“Kemarin Junhoe yang demam, sekarang Chanwoo” Hanbin menghempaskan diri ke sofa ruang tamu

Yunhyeong mendorong cangkir berisi coklat hangat kehadapan Hanbin “Minumlah! Aku baru meminumnya sedikit kok”

“Terima kasih hyung”

----

Berantakan.

Iya, tadinya kamar Jiwon berantakan.

“Kau benar-benar malaikat!” satu kalimat itu diucapkan Jiwon dengan senyum tak bersalah

“Apa sih tadi yang kamu cari?”

“winnie the poohku ini”

---

“Pulanglah!”

Jinhwan mendapati Yunhyeong bersender di pintu “Aku masih menunggu keputusan Sajangnim”

“Aku yang menunggu” Yunhyeong memberikan sweater Jinhwan yang telah dilempar pemiliknya 3 jam yang lalu “Lihat mukamu itu hyung. Kau terihat semakin tua. Beristirahatlah!”

“Terima kasih. Ingatkan aku untuk menghukummu besok”

---

Sebuah pukulan mendarat di kepala Junhoe

“Aaah! Apa yang kau lakukan hyung ?!”

“Aku hanya ingin menyadarkanmu.”

Tangannya mencari tissue “Memang aku kenapa?”

“Sekarang musim dingin dan itu sudah ice cream mu yang kesepuluh”

---

Incoming call from Dong-saeng

“Iya?”

“Hyung, bisakah kau menjemputku sekarang?”

Berdiri, Yunhyeong mengambil kunci mobilnya “Kau dimana?”

“Aku ditempat les, dari tadi tidak ada taksi yang lewat”

Yunhyeong melirik jam tangannya “Aneh. Padahal baru pukul 11pm. Tunggu disitu. Aku sudah jalan”

---

Satu bungkus oreo. Satu bungkus keripik kentang. Satu botol susu. Satu tempat makan berisi kimbap. Satu tempat makan berisi berbagai macam buah.

“Aku kan hanya pergi karya wisata bahkan tidak sehari penuh”

Yunhyeong memasukan bekal-bekal itu kedalam tas, dan menyodorkan 2 buah jaket kepada Chanwoo

“Hyung tapi sekarang musim panas!!!”

“Siapa tahu nanti kamu kedinginan di Jeju”