Berdua Saja
Surprise!!Sebelum baca biar enak, ini soundtracknya Payung Teduh - Berdua Saja Suasana mereka nonton tadinya mau aku miripin sama acara MUSCA Bandung, tapi gak ada videonya :( Jadi kuserahkan ke imajinasi kalian masing-masing, pokoknya acaranya syahdu-syahdu gitu deh. Btw cerita ini sama chapter sebelumnya gak nyambung ya :) selamat membaca!
Egi = Seulgi biar gak korea banget.
**
Egi: Krys, sorry banget gue gak jadi nonton nih, nyokap minta ditemenin belanja bulanan.
Krystal menatap handphone di tangannya dengan gemas, kesal karena Egi baru mengabarinya sekarang. Malam ini seharusnya mereka pergi menonton festival kampus dengan Payung Teduh sebagai guest star utamanya, tapi setelah membaca sms dari temannya Krystal mengurungkan niatnya. ‘Masa nonton sendiri sih? Gak seru amat, mati gaya gue.’
Krystal menggerakkan jarinya, mengetik sesuatu di handphonenya.
Krystal: Yaudah, btw lo kok baru ngabarin sekarang sih? Duh gue jadi bingung nih kalo nonton sendirian gini
Tidak lama setelah menekan tombol send, handphonenya kembali bergetar,
Egi: Yah jangan, sayang lah kapan lagi lo liat Payung Teduh gratis? Ajak yang lain aja, Kai tuh.
Krystal tidak berkedip ketika melihat nama seseorang di dalam pesan itu, Kai. Iya sih, Krystal tahu betul bahwa Kai juga suka dengan Payung Teduh, apalagi yang memperkenalkan Payung Teduh padanya juga adalah cowok itu.
Krystal mendesah keras, menatap handphone di tangannya dengan diam.
’Yah masa gue sms duluan sih, malu juga ngajak duluan.’
Krystal meletakkan handphonenya di atas nakas di samping tempat tidurnya, matanya bergerak menatap langit-langit kamarnya, kemudian ia mengacak rambutnya kasar. Krystal dan Kai memang dekat beberapa bulan terakhir ini, jika tidak sedang sibuk baik Krystal maupun Kai pasti saling memberi kabar, misal,
“Krys, gue baru balik sore nih. Mau nungguin?”
Atau
“Kai, balik duluan aja. Gue masih ada rapat.”
Dan kadang
“Eh temenin gue cari buku yuk, Krys.”
Yang kemudian akan Krystal balas, “Oke. Traktir pempek Pak Anang ya.”
Intinya Krystal dan Kai akan saling mencari dan memberi kabar, padahal tidak ada aturan juga kalau mereka harus saling memberi kabar. Kedekatan Kai dan Krystal juga ternyata membuat gemas teman-teman mereka, mau ditanya sampai mulut berbusa pun Kai dan Krystal pasti akan tetap bungkam. Kalau sudah begitu teman-teman yang lain pun hanya bisa diam, mungkin memang bawaan dari sifat mereka yang introvert, jadi susah kalau disuruh cerita.
Krystal masih diam, dia bingung untuk mengajak Kai atau tidak, pasalnya kemarin Kai baru cerita bahwa dia sedang sibuk mengurus tugas akhirnya yang katanya deadlinenya sebentar lagi. Di tengah-tengah kebingungannya, handphone di atas nakasnya bergetar. Dengan gesit tangannya segera bergerak mengambil benda persegi panjang itu. Matanya melotot kaget ketika melihat notification LINE dari Kai.
Kai: Jadi nonton Payung Teduhnya?
Krystal diam, lalu jarinya mengetik sesuatu,
Krystal: Gak tau. Egi tiba-tiba gak bisa nih, masa gue sendirian
Kai: Hah serius? Sama gue aja mau? Eh tapi telat ya, mulai dari jam berapa sih?
Balasan pesan dari Kai di atas dilengkapi dengan sticker Chelsea Islan yang sedang tertawa. Krystal menatap handphonenya dengan mata kosong, ‘Hah? Serius dia ngajak gue? Bukannya katanya lagi sibuk nyusun TA nih anak.’
Krystal: Hah? Lo kan lagi nyusun TA katanya, ah gak enak ah kasian lo lagi sibuk
Krystal menatap jam dinding di depannya sambil membatin, ‘Lagian udah mulai dari beberapa jam yang lalu sih acaranya.’
Setelah pesan terakhir dikirim, belum ada balasan dari Kai. Sampai 15 menit kemudian handphonenya bergetar lagi.
Kai: Sorry baru bales, tadi gue cuci muka dulu sama ganti baju
Kai: Selo lah Krys, ini bab 3 gue udah mau rampung kok. Buruan ganti baju, 20 menit lagi gue nyampe ke rumah lo. Ngejar Payung Teduhnya pasti keburu, mereka mainnya pasti terakhir
Krystal masih bengong, menatap handphonenya dengan pandangan horror sampai akhirnya dia berlari menuju lemari pakaian, mengganti baju tidurnya dengan kaos dan celana yang diambilnya asal sambil mengumpat, “Brengsek nih Kai bikin gue jantungan mulu!”
**
Krystal sudah duduk manis di atas motor vespa putih Kai, lengkap dengan helm putihnya. Krystal masih kesal dengan kelakuan cowok di depannya, tadi saat Krystal keluar dari kamar, dia sudah menemukan wajah Kai yang sedang mengobrol dengan ibunya. Saat ditatap, Kai hanya memberikan cengiran khasnya. Krystal mengumpat lagi dalam hati, ‘Emang brengsek lo gimana gue bisa marah-marah kalo liat lo ketawa kayak gitu, dasar cowok ular!’
Sebenarnya Kai juga sama deg-degannya dengan Krystal. Tawaran Kai merupakan tindakan impulsifnya ketika membaca bahwa Egi tidak bisa menemani Krystal, padahal hari ini dari awal Kai sudah berniat untuk menyelesaikan bab 3 tugas akhirnya sampai tuntas, tapi ternyata jadwalnya hari ini bisa hancur hanya karena sebuah pesan dari cewek yang sekarang sedang duduk manis di belakangnya.
Perjalanan dari rumah Krystal menuju kampusnya menghabiskan waktu 25 menit. Kai segera memarkirkan motornya di depan Indomaret, karena memang cuma di sana yang kosong. Parkiran kampusnya sudah penuh dengan kendaraan orang-orang yang juga sedang menonton Payung Teduh di dalam. Krystal melihat jam yang melingkar di tangannya, sudah pukul 9.20 malam, dan Payung Teduh juga sepertinya sudah mulai manggung dari 20 menit yang lalu, mengingat mereka merupakan guest star utama yang berarti pasti akan bermain paling terakhir.
“Yuk, kok bengong? Masih keburu kan? Lumayan lah beberapa lagu daripada gak sama sekali.”
Comments