Bekerja pada bos super tampan dan kaya di perusahaan besar sebagai asisten pribadi. Siapa yang tidak mau? Well, mungkin Jihoon satu-satunya.  "Kau tidak bisa mengabaikan fakta bahwa bosmu itu adalah laki-laki paling diincar di seantero Seoul." / "Kau ingin angkat kaki begitu saja? Kau pasti sudah gila." "Ya, tapi orang yang dengan sukarela ingin bekerja di bawah seorang diktator sepertinya dan masih memuja-mujanya, kupikir itulah yang lebih gila." 

Kota Lumina. Kota indah yang dibangun setelah peradaban manusia nyaris musnah. Antara Jihoon yang misterius dan membenci kota itu setengah mati dan Seungcheol yang mengagungkan kota itu meskipun kebebasannya terbatas, masing-masing menyimpan rahasia. Rahasia tentang diri mereka, dan hal-hal kelam yang disembunyikan di balik gemerlapnya lampu kota.

Kata-kata memiliki kekuatan. Harapan yang sembarang kau ucapkan bisa saja menjadi kenyataan. Kebetulan kah? Ataukah kehendak Tuhan? Tidak ada yang tahu. Yang jelas, berpikirlah dahulu sebelum berucap. Sebelum kau menyesali kata-katamu sendiri.

Jihoon selalu mengira Seungcheol sedang bersaing dengannya memperebutkan senior yang diidolakannya. Tetapi benarkah begitu?

Lee Jihoon yang imut di atas panggung dan yang kau lihat di TV berbeda dengan Lee Jihoon yang imut saat bersama Seungcheol. And he won't have it any other way.