria mungil itu, asalkan dia bisa bersama dengan Seungcheol dia sudah senang.

“Jihoon”

“Jihoon”

“Woozi”

Pria tampan itu menepuk wajah Jihoon pelan. Jihoon menatapnya sekilas dan bertanya “Kenapa?”

“Kau memikirkan apa?”

“Rahasia” Dan Seungcheol mencubit pelan wajahnya, Jihoon menggeleng tanda menolak perlakuan itu. Seungcheol tertawa kecil melihatnya.

“Kau mau tidur?” Tanya Seungcheol dan Jihoon mengangguk.

Seungcheol kemudian menarik tangan Jihoon dan lagi kembali ke pangkuannya.

“Rileks Ji, aku hanya memijit punggungmu dan lenganmu karena kau kecapekan. Lagi pula ini hanya sebentar saja”

“Jadi bagaimana denganmu hyung? Bukannya kau mengikuti lomba lari”

“Aku hanya berlari, bukannya menjaga gawang. Aku baik-baik saja”

“Baguslah”

Seungcheol tersenyum dan kemudian memeluk pinggang mungil Jihoon. Mereka memutuskan untuk tidur dan Seungcheol menarik Jihoon ke tempat tidurnya.

“Aku mau tidur”

“Disini denganku”

“Hei―”

“Kau ingin Mingyu dan Jeonghan terbangun?”

Pria mungil itu menggelengkan kepalanya dan Seungcheol tersenyum. Dengan tangan panjangnya dia mudah memeluk Jihoon.

Good Night” Ucap Seungcheol pelan dan Jihoon mengangguk pelan.

 

After story:

“Hyung… Kau mendengar yang kemarin kan?” Tanya Mingyu saat membuat kopi untuknya dan Jeonghan.

“Tentu saja Gyu… Kita kan belum tidur” Jawabnya sambil tersenyum.

Mingyu terkekeh pelan “Jihoon hyung tidak tau kalau leader kita sudah jatuh cinta kepadanya”

“Aku tidak yakin kalau Jihoon tidak akan pernah memikirkan hal itu”

Jeonghan dan Mingyu pun saling tatap dengan senyum aneh

 

“Kita lihat saja tanggal mainnya”

 


 

ah ya gitu ya aduh ini cuma one-shoot ya byee

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ranasungmin
#1
i was thinking why the title was that until i remember there's a 60m competition. hahaha i read this a day after ISAC 2017, heol nice ^^
so sweet n after story of gyuhan makes me crack. hahhaa
Ichirth
#2
Chapter 1: Aww hi there Sil~ kkk suka fanficnyaaaaa ><
Balalala1717 #3
Chapter 1: Mingyu sama jeonghan ternyata gibahin mereka gitu sambil ngopi wkakkaka jihoon peka dong gimancih :<
swagxxo #4
Chapter 1: aaa lucunyaaa>~<
sseundalkhom
#5
Chapter 1: Yah si mingyu jeonghan tolong lah tidur jan gosipin anak orang udah berasa emak-emak arisan :(
lakeofwisdom
#6
Chapter 1: Lucu aaaaa gyuhan main gosip2 aja :(