“Selamat ulang tahun minwoo-ya!!” teriak Namjoo, Jimin dan Taehyung di mulut pintu rumah Minwoo.

“Kalian telat 30 menit!” ucap Sungjae kesal sambil berdiri mengikuti Minwoo yang sekarang berdiri dengan senyum lebarnya.

“Aku pikir kalian tidak akan datang, aku benar-benar sedih”

“Kau sedih karena menyangka kami tidak datang atau karena tidak ada benda yang satu ini” Jimin mengangkat kotak berisi kue yang mereka buat tadi

“Ahahaha, tentu saja yang kedua”

Ketika Jimin dan Taehyung sibuk menghukum Minwoo yang lebih memilih kue daripada mereka, Sungjae sibuk memperhatikan satu-satunya perempuan di grup ini “Namjoo, kau kenapa? Tumben sekali kau tidak banyak bicara?”

“Oh? Benar. Selain mengucapkan selamat padaku tadi, kau dari tadi diam.”

Namjoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal “Aku baik-baik saja kok”

“Kau aneh” Minwoo berhasil menarik kotak kue dari Jimin dan Taehyung

Sungjae melihat Namjoo dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya “Kau menyembunyikan sesuatukan?”

“Aaah sudahlah, mungkin Namjoo tiba-tiba kepikiran surat cinta yang didapatnya akhir-akhir ini. Daripada memikirkan hal itu, lebih baik kita potong kuenya aku benar-benar lapar.”

“Setuju” ucap Jimin sambil berlari ke dapur mengambil pisau

Taehyung memegang perutnya menandakan dirinya lapar “Kau tau? Kami menghabiskan waktu lebih dari 2 jam membuat kue special ini”

Disisi lain, Sungjae tetap focus pada Namjoo “Bukankah sudah ku bilang untuk berhenti memikirkannya, lelaki itu tidak ‘gentle’ ”

“Berhentilah menghina lelaki itu dia penggemarku dan aah tidak jangan dibuka” Namjoo berlari ke arah Minwoo

“Telat. Aku sudah membukanya” Kata Minwoo bangga “Oh? No Minwoo?”

Namjoo menutup matanya sambil berkata “Maafkan aku karena tidak bisa menjaga kue ini dari mereka berdua” ditunjuknya Jimin dan Taehyung yang sekarang berdiri di belakang Minwoo dengan senyum tak bersalah mereka.

“Sebenarnya ini salah alien yang satu ini, dia yang bilang namamu No Minwoo” Jimin membela dirinya

Taehyung mendekati Minwoo dan memegang pundaknya “Eeei yang terpenting itu kita punya kue untukmu, hiasan itu tidak penting. Benarkan?”

Minwoo tersenyum dan melepas tangan Taehyung yang berada di pundaknya lalu digenggamnya “Benar, benar sekali.”

“Tuhkan tidak apa-apa? Aku bilang juga apa Kim Namjoo” Taehyung membusungkan dadanya dengan senyum bangga miliknya.

“Aku pikir Minwoo belum selesai berbicara” kata Sungjae yang kini sudah berada di belakang Namjoo dan mengusap puncak kepalanya menenangkan sahabat perempuannya ini.

“Jimin dan Taehyung benar.” Kedua orang yang namanya disebut oleh Minwoo itu tersenyum semakin lebar

“Kalian benar-benar keterlaluan!! Bagaimana mungkin kalian tidak ingat namaku?! Kita sudah berteman lebih dari 5 tahun!! L.E.E MINWOO! L.E.E bukan NO, jelas?!!” Minwoo menjatuhkan dirinya ke sofa

“Maafkan kami Minwoo-ya” ucap Taehyung dan Jimin tidak lagi dengan senyuman di wajah mereka.

“Haaah, baiklah aku memaafkan kalian. Tapi dengan satu syarat, kalian tidak boleh ikut memakan kue ini”

“Eeeei hukuman macam apa itu? Kami lapar sekali..”

“Aku sudah membayangkan rasanya hanya dengan harum yang aku hirup selama aku memasak tadi, dan sekarang kau mematahkan harapanku untuk memakan kue itu sekarang? Kau tega sekali Minwoo”

“Berhenti mengeluh atau kalian mau aku lempari ini” Minwoo menunjukan tangannya yang memegang pisau.

“Maafkan kami!!!!” Jimin dan Taehyung berlari dan mengkunci diri di kamar Minwoo

“Mereka berlari karena ketakutan dengan pisau kue?” Namjoo menggelengkan kepalanya tak percaya

“Dan mereka mengurung diri di kamarku?” Minwoo mengikuti gerakan Namjoo

“Mereka bod… ah sudahlah lebih baik kita makan kuenya Minwoo-ya”

makasih udah baca :')