Prologue

When the Sun Can't Shine On You

Ini? Kualitas sekolahku? Lebih baik aku pindah. Meninggalkan 7 orang mantan baruku dalam tahun ini. Lagipula tingkah mereka memuakkan. Mereka selalu mengharapkanku untuk kembali. Menggombalku. Membelikanku makanan-makanan. Sungguh, aku muak. Belum lagi tingkah para perempuannya. Hanya ada 1 kata yang pas untuk mendeskripsikan perempuan-perempuan di sekolah. Cabe-cabean. Ya tentu saja kecuali Winnie, sahabat terbaikku. Aku memutuskan pindah ke Pink-Blue SHS, sementara Winnie pindah ke SM SHS. Ya, kalian benar. Aku dan Winnie adalah orang kaya. Kami hanya beda fisik. Winnie sangat tinggi, kurus, dan sangat putih. Sedangkan aku tinggi, proporsional, dan berkulit putih(tak seputih Winnie)

 

Heh. Yang benar saja. Sekolah macam apa ini? Sekolah mana yang murid-muridnya bolak balik hamil? Dan lagi, mereka semua orang miskin. Aku tak pantas dengan mereka. Meskipun aku sekarang sedang bermain-main dengan pacar ke-8 ku tahun ini, yang amat sangat tampan, tapi, bagiku dia tak penting. Hanya laki-laki tak berguna yang tak tahu latar belakangku.

________________________________________________________________________________________________________________________________________

"Annyeonghaseyo. Anda pasti murid baru, Kim Mari, kan? Ikut aku" ucap Yuri ssaem, yang kuketahui namanya berkat nametag di dadanya.

"Ne, ssaem." 

Tak tak tak tak

Selama perjalanan tak ada yang membuka suara. Tentu saja, untukapa? Lagipula Yuri ssaem kelihatannya bukan orang yang suka diajak basa-basi.

"Masuk ke kantor kepala sekolah, ambil seragammu dan kau boleh langsung pulang." Ucap Yuri ssaem, singkat, padat, dan jelas. Hipotesis ku terbukti, ia bukab orang yang suka diajak basa-basi.

"Ne, ssaem."

 

Aku menatap sarapanku dengan senang. Setelah menerima seragamku, aku tak henti memujinya. Dan aku pun jadi tak sabar, bagaimana ya sekolah di sini? Akankah hari pertama mos ku menyenangkan?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet