Walking in the night

You & Me
Please Subscribe to read the full chapter

Author’s POV

-------------------

Jimin berada di teras kamarnya – mengetik sesuatu di handphonenya lalu mengirimkan pesan tersebut. Dia sempat mendongakkan wajahnya dan terkejut melihat Hayeon ada diseberang kamar sedang melihatnya. Awalnya dia sedikit gugup melihat Hayeon, tapi entah kenapa sejak pagi dia merasa moodnya sangat baik. Alangkah baiknya jika dia mungkin menyapa Hayeon lebih dulu.

Jimin melambai-lambaikan tangannya ke arah Hayeon. Tentu saja gadis itu terkejut mendapat perlakuan baik dari Jimin. Hayeon sempat tidak percaya dan menoleh ke kiri-kanan-belakangnya karena dia takut Jimin bukan menyapanya melainkan menyapa Taeran yang mungkin masuk ke dalam kamarnya. Tapi tidak ada siapa di kamarnya selain dirinya sendiri. Jimin kemudian mengetik sesuatu dari hadphonenya. Tidak lama kemudian handphone Hayeon berbunyi – membuka pesan dari nomor yang tidak dikenalnya.

 

 

From: 08xxxxxx

Apa kau ingin menemuiku?

Aku tunggu dibawah sekarang.

JIMIN

 

Hayeon berteriak pelan tidak percaya Jimin mengirimkan sms untuknya . Matanya mendelik hendak membalas pesan itu.

“Da-ri-ma-na-ka-u-ta-hu-no-mor-ku?” Hayeon mengeja kata per kata.

Tidak ada balasan dari Jimin. Hayeon menoleh ke arah kamar pria itu dan melihat Jimin melontarkan senyumnya ke arah Hayeon. Jimin memberi isyarat dengan kedua telunjuknya untuk menyuruh Hayeon menemuinya di bawah lalu mengacungkan kedua jempolnya untuk meng-ok-kan kemudian pergi memasuki kamarnya membuat Hayeon cepat-cepat memasuki kamarnya.

Hayeon menutup pintu terasnya. Dia mencoba menarik napasnya dalam-dalam dan menyentuh dadanya. Jantungnya berdegup kencang.

“Apa dia serius ingin menemuiku?”

Cepat-cepat Hayeon membuka lemari hendak mengganti baju. Dia memilah-milah baju yang digantung di lemarinya dan mulai berpikir baju apa yang akan dia kenakan untuk bertemu Jimin.

“Untuk apa aku mengganti baju?” Hayeon tiba-tiba berubah pikiran. “Ini kan bukan dalam rangka kencan. Dia hanya ingin menemui saja Hayeon jangan besar kepala.”

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet