Mau Cerita Tapi Ke Siapa?

beberapa bulan belakangan ini aku lagi down banget, karena pandemi ini aku kehilangan pekerjaanku sebagai seorang corporate secretary.

untungnya aja aku dapet tunjangan 2x gaji, yang mana dana tersebut seiring berjalannya waktu sudah mulai menipis.

cari kerja sekarang susah banget. yang biasanya aku selalu dapat tawaran interview lebih dari 8 perusahaan, hingga saat ini belum ada panggilan sama sekali.

mungkin kalau kalian kenal aku di sosial media maupun pribadi, aku mungkin terlihat baik2 saja, tapi sebenernya aku tuh kepikiran banget. kadang suka nangis, kenapa hidup itu jahat banget, kenapa dunia itu terasa ga adil banget.

rasanya pengen banget cerita ke orang-orang terdekat, tapi jawaban mereka pasti "gue juga lagi punya masalah" 

jadi aku takut dengan aku cerita ke orag yang dikenal, masalah aku cuma akan menjadi burden bagi mereka.

jujur aku gatau harus kaya gimana lagi.

beberapa temen yang udah aku ceritain kalo aku kehilangan pekerjaan, pelan-pelan seperti menjauhkan diri mereka. dimulai ketika aku cuma nyapa mereka di WA, jawaban mereka ga seperti biasanya. mungkin mereka takut kalo aku bakal ngemis pekerjaan ke mereka.

makanya aku tuh takut kalo cerita-cerita ke orang lain tentang masalah yang sedang aku alamin sekarang.

aku tuh jadi ngerasa seperti sendirian di dunia ini. aku merasa ga berguna banget.

maaf ya aku jadi nyampah di blog yang harusnya untuk bahas kpop atau bahas fanfic malah untuk bahas hal lain.

jujur aku gatau harus cerita sama siapa.

aku disini bukan unutk mengemis pekerjaan, aku cuma mau cerita

mohon maaf kalo ada salah-salah kata

 

Comments

You must be logged in to comment
bigdragon
#1
Aku berharap semoga kamu bisa menemukan solusi masalahmu atau mungkin sudah menemukannya saat ini. Sama seperti aku yang berharap bisa menemukan solusi dari masalah hidupku. Mungkin aku akan terdengar aneh karena menceritakan masalah hidupku di dunia maya dan pada orang yang gak kukenal, tapi itu masih lebih baik daripada penolakan yang kurasakan dari orang² terdekat ku. Masalahku berawal dari Maret 2020 saat papaku meninggal dunia. Orang yang selalu mensupport aku kini tidak bisa lagi kudengar kalimat² penyemangat dari beliau. Lalu ketika pandemi ikut menyeret usahaku. Aku hampir gulung tikar. Aku buka usaha jualan sembako, dulu usahaku lancar dan uang mengalir dengan gampang. Saat sekarang orang banyak disapu pandemi, para pelangganku juga mengeluh tidak mampu berbelanja lagi karena mereka juga tidak punya uang. Setiap hari modal ku semakin menipis. Saat aku minta bantuan sokongan pada keluargaku yang dulu tidak segan² meminta bantuan pinjamam duit padaku, mereka juga mengeluh lagi susah karena covid. Akupun gak bs memaksa. Aku selalu menangis dan merasa menyesal, mengapa dulu aku mau² saja ngirimin mereka² uang? Apa dulu yang ada diotakku? Apa dengan membantu orang lain dan berharap suatu hari kelak juga akan dibantu? Lalu apa yang aku alami sekarang? Semakin hari aku semakin stress, aku jadi sulit tidur dan selalu malnutrisi karena membatasi asupan makanan bergizi, sebab memikirkan anggaran² ini dan itu. Belum lama ini mamaku, orangtua tunggal yang kumiliki sakit keras dan harus opname. Aku hanya bisa menangis karena menjadi anak yang tak berguna karena gak bisa menyisihkan uang untuk biaya pengobatannya. Semakin hari aku semakin stress, kemarin aku jatuh pingsan di warung. Untung pelanggan yang membeli adalah tetanggaku, dengan cepat dia menutup warungku dan memapah aku pulang ke rumah. Dia selalu mengajak aku "yuk dek, aku antar berobat", tapi aku hanya menggeleng lemah dan bilang aku istirahat aja dulu, nanti kalau udah mendingan aku bakalan pergi sendiri untuk berobat. Faktanya aku tidak bisa pergi ke rumah sakit, bagaimana jika aku harus opname? Belum lama ini aku selalu mengeluh rasa kebas, kram, dan perih di perut. Bagaimana jika aku divonis penyakit serius? Darimana aku mencari uang untuk berobat? Akhirnya aku hanya minum Paracetamol dan air hangat, solusi termurah yang aku punya. Sampai aku menulis balasan ini, aku masih terbaring di matras tanpa berani memberi tahu keluarga kalau aku tengah sakit. Entah angin apa yang membawaku untuk membuka akun lama dan menemukan curhatan kamu di blog ini. Aku harap kita berdua bisa melalui cobaan ini dengan baik, Amin.
flower99 #2
Hii... You okay now? Just want to say be strong and always think positive and dont forget to pray... You still can overcome anything if you still alive and believe in yourself... The one that you tell about your problem decide to leave you that because they want something from you and now you know they didnt be friend with you because they like you its because they want to use you so be strong ya💪😊 I'll pray that you will be success one day🙏🙏
sone2010 #3
tbh, i kinda feel u nder.
gua di phk awal bulan april kemarin. ditambah gua lagi skripsi. gua kira gua bakal baik-baik aja. bakal fokus nyelesain skripsi.

tapi ternyat selama 2 bulan gua ngalamin mental breakdown. selama itu gua gak pernah keluar rumah, gak kontak siapapun selain sama orang di rumah dan bener2 gak produktif. ini sesuatu yg gak diduga dan gabisa gua control sama sekali.

so pas lebaran, gua kontak temen gua semua buat halal bi halal. dan nemuin sedikit dari banyak temen gua yg bener2 kangen dan khawatir sama gua. so i talked only to em. and i realized itulah yg gua butuhin selama ini. I need support to stand up again, daripada mengurung diri. so try talk to people u really trust or seseorang yg lebih dewasa dan mengerti keaadan lu.

so, nder, tetep semangat ya. jangan putus asa. harus yakin kalau lu bisa melewati masa sulit ini. ada yg nasibnya lebih parah kita dan kita harus bersyukur sama apa yg kita punya saat ini. dan jangan lupa untuk lebih mendekatkan diri ke Tuhan.