Chapter 1

Fu-Josy

Josy, cewek blasteran Indo-Jepang ini baru saja sampai di Surabaya. Tidak terasa akhirnya ia memasuki bangku perkuliahan. Ia memasuki jurusan ilustrasi, untuk mendalami teknik menggambarnya. Yup, benar sekali, sudah 3 tahun ini Josy menjadi manga artist, ia telah mengirim hasil karyanya ke salah satu perusahaan magazine terkenal di Jepang. Dan ia juga sudah banyak menerima penghargaan, salah satunya best roockie manga artist.

Setelah melakukan pendaftaran ulang bersama ayahnya, ia pun segera mencari tempat tinggal. Josy pun akhirnya mendapat tepat di salah satu kos-kosan putri dekat kampus. Setelah sebulan lamanya, barang-barangnya pun juga sudah berada di kamarnya. Josy tetap melanjutkan manganya, sesekali editornya juga menghubunginya.

Josy   : Huaaa~ lelahnya, seharian kuliah... Ah~ edisi untuk bulan ini harus aku kirim. Oh iya, kirim lewat mana coba...?

Setelah pulang kuliah Josy bersiap untuk mengirim manganya, namun karena ia masih tidak tahu kemana harus ia pergi, lantas ia langsung menuju lantai bawah -kamar Josy di lantai 2-.

Josy   : tok..tok..tok.. (Josy mengetuk pintu penjaga atau bisa disebut pembantu) Mbak Mia~ Mbak~

Setelah mengetuk dan menunggu lama tidak ada seorang pun yang keluar. Tiba-tiba pintu pemilik kos terbuka.

Dicky : Josy, Mba Mia-nya lagi pergi, ada apa kamu mencari Mbak Mia?

Josy   : Ano... Mau nanya kalau di sini tempat pengiriman barang ada di mana ya?

Dicky : Aa~ mau kirim barang... Nasional atau internasional? (Tanyanya iseng)

Josy   : Internasional, Mas...

Dicky : Ada sih, tapi tempatnya agak jauh...

Josy   : Oh...

Tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari kamar Dicky.

Diego : Ada apa, Ky?

Dicky : Oh, gak apa-apa. Ini Josy mau mengirim barang internasional katanya.

Diego : Kamu mau ngirim barang?

Josy   : Iya♥~

Wajah Josy merah merona, setelah melihat Diego.

Diego : Hm... Gimana kalau kamu ikut bareng kami, kebetulan kami mau pergi dan se-arah juga.

Josy   : Hon... Benarkah?♥♥

Dicky terlihat kaget setelah mendengar perkataan Diego. Memang mereka hendak pergi, namun Josy malah ikutan, itu pertanda buruk.

Kemudian akhirnya, Josy pun ikut dengan mobil Dicky. Awalnya suasana sangat hening di antara Dicky dan Diego, sementara Josy duduk dengan senyuman lebar menghias wajahnya.

Diego : Ah, Josy, boleh aku tahu kamu berasal dari mana, karena mendengar namamu sepertinya kamu bukan asli Indonesia.

Josy   : Aku campuran Indonesia-Jepang. Ayahku Indonesia dan Ibuku Jepang♥

Diego : Woa, pantas saja, tadi sepertinya aku mendengar kamu berbahasa Jepang juga.

Josy   : Honto? Ah, benarkah? Kok, Mas bisa tahu?

Diego : Tentu saja, aku juga sangat suka dengan Jepang, aku juga sering baca manga dan nonton anime.

Josy   : Woa♥♥!!!

Diego : Ah, Josy-san, apa hobi mu?

Josy   : Melukis, ano... anata no namaewa...

Diego : Ah, watashi... Diego-desu.

Dicky mulai merasa tidak nyaman dengan pembicaraan antara Diego dan Josy.

Dicky : Ehem..ehem (berpura-pura batuk)

Suasana menjadi sunyi, tidak terasa sudah sampai tempat pengiriman barang.

Josy   : Oh, sudah sampai. Mas Dicky, Mas Diego terima kasih banyak sudah mengantarku sampai sini.

Diego : Tidak mau kami tunggu?

Josy   : Tidak perlu, Diego-san, arigato gozaimasu.

Josy pun mengirim paketnya. Setelah itu, ia berjalan menuju mall yang tidak jauh dari sana. Josy memang suka berjalan-jalan, walau hanya sekedar mencari inspirasi. Terkadang, ia juga memotret momen tertentu untuk menjadi inspirasi dalam menggambarnya.

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet