end

Halte Bus

 

“AKU TERLAMBAT!!!! Ibu mengapa kau tidak membangunkan ku?” teriak Mijoo dari kamarnya “Lee Mijoo, ibu sudah membangunkan mu tetapi kau tetap terlelap” sahut ibu mijoo dari bawah “Aaah,aku bias mati” erang mijoo yang meninggalkan tempat tidurnya lalu bergegas untuk siap-siap secepatnya, setelah bersiap siap mijoo pun berlari kebawah “Mijoo,sarapanmu-“ sahut ibu mijoo tetapi mijoo memotongnya “Tidak apa,aku bias makan disekolah” seru mijoo yang berada di depan pintunya “Ibu aku pergi!” teriak mijoo “Hati-hati mijoo!” seru ibunya, mijoo pun berlari secepat mungkin ke halte bus agar bisa mendapatkan bus ke sekolahnya,tetapi sayang bus yang terakhir sudah pergi mijoo pun berlari dan sialnya dia terjatuh.

“Aww” erang mijoo “Hei,apa kau tidak apa-apa?” Tanya seorang pria yang menjongkok di hadapan mijoo “Akh… aku tidak apa-apa kok” sahut mijoo yang kesakitan “Mari sini ku bantu” tawar namja itu sambil mengangkat mijoo “Terimakasih“ jawab mijoo “Sama-sama,Mijoo-ssi” sahut pria yang bernama Park Jinyoung itu “Mengapa kau bias me- Ehh… kau Park Jinyoung kan murid dari kelas 11.2 itu?” Tanya Mijoo “Dan kau Lee Mijoo murid dari kelas 11.1” jawab jinyoung “Benar…” jawab Mijoo lesu “Uh… ayo ke halte bus” ajak jinyoung “ayo…” Mijoo pun berjalan bersama jinyoung ke halte bus “Uugh…” erang mijoo lagi “Pasti sakit,sini ku bantu” jawab jinyoung dan mengalungkan tangan mijoo di lehernya “Makasih” samar Mijoo

“Sampai,kau duduk disini” seru Jinyoung lalu mendudukan mijoo di bangku halte bus tersebut “Kau mau apa?” Tanya Mijoo “Mengobati luka mu,Lee Mijoo” jawab jinyoung sambil tersenyum “Memang kau punya p3k?” Tanya Mijoo lagi “Well,aku punya kapas dan plester luka,lihat kaki mu berdarah!” seru jinyoung “Ah,benar…” kata Mijoo “Kau diam saja biarkan aku mengobati lukamu” jawab jinyoung,dia pun mengobati luka Mijoo dengan tenang dan tiba-tiba Mijoo tersenyum “Selesai” sahut jinyoung sambil tersenyum “Terimakasih jinyoung-ssi” seru Mijoo.

“Tidak apa-apa Mijoo-ya,lain kali hati-hati oh iya tidak usah memakai embel ssi kepadaku mulai sekarang kita dekat” jawab Jinyoung “Baiklah Jinyoung-a,tetapi kita sudah terlambat. Bagaimana ini?” cemas Mijoo “Bolos sekolah satu hari tidak apa-apa kan? Apa lagi bersama seseorang yang cantik” jawab Jinyoung yang membuat wajah Mijoo memerah “Apa-apaan kamu ini” jawab Mijoo dengan wajah merahnya “Tidak apa-apa kok,hmm… lebih baik kita ke café depan sana sampai menunggu bus ke arah rumah mu datang,kita searah kan?” sahut Jinyoung “Iya,tapi bagaimana caraku jalan?” Tanya Mijoo “Biar aku menggendong mu,tenang aku kuat kok” jawab Jinyoung lalu menggendong Mijoo. Di balik punggung Jinyoung Mijoo tersenyum lebar,mungkin ini hari tersial Mijoo tetapi ini hari juga menjadi hari keberuntungan Mijoo.

 

 

-End-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet