Someone from the past

I choose to Love You
Please log in to read the full chapter

ketika mentari pagi belum menampakan cahayanya, seorang pria berbadan munyil itu sudah pergi untuk mengantarkan susu botolan ke rumah pelanggan tempat ia bekerja. setiap pagi dan menjelang sore ia selalu bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. ia tidak pernah tau siapa orang tuanya, yang ia tau hanya ia ditinggalkan di rumah bibi shin hye, seorang wanita paruh baya yang memiliki suami bernama kim so hyun dan juga anak pria yang selalu menemaninya bernama min seok.

"cepat mandi, sebentar lagi kau harus berangkat ke sekolah. aku tak mau yoon nim kembali menceramahi mu seperti kemarin." kata min seok setelah membukakan pintu untuk adiknya yang baru datang.

"iya aku akan segera mandi! maafkan aku, sebaiknya hyung berangkat duluan saja tidak perlu menungguku."balas pria manis itu

"Kyungie, aku tak akan membiarkan mu untuk berjalan ke sekolah sendiri. aku tak mau sesuatu hal yang buruk menimpa mu. jadi jangan katakan hal itu lagi! berapa kali lagi aku harus mengingatkanmu akan hal itu" kata mineok yang segera meninggalkan adiknya untuk segera mandi. pria manis itu segera berjalan menuju kamar mandi. nama pria manis itu bernama Do Kyung Soo. Nama yang diberikan oleh Orang tuanya yang meninggalkan dirinya.

-Flash Back-

Shin hye terbangun mendengar suara tangisan bayi saat sedang tidur. ia berfikir bahwa saat itu anaknya yang sedang menangis akan tetapi saat ia melihat min seok yang masih tidur dengan tenang. Ia menuju ke arah suara tangisan anak bayi di tengah malam saat musim dingin yang berasal dari luar. Ia terkejut melihat anak bayi yang menangis di depan rumahnya dan segera membawanya masuk ke rumah karna cuacah di luar yang sangat dingin maka ia merasa kasihan untuk tetap meninggalkan bayi tersebut.

"So Hyun, aku menemukan anak bayi di depan rumah kita. apa yang harus aku lakukan" kata Shin hye menghubungi suaminya yang sedang bekerja dengan ponsel.

"Bagaimana mungkin? aku akan segera kesana." balas pria itu segera meninggalkan kantor polisi yang sebelumnya menghubungi rekan kerjanya yang lain untuk menggantikan tugasnya dan segera pergi.

"Aku mohon jaga Do Kyung Soo dengan baik. aku tau kalian adalah keluarga yang baik" baca So hyun yang tertera pada selembar kertas

-Kyung Soo PoV-

"Pagi kyung!" Sapa Myung Soo saat melihat kyung soo saat diperjalanan menuju sekolah.
"Pagi Myung!" Balasnya.
"Pagi Min seok hyung. Kemarin ku dengar dari kyung, hyung hari ini ada latihan Dance, bolehkah aku ikut?" kata myung soo kepada hyung.
"Pagi juga myung, kami tidak keberatan apabila kamu bergabung, tapi bagaimana dengan kyung soo? nanti dia akan pulang sekolah sendiri" balas Min seok setelah melepas earphone dari telinganya.
"tidak apa hyung, hari ini aku ada tugas dengan Chen." jawabku segera. aku tahu sekali kalau myung soo sangat suka dengan dance, maka dari itu aku memberi tahunya.

"Baiklah, Nanti kita bertemu di gerbang sekolah ya myung soo." kata hyung. kami pun segera sampai di sekolah.

"Pagi, SooSoo" sapa Jong Dae.

"Kau memanggil kami seakan saudra kembar" balas Myung Soo

"hahahaha... kalian sangat akrab dan dekat, jadi aku akan sangat senang memanggil dengan SooSoo. lagi pula kalian selalu bersama." balas jong dae.

"katanya nanti ada anak baru ya," tanya amber, "iya, dan aku dengar mereka ganteng." jawab krystal tak dengan gembira.

"Kyung, dengar tidak? katanya akan ada anak baru." kata myung semangat.

"Tidak ada urusannya dengan ku." balasku.

"Tapi katanya dia ganteng kyung, apakah kau tidak tertarik?" tanya Jong Dae.

"Lebih baik aku belajar untuk mendapatkan beasiswa dari pada aku harus memikirkan hal lain. lagi pula aku tidak mau selalu bergantung pada Paman so hyun terus."

Yoon ah in seunsengnim datang dan segera membuat kelas menjadi hening. "Seperti kabar yang sudah beredar di sekolahan kita ada anak baru, dan satu diantaranya masuk ke kelas kalian". dan seperti biasa, teman-teman ku pasti sangat senang. entah apa yang ada di pikiran mereka, entahlah aku memang bukan anak yang banyak bicara dengan teman sekelas. aku yang tidak begitu tertarik maka memilih melihat keluar melihat beberapa anak yang sedang berlari keliling lapangan karena terlambat. mataku tertuju pada ses

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet