Bisul

2PM Drabble Colection
Please Subscribe to read the full chapter

Pagi ini tak jauh berbeda dari pagi-pagi sebelumnya. Suara alarm yang berbunyi nyaring sama sekali tak diindahkan oleh empat namja yang sedang tertidur dengan pulasnya. Tiga orang tidur berdesakan diatas ranjang yang ukurannya tidak terlalu besar. Sedangkan seorang lainnya tertidur dengan posisi miring diatas sebuah sofa yang terletak di pojok ruangan.

Kita tinggalkan sejenak keempat namja yang masih berkutat dengan mimpinya masing-masing. Sekarang kita beranjak ke dapur dan melihat dua orang namja yang sedang menghancurkan, ah maaf maksud saya, sedang memasak sesuatu yang sebenarnya sama artinya dengan menghancurkan dapur karena cara masak mereka yang begitu berantakan.

Namja berpipi chubby sedang membalik telur mata sapinya yang hampir gosong menoleh, saat seorang namja lainnya yang berwajah italian memanggilnya.

"Woyoung-ah!"

"Ada apa Chansung?" jawab namja berpipi chubby itu tanpa mengalihkan pandangannya dari penggorengan, takut takut kalau nanti telur mata sapinya menjadi benar-benar gosong.

"Sebaiknya kau bangunkan yang lain sekarang. Hari ini kita memang tak ada jadwal, tapi setidaknya mereka harus sarapan dulu." titah namja berbadan besar yang diketahui bernama Chansung itu.

Wooyoung hanya melirik Chansung dengan ekor matanya, sebelum akhirnya menjawab "Kenapa tidak kau saja? Telur mata sapi yang kubuat belum selesai. Lagipula aku ini hyung'mu. Kenapa kau menyuruh-nyuruhku seenakmu sendiri hah?!"

Selain tak terima karena disuruh-suruh oleh namja yang lebih muda darinya itu, ia juga malas berurusan dengan empat orang tukang tidur itu. Membangunkan mereka itu layaknya seorang fans yang ingin bertemu dengan idolanya. Memang bisa, tapi penuh dengan perjuangan yang melelahkan.

"Ayolah Wooyoung-ah, kalau aku yang membangunkan mereka, bisa-bisa sampai nanti malampun mereka masih belum bangun." jawab Chansung dengan wajah yang dibuat semelas mungkin.

"Aish! Kau ini! Banyak alasan!" ucap Wooyoung yang berpura-pura akan memukul Chansung. Tapi akhirnya dia beranjak juga dari dapur sambil membawa sebuah panci dan sendok di masing-masing tangannya. Sebelum pergi dia berujar pada Chansung "Selesaikan telur mata sapi itu!"

"Siap kapten!" seru Chansung bak pelaut yang diberi tugas oleh kaptennya.

 

Wooyoung berjalan mengendap-endap mendekati ketiga namja yang masih bergelung dengan selimutnya. Posisi tidur mereka sungguh tidak ada elit-elitnya sama sekali. Kaki yang saling tumpang tindih dan sungai kecil yang mengalir dari sudut bibir salah satu namja bermata panda semakin membuat mereka tampak tidak ada elit-elitnya sama sekali. 

Oh! Andaikan hottest diluar sana tau bagaimana tingkah para idola mereka saat tidur. 

Ya, namja-namja yang sedang tidur dan dua orang namja yang memasak tadi adalah member sebuah boyband terkenal asal negri ginseng, 2PM.

Wooyoung melangkah mendekati seorang namja berwajah thailand yang sedang tertidur dengan posisi telentang dan tangan yang direntangkan hingga menimpa namja bermata panda yang tidur tengkurap di sebelahnya. Dan oh! Jangan lupakan suara dengkurannya yang begitu membahana itu. Wooyoung mendekatkan panci yang sudah dibawanya ke dekat telinga namja berwajah thailand itu. Dan sedetik kemudian, ia memukul panci itu dengan sendok yang tadi dibawanya dengan sekuat tenaga.

Tang... Tang... Tang... Tang... Tang... Tang... Tang...

Suara panci yang dipukul dengan sendok itu menggema diseluruh ruangan dan membuat ketiga namja yang sedang tertidur pulas diatas kasur itu langsung terlonjak kaget dan sukses terbangun dari tidur nyenyaknya. 

"Ya! Jang Wooyoung! Apa yang kau lakukan?! Kenapa berisik sekali pagi-pagi begini hah? Bukankah hari ini tidak ada jadwal? Jadi kenapa kau tidak membiarkan kami tidur sampai siang saja sih?!" teriak seorang namja bertubuh tinggi bernama Ok Taecyeon. Ekspresi kesal terlihat jelas di wajahnya. Bagaimana ia tidak kesal, selain dia kaget karena dibangunkan secara tiba-tiba, ia juga jadi korban tendangan namja bermata panda bernama Minjun. Minjun yang kaget karena mendengar suara yang berisik akhirnya refleks menendang Taecyeon yang tidur tepat di sebelahnya. Dan naasnya lagi Taecyeon tidur diposisi paling pinggir, sehingga ia langsung jatuh berguling ke lantai saat Minjun menendangnya.

"Hehe. Mianhae hyung. Tapi kalian harus sarapan dulu. Aku dan Chansung sudah menyiapkan sarapan untuk kita semua." walaupun mulut Wooyoung mengucapkan kata maaf, tapi wajahnya sama sekali tidak menyiratkan hal itu. Sebuah senyum kepuasan justru tersungging apik dibibir namja berwajah chubby itu. Puas rasanya bisa mengerjai hyung-hyungnya.

"Arraso! Arraso!" ucap Taecyeon akhirnya walaupun sebenarnya masih merasa jengkel. Ia

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet