My First Love

FIRST LOVE

Happy Reading and sorry for typo!

 

 

 

 

Aku melihatnya pertama kali ketika memasuki halaman sekolahku yang luas. Di depan sebuah kelas , ia berdiri bagaikan pangeran dari negeri dongeng dengan ketampanan dirinya yang sangat mempesona. Aku yakin semua murid perempuan di sekolah ini tidak ada satu pun yang tak bisa menolak pesonanya yang sangat memikat termasuk diriku , walaupun aku adalah murid baru di sekolah ini. Dan tentunya pesonanya itu juga membuat murid laki - laki di sekolah ini bagaikan tenggelam karena terkalahkan oleh pesonanya itu.

 

Dia adalah seorang Nichkhun Buck Horvejhkul. Putra tunggal keluarga Horvejhkul yang sangat kaya raya. Selain ketampanan dan kekayaan yang menambah pesona seorang nichkhun horvejhkul , sikapnya yang ramah dan baik hati juga semakin menambah nilai kesempurnaan nichkhun yang di nobatkan menjadi seorang pangeran atau prince di sekolahnya ini. 

 

Lihatlah semua murid perempuan akan berisik membicarakan seorang nichkhun yang sedang tersenyum mendapat ucapan selamat pagi dari semua murid perempuan yang datang di pagi hari ini. Aku hanya bisa melongo melihat pemandangan ajaib di hadapanku.

 

 

 

 

 

Namaku Jang Wooyoung. Aku pindahan dari Busan ke sekolah ini karena mengikuti kemauan orang tuaku , tepatnya paksaan dari kedua orang tuaku. Sebenarnya aku tak memiliki masalah dengan sekolahku di busan , namun karena suatu hal orang tuaku dengan segala cara menyuruhku pindah ke kota ini.

 

Jika Nichkhun adalah seorang pangeran tampan dari keluarga yang sangat kaya raya , maka aku bisa di bilang juga seorang putri dari keluarga bangsawan juga. Orang tuaku seorang pebisnis terkenal di negeri ini dan memeliki kedudukan di pemerintahan di negeri ini , tapi tak semua orang mengenalkan bagaikan nichkhun yang ketenarannya mampu mengalahkan seorang artis atau aktor termahal di negeri ini.

 

Aku hanya gadis biasa yang terlahir di keluarga kaya. Bahkan aku sangat risih bila di perlakukan bagaikan putri dengan pengawalan ketat. Aku bisa marah besar bila ruang gerakku di batasi hanya karena aku putri orang terpandang dan hal itu tak kan pernah orang tuaku lakukan karena mereka sangat menyayangiku.

 

 

 

 

 

Hari ini adalah hari pertama aku masuk di sekolah baruku. Sekolah elit para anak konglomerat di negeri ini. Dan di hari pertama ini aku di sambut oleh pemandangam luar biasa dari seorang nichkhun horvejhkul. Sebenarnya aku tak terkejut mengetahui siapa nichkhun, yang membuatku heran adalah sikap mereka yang menurutku terlalu berlebihan dalam memperlakukan nichkhun. Bukankah mereka juga anak - anak dari keluarga kaya seperti nichkhun juga ?!

 

 

Dengan cuek aku melewati kerumunan berisik murid perempuan itu yang tengah mengelilingi seorang nichkhun . Tanpa ambil pusing kebisingan yang terjadi aku melangkah memasuki sekolah baruku dan berusaha menemukan kelas baru yang akan aku tempati.

 

XI-A...… itu adalah kelas baruku. Aku tersenyum karena menemukan kelasku yang berada di lantai dua. Suasana kelas ini sepi hanya ada beberapa murid saja , tentu saja pasti mereka sedang mengelilingi seorang nichkhun. Aku menuju ke arah bangku belakang yang biasanya memang kosong untuk aku tempati, tiba - tiba seorang gadis bermata sipit muncul menghalangi jalanku.

" hei, kau murid baru ya?" tanyanya sambil tersenyum membuat mata sipitnya melengkung seperti bulat sabit. lucu.

aku menganggukkan kepala dan sedikit tersenyum padanya.

" kenalkan namaku lee junho. kita sekelas dan bangku sebelahku kosong, apa kau mau duduk denganku?" tanyanya dengan gembira.

Melihatnya yang terus tersenyum ceria membuatku ikut tersenyum juga, padahal aku termasuk sulit untuk akrab dengan orang baru yang belum aku kenal. Aku menganggukkan kepalaku tanda mau duduk dengannya . Dia tersenyum senang dan langsung menyeretku menuju bangkunya yang berada di dekat jendela.

" siapa namamu?" aaahhhh.....aku lupa memperkenalkan diriku padanya.

" aku jang wooyoung, senang bertemu denganmu." kataku malu namun junho malah tersenyum melihatku yang merasa tak enak padanya.

" jangan canggung begitu. kita kan teman sekarang , nanti aku kan mengajakmu berkeliling sekolah ini dan mengenalkan lingkungan sekolah ini padamu, ok!!" katanya bersemangat dan aku membalasnya dengam senyuman.

 

Aku rasa junho adalah gadis yang menyenangkan dan aku menyukainya. Setelah bel masuk berdering dan aku mengenalkan diriku pada teman sekelasku , saatnya fikiranku fokus pada pelajaran di depan kelas , namun junho yang baru beberapa menit aku kenal , sukses menghancurkan konsentrasiku belajar dengan acara gosipnya di tengah waktu pelajaran berlangsung. Aku hanya berharap nilai - nilaiku nanti tak hancur karena seorang lee junho.

 

 

 

 

 

 

Kantin di sekolah ini sangat luas dan nyaman. Hal itu membuatku senang dan betah. Setelah jam pelajaran berakhir , seperti tadi yang junho janjikan , anak itu dengan semangat menarikku untuk berkeliling di sekolah baruku ini. Junho memberitahuku semua tempat di setiap sudut sekolah ini namun semua tak aku hiraukan terkecuali kantin dan perpustakan yang wajib aku ingat di mana letaknya karena dua tempat itu adalah tempat favoritku.

 

Setelah puas mengajakku berkeliling , akhirnya kami terdampar di kantin. Di depanku junho dengan rakus menghabiskan kotak jusnya dan menguyah makan siang kami seperti orang kelaparan. Meskipun sekolah ini sangat luas tapi tak membuatku merasa kecapekan untuk mengelilinginya karena aku tak seantusias junho yang menemaniku berkeliling sekolah dengan berlari - lari seperti orang bodoh.

 

 

 

Keadaan nyaman kantin beberapa menit tadi menghilang tergantikan teriakan histeris murid perempuan ketika seorang nichkhun memasuki kantin sekolah. Di sebelahnya ada seorang gadis cantik yang terus menempel seperti cicak pada nichkhun. Menurut kabar yang aku tau , gadis itu adalah ratu di sekolah ini. Selain gadis itu sangat cantik , dia juga anak dari keluarga kaya . Ah , bukannya aku sudah bilang dari tadi bila sekolah ini adalah sekolah anak konglomerat?!

" wooyounga , dia itu nichkhun. dia pangeran di sekolah ini. dia sangat terkenal dan juga tampan." junho memaksaku melihat kearah nichkhun yang duduk di bangku agak jauh dari tempat kami.

" so?" tanyaku cuek. Junho melotot padaku dan mendengus.

" apa kau tak tertarik padanya? padahal semua murid perempuan di sekolah ini begitu memujanya , dan kau hanya bilang so?? aneh !" omel junho yang sama sekali tak aku hiraukan. Selain junho adalah gadis yang periang dia juga sangat berisik dalam bergosip , entah mengapa aku tak merasa terganggu dengan sikap junho itu.

 

 

 

 

 

__________________________________________________

 

 

 

 

 

Aku menutup telingaku yang berdengung nyaring karena omelan dari mamaku. Entah ada apa , malam ini orang - orang yang bekerja di rumah ini terlihat sangat sibuk. Bahkan mamaku tercinta juga sangat menyebalkan karena sedari tadi berteriak terus memerintah kepada para pekerja di rumahku untuk melakukan sesuatu sesuai perintahnya.

 

Setelah pusing mendengar teriakan mamaku , aku segera menyembunyikan diriku di kamarku. Karena tak ada hal yang bisa aku lakukan, akhirnya aku tertidur beberapa jam dan tiba - tiba aku terbangun mendengar jeritan yang berasal dari mamaku. Spontan aku membuka mata dan terkejut melihat mamaku yang tengah berdiri di samping tempat tidurku dengan mata melotot.

" wooyoung sayaaanggg.….kenapa belum siap - siap?! ya ampun sayang , sebentar lagi tamu kita akan datang dan kamu belum dandan." dengan histeris mamaku menarikku bangun dari tempat tidur dan tanpa memperdulikan keterkejutanku , mama mendorongku masuk ke kamar mandi.

" kau hanya punya waktu 15 menit untuk mandi dan 15 menit untuk berdandan. Mama akan menunggumu di bawah , jika dalam 30 menit kau belum siap , tunggu hukuman dari mama ,mengerti !" ancamnya yang sukses membuatku melongo.

 

Entah ada apa , aku merasa sesuatu yang tak aku sukai akan terjadi. Dan parahnya lagi aku tak tahu apa yang terjadi di rumahku ini 30 menit yang akan datang. Dengan gontai dan tak rela aku menuruti apa yang mama bilang. Aku terheran melihat gaun selutut yang telah mama siapkan di atas tempat tidurku. Tumben mama memperlakukan aku seperti anak kecil begini?!

 

 

 

 

 

Bibirku manyun melihat siapa tamu yang sedari tadi mama sebutkan . Mereka adalah keluarga Horvejhkul. Yaaa.....Keluarga Horvejhkul. Entah bagaimana ternyata keluargaku dan keluarga horvejhkul adalah teman dari zaman kakekku dulu. Dan kini mereka tengah membicarakaan pertunanganku dengan putra "mahkota" mereka , seorang nichkhun horvejhkul. Aku terkejut bukan main mendengar perjodohan gila yang kata mereka telah terjadi semenjak kami masih bayi, sedangkan nichkhun hanya tersenyum menjengkelkan melihatku yang berusaha menolak namun malah mendapat pelototan " sayang " dari mamaku. 

" ternyata wooyoung sangat cantik kalo sedang ngambek begini." goda nyonya horvejhkul serta mencubit pipi tembemku. Aku semakin cemberut dan jengkel melihat nichkhun yang sepertinya menikmati kelakuan orang tuanya yang menganiaya pipiku.

" hai woo !" nichkhun berdiri di sebelah . Setelah obralan perjodohan tadi , aku meminta ijin meninggalkan ruang keluarga dan duduk di teras samping rumahku yang menghadap taman. Aku terdiam dan tak membalas sapaannya.

" kau marah ya? " aku mendengus mendengarnya . Tentu saja , siapa yang tak akan marah bila tiba - tiba di jodohkan dengan seseorang yang tidak kita kenal , bahkan tidak ada perasaan sama sekali.

" awalnya aku juga histeris dan menolak ketika ayah - ibuku memberitahukan perjodohan ini , namun setelah aku melihatmu waktu itu , aku rasa hanya orang bodoh yang akan menolak menikah dengan cewek cantik nan imut sepertimu." nichkhun tersenyum manis padaku tapi dengan tidak sopannya aku malah memberinya tatapan mematikanku yang semakin membuat nichkhun tertawa.

" lihatlah , kau memang cute woo!" katanya dan tanpa aku duga nichkhun mencium pipiku dengan cepat. Aku tertegun dan terkejut dengan perbuatannya dan membiarkan nichkhun kabur begitu saja menuju ruang keluarga. Setelah beberapa detik aku tersadar , dengan emosi aku mengumpat dan menyumpahi nichkhun yang tidak sopan menciumku tanpa permisi , ugh.....aku semakin sebal dengannya!!!

 

 

 

 

 

Junho menatapku dengan penuh selidik. Bagaikan seorang ditektif , junho mulai mengintrograsiku mengenai kedekatanku dengan nichkhun. Semenjak kejadian di rumahku itu , perilaku nichkhun padaku di sekolah berubah. Awalnya kami seperti orang yang tak kenal namun berubah karena nichkhun yang mulai mendekatiku , menyapaku , menjahiliku dan tanpa sungkan membelikanku sesuatu ketika aku sedang asik di perpustakaan . Bahkan dengan tidak waras , nichkhun pernah menyanyi di tengah lapangan basket yang di tujukan untukku. Kontan saja seluruh sekolah gempar dan mulai beredar gosip - gosip mengenai aku dan nichkhun . Parahnya ada gerombolan cewek - cewek gila yang beberapa kali mengancamku akan memberiku pelajaran bila tak menjauhi nichkhun , dan aku cuek tak menghiraukan mereka.

" kau jangan bercanda. itu tidak lucu woo !" junho memakan jatah makan siangnya dengan rakus. Aku merasa kenyang melihat car makannya yang seperti preman saja. Padahal junho adalah putri dari keluarga terpandang di negeri ini tapi entah kenapa kelakuannya seperti anak gang.

" aku serius junho-ya. bahkan aku tak bisa menolaknya !" benar , aku tak bisa menolak perjodohan itu karena nichkhun gila itu yang mengatakan bahwa ia jatuh cinta padaku pada pandangan pertama , dan sialnya lagi mamaku histeris bahagia mendengarnya.

" jangan lesu begitu. nichkhun juga tak jelek , bahkan ia seorang " prince " woo. lihatlah banyak fansnya yang rela melakukan apapun demi seorang nichkhun." junho menyenggol bahuku dan memberitahuku tentang pemandangan di depanku yang membuatku bosan setiap hari. Nichkhum dan fansnya. Mereka seperti benalu yang selalu saja menempel pada nichkhun.

" aku rasa mereka perlu memeriksakan mata mereka ke dokter mata. Kau tau di sekolah ini bahkan di negeri ini masih banyak yang lebih tampan darinya. " sungutku dan junho tertawa lepas mendengar perkataan hingga menarik perhatian kerumunan nichkhun dan fansnya. Nichkhun melihatku dan junho dan tanpa aku sangka ia menuju tempat duduk kami.

 

Aku menahan nafas melihat semua tatapan mata menuju ke arahku. Nichkhun semakin mendekat dan kejadian gila yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Nichkhun mencium bibirku sekilas dan duduk di hadapanku dengan cueknya. Bagai ada halilintar di siang bolong , berpuluh - puluh pasang mata tak berkedip menyaksikan tingkah gila nichkhun tadi. Bahkan junho tak berkedip sampai aku menyenggol bahunya.

" nichkhun menciummu!" ujarnya dramatis meskipun dia jelas - jelas tahu tentang perjodohanku dengan nichkhun. Aku semakin risih mendengar teriakan histeris fans nichkhun yang mungkin sedang patah hati.

 

 

 

 

 

 

 

Sekolah ini kini tak nyaman bagiku. Setiap kali aku meninjakkan kaki di pagi hari , selalu saja tatapan horor dan tidak kesukaan menyambutku. Semenjak kejadian nichkhun menciumku , semua murid perempuan memusuhiku. Bahkan mereka membuat gosip buruk dan sangat membuatku jengkel. Tak ada yang mau berteman denganku selain junho. Hanya dia yang tak pernah mempermasalahkan hubunganku dengan nichkhun.

 

Aku bersandar pada pohon besar di halaman belakang sekolah. Aku sangat malas menghabiskan waktu makan siang di kantin bila hanya akan mendengar perkataan mereka yang buruk tentangku. Junho sedang membeli makan siang kami , ya hanya junho yang selalu bersamaku dan mau menemaniku. Terkadang aku merasa ini tak adil. Kenapa mereka sangat membenciku tapi tak pernah memperlakukan nichkhun sepertiku. Ya aku rasa pesona nichkhun sangat kuat hingga membuatku jadi di benci.

 

Dari kejauhan aku tersenyum melihat junho yang berlari - lari sambil membawa makan siang kami. Anak itu tak pernah bosan membelaku dari fans - fans gila nichkhun yang sedikit brutal . Bahkan dia pernah menampar seorang gadis bernama tiffany yang waktu itu mengatakan aku seorang perempuan jalang karena menggoda nichkhun. Aku merasa sesak bila mengingat kata - kata buruk mereka tentang diriku.

" sorry lama !" katanya dengan nafas putus - putus. Aku hanya tersenyum dan tak mungkin aku marah padanya . Dia sangat baik padaku. Aku pernah menceritakan tentang reaksi teman - temanku di sekolah mengenai hubunganku dengan nichkhun pada mamaku tapi ia malah menganggap enteng dan mengatakan mereka hanya iri saja karena aku yang beruntung mendapatkan nichkhun. huh....aku benar - benar sebal menlihat reaksi mamaku yang biasa - biasa saja mengetahui putri manisnya ini menderita karena perjodohan gila itu.

 

 

 

 

 

 

Beberapa hari ini Aku melihat junho bertingkah sangat aneh. Bahkan junho melarangku menuju perpustakaan , tempat favoritku. Dia bilang perpustakaan sedang di bersihkan dan aku mendengus tak percaya. Aku bukan anak tk yang bisa dengan mudah di bodohi. Tanpa menghiraukan junho yang terus menghalang - halangi jalanku , aku membuka pintu perpustakaan yang tertutup rapat. Bahkan jendelanya juga di tutup , aneh.

 

Mataku tak bisa membulat sempurna dari kali ini melihat pemandangan menjijikkan di hadapanku. Nichkhun yang sedang bercumbu dengan victoria , gadis seangkatan nichkhun yang selalu dengan percaya diri menobatkan dirinya sebagai tunangan nichkhun yang sesungguhnya . Victoria duduk di pangkuan nichkhun dan mereka berciuman .

 

Aku seperti mati rasa melihat itu. Aku marah dan benci melihat mereka. Kenapa aku yang harus menderita di musuhi oleh seluruh murid perempuan di sekolah ini sedangkan nichkhun dengan seenaknya memiliki kesenangannya sendiri. Aku marah kerena ketidak adilan ini.

 

Tak ada lagi yang perlu aku dengarkan . Aku terus berlari meninggalkan junho yang meneriakki namaku dan nichkhun juga yang tadi terkejut mengetahui aku menangkao basah perbuatannya. Nichkhun terkejut dan langsung berdiri menghempaskan tubuh victoria dan berusaha menjelaskan padaku namun aku segera kabur darinya. Air mataku tak berhenti mengalir menyalahkan kebodohanku yang tak berusaha keras menolak perjodohan itu. Aku menyesal mengenal nichkhun , aku menyesal pindah ke sekolah ini , aku menyesal menerima perjodohan bodoh ini dan aku menyesal telah jatuh hati pada seorang nichkhun .

 

 

 

 

 

Sudah dua minggu aku mengurung diri di kamarku . Dan selama itu aku juga tak masuk sekolah. Aku tak ingin meninggalkan kamarku yang ku anggap tempat paling aman , nyaman dan menenangkan bagiku saat ini. Orang tuaku menyerah membujukku untuk menceritakan apa yang terjadi . Dan beberapa hari yang lalu sepertinya mereka mengetahui penyebab perubahan sikapku setelah kedatangan junho. 

 

Sebenarnya aku sangat merindukan sahabat terbaikku itu. Bahkan setelah kejadian itu aku tak pernah mengangkat telpon darinya atau sekedar membalas pesannya yang selalu menanyakan keadaanku. Aku benar - benar berubah dan menutup diri. Bahkan orang tua ku pun tak bisa membujukku.

 

Pesan terakhir yang nichkhun kirimkan padaku masih sama isinya , ia meminta maaf dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi . Namun aku sudah terlanjur terluka . Sakit hati karena kebodohanku yang terjatuh pada pesonanya.

 

Aku tau aku tak mungkin akan seperti ini . Aku pun sudah memutuskan sesuatu yang akan menuntunku nantinya. Aku bertekad akan menyelesaikan ini dan menjalani hidupku dengan semestinya , sama seperti ketika aku belum mengenal seorang nichkhum horvejhkul.

 

Aku keluar dari kamarku dan mendapat sambutan dengan tatapan kaget dan heran dari pekerja di rumahku. Ya aku bisa mengerti mengapa mereka seperti itu karena perubahan sikapku yang berapa hari ini seperti orang tak waras. Aku mencari kedua orang tuaku dan sepertinya mereka sedang tak di rumah. Aku mengirimkan pesan pada mamaku dan tanpa ku sangka dalam beberapa menit , kedua orang tuaku telah berada di rumah dan langsung memelukku ketika aku masih terkejut melihat kedatangan mereka.

" wooyoung sayang akhirnya kau keluar juga sayang !" kata mamaku yang memelukku dengan erat . Sedikit tak suka dengan kata - katanya yang seolah - olah aku adalah orang gua yang akhirnya keluar dari gua persembunyianku.

" kami sudah tahu apa yang terjadi. Nichkhun sudah menjelaskan semuanya dan kau salah paham sayang !" papaku pun ikut membelai pucuk kepalaku dengan lembut. Sudah ku duga dengan pendapat mereka yang menganggap hal ini hanya salah paham.

 

Aku terdiam membiarkan mereka terus memelukku hingga akhirnya mereka menangkap sikapku yang pasif dan tak merespon mereka.

" ada apa woo? apa kau sakit sayang?" mamaku terlihat khawatir dan memperhatikanku dengan lebih lekat. 

" ma, pa ada yang ingin aku bicarakan." aku mengajak kedua orang tuaku duduk di ruang baca. Mereka terlihat khawatir dengan sikapku yang hanya diam. Sebenarnya aku tak tega namun aku juga tak ingin terluka lebih dalam lagi.

" aku ingin pindah sekolah di london dan tinggal di asrama." aku menunggu respon dari orang tuaku yang terdiam sambil menatapku dengan terkejut. Aku tahu mereka akan keberatan dengan keputusanku tapi aku harus melakukannya.

" apa?" mamaku pasti shock tapi aku tak boleh menyerah.

" woo , tak mungkin kau jauh dari kami. papa akan memindahkanmu ke sekolah baru yang lebih baik tapi tidak keluar dari kota ini."

" benar , mama dan papa juga akan meminta anak - anak di sekolahmu itu untuk meminta maaf padamu dan memberitahukan mereka tentang hubunganmu dengan nichkhun."

" tidak. aku tak menginginkan apapun selain kepindahanku ke london!" dengan keras kepala aku menolak semua permohonan mereka. Jujur aku tak tega melihat mama menangis memohon padaku untuk mengurungkan niatku , namun aku tetap pada keputusanku.

 

Aku kembali mengurungkan diri di kamarku. Junho juga tak lelah mengirim pesan menanyakan kabarku dan terkadang sedikit menceritakan tentang keadaan sekolah. Meskipun aku tak pernah membalasnya tapi dia tak bosan untuk menganggapku sebagai temannya. Sungguh aku merasa bersalah dan memohon maaf untuk sikapku ini.

 

 

 

 

 

 

 

Beberapa hari setelah perbincangan itu , mama selalu membujukku. Aku tak mengunci pintuku ketika mama masuk ke dalam kamarku. Aku tak tega melihatnya menangis namun saat ini aku ingin pergi jauh untuk menenangkan diriku.

 

Papa masuk ke dalam kamarku dengan sebuah amplop besar di tangannya. Papaku duduk di sebelahku dan menghela nafas berat serta memberikan amplop itu padaku. Aku heran namun menerima amplop itu. Aku terkejut melihat isi di dalam amplop itu. Paspor , surat - surat kepindahanku ke london serta pendaftaranku di sebuah sekolah berasrama di london. Aku memeluk papaku dengan erat dan berulang kali mengatakan terima kasihku padanya.

 

Mamaku masih saja menangis dan membujukku untuk membatalkan niatku tapi aku hanya bisa menenangkannya dan memeluknya dengan erat. Aku memberitahukan junho tentang kepindahanku ke london dan tak ku sangka ia pun akan memgikutiku pindah ke london. Aku terkejut tak percaya namun juga senang karena aku bisa bersama teman baikku. Mengenai perjodohanku dengan nichkhun aku sama sekali tak peduli. Bahkan ketika nichkhun mengetahui kepindahanku dan berusaha membujukku untuk membatalkan niatku , aku hanya diam tak memperhatikannya dan menganggapnya tak ada .Aku jahat?....ya karena ia telah melukai perasaanku!!

 

 

 

 

 

 

 

Semua telah siap. Koper - koperku telah siap di atas troli. Dari kejauhan junho sangat berisik mengucapkan salam perpisahan pada kedua orang tuanya , sedangkan di hadapanku kini , mamaku dengan berlinang air mata mengantarkan kepergianku. Aku memeluknya erat dan mencium kedua pipinya dengan sayang. Aku meyakinkannya bahwa aku akan baik - baik saja di sana. Papaku dengan tegar memelukku dan mencium keningku dengan lembut. Aku mengucapkan selamat tinggal dan bersama junho menuju pintu keberangkatan pesawat yang akan membawaku menuju london.

 

Sempat aku sepintas melihat keberadaan nichkhun di kerumunan orang yang berada di bandara, namun aku berusaha untuk tidak membuat diriku menginginkannya untuk terakhir kalinya di saat aku berusaha melupakannya. Aku tak tahu dengan perjodohanku dengan nichkhun. Aku membiarkan perjodohan ini begitu saja tanpa ada kelanjutannya, semoga sang waktu yang akan memutuskan akhir dari keputusan yang aku ambil ini.

 

 

 

Selamat tinggal Nichkhun.........

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hwootestjang #1
Chapter 1: Waaaah.. Thumbs up
aririska #2
Chapter 1: welcome in aff .... ^_^
ditunggu chap selanjutnya .... ^_^