After Rena’s graduation concert.

2 weeks later...

“Aku berjanji jika tidak pulang malam aku akan datang ke rumahmu.”

“Aku akan menunggumu.”

“ Hmm, i love you Rena-chang. Bye!” Jurina menutup telponnya.

“Haaaaaah... Dua minggu tanpamu rasanya seperti dua tahun! I missed you Rena-chang, aku rindu ingin memelukmu, menciumu dan sesi kamar kita!”

“Sesi kamar?” Jurina terperanjat dengan kehadiran seseorang di belakangnya.

“C-churi!”

“Jangan bilang? Kau bukan perawan lagi?” Tanyanya dengan polos.

“A-hahahaha... Y-yaaa begitulah!”

“OH MY GOD!”

“Sssssssttttt... Ini jadi rahasia kita. Ano, mengenai jadwal theater hari ini apa kita akan pulang tengah malam?”

“Ah aku lupa memberitahumu bahwa hari ini ada perubahan jadwal. Untuk jadwal theater hari ini diganti menjadi besok.”

“Uwaaah... Yatta! Ini kesempatan untuk bertemu Rena-chang.” Buru-buru Jurina meraih tasnya untuk pergi ke rumah kekasihnya.

***

 

“Hmm, i love you Rena-chang. Bye!” Rena tersenyum.

“Haaaaaaaah... Aku pikir aku akan kuat ketika jauh darimu, nyatanya?”

 “Kau merindukan bocah itu?” Rena menoleh ke arah manajernya.

“Hmm dan aku rasa aku menyesal karena lulus lebih awal.”

“Hahaha nasi sudah menjadi bubur, lagi pula kau tidak akan bisa kembali. Untuk syuting hari ini sudah selsai, kau bisa beristirahat di rumah.”

“Hai.”

Drrrtttt... Drrrttt...

Jurina: Aku akan datang ke rumahmu sekarang, wait me there!

Kerutan muncul di keningnya.

“Bukan kah dia ada jadwal theater hari ini?” Rena mengemasi barangnya kemudian berpamitan kepada semua kru dan pulang ke rumahnya.

BRUK!

Dia melempar tasnya kemudian berdiri menghirup udara segar di depan jendela kamarnya. Jurina yang baru saja sampai buru-buru masuk ke rumahnya.

Tap tap tap!

Mendengar derap langkah kaki seseorang di luar kamarnya dia tersenyum.

“RENA-CHANG!” Jurina muncul di balik pintu dan berlari memeluknya.

“I missed you, so much!”

“Miss you too. Kau bilang hari ini kau ada jadwal?”

“Ya tapi jadwal berubah sehingga aku bisa mampir kemari. Ano...” Jurina melepas pelukannya dan menatap Rena dengan memanyunkan bibirnya. Rena yang mengerti menarik wajahnya dan memberinya ciuman lembut. Mereka memecahkan ciuman kemudian saling memandang dengan dahi yang saling menempel.

“Daisuki da Jurina!” Jurina meresponnya dengan melumat bibirnya.

“Emphhh... C-cukup!”

“Sumimasen!” Jurina mengusap bibirnya dengan lembut.

“Ano, cuaca hari ini sangat sejuk!” Rena membalikan tubuhnya menghadap jendela dan Jurina memeluknya dengan erat dari belakang.

“Hmm... Rena, dua minggu tanpamu rasanya seperti dua tahun!”

“Hahaha aku juga. Aku pikir aku akan kuat setelah jauh darimu, tapi nyatanya? Aku terlalu kecanduan denganmu, sehari tanpamu rasanya seperti setahun.”

“Dasar!” Jurina mengecup pipinya, tutun ke leher dan berahir di bahu mulusnya.

“Ano, ku dengar kau berhenti sebagai kennin di AKB48?”

“Hai, aku berhenti karena aku rasa posisiku sudah tidak pantas disana. Setelah kau lulus aku berfikir saatnya untuk fokus ke SKE48, memberikan kesempatan untuk member AKB yang ingin meraih posisiku. Bagaimana menurutmu?”

“Hmm, itu malah bagus! Kau sudah dewasa rupanya hehe”

“Kau berfkir aku masih anak-anak?”

“Hahaha tidak juga! Dimataku kau seperti gadis yang lebih tua dariku hahahahaha”

“Beraninya kau!” Jurina membalikan tubuhnya lalu mengangkat dan membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.

“Apa yang akan kau lakukan sekarang?”

“Aku hanya ingin menciumu lagix hehe” Rena menelan ludahnya melihat Jurina melepas jaketnya kemudian menindih tubuhnya. Keduanya tersenyum kemudian saling berciuman panas.

 

END