Thank You

Description

AUTHOR : Kim Vikqry 

CAST :

  • Kim Jong Woon (Yesung)
  • Han Eun Gee (OC)
  • Kim Ryeowook
  • Lee Hyuk Jae (Eunhyuk)

GENRE : Romance, Sad, Comedy

Foreword

 

 

Eun Gee POV~

                Musim salju pun telah tiba, butiran salju mulai jatuh di atas kepalaku sehingga aku harus bergegas membawa belanjaanku kerumah. Aku berlari kecil menuju sebuah apartement kecil di seberang jalan Myeongdong itu. Sesampai dirumah, aku langsung menaruh belanjaanku ke dalam kulkas, dan bergegas menyetel televisi, karena acara favorit ku akan dimulai. Acara pencarian bakat itupun dimulai, berbagai orang ikut acara itu, dan ditengah acara, aku sedikit tercengang dengan salah satu peserta acara itu, Oh Tuhan~ Suara dia membawaku terbang.

“Aigooo…. Aku bahkan merinding mendengar suaranya, kau pasti terpilih! Sudah tunggu apa lagi sih para juri itu” gerutuku sambil memakan popcorn.

Dan tebakanku benar, dia secara praktis dapat nominasi untuk jenjang selanjutnya, tapi saat para juri memberi itu, dia tiba-tiba pergi keluar dan tidak membawa kartu itu. Akupun tercengang lagi melihat kelakuannya. Kenapa dia membuang-buang kesempatan yang bahkan semua peserta disitu menginginkan nominasi itu.

“hya! Neo pabboya~ aishhh… orang itu, sangat tidak menghargai apa itu awal kesuksesan, keundae wae? Wae? Kenapa kau tidak mau menerima itu.. neo jinjja!” ucapku sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk layar TV ku dengan marah.

Akupun membanting tubuhku ke sofa lagi, tanpa aku sadari aku menduduki tangan seseorang, aku sontak kaget, karena aku dari tadi sendirian, dan kenapa tiba-tiba ada tangan, akupun berteriak dengan kencang.

“ige mwoya? AHHHHHH”

“hya,hya! Apa yang kau lakukan? Teriak-teriak seperti orang gila” ucap pria itu sambil mengambil popcorn yang ada ditanganku

“aishh… neo jinjja!” ucapku sambil menjitak kepala Lee Hyuk Jae

“keundae, Eun gee-ya. Kenapa kau tadi marah-marah dengan TV mu?”

“a..ani.. tadi ada orang bodoh yang tidak menerima tiket nominasi itu” ucapku

“aishhh… banyak orang gila diluar sana, chagiya, kau harus berhati-hati ya” ucap Hyuk Jae sambil mengelus kepalaku

“chagiya mwo?!” gerutuku sambil memakan popcorn lagi.

Sudah 2 jam aku dan Lee Hyuk Jae menonton acara itu, akupun mulai mengantuk , dan mencari stand untuk tempatku tidur di sofa, tapi Hyuk jae sudah mengambil tempatku, dia tertidur pulas di sebelahku. Aisshh, aku sangat malas tidur dikamar, karna jika sudah dikamar, aku sudah tidak bisa bangun lagi, padahal kan ini masih siang. Karena menganggur akupun menjahili Hyuk jae. Aku mengambil beberapa spidol berwarna dan mulai melukis di wajah Hyuk Jae. Haha, ini adalah kesenangan tersendiri jika ada Hyuk jae dirumahku :p

“Ahhh, kurang kumis dan titik disini satu lagi” ucapku sambil menggambar di wajah Hyuk Jae.

Karena mungkin ini sangat mengganggu dia, akhirnya Hyuk Jae pun membuka matanya. Karena aku sedang menggambar di wajahnya, jadi wajah ku dan Hyuk Jae sangat dekat. Aku sontak kaget saat dia membuka matanya, aku terdiam dan menghentikan pekerjaanku. Hening.. tatapan Hyuk Jae kepadaku sangat menakutkan, akupun tidak bisa bergerak kemana-mana karena tatapannya yang mematikan itu.

“bagaimana ini? apakah dia marah? Apakah aku akan dihukum dia lagi karena melakukan ini” gumamku dalam hati

“chagiya~ Saranghae” ucap hyuk Jae yang langsung mencium keningku dan sesaat itu juga langsung berlari sambil tertawa bangga --“

“a…apa… yang … kau.. lakukan LEE HYUK JAE !!!!!!!!!!!” teriakku kepada Hyuk Jae dan mengejar nya

                Mungkin kalian bingung  hubunganku dengan pria gummy smile satu ini, ya, dia memang pernah suka denganku dan kita sempat berpacaran, tapi karena dia playboy jadi aku memutuskan hubunganku dengannya, dia bersusah payah meyakinkan aku, ia serius jika itu aku, tapi aku tidak percaya lagi, malahan aku nyaman dengannya ketika aku berteman dekat dengannya dan bukan menjadi pacarnya. Aku mengungkapkan semua isi hatiku kepadanya, dan dia akhirnya mengerti dan lebih memilih bersahabat denganku. Aku sangat senang, karena dia sekarang tidak mempermainkan wanita seperti dulu lagi, dan lebih sering menguntit aku sekarang --“ Dia selalu memanggilku dengan sebutan sayang atau apalah, itu sudah sangat biasa karena hatiku sudah sekeras batu sekarang padanya, tapi karena dia sahabat dekatku, akan aku biarkan dia bersikap seperti itu kepadaku.

                Hari kuliah pun tiba, aku bergegas masuk ke kelas karena tidak ingin terlewatkan pelajaran, disebelahku sudah ada Hyuk Jae yang sedang tertidur dengan memakai headset di telinganya, aku tidak akan membangunkan dia karena jika dibangunkan pasti aku kena marah lagi --“ . Pelajaran pun telah usai, aku dan Hyuk Jae menuju kantin untuk membeli makanan, saat selesai makan, semua anak yang ada di kantin itupun berlari menuju halaman kampus, aku dan Hyuk jae pun saling bertatapan mata tanda bingung. Akhirnya, kami mengikuti semua orang menuju halaman kampus.

                Saat tiba di halaman kampus, sudah banyak kerumunan orang membentuk lingkaran, aku dan Hyuk Jae pun menerombol masuk untuk dapat tempat paling depan karena kami sangat penasaran, dan tidak bisa disangkal jika semua orang menuju kesini, karena ada 2 orang yang keren dan sangat berbakat. Ya, yang satu memainkan biolanya dengan sangat mahir dan satunya lagi menyanyi dengan suara yang membuat semua orang merinding karena sangat bagus.

“ahh, duo babo itu kah? Haha…” ucap Hyuk Jae mengejek

“hya! Neo! “ ucapku sambil menjitak Hyuk Jae

“aishh.. apha! Ayo pergi, lagian apa hebatnya mereka!” ucap Hyuk Jae yang menarik tanganku

“Shireo! Jakkaman, aku ingin mendengar alunan lagu mereka, ne?” ucapku memohon pada Hyuk Jae

“baiklah… “

“keundae, aku sangat familiar dengan suara dan wajah orang itu” ucapku sambil menunjuk orang yang menyanyi itu

“nugu?”

“aahhh… benar, dia orang yang ikut ajang pencarian bakat kemarin, yang tidak mau menerima nominasi itu” jelasku

“Ahhh, orang yang membuatmu marah-marah dengan TV tidak jelas itu ??”

“hmmm” anggukku sambil terus memperhatikan mereka

                Mereka pun telah menyelesaikan alunan lagu yang sangat indah itu, kerumunan orang mulai berkurang dan tidak terasa tinggal aku dan Hyuk Jae yang berada disitu. Aku sangat ingin mendengar lagu itu sekali lagi, akupun mendekat kepada mereka.

“hya! Hya! Kau mau kemana Eun Gee!!” ucap Hyuk Jae yang membuntutiku dibelakang

“eumm.. permisi, apakah kalian bisa menyanyikan lagu itu satu lagi untukku?” ucapku pada 2 orang keren tersebut

……………………………………

Tidak ada jawaban sama sekali dari 2 orang itu, mereka bahkan tidak memandang aku dan tetap membereskan barang-barang mereka.

“permisi! Apakah kalian tuli?” ucapku dengan geram

“Oh, mian Agassi… aku tadi sibuk membereskan biolaku, jadi tidak tahu jika ada kau, apa yang kau bicarakan?” ucap salah satu orang yang tadi memainkan biola itu

“bolehkah aku mendengar lagu kalian satu kali lagi?”

“Oh boleh, tapi……” ucap orang itu berhenti dan matanya mengisyaratkan kepadaku untuk bilang ke orang satunya lagi, karena dia yang bernyanyi

“ahh arraseo…. Eumm, permisi, apakah bisa kau bernyanyi lagu itu satu kali lagi?” ucapku kepada orang yang terlihat dingin itu

“aku tidak punya waktu” ucap orang itu dan langsung pergi

“Mian.. dia memang seperti itu, ahh.. mungkin lain kali aku bisa menghubungimu jika kita ada pertunjukkan lagi” ucap pria biola itu sambil tersenyum

“ahhh gomawo ^^ keundae,  boleh aku tahu siapa namamu?” tanyaku

“Ryeowook… Kim Ryeowook” ucap pria itu dengan ramah

“Ahh, Ryeowook…. Baiklah, sampai jumpa lagi Ryeowook-ssi”

“ne.. kau kuliah disini kan?” Tanya pria itu

“ne…. wae?”

“ani… untunglah kau kuliah disini, jadi kita bisa memberitahumu dengan gampang, karena kita juga kuliah disini jurusan seni musik, bangapta^^ … lalu, namamu?”

“Han Eun Gee… J panggil saja Eun Gee… pantas saja kita tidak pernah bertemu, karena jurusannya berbeda… tapi, temanmu yang satunya…..”

“ahhh, Kim Jong Woon, aku lupa memperkenalkan dia kepadamu, namanya Kim Jong Woon, panggil saja dia Yesung” jelas Ryeowook

“Yesung?”

“ne.. Yesung, si suara indah, Yesung…. Hehe” ucap pria itu

“ahh ne… Gomapta Ryeowook-ssi ^^”

 

xxxxxxxxxxXXXXXXXXXxxxxxxxxxxxxx

 

Yesung POV~

                Setelah menyelesaikan pertunjukkan itu, akupun bergegas menuju kerumah sakit, tempat dimana ibuku sekarang dirawat. Hanya aku yang bisa merawat ibuku sekarang, karena Ayahku sedang mengurus bisnisnya diluar negeri. Setiap hari, aku selalu kerumah sakit, ini sudah aku lakukan 8 bulan terakhir ini, karena penyakit kronis ibuku, jadi dia harus dirawat intensif di rumah sakit.

“eomma, kau sudah makan?” ucapku sambil menyiapkan bubur

“belum”

“baiklah, aaa….” Ucapku sambil menyodorkan sesendok bubur ke ibuku

“Jong Woon-ah… sampai kapan kau akan disini menjaga ibumu ini? apakah kau tidak ingin bergaul dengan teman-temanmu, mencari gadis yang bisa membahagiakan dirimu, sampai kapan nak?” ucap eomma sambil mengelus rambutku

“Eomma, tidak akan ada arti apa-apa jika aku mempunyai teman, memiliki pendamping hidupku jika eomma terbaring lemah disini, kau tidak akan bisa melihat aku bahagia, jadi lebih baik aku disini, karena melihat eomma saja aku sudah bahagia” jelas ku panjang lebar

“Kau harus berjanji, jika eomma sudah sembuh nanti, kau harus mulai bergaul dengan temanmu dan mencari dunia baru, hm?”

“hmmm… baiklah! Aku janji” ucapku sambil mengaitkan jari kelingkingku ke eomma

                Sudah setengah hari aku dirumah sakit, sekarang eomma sedang tidur dan sudah jam 9 malam juga, akupun pulang kerumah. Saat perjalanan pulang, aku sedikit kaget karena didepan kompleks rumah sebelahku ada seorang wanita yang sedang berdiri sendiri. Akupun sedikit takut, tapi aku memberanikan diri mendekati wanita itu.

“Permisi, apakah kau menunggu seseorang?” ucapku sambil sedikit gugup

“Iya, aku menunggu seseorang” ucap wanita itu yang langsung membalikkan badannya

…………………………………………

Hening, suasana nya hening… seketika saja jantungku berdebar kencang ketika wanita itu menoleh kearahku, akupun hanya bisa memandangnya dengan tatapan kosong karena hatiku sekarang sangat berdebar.

“Ahjussi… kau tidak apa-apa?” ucap wanita itu

“ne?... ahh, tidak, aku tidak apa-apa”

“Jakkaman… bukankah kau orangnya? Yang menyanyi di halaman kampus tadi siang dan yang menolak nominasi pencarian bakat itu kan? “ ucap wanita itu menginterogasi aku

“iya benar… tapi bagaimana kau tahu jika aku menolak nominasi itu?” ucapku

“aaahhh… benar! Yeay… akhirnya aku bisa bertemu denganmu” ucap wanita itu sambil memegang tanganku

…………………… Aku hanya diam menatap wanita itu, kenapa hatiku sangat tidak karuan ketika dia memegang tanganku? Ya Tuhan~ Apa yang terjadi padaku ini. Aku tidak ingin terlihat pabbo dihadapan wanita itu, aku langsung melepaskan tanganku darinya dengan keras.

“oh mian, aku sangat senang sampai tidak terkontrol” ucap wanita itu sambil tersenyum

 “siapa yang kau tunggu disini?” ucapku

“ahh, dirumahku lampunya mati, mungkin ada konslet listrik, aku sangat takut jadi aku keluar dan menunggu seseorang” ucap wanita itu

“ ahh… begitu”

“tapi, waktu di kampus kenapa kau sangat dingin sekali? Bahkan aku berbicara kau tidak menghiraukanku” ucap wanita itu

“ahh mian, aku tadi terburu, jadi tidak melihat di sekelilingku, mian” ucapku menyesal

“syukurlah,… ku kira kau orang yang sangat dingin, ternyata tidak… hehe, Oh Yesung-ssi… perkenalkan, aku Han Eun Gee”

“kau tahu namaku?” ucapku bingung

“hmm… Ryeowook yang memberitahuku, bangapta Yesung-ssi” ucap wanita itu sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat

“ne… Nado bangapta”

Saat berjabat tangan tiba-tiba Eun Gee melepas tanganku dan berlari ke belakangku, akupun sontak kaget dan menoleh kearah Eun Gee. Ternyata, orang yang dia tunggu sudah datang.

“Hyuk Jae-ya…. Aku takut sekali, mungkin ada konslet listrik dirumah” ucap Eun Gee sambil memeluk pria itu

“tenanglah… aku akan menemanimu malam ini dan membetulkannya”

“hmm.. Baiklah…. Hyuk Jae-ya… perkenalkan, ini Yesung” ucap wanita itu memperkenalkan aku ke pria jelek itu

“Yesung imnida”

“Hyuk Jae” ucap pria itu dengan tatapan sinis kepadaku

“dia adalah teman Ryeowook yang aku ceritakan kepadamu tadi, kau masih ingat kan?”

“ne .” ucap pria itu singkat

“Baiklah… Yesung-ssi… sampai jumpa besok^^” ucap Eun Gee sambil berjalan menjauh dariku

“Tunggu… apakah aku boleh bertanya sesuatu?” ucapku dengan gugup

“tentu… tentang apa?”

“apakah kau tinggal di komplek ini?” ucapku

“ne… aku di blok B nomor 231, kau bisa mampir kerumahku kapanpun kau mau^^” ucap wanita itu ramah

“ahh, geurae… gomapta”

“dan kau? Apakah kau juga tinggal di komplek ini? “ tanya wanita itu kembali kepadaku

“ne… aku di blok C nomor 436”

“baiklah, aku akan sering mampir kerumahmu^^” ucap wanita itu yang langsung ditarik tangannya oleh pria menyebalkan itu

“mampir? Padahal kita baru saja bertukar nama dan belum saling mengenal, tapi kenapa dia sudah berharap aku akan mampir kerumahnya dan dia akan sering mampir kerumahku? Haha… tapi tak apalah, dia unik juga” ucapku sambil tersenyum

xxxxxxxxxxxxXXXXXXXxxxxxxxxxxxxx

 

Eun Gee POV~

                Aku sangat senang bertemu dengannya sekarang ^^, aku sangat semangat kuliah hari ini. Saat tiba didepan pintu gerbang kampus, sudah ada Ryeowook yang berdiri disitu. Aku sangat senang bertemu dengannya, tapi apakah dia menungguku? Karena tidak percaya diri, akupun terus berjalan tanpa melihatnya, dan sesuai yang aku harapkan, dia memanggilku^^ senangnya… akhirnya aku punya teman baru dan tidak hanya dengan Hyuk Jae si kunyuk satu itu.

“Eun Gee-ssi… Anyeong!” ucap Ryeowook sambil berjalan kearahku

“Ryeowook! Ahh, aku sangat senang bertemu denganmu lagi, tapi apa yang kau lakukan disini?”

“aku menunggumu dan Yesung, karena aku tidak tahu dimana kelasmu jadi ku tunggu saja disini, huft~ dimana sih Hyung satu ini!” ucap Ryeowook

Tak lama, Hyuk Jae datang dengan mobil sedannya lalu berjalan menuju kearahku dan Ryeowook.

“Chagiya~ kenapa kau disini?” ucap Hyuk Jae dengan lantang

“hya! Jangan memanggil dengan nama itu lagi,pabbo” ucapku sambil menarik hidung Hyuk Jae

“haha… apakah kalian berpacaran?” ucap Ryeowook tiba-tiba

“aa..ani! bagaimana aku bisa berpacaran dengan orang seperti dia!!” ucapku sambil menatap Hyuk Jae sinis

“ahh, perkenalkan, namaku Ryeowook ^^ bagaimana denganmu?” ucap Ryeowook sambil mengulurkan tanganya ke Hyuk Jae

“Hyuk Jae…Lee Hyuk Jae” ucap Hyuk Jae sambil membalas jabatan tangan Ryeowook

Tak lama Yesung pun datang dengan mobil sedannya, kami bertiga pun langsung menatap mobil Yesung seketika. Yesung pun turun dari mobil itu dan menghampiri kita. Kami bertiga hanya memandangnya dengan tatapan heran dan takjub.

“Ryeowook?” ucap Yesung kepada Ryeowook

………….. Hening, Ryeowook tetap diam dan menatap Yesung

Yesung pun heran, karena kita bertiga menatapnya dengan tatapan heran.

“keren” ucapku

“daebak!” ucap Ryeowook seketika yang langsung menyadarkan Hyuk Jae

“hya! Ada apa dengan kalian bertiga?” Tanya Yesung

“woahh, Hyung! Saranghae!!” ucap Ryeowook yang langsung memeluk Yesung

Aku yang melihat kejadian itu pun langsung tertawa terbahak-bahak, pasalnya, wajahku, Hyuk jae dan Ryeowook sangat konyol waktu memandang Yesung tadi xD, aku juga tidak tahu kenapa Ryeowook juga ikut-ikutan melongo seperti aku dan Hyuk jae, kan dia sudah kenal lama dengan Yesung?

“hya! Kau kenapa?” ucap yesung yang masih bingung

“Hyung! Kau sangat keren! Ketika turun dari mobil mewah itu, dengan gayamu yang dingin!! Auuuuoo… kau sangat KEREEENN!!!” ucap Ryeowook memuji Yesung

“sudahlah, aku sudah tau apa maksudmu, ini” ucap Yesung sambil menyodorkan kunci mobilnya kepada Ryeowook

“hahahaha, baik! Siap berangkat!” ucap Ryeowook yang langsung menaiki mobil itu

“Kenapa kau memberikan dia kunci mobilmu?” tanyaku tiba-tiba

“oh, hehe… mian, pasti kau terkejut, dia selalu ingin mencoba barang baruku” ucap Yesung

“Eun Gee-ya… aku lapar, ayo kita makan” ucap Hyuk Jae sambil menggandeng tanganku

“Bagaimana kalo kita makan bersama? Hm? Kau mau kan Yesung-ssi?”

“baiklah” ucap Yesung dengan dingin

“hya! Tunggu aku!” ucap Ryeowook yang tiba-tiba datang dari tempat parkir

Kami berempat pun menuju kantin kampus, ditengah perjalanan mengapa semua orang menatapku dengan heran? Wae? Terutama para gadis di kampus itu, mereka sangat sinis menatapku.

“Hyuk Jae-ya… kenapa mereka menatapku seperti itu?”

“bagaimana tidak, dari kita berempat hanya kau seorang cewek, apalagi kau dikelilingi namja-namja tampan :p” ucap Hyuk Jae

Ahhhhh, benar! Aku baru menyadari jika aku seorang cewek diantara kami berempat. Haha, tapi tak apalah, aku senang dan enjoy bersama mereka ^^ memang sih, mereka bertiga adalah namja tampan semua, tapi kan itu tidak sengaja terjadi dan kita pun tidak sengaja menjadi teman .

Di Kantin~

“Ryeowook-ssi.. kenapa kau tadi terlihat bingung ketika mobi l Yesung datang? Padahal kan kau sudah berteman lama dengannya” ucapku sambil menatap Yesung

“hehehe… aku selalu seperti itu Eun Gee, bagaimana tidak, Hyung selalu mengejutkanku dengan barang-barang barunya yang menakjubkan. Itu saja adalah mobil barunya lagi, padahal minggu sebelumnya bukan itu mobilnya” ucap Ryeowook santai sambil meminum es coklatnya

Yesung langsung menjitak Ryeowook, karena dia tidak suka Ryeowook membuka rahasia ‘kesombongan’ nya kepadaku dan hyuk Jae.

“aishh! Apha!”

“Eun Gee-ya.. nanti malam akan ada acara pentas seni di kampus, kau ikut denganku ya?” ucap Hyuk Jae sambil mengalungkan tangannya kepundakku

“pentas seni? Hmm, baiklah….”

“kau harus dandan yang cantik, oke?” ucap Hyuk Jae

“hmm….”

“Yesung-ssi, Ryeowook-ssi, kalian ikut kan?” ucapku

“hmm, kita pasti datang.. iya kan hyung?” ucap Ryeowook kepada Yesung

“eumm.. molla” ucap yesung dingin

 

xxxxxxxxxxXXXXXXXxxxxxxxxxxxx

AUTHOR POV~

Setelah makan, Ryeowook dan Yesung pun berjalan menuju gedung kesenian untuk latihan pentas seni malam ini, sementara Eun Gee dan hyuk Jae pun juga kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran

“hyung! Kau suka Eun Gee kan?” ucap Ryeowook santai sambil memakan coklatnya

“hya! Apa yang kau bicarakan!” ucap Yesung

“haha, akui saja lah hyung, caramu melihatnya dan matamu yang terbakar cemburu ketika dia dekat dengan Hyuk Jae sudah terbukti” ucap Ryeowook santai

“apakah terlihat jelas?”

“hmm…”

“benarkah?” ucap Yesung merendah

“benar kan? Kau suka dia? Haha, kejarlah dia hyung, dia sepertinya gadis yang baik”

“tapi dia sudah memilih Hyuk Jae” ucap Yesung

“aishh… kau ini, apakah kau melihat Eun Gee menganggap Hyuk Jae sebagai pacarnya? Pikiranmu pendek sekali hyung! Eun Gee hanya sebatas teman dengan Hyuk Jae, aku tahu itu” ucap Ryeowook panjang Lebar

“bagaimana kau tahu?”

“apa kau perlu bukti hyung? Pertama, tatapan Eun Gee ke Hyuk Jae sangat biasa sekali, kedua, cara mereka bicara satu sama lain seperti antar teman dekat” jelas Ryeowook

“Tapi, waktu aku bertemu dengan Eun Gee didepan kompleknya, dia sedang menunggu Hyuk Jae untuk menemaninya dirumah, karena lampunya mati dan dia takut, itu membuktikan jika Eun Gee punya perasaan untuk Hyuk Jae”

“Aigoo…. Coba hyung pikir, gadis seperti Eun Gee tidak akan mengijinkan seorang lelaki masuk kerumahnya selain itu orang yang dekat dengannya, apalagi memasukkan seorang pria yang disukainya, itu sangat tidak mungkin, karena Eun Gee tidak punya sifat seperti itu” ucap Ryeowook

“benarkah?”

“hmm… jadi,semangat mendapatkan cintamu hyung!!!” ucap Ryeowook sambil memegang pundak Yesung

Malam pentas seni pun tiba, eun Gee sudah dijemput Hyuk Jae didepan rumahnya, ia bergegas masuk mobil Hyuk Jae.

“aigoo.. tuan putriku sangat cantik sekali” ucap Hyuk Jae merayu

“sudahlah, nggak usah nge gombal, palli!” bentak Eun Gee ke Hyuk Jae

Sesampai di kampus, sudah banyak orang yang berkumpul, tetapi Eun Gee masih mencari seseorang, dia memandang kebingungan di kerumunan orang itu, tiba-tiba Ryeowook datang.

“eun Gee-ssi…. Senang bertemu denganmu lagi^^” ucap Ryeowook ramah

“oh, ne… tapi, dimana Yesung sunbae?” Tanya Eun Gee

“aku tidak tahu, katanya dia akan datang terlambat”

“ohh, baiklah… aku ke kamar kecil dulu” ucap Eun Gee yang bergegas meninggalkan Ryeowook dan Hyuk Jae

“hei.. Hyuk Jae-ya.. bagaimana kalau kita berempat berteman? Hm?” ucap Ryeowook

“shireo” ucap hyuk Jae singkat

“wae? Kita bisa menjadi teman baik, oke!” ucap Ryeowook yang langsung memeluk Hyuk Jae

“ne … ne…  tapi jangan seperti ini, lepaskan!”

“hehehehe….”

 

Eun Gee POV~

Akupun sudah menyelesaikan urusanku di kamar mandi, ketika aku hendak kembali ke aula, aku mendengar suara aneh dari lantai atas kelas kesenian, akupun menghampiri suara itu, semakin mendekat, aku mendengar suara gitar yang dimainkan, ketika sudah menemukan sumber suara itu, aku pun terkejut dan terdiam disitu, aku melihat Yesung sedang memainkan gitarnya dan mulai bernyanyi. Aku sangat senang mendengar suara Yesung, aku terus berdiri didepan pintu dengan menatap Yesung. Aku Terus menatap Yesung, Aku memperhatikan cara Yesung bernyanyi, bagaimana wajah tampan Yesung yang sebenarnya dan memang, dia adalah malaikat yang dikirim Tuhan di bumi ini, suaranya sangat membuat hatiku ini menangis dan ingin bersandar di pundaknya, aku tidak tahu kenapa perasaanku seperti ini ketika mendengar suaranya. Ketika selesai menyelesaikan lagunya, Yesung baru menyadari jika ada aku disana. Aku dengan cepat memberikan respon yang benar, aku memberi applause kepadanya.

“kau sangat keren sekali” ucapku sambil menghampiri Yesung

“bagaimana kau bisa menemukanku disini?”

“aku tidak sengaja mendengar suara gitarmu dari bawah, jadi aku kesini, hehe” ucapku sambil duduk disamping Yesung

“turunlah, pacarmu pasti sudah menunggumu” ucap yesung dingin

“pacar? Nugu..seo?”

“Hyuk Jae” ucap Yesung singkat

“hahahaha… Hyuk Jae? Lee Hyuk Jae? Apa-apaan kau ini, dia hanya sahabatku Yesung sunbae” ucapku dengan tertawa

“bagaimana bisa cowok dan cewek bersahabat? Pasti nantinya akan ada perasaan saling suka” ucap Yesung yang tidak memandang Eun Gee

“hmmm, benar… kau benar sunbae, mungkin mustahil bagi kami tidak saling suka, tapi itu dulu, kita sempat berpacaran, dan akhirnya dia menyakitiku, aku sudah tidak mau berhubungan dengannya lagi, tapi dia ingin memperbaiki hubungan persahabatan kita, jadi kita sekarang sudah menutup perasaan satu sama lain” ucapku sambil sedikit tersenyum

“ahhh… begitukah…”

“tapi, kenapa kau menanyakan itu sunbae?” tanyaku bingung

“bukan apa-apa”

“eumm,bolehkah aku bertanya denganmu?” ucapku

“silahkan”

“waktu kau ikut ajang pencarian bakat itu kenapa kau tidak mau menerima nominasi itu sunbae? Padahal itu kesempatan langka untuk semua orang” tanyaku penasaran

“bagaimana kau tahu aku ikut itu?”

“hehe, karena itu acara kesukaanku jadi aku nonton sunbae disana” jelasku

“sebenarnya aku sangat menginginkan nominasi itu,tapi Tuhan berkata lain,ibuku tiba-tiba masuk rumah sakit pada hari itu juga, jadi aku berfikir lagi, jika aku menerima nominasi itu siapa yang akan mengurus ibuku nanti, jadi aku memutuskan untuk membatalkannya” jelas Yesung sambil menunduk

“mian…sunbae, aku tidak bermaksud mengingatkan itu kepadamu, mian” ucapku iba sambil memegang pundak Yesung

“tidak masalah, aku tidak terlalu memikirkan itu, kita harus bergegas ke pentas seni itu” ucap Yesung yang langsung berdiri

“Sunbae …. Kau sangat hebat!” ucapku sambil mengangkat 2 jempolku untuknya

Yesung hanya tersenyum, dan langsung menggandeng tanganku menuju aula pentas seni, aku hanya mengikuti kemana Yesung pergi, karena aku sangat senang dengan perlakuan Yesung yang tidak dingin lagi kepadaku ^^

“kau darimana saja, aku mengkhawatirkanmu” ucap hyuk Jae

“aku bersama Yesung sunbae di atas, dia menyanyi dengan sagat baik” ucapku kepada Hyuk jae

“hyung! Kau datang!” ucap Ryeowook senang

Yesung pun langsung meninggalkan kami bertiga dan menuju backstage untuk mempersiapkan penampilannya, akhirnya Ryeowook pun mengikutinya.

“Sunbae!” teriakku kepada Yesung

Yesung pun langsung berhenti dan menghadap ke aku.

“Sunbae! Fighting!” ucapku sambil tersenyum

Setelah mendengar itu, Yesung pun langsung membalikkan badannya, dan tersenyum.

Yesung dan Ryeowook pun melakukan konser music mereka dengan sangat baik, setelah acara pentas seni selesai aku dan Hyuk Jae pun langsung menghampiri Yesung dan Ryeowook.

“kerja bagus!” ucapku kepada mereka berdua

“kita berempat sekarang berteman ya? Hm?” ucap Ryeowook memohon

“kenapa harus kita berempat?” ucap Hyuk Jae sinis

“aishh… sudahlah, kau diam saja” ucapku sambil menarik telinga Hyuk Jae

“aishh… apha!”

“hahaha, oke! Kita berteman! Yeay! Akhirnya, aku punya teman baru selain kau hyung :p” ucap Ryeowook kepada Yesung

Yesung hanya tersenyum simple

Saat akan pulang, Hyuk Jae mendapat telpon dari orang tuanya jika mereka akan datang hari ini.

“ottokhe?!! Rumahku sangat berantakan lagi, bagaimana Eun Gee-ya?” ucap Hyuk Jae bingung

“sudahlah, kau cepat pulang, aku bisa pulang naik taksi”

“tapi ini sudah malam” ucap Hyuk Jae

“hya, kau kira aku seorang gadis kecil. Sudahlah, besok aku akan kerumahmu untuk bertemu dengan orangtuamu” jelasku

“sudah, pulanglah Hyuk Jae, Eun Gee akan diantar oleh Yesung hyung” ucap Ryeowook tiba-tiba

Aku dan Yesung pun saling menatap bingung

“baiklah, aku pulang duluan ya Eun Gee, jaga dirimu” ucap Hyuk Jae sambil mengelus rambutku

“hmmm”

“Baiklah..aku pulang duluan ya hyung, Eun Gee-ya, pastikan dia mengantarkanmu sampai rumah ya, daaa” ucap Ryeowook sambil tertawa bangga

“hya! Kau harus bertanggung jawab dengan ini, siapa yang mau mengantar Eun Gee, hya! Ryeowook” teriak Yesung, tapi Ryeowook tidak merespon dan langsung pulang

Aku yang mendengar dia berbicara seperti itu seketika marah, akupun langsung berjalan menuju depan jalan untuk menunggu taksi dan tidak berpamitan dengan Yesung, ketika aku berjalan, Yesung menarikku

“Eun Gee-ssi.. tunggu” ucap Yesung dengan terengah-engah karena mengejarku

“wae? Ohh.. mian, aku tidak mengucapkan selamat tinggal kepadamu, Sampai bertemu besok Yesung sunbae” ucapku dingin dan langsung melepaskan tangan Yesung

“aku sangat ingin mengantarmu” teriak Yesung menghentikan langkahku

“aku sangat ingin mengantarmu, bahkan jika ada kesempatan aku ingin menawarkan tumpangan kepadamu, tapi ibuku sekarang membutuhkanku, jadi aku tidak bisa mengantarmu” ucap Yesung

Seketika, aku langsung membalikkan badanku dan berjalan mendekat ke Yesung. Kami berdua hanya diam dan saling menatap, tak lama, Yesung langsung menarik tanganku masuk mobilnya. Ia langsung menancapkan gas mobilnya dengan cepat. Kami sampai dirumah sakit, ia terus menggandeng tanganku sampai ke depan pintu kamar ibunya. Kami berdua pun masuk ke kamar ibu Yesung sambil bergandengan tangan.

“eomma” ucap Yesung kepada seorang wanita tua yang sedang berdiri di depan jendela itu

“Jong woon-ah… “ ucap wanita itu dengan tersenyum

“eomma, apakah kau sudah makan?”

“hmmm, keundae, genggaman tangan itu apakah sangat hangat?” ucap eomma dengan sedikit tertawa

Aku dan Yesung pun seketika sadar jika kita masih bergandengan tangan, kami berdua langsung melepasnya.

“eomma, akan aku ambilkan vitamin” ucap yesung yang langsung meninggalkanku disitu

“anyeonghaseo ahjumma” ucapku sambil membungkukkan badanku

“anyeonghaseo nona cantik” ucap wanita itu dengan lembut

“kemarilah….”

Akupun duduk disebelah eomma Yesung

“apakah kau teman Jong Woon?” Tanya ahjumma itu kepadaku

“ne, mian.. karena aku ikut kesini, jadi menganggumu ahjumma”

“ani.. kau adalah penolongku” ucap ahjumma itu sambil memegang tanganku

“penolong?”

“hmmm…. Akhirnya, dia bisa bergaul dan mendapat wanita sepertimu, aku takut jika ia tidak bisa bergaul dengan baik karena mengurusku dirumah sakit, kau sangat membantu Agassi, gomawo” jelas ahjumma itu

“aku masih tidak mengerti maksud ahjumma” ucapku bingung

“dia setiap hari mengurusku disini, karena badan yang tua ini, aku harus berbaring disini hingga aku pulih, dia bercerita banyak tentang seseorang yang dia suka, dan sepertinya semua ceritanya itu sangat cocok mengarah kepadamu Agassi, dia mulai ingin menyanyi lagi dan dia banyak tersenyum ketika ia mengenalmu Agassi”

“benarkah?” ucapku senang

“hmm, jadi berbaik-baiklah kamu dengannya Agassi” ucap ahjumma itu sambil tersenyum dan memegang tanganku

“eomma, ayo minum vitamin dulu” ucap yesung mengagetkan aku dan ahjumma

“ne… keundae Jong Woon-ah… apakah dia orangnya?” ucap ahjumma itu tiba-tiba

Yesung hanya diam dan tersenyum tipis, akupun yang mengerti maksud ahjumma itu langsung salah tingkah dan tidak tahu kenapa tubuhku langsung berdiri dan menuju kearah Yesung lalu mengambil nampan yang berisi vitamin dan air itu

“biar aku saja yang memberikannya” ucapku dengan gugup

“Agassi... gomawo” ucap ahjumma itu sambil tersenyum kepadaku

Yesung yang melihat tingkah anehku itupun langsung duduk disebelahku.

“Ahjumma... aku berjanji akan sering datang kesini, hm?” ucapku sambil memijit kaki ahjumma

“benarkah? Aku sangat senang kau kesini agassi, tapi apakah aku tidak merepotkanmu?”

“anio... aku banyak jam kosong setelah kuliah” ucapku sambil tersenyum

Yesung yang melihatku seperti itu hanya bisa mengernyitkan dahinya.

 

AUTHOR POV~

Didalam mobil, mereka berdua hanya diam, karena sangat bingung apa yang harus dibincangkan, karena terlalu sepi Eun Gee pun tidak sengaja tertidur. Tak terasa sudah sampai di depan rumah Eun Gee, tetapi Yesung masih belum juga membangunkan Eun Gee. Yesung masih menatap Eun Gee, tidak tahu kenapa tangannya mengelus rambut Eun Gee sehingga membangunkannya. Sekejap saja, Yesung langsung menarik tangannya dari Eun Gee.

“ah, mian.. aku tertidur, hehe... terima kasih sunbae, Anyeong” ucap Eun Gee berpamitan dengan Yesung

“tunggu...”

“wae?”

“Terima kasih...” ucap yesung tiba-tiba

“untuk apa?”

“karena kau, aku bisa melihat ibuku tersenyum bahagia lagi, Gomawo Eun Gee-ya” ucap Yesung sambil menatap Eun gee

“Tidak apa-apa... ibumu cantik dan baik sunbae, bolehkan aku ikut merawatnya?” ucap Eun Gee sambil tersenyum

Sekali lagi, Yesung terbius dengan senyuman Eun Gee yang sangat sederhana tapi cantik, ia tidak bisa mengontrol perasaannya lagi, mungkin sekarang pikiran dia sudah tidak disitu lagi.

“Sunbae? Yesung sunbae?” ucap Eun Gee menyadarkan Yesung

“ohh.. ne?”

“haha, kau melamun yah? Yasudah.. sampai jumpa besok” ucap Eun Gee yang langsung turun dari mobil

Yesung yang masih terengah dengan tadi, tidak sadar Eun Gee sudah turun dari mobilnya, karena belum selesai berbicara dengan Eun Gee, yesung pun langsung turun dari mobil dan mengejar Eun Gee. Saat mengejar Eun Gee, ia melihat Eun Gee sedang berbicara dengan seseorang didepan pintu rumahnya, ketika akan masuk, Yesung melihat mobil Ryeowook datang.

“Hyung, kau kenapa ada disitu?” ucap Ryeowook sambil turun dari mobilnya menghampiri Yesung

“Neo? Kenapa kau kesini? Kau mau menemui Eun Gee?”

“hmm.. aku masuk dulu yah Hyung” ucap Ryeowook santai sambil membuka pintu pagar rumah Eun Gee

“hya! Siapa kau! Masuk rumah orang sembarangan” ucap Yesung sambil menarik telinga Ryeowook

“aiisshh... aku menerima undangan Hyuk Jae, palii! Nanti kita terlambat”

Yesung yang bingung itupun hanya mengikuti Ryeowook masuk kerumah Eun Gee

“Eun Gee-ya~ selamat malam” ucap hyuk Jae yang keluar dari rumah Eun Gee

“Lee Hyuk Jae... bagaimana bisa kau masuk kesini? Dan siapa yang mengijinkanmu kesini hah?” ucap Eun Gee kesal

“hehe, mian.. tapi, aku punya surprise untukmu”

“surprise?” ucap Eun Gee bingung

“hmmm,ahh.. itu, mereka juga disini untuk surprisemu” ucap Hyuk Jae sambil menunjuk Yesung & Ryeowook

“Eun Gee-ya.. Anyeong!!” ucap Ryeowook ramah kepada Eun Gee

“Ryeowook sunbae? Yesung sunbae?”

“sudahlah, sekarang tutup matamu dengan ini” ucap Hyuk Jae sambil menutup mata Eun Gee dengan kain

Hyuk Jae menuntun Eun Gee masuk kedalam rumah diikuti dengan Ryeowook dan Yesung juga. Saat tiba tempatnya, Ryeowook mengikuti arahan Hyuk Jae untuk menyalakan lampunya sementara Yesung hanya diam karena dia masih bingung, Saat lampu dinyalakan, Hyuk Jae pun membuka tutup mata Eun Gee.

“Surprise~~ Saengil Chukkae Hamnida Eun Gee-ya” ucap Hyuk Jae dan Ryeowook bersamaan

“mwoya ige? Wwaahh,cantik sekali” ucap Eun Gee sambil memandang ruang tamu yang didesign khusus untuknya

“Chinguya, Chagiya! Saengil Chukkae!” ucap Hyuk Jae sambil memberikan bingkisan kado

“Saengil Chukkae Eun Gee” ucap Ryeowook sambil memberi kado dan tersenyum

“Mian, aku tidak tahu jika sekarang ulang tahunmu, Saengil Chukkae” ucap Yesung dan berjabat tangan dengan Eun Gee

“ne, gwenchana sunbae” ucap Eun Gee dengan lembut

“gomawo Hyuk Jae-ya, Ryeowook Sunbae dan Yesung sunbae...  aku sangat terharu dengan semua ini, gomawo” ucap Eun Gee

“Buka kadoku pertama! Sekarang” ucap Hyuk Jae dengan lantang

“harushkah?”

“hmm.. kau harus tahu sekarang dan harus kau pakai sekarang” ucap Hyuk Jae

Eun Gee pun membuka kado dari Hyuk Jae dan dia sangat terkejut

“Cantik sekali, Hyuk Jae-ya... kau yang membeli ini?” ucap Eun Gee bingung

“hmm.. waktu kita jalan-jalan kau sepertinya sangat menginginkan gaun ini, jadi aku membelinya”

“aku suka sekali, gomawo” ucapku sambil memeluk Hyuk Jae

“aigoo~ semoga apa yang kau inginkan dapat tercapai di usiamu yang sekarang Eun Gee-ya, teman terbaikku” ucap Hyuk Jae mempererat pelukannya

“eehhemmm.... sepertinya tempat ini akan panas, bagaimana kalau kita minum es?” ucap Ryeowook membuyarkan acara pelukan Eun Gee dan hyuk Jae XD

“oh, mian sunbae... hehe, baiklah akan aku ambilkan kalian makanan yah”

“Eun gee-ya.. pakai gaun itu saat kau kesini,hm?” ucap Hyuk Jae

“arraseo...”

Eun Gee pun memakai gaun itu dan membuat minuman untuk para tamunya. Yesung daritadi hanya diam dan tidak ingin menatap siapapun walaupun itu Ryeowook. Ryeowook tahu akan keadaan ini jadi dia sekarang menjadi pemecah masalah saat ini, Hyuk Jae duduk di kursi dengan wajah berseri-seri dan bermain Handphonenya, sementara Yesung menatap Hyuk Jae dengan sinis.

“aigoo~ apakah kau akan membunuhku dengan tatapan seperti itu?” ucap Hyuk Jae tiba-tiba yang mengagetkan Yesung

“neo... siapa kau bisa sampai masuk kerumah Eun Gee tanpa ijin,hah?” ucap yesung tegas

“aku? Aku pacarnya.. wekkk :p “ ejek Hyuk Jae

“mwo?” ucap Yesung yang mulai marah

“hahaha, kau marah ya? Baiklah.. Akhirnya Eun Gee memilih pria yang tepat” ucap Hyuk Jae santai

“aigoo... Pabboya~ Pabboya~ sampai seperti ini kau masih belum mengerti hyung apa maksudnya? Ckckck~ neo jinjja.. hanya bermodal tampan dan suara bagus tetapi otakmu masih sekecil batu, hahaha” ucap Ryeowook mengejek

“hyung~ berbaik-baiklah dengan Eun Gee, jika kau baik dengannya ia akan membalasmu dengan kebaikannya yang bahkan tidak akan bisa kau bayangkan, itulah Eun Gee” ucap Hyuk Jae mendekat ke Yesung

“bagaimana kau bisa tahu banyak tentangnya?”

“Bagaimana aku tidak bisa tahu, 8 tahun terakhir ini aku yang menjadi orang tuanya, akulah yang mengurusnya” ucap hyuk Jae

“mengurusnya? Jadi kau...”

“hmmm, aku sering datang kesini bahkan ini adalah rumah keduaku, sejak kedua orangtua Eun Gee meninggal aku yang mengurus Eun Gee, dan dia menyayangi kedua orangtuaku seperti orangtuanya sendiri, dia tidak ingin dipandang rendah oleh orang disekitarnya hanya karena dia yatim piatu,dan itu yang membuat aku tergerak dengan ketegaran seorang Eun Gee” jelas Hyuk Jae panjang lebar

“Ini minumannya” ucap Eun Gee tiba-tiba, memutuskan pembicaraan ketiga orang itu

“aigoo~ Yeppeota” ucap Hyuk Jae

“bagaimana? Bagus kan?” ucap eun Gee sambil memutar badannya

“sangat bagus, kau cantik sekali!” ucap Ryeowook bersemangat

“Yesung sunbae, bagaimana?”

“oh, hmm.. bagus” ucap yesung singkat

“huhh~ kau tetap saja dingin” ucap Eun Gee yang langsung duduk disebelah Yesung dan mengambil makanan dimeja

Yesung yang gugup didekati Eun Gee, langsung bergeser sedikit menjauh dari Eun Gee. Hyuk Jae dan Ryeowook saling bertatapan mata tanda mereka harus pergi dari situ dan membiarkan Yesung dan Eun Gee berbicara. Merekapun pergi tanpa disadari 2 orang itu.

“Wahh... tidak boleh seperti itu” ucap Eun Gee sambil menonton film kesukaannya

“Eun Gee-ya.. “

“hm...?” ucap Eun Gee yang masih menatap televisi dan memakan camilannya

“mianhae.. karena aku sama sekali tidak tahu ulang tahunmu”

“ne, gwenchana sunbae.. lagian aku juga tidak meminta Hyuk Jae dan Ryeowook sunbae melakukan ini semua, hehe.., keundae, bolehkah aku meminta hadiah darimu?” Tanya Eun Gee

“hmm, silahkan, apa yang kau mau?”

“bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan? Hm? Aku sudah lama tidak jalan-jalan sunbae….” Ucap eun Gee memohon

“jalan-jalan? Baiklah.. “ ucap Yesung menyetujui

“yeay.. aku akan memberitahu Hyuk Jae dan Ryeowook Sunbae” ucap Eun Gee yang langsung beranjak dari tempat duduknya

“jangan… kita pergi berdua saja” ucap Yesung yang menarik tangan Eun Gee

“mwo? B…baiklah” ucap Eun Gee dengan gugup

Eun Gee POV~

Yeay… aku sangat senang hadiah yang akan Yesung berikan kepadaku, tapi kenapa aku tidak boleh mengajak yang lain? Aku sangat gugup saat dia bilang seperti itu kepadaku, karena aku sangat ingin sebenarnya berduaan dengan Yesung Sunbae, jadi aku menyetujui permintaannya^^.

Aku dan Yesung sunbae pun berangkat jalan-jalan. Tempat yang pertama aku kunjungi adalah Namsan Tower.

“Sunbae… palli! “ ucapku sambil menggandeng tangan Yesung sunbae menuju lift

Pemandangan Seoul memanjakan mataku, aku sangat senang disini, dan sekejap saja aku melupakan Yesung sunbae yang sedang bersamaku sekarang.

“Eun Gee-ya…” ucap Yesung sunbae pelan

“hm?”

“apakah kau senang bertemu dengan ibuku?” Tanya Yesung tiba-tiba

“hmm.. aku sangat senang, bahkan sekarang aku ingin cepat bertemu dengannya, sunbae.. setelah jalan-jalan ayo kita melihat Ahjumma, hm?” ucapku yang duduk disebelah Yesung

“baiklah.. keundae, apakah kau tidak bisa memperlakukan aku seperti Hyuk Jae?”

“seperti Hyuk Jae? Memangnya aku memperlakukanmu dan Hyuk Jae itu berbeda yah?” ucapku bingung

“tentu beda, kau memperlakukan aku selayaknya teman biasa dan kau memperlakukan Hyuk Jae seperti pacarmu saja” ucap Yesung dengan dingin

“aku.. jantungku selalu berdegup kencang dekat denganmu sunbae… maka dari itu, aku takut memperlakukanmu lebih, karena aku takut hatiku salah” ucapku sambil menundukkan kepalaku

“anio… hatimu tidak salah, aku juga merasakan yang sama sepertimu, maka dari itu, tetaplah disisiku agar hatimu tidak salah” ucap Yesung sambil memegang tanganku

Aku hanya diam dengan tersenyum kepadanya, aku sangat senang karena hatiku kepadanya tidak salah. Ya Tuhan~ Terimakasih!

Semenjak itu, aku dan Yesung sunbae menjadi lebih dekat dan akhirnya kita berkencan ^^. Sejak saat itu, aku sangat sering mengunjungi ahjumma dirumah sakit, hingga ahjumma boleh pulang, aku juga yang menemaninya.

Suatu hari, Yesung mengajakku ke tempat yang belum pernah aku kunjungi. Saat tiba disana, aku sangat menikmati pemandangan pantai disana, aku berdiri di balkon atas villa Yesung yang sengaja ia sewa untuk kita berdua liburan.

“Eun Gee-ya.. “ ucap yesung yang langsung memelukku dari belakang

“oppa, mengapa kau mengajakku kesini? Hm?”

“villa ini dibangun dengan eomma dan aku, dan eomma bilang kepadaku, jika aku menemukan orang special dihidupku, aku harus membawanya kesini pertama, dan kau orangnya” ucap Yesung sambil mengeratkan pelukannya

“ahh, arraseo.. tapi, apakah kau tidak punya mimpi yang ingin kau capai?” ucapku sambil membalikkan badanku menghadapnya

“mimpi? Aniyo… jika itu kau, semua mimpiku sudah terwujud” ucap Yesung sambil tersenyum

“Yesung-ssi… pernakah kau berfikir kelak kita akan menikah dan mempunyai anak lalu hidup bahagia? Haha… aku memikirkan hal yang sangat jauh” ucapku sambil sedikit tertawa

“ne… aku sudah memikirkan itu, bahkan aku sudah memikirkan desain rumah yang akan kita tinggali dengan anak kita nanti” ucap Yesung

Aku hanya tersenyum bahagia, begitupun juga Yesung

“Oppa, kejarlah mimpimu… aku akan menunggumu disini” ucapku sambil mengelus pipi Yesung dengan lembut

“keundae…”

“wae? Kau meragukan kesetiaanku? Walau kau tidak datang kepadaku nanti, aku akan tetap menunggumu oppa” ucapku dengan menangis

“Eun Gee-ya… gomawo.. Saranghae” ucap Yesung yang langsung memelukku

“kau tidak perlu mengkhawatirkanku dan ibumu, aku akan menjaga ahjumma,oppa” ucapku mengeratkan pelukanku

“aku punya sesuatu untukmu” ucap Yesung yang langsung mengambil sesuatu dari sakunya

Ia memberikanku kotak kecil berwarna merah, dan akupun membukanya, dan benar, isinya adalah sepasang cincin yang sangat indah

“yeppota… “ ucapku bahagia

“aku berjanji, jika semua mimpiku sudah tercapai, kita akan bersama” ucap Yesung sambil memasukkan cincinya ke jari manisku

“Saranghae… “ ucap Yesung sambil mencium keningku

“nado saranghae….” Balasku

AUTHOR POV~

Hari ini adalah hari Eun Gee dan Yesung bersama, mereka bermain di pantai, membeli makanan, jalan-jalan, mereka menghabiskan waktu bersama. Karena semakin dingin diluar, Eun Gee dan Yesung pun masuk ke villa. Eun Gee langsung menyalakan TV dan menonton ajang pencarian bakat kesukaannya itu, Yesung membawakan Eun Gee coklat panas, dan memberinya selimut.

“oppa… cepatlah berada disana, aku ingin melihatmu bernyanyi” ucap Eun Gee sambil meminum coklat panas itu

“geurae… “ ucap Yesung dingin

“wae? Kau tidak mau? Kenapa ekspresi mukamu seperti itu?”

“bukan begitu… apakah kau baik-baik saja aku tinggal?” ucap Yesung dengan wajah memelas

“eumm… tentu, ada ahjumma, hyuk Jae, Ryeowook-ssi.. aku tidak akan kesepian, hehehe… “ ucapku sambil menonton TV

“tapi aku akan kesepian disana, arraseo” ucap Yesung yang langsung tidur di pangkuan Eun Gee

“haha, tenang saja oppa, aku akan menghubungimu setiap hari, hm?” ucapku sambil mengelus rambut Yesung

“kau janji?”

“hmm…” angguk Eun Gee

“baiklah… janji” ucap Yesung sambil menunjuk bibirnya

“mwo? Kenapa dengan mulutmu oppa?”

“aishh… kau polos sekali Eun gee… jika kau janji menepati itu semua, ini… ppo ppo” ucap Yesung dengan sedikit tertawa

“shireo… :p” ejek Eun Gee

“baiklah.. aku tidak akan pergi” ucap Yesung yang langsung memejamkan matanya

Eun gee menyilakan rambutnya, dan mencium kening Yesung

“itu yang lebih tulus… kau harus tahu itu oppa” ucap Eun Gee sambil sedikit tertawa lalu melanjutkan menonton TV nya

Yesung yang masih tidur dipangkuannya tersenyum, dia langsung bangun…

“Eun Gee-ya…. Satu kali lagi,hm?” ucap Yesung memohon

Eun Gee tersenyum dan langsung mencium pipi Yesung. Setelah itu Eun gee langsung melanjutkan menonton TV nya

“sudahlah oppa, aku ingin serius nonton TV, hahahaha…. Dia sangat lucu sekali” ucap Eun Gee sambil menonton TV

“aishh.. dia tidak tahu cara yang sebenarnya, baiklah… aku akan menunjukkannya” ucapku sambil tersenyum evil

“oppa, kenapa kau ……….” Ucapan Eun Gee terputus karena bibir Yesung sudah menyentuh bibirnya

______________________

Aku hanya terdiam setelah dia melepaskannya, aku sangat terkejut dan jantungku berdegup dengan sangat kencang.

“hya… neo!” ucapku yang langsung memukul Yesung

“hahaha… mian, hanya saja kau tidak tahu cara yang sebenarnya, jadi aku mengajarimu”

“ckckckck~ dasar… “

 

xxxxxxXXXXXXXxxxxxxxx

 

Satu tahun sudah berlalu, kini saatnya Yesung  mengejar mimpinya, audisi untuk ajang pencarian bakat itu sudah ada di Seoul, Yesung pun berpamitan dengan eommanya begitu juga dengan Eun Gee. Dan tak dapat dipungkiri, ia lolos audisi dan akan lanjut ke babak selanjutnya. Dan untuk lanjut, ia akan pergi ke Amerika.

“Eun Gee-ya… tolong jaga eomma dan dirimu juga” ucap yesung sambil memeluk eun gee

“hmm.. pasti oppa, kau baik-baik disana, tetap jaga kesehatanmu… Saranghae” ucapku sambil menangis dan memeluk Yesung

“aku janji akan membahagiakanmu kelak Eun Gee-ya” ucap yesung sambil mengelap air mata Eun Gee

“hmm… cepatlah, pesawatmu akan berangkat”

“baiklah.. jaga dirimu” ucap Yesung yang langsung mencium kening Eun Gee dan langsung berlari dengan tersenyum

Eun Gee hanya diam dan tersenyum ….

 

xxxxxxxxxxXXXXXxxxxxxxxx

Eun Gee pun pulang, tapi dia ingat jika eomma Yesung sendiri, jadi dia memutuskan untuk menjenguk ahjumma itu kerumah Yesung sebentar.

“ahjumma… kau dimana?”

Eun Gee mencari  ahjumma itu keliling rumah, dan dia menemukan di ruang tamu sambil melamun

“eun Gee-ya.. apakah Jong Woon berangkat dengan selamat?”

“hmm… ne ahjumma, tenang saja, jangan terlalu dipikirikan” ucap Eun Gee sambil memeluk eomma Yesung

“ahjumma, selama Yesung oppa disana, aku yang akan menjagamu”ucap Eun Gee sambil memeluk ibu Yesung

Kompetisi pencarian bakat itupun sudah dimulai penyisihannya, Yesung terus maju dari tahap ke tahap selanjutnya sampai akhirnya dia sudah ada di panggung ajang pencarian bakat yang sebenarnya. Persaingan pun sangat ketat, Yesung pun berusaha sangat kerasa sampai akhirnya ia sudah masuk babak final.

“Anyeong oppa….” Ucap Eun Gee berbicara di kotak pesan telepon

Sudah 1 bulan sejak mereka terakhir berhubungan, sekarang Eun Gee mencoba menelfon tapi tidak ada jawaban.

“oppa… bagaimana kabarmu disana? Aku dan ibumu sangat baik disini, aku merindukanmu oppa, telfon aku” ucap Eun Gee sedih lalu menutup telfon nya

------------------------------------

Eun Gee berangkat kuliah dengan wajah suntuk, dia sangat tidak bersemangat sekali.

“Chagiya… Anyeong~” ucap HyukJae yang langsung mengalungkan tangannya ke pundak Eun Gee

“HyukJae-ya… aku merindukannya” ucap Eun Gee yang langsung duduk di bangku taman

“nugu? Yesung? Sudahlah.. dia akan kembali, kau tenang saja” ucap HyukJae sambil memakan rotinya

“aku takut” ucap Eun Gee yang mulai meneteskan air matanya

“wae geurae eun Gee-ya.. jangan menangis, hm?” ucap HYukJae sambil memegang pundak Eun Gee

“aku takut akhir dari cerita ini menakutkan” ucap EunGee sambil menangis

“jangan bicara seperti itu, sudah tenanglah” ucap HyukJae sambil memeluk EunGee

Tak lama, Handphone EunGee berbunyi…

“Hallo.. ne? … mwo? Dimana?” ucap Eun Gee panik

Eun Gee langsung beranjak dari duduknya dan langsung berlari

“eun Gee-ya.. kau mau kemana? Ada apa? Aku akan mengantarmu!” ucap HyukJae yang langsung menyusul Eun Gee

Eun Gee dan HyukJae bergeas menuju ke rumah sakit, Eun Gee mendengar dari pembantunya jika ibu Yesung tiba-tiba pingsan dan sekarang sedang dilarikan di rumah sakit. Sesampai dirumah sakit…

“Bisakah aku melihat ahjumma?” Tanya Eun Gee kepada pembantunya

“Silahkan… sekarang dia sedang tidur”

Eun Gee dan HyukJae pun masuk ke dalam. Eun Gee yang melihat ibu Yesung terbaring lemah seperti itu langsung menghentikan langkahnya dan menangis, ia ingat saat ibu nya seperti ini juga. HyukJae dibelakanya hanya bisa menatap iba eun Gee. Eun Gee jalan mendekat ke ibu Yesung.

“Ahjumma… kenapa bisa seperti ini? Mianhae… karena aku meninggalkanmu pergi kuliah, mianhae” ucap Eun Gee sambil menangis

“eun Gee-ya… jangan menyalahkan dirimu sendiri, Ahjumma juga tidak akan membiarkanmu seperti ini”

“Ahjumma… bangun, hm? Kau kenapa…..”

Tiba-tiba dokter masuk ruangan itu, dan mencari wali dari Ahjumma itu. Langsung saja Eun gee mengajukan diri, dokter dan eun gee pun menuju ke ruang dokter

“Apakah anda wali dari ahjumma itu?”

“iya dokter…. Bagaimana keadaannya?” Tanya Eun Gee

“dari diagnose sebelumnya penyakit ini belum terdeteksi, tapi sekarang tubuhnya mulai melemah”

“penyakit… apa?” ucap Eun Gee lemah

“ia terkena penyakit gagal ginjal, itu harus segera dioperasi dan mencari donor ginjal yang tepat untuknya”

“mwo..?” ucap Eun Gee sambil menutupi mulutnya

“baiklah.. aku akan mendonorkan ginjalku untuknya” ucap Eun Gee

“baiklah… kau akan segera kami lakukan pemeriksaan”

Eun Gee berjalan lemah dari ruang dokter itu, ia terus menangis. Apapun cara akan dilakukannya agar ahjumma bisa sehat lagi seperti semula.

“HyukJae-ya…” panggil Eun Gee lemah kepada HyukJae

“Eun Gee… bagaimana? Kenapa kau menangis?”

“bagaimana ini….”ucap Eun Gee sambil menangis dan memeluk HyukJae

“ada apa? Apa yang dikatakan dokter? Tenanglah…” ucap HyukJae mengeratkan pelukannya

“ia harus segera mendapatkan donor ginjal… dia mengalami kerusakan ginjal”

“Ya Tuhan~ kenapa ini harus terjadi… sudahlah, tenanglah, dia akan baik baik saja” ucap hyukjae sambil mengelus rambut Eun Gee

Eun Gee pun melakukan tes darah, dan untunglah ia cocok. HyukJae kembali menanyakan apakah keputusan yang diambilnya sudah tepat? Dan jawaban eun Gee seperti sebelumnya, jika itu yang terbaik,akan ia lakukan. Operasi pun dijalankan dan berhasil. Ibu Yesung sudah kembali sehat dan Eun Gee juga. Mereka kembali pulang diantar HyukJae.

“Eun Gee-ya… aku dengar ada yang mau mendonorkan ginjalnya untukku? Siapa itu? Aku harus berterima kasih dengannya” ucap ahjumma

“ahh, dia orang relawan ahjumma, dia tidak mau bertemu denganmu, katanya dia langsung pergi ke luar negeri” ucap Eun Gee berbohong

“benarkah? Syukurlah kita mendapatkan ginjal ini dari orang yang baik”

“ne ahjumma” ucap Eun Gee sambil sedikit tersenyum

Hyuk Jae yang melihat itu dari kaca depan mobil itu hanya menghela nafasnya panjang.

 

xxxxxxxxXXXXXxxxxxxxxxxx

 

Sudah 2 minggu sejak ibu yesung pulang dari rumah sakit. Seperti biasa Eun Gee berangkat ke kampus dengan mobilnya. Di tengah perjalanan ia terus berfikir tentang yesung, pesan suara yang ia kirimkan belum juga dibalas oleh Yesung. Tiba-tiba ia merasakan nyeri di perutnya terutama tepat di ginjalnya. Ia sangat kesakitan dan tidak control dengan setirannya, ia terus memegangi perutnya dengan kesakitan, tiba-tiba mobil dari arah berlawanan melaju dengan sangat cepat dan menabrak mobil Eun Gee.

1 bulan sudah Eun gee koma. HyukJae dan Ryeowook lah yang bergantian menunggunya. Seperti biasa Hyuk Jae kerumah sakit dan membawa beberapa peralatan yang dibutuhkan Eun gee.

“Anyeong Eun Gee-ya… hari ini mimpimu menyenangkan kah? Apakah kau bertemu dengan Yesung disana?” ucap HyukJae sambil menyeka badan Eun Gee

“Tadi aku bertemu dengan Ryeowook, katanya besok dia akan kesini menjagamu, kau pasti sangat merindukannya kan? Ah, dan juga dia akan datang bersama Ahjumma… “ ucap HyukJae yang sambil memegang tangan eun Gee sambil menangis

“kau pasti sangat merindukan Yesung kan? Kenapa kau jadi seperti ini Eun Gee-ya? Kenapa Tuhan memberikan cobaan yang berat untukmu, kau adalah orang yang sangat baik tapi kenapa….” Ucap HyukJae sambil menangis

“ahh, aku juga membawakan teddy bear kesayanganmu, mianhae aku sudah lancang masuk ke kamarmu” ucap Hyuk Jae sambil mengusap air matanya

HyukJae terus memegang tangan Eun Gee dan tiba-tiba jari-jari Eun Gee bergerak, HyukJae sangat terkejut dan langsung memanggil dokter. Keadaan Eun Gee membaik…

Sudah 1 minggu keadaan eun gee membaik, dan sekarang ia sudah sadar dari koma nya…

“Eun Gee-ya… kau baik-baik saja kan?” ucap ibu Yesung memeluk Eun Gee yang masih berbaring dikasur

“ne ahjumma.. aku sangat baik berkat kalian semua”

“eun Gee… kau harus kuat,hm?” ucap ryeowook sambil memegang tangan eun Gee

“ne sunbae… gomawo”

Eun Gee mencoba menggerakkan kakinya, tapi kenapa tidak bergerak? Ahh, mungkin masih lemah karena dia baru saja bangun, itu pikiran eun Gee. Tapi dia sudah mencoba untuk ke 3 kalinya menggerakkan kedua kakinya tapi tetap tidak bisa.

“Hyuk Jae ya…. Bisakan kau membantuku menggerakkan kakiku? Sepertinya aku masih terlalu lemah untuk menggerakkannya” ucap Eun Gee

“ne?.... “ Hyuk Jae hanya diam ditempat begitu juga Ryeowook dan Ahjumma yang menatap Eun Gee iba.

“Ahjumma… sunbae, ada dengan ekspresi kalian?”

Eun Gee tidak ingin mempercayai naluri nya, ia tidak mempercayai apa yang ia pikirkan saat ini, ia hanya ingin membuktikan kebenaran, ia perlahan membukan selimut dan melihat kedua kakinya. Ia mencoba memegang kakinya, tapi tidak terasa… ia menghela nafas dan mencoba untuk sedikit memukulnya tapi tetap tidak terasa, karena emosi ia langsung memukul kaki nya tapi tetap saja tidak ada respon sama sekali.

“ige mwoya? Hm? Mwoya ige? Kau kaki bodoh, kenapa kau tidak mau menuruti perintahku hah?” ucap Eun gee sambil menangis

Ahjumma yang melihat Eun Gee seperti itu hanya bisa menangis begitupun juga Ryeowook. HyukJae mendekati Eun Gee dan mencoba menenangkan.

“Eun Gee-ya….”

“Jangan mendekat! Diamlah disitu HyukJae jika kau tidak ingin mati. Hya! Cepatlah bergerak, kenapa kau tidak mau menurut hah! Wae? Wae? “ ucap eun Gee sambil terus memukul kakinya sambil menangis keras

“andwae!!! Andwae HyukJae-ya… apa semua ini? bangunkan aku dari mimpi menyakitkan ini, palli” teriak Eun Gee sambil menangis

“tenanglah Eun Gee-ya… tenang” ucap HyukJae memeluk erat Eun gee

Eun Gee terus menangis keras dipelukan Hyuk Jae.

Keadaan mulai tenang ketika Eun Gee diberi suntikan obat penenang dan dia pun tertidur. 2 jam kemudian ia kembali bangun dan hanya diam.

“Eun Gee-ya.. kau mau aku bawakan roti kesukaanmu?” ucap Ryeowook

Eun Gee hanya diam

“ahh, baiklah.. mungkin kau lapar jadi aku akan membelikannya” ucap Ryeowook sambil menghampiri Eun Gee sebentar dan mengelus rambut Eun Gee lalu keluar.

“Eun Gee… Eun Gee? Senyumlah sedikit nak, kau akan terlihat sangat cantik” ucap Ahjumma sambil menyisir rambut Eun Gee

“Semua ini sudah jalan Tuhan, manusia tidak ada yang sempurna nak, mungkin ini cobaan untukmu agar bisa lebih baik lagi….” Ucap Ahjumma sambil memegang tangan Eun Gee dan menangis

Eun Gee hanya diam dan meneteskan air mata

“ahjumma” ucap Eun Gee pelan

“ah.. ne?”

“Mianhae jika perkataanku ini mungkin menyakit hatimu” ucap Eun Gee

“tidak… cepat katakan saja Eun Gee ya” ucap Ahjumma sambil menghapus air matanya

“Mianhae jika selama ini aku merepotkanmu dan jika Yesung oppa nanti sudah pulang sampaikan salamku padanya” ucap Eun Gee yang masih tidak menatap Ahjumma

“kenapa tidak langsung saja kau yang mengucapkannya? Dia pasti akan sangat senang”

“Mungkin, ini bukan jalanku dengannya ahjumma.. semua ini salah, semua kenanganku harus dihapus di ingatan Yesung oppa”

“wae geurae? Kenapa kau bertindak seperti ini?” ucap Ahjumma sambil menangis

“Dia tidak akan bahagia jika itu aku. Mianhae Ahjumma… aku lelah” ucap Eun Gee yang langsung membelakangi ahjumma dan tidur

“baiklah… jika itu yang terbaik untukmu eun gee ya… ahjumma akan tetap menjengukmu kapanpun dan ahjumma masih sangat mengharapkanmu, jaga dirimu nak” ucap ahjumma itu menangis dan pergi

“ahjumma… aku akan mengantarmu” ucap hyukJae yang menarik tangan ahjumma

“tidak usah nak, kau disini saja menjaga Eun Gee”

“kau benar-benar tidak apa-apa ahjumma?” ucap HyukJae

“hmm….”

HyukJae duduk disebelah kasur Eun Gee sambil mengelus rambut Eun Gee dan menangis.

“semua ini… tidaklah salah Eun Gee ya…. kau, sudah melakukan yang terbaik… jadi, kau harus tetap kuat, aku selalu disisimu sampai kau benar benar kuat” ucap hyukjae lemah karena isak tangis lebih menguasai dirinya sekarang

Eun Gee yang membelakangi HyukJae itupun juga menangis.

“aku… sangat merindukannya, tapi aku juga sangat marah padanya” ucap Eun Gee sambil menangis

“eun gee ya… dia pasti ada alasan untuk itu”

“aku… merindukannya, aku… mencintainya Hyuk Jae ya… aku mencintainya….” Tangis Eun gee pecah

HyukJae yang melihat eun Gee seperti itu sangat teriris, ia sangat menyayangi Eun Gee lebih dari dirinya sendiri, ia sangat iba dengan apa yang dialami Eun Gee sekarang.

 

 

xxxxxxxxxxXXXXxxxxxxxxx

Sudah 3 bulan semenjak ia keluar dari rumah sakit, sekarang HyukJae tinggal dirumah Eun Gee untuk mengurusnya.

“eun gee ya.. ayo makan” ucap HyukJae dari ruang makan

“ne…” jawab Eun Gee sambil memutar kursi roda nya menuju ruang makan

Saat menuju ruang makan, televisi diruang tamu belum mati jadi ia menuju ruang tamu dan akan mematikannya, saat akan mematikannya, ajang pencarian bakat itupun akan berakhir, Eun Gee terdiam dan memegang remot televisi itu dengan sangat erat, ia menahan tangisannya. Ia melihat Yesung sudah berada di babak 2 final, dan tinggal menunggu juara pertamanya… Eun Gee terus memegang remot itu dengan hati yang sangat sakit. Dan sesuai yang diharapkan ia dan Yesung dahulu… Yesung menjadi pemenang di ajang pencarian bakat itu. Eun Gee yang melihat juga, langsung melepaskan remot itu dan menangis. Tangisan eun Gee pecah, ia sangat bahagia dan juga sangat sakit hati, karena setelah ini tidak lama Yesung akan pulang, dan dia tidak bisa bertemu Yesung dengan keadaan memalukan seperti itu.

Pesawat mendarat di Seoul tepat pukul 7 pagi. Yesung berjalan dengan membawa kopernya dan memakai kacamata hitamnya hingga sampai di depan bandara. Ia pun langsung meminta taksi untuk menuju ke rumah ibu nya.

“eomma… Eomma…” ucap Yesung sambil masuk kedalam rumahnya

“Jong Woon-ah…. Aigooo, eomma merindukanmu” ucap eomma yang langsung memeluk Yesung dengan erat

“aku juga merindukanmu eomma, bagaimana keadaanmu? Baik baik saja kan?”

“hm… ayo,eomma sudah memasak masakan kesukaaanmu”

Mereka pun makan bersama..

“eomma, apakah tidak ada kabar dari kampusku?”

“kabar? Ahh… mereka memberitahu skripsimu harus segera dikumpulkan”  jelas eomma

“ah,.. baiklah… aku disana sudah mengerjakan separuh skripsiku” ucap Yesung sambil makan lagi

“apakah disana tidak boleh memakai telfon dan berkomunikasi dengan keluarga?”

“hmm, ne… apalagi waktu babak final itu, itu sangat ketat, kita harus terus latihan” jelas Yesung

“tapi terakhir kali kau telfon dengan eomma dan Eun Gee itu diperbolehkan?”

“hmm, itu diberi kesempatan untuk menelfon, tapi hanya sekali… ah eomma, ngomong-ngomong Eun Gee sekarang seperti apa? Apa dia bertambah cantik? Apa dia bertambah galak? Haha.. aku sudah tidak sabar bertemu dengannya” ucap Yesung

Eomma yang langsung mendengarkan perkataan anaknya itu langsung meletakkan sendok nya dan diam.

“Eomma.. wae geurae?”

“gwenchana… ahhh, sakit” ucap eomma tiba-tiba kesakitan dan memegangi perutnya

“eomma kau kenapa?”

Yesung langsung membawa eomma kerumah sakit.

“ini tidak apa-apa, hanya saja ibu anda tidak sering control kesini” kata dokter

“memangnya ibu saya sakit apa lagi hingga harus sering control?”

“apakah anda tidak tahu? Ibu anda mengalami gagal ginjal.. tapi tenang saja ia sudah mendapat donor ginjal”  ucap dokter

“ne? gagal ginjal…?”

“hmm… ini adalah data-data riwayat selama ibu anda dirawat disini”

Yesung berjalan pelan dan masih bingung dengan semua ini, kenapa dia tidak tahu jika ibunya sakit parah. Ia langsung menghampiri eomma nya yang sedang duduk dibangku menunggunya.

“eomma… kenapa kau tidak memberitahuku dari awal?” ucap Yesung sambil memegang tangan eommanya

“mianhae.. ini terjadi begitu saja, untung saja ada Eun Gee yang menunggu eomma”

“mianhae eomma… aku sangat merasa bersalah, tapi apakah sekarang kau baik-baik saja?” Tanya Yesung

“hmmm… sangat baik, tapi apa yang kau bawa itu?”

“ahh, ini adalah riwayat selama kau dirawat disini eomma” jelas Yesung

“mungkin disitu tertera siapa yang mendonorkan ginjalnya untukku, coba kau lihat jong Woon, eomma hanya ingin tahu siapa namanya” ucap eomma

“baiklah….”

Eomma pun membaca riwayat itu dan akhirnya ia menemukan riwayat donor ginjal itu. Sontak, eomma sangat kaget dan langsung meneteskan air mata.

“eomma, kau kenapa?”

“Jong Woon-ah… kau harus… kesana” ucap Eomma lemah

“wae eomma?” ucap yesung yang langsung membaca lembaran itu

“m..mwo? Eun Gee? Han Eun Gee?”

“kenapa ia harus menutupi semua ini, aku sangat merasa bersalah dengannya Jong Woon ah” ucap eomma

“apakah eomma tidak tahu jika yang mendonorkan ginjal itu Eun Gee?”

“Aniyo.. dia mengatakan jika relawan yang mendonorkan Ginjal itu” jelas Eomma yang masih terkejut

“ayo eomma, kita ke rumah Eun gee” ucap yesung

“andwae Jong woon ah… kau, tidak seharusnya kesana”

“wae eomma? Aku harus mengkonfirmasi ini” ucap Yesung

“dia…dia… tidak ingin bertemu denganmu lagi” ucap eomma sambil menangis

“ne?”

“Jadi, biarkan dia tenang dulu sampai waktunya tiba baru kita kesana berterima kasih dan meminta maaf” ucap eomma yang langsung memeluk yesung

Yesung masih sangat bingung dengan semua ini. Yesung akhirnya mengantar eommanya pulang dan menuju rumah ryeowook

“ryeowook~ buka pintunya!”

“hyung….. ~~ aku merindukanmu” ucap Ryeowook yang langsung memeluk Yesung

“aishh, ne ne… boleh aku masuk?”

“hmm, tentu…”

“aku langsung saja, apa kau tahu keadaan eun gee sekarang?” ucap Yesung to the point

“ne?... ahh, ige… eumm” Ryeowook tidak bisa menjawab

“hya! Palli…”

“Kau sebaiknya tenang dulu, hm? Ayo duduk” ajak Ryeowook

“Kenapa dia bersikap seperti itu? Aku tidak mengerti” ucap Yesung lemah

“aku tidak bisa bicara apa-apa hyung, aku tidak ingin menghancurkan hati eun gee dengan berbicara tentangnya denganmu, lebih baik kau langsung kerumah eun gee saja” ucap Ryeowook

“menghancurkan hati eun gee? Apa maksud semua ini, aku tidak mengerti”

“sudahlah… cepatlah kesana, sebelum terlambat”

Yesung pun langsung tancap gas menuju rumah Eun gee…

------------------------

Eun gee duduk di kursi rodanya dengan mendengarkan lagu, HyukJae membawakan teh hangat untuknya dan duduk disebelah Eun gee. Mereka berbincang dan tertawa bersama.

“Hya HyukJae, bagaimana jika kau menemukan kekasihmu? Apakah kau akan meninggalkanku?” ucap Eun gee

“mwo? Kekasih? Aniyo… kekasihku adalah dirimu” ucap HyukJae sambil tertawa

“hya! Ige mwoya~ aku tidak sudi menjadi kekasihmu” ejek Eun Gee

“keundae eun gee ya… apakah kau masih tidak bisa melupakannya?” ucap HyukJae membuat suasana menjadi tegang sekarang

“Lebih baik aku menghindarinya daripada kita bersama tetapi dia tidak bahagia” jelas Eun gee

“tidak bahagia? Wae?”

“Aku… masih belum bisa menerima diriku seperti ini sekarang, apalagi meyakinkan orang lain untuk terus bersamaku, itu tidak mungkin. Aku tidak percaya diriku sendiri, mana mungkin orang lain bisa percaya denganku” ucap eun Gee menatap hyukJae

“aniyo Eun Gee ya… kau bisa, kau mampu. Buktinya aku, kau bisa membuatku bersamamu dan percaya padamu”

Eun Gee hanya diam dengan tatapan kosong, hyukJae yang melihat eun gee seperti itu menjadi merasa bersalah dan iba untuk yang kesekian kalinya. Saat suasana hening, terdengar bel pintu depan rumah berbunyi, HyukJae langsung berlari dari taman belakang menuju ke depan rumah.

“Ne… nuguseo?” ucap HyukJae sambil membukakan pintu

“neo…” ucap Yesung dengan nada marah

“Sunbae… kapan kau datang?”

“kenapa kau ada disini?” ucap Yesung yang masih dengan raut wajah sebal

“aku? Aku disini merawat eun gee.. wae?” jelas HyukJae percaya diri

“mwo? Neo jinjja….” Ucap Yesung yang akan memukul HyukJae

“Hya! Seharusnya aku yang marah padamu Yesung-ssi!” ucap HyukJae yang menghalangi tangan Yesung

-----------------------

“Mian, karena tadi aku terlalu emosi” ucap yesung sambil duduk di bangku teras rumah

“hmm… lupakan”

“Aku sangat merindukannya, dimana dia?” Tanya Yesung

“sebelum kau menemuinya, apakah kau sudah tahu apa yang telah terjadi selama kau disana?” Tanya HyukJae dengan tatapan tajam

“Arraseo… dia menolong eommaku, dan menyumbangkan ginjalnya”

“ba…bagaimana kau tau jika eun gee menyumbangkan ginjalnya?” ucap HyukJae kaget

“aku membaca riwayat selama eomma ku dirawat disana”

“haha… jadi seperti itu, aih, rahasiamu terungkap Eun Gee ya, aku tidak menjaganya dengan baik, mianhae” ucap HyukJae sinis

“ne?”

“dia memang sengaja menyembunyikan siapa donor sebenarnya agar ibu mu tidak merasa bersalah dengannya, agar hubungan mereka tidak canggung, dan tidak membuatmu khawatir” jelas HyukJae

Yesung hanya diam dan matanya mulai berkaca-kaca.

“Mianhae… aku sama sekali tidak tahu, mianhae” ucap yesung menunduk

“ahh, benar… selama di karantina memang tidak boleh berkomunikasi dengan keluarga, aku sudah memberi tahu Eun gee tentang hal itu tetapi dia masih berharap kau menghubunginya, usahanya sia-sia untuk mengirimimu kotak suara setiap hari, malang sekali nasib Eun Gee” ucap HyukJae dengan suara parau

“Biarlah aku bertemu dengan Eun Gee” ucap Yesung yang langsung berdiri

“andwae… aku belum selesai berbicara” ucap hyukJae melarang yesung

“apa yang ingin kau bicarakan? Aku akan mendengarnya sendiri dari Eun Gee” ucap yesung yang langsung berjalan

“Maka dari itu kau tidak akan mendapat penjelasan dari Eun Gee karena dia sudah tidak mau bertemu denganmu lagi” ucap HyukJae menghentikan langkah Yesung

“mwo?” Ucap yesung pelan

“Dia sangat ingin mendengar suaramu, dia sangat ingin berbicara denganmu tapi tetap saja hanya kotak suara yang keluar dari telfonmu, saat itu dia mengalami masa-masa sulit, dan kau tahu dia mengalami kecelakaan hanya karena dirimu, arraseo!” ucap hyukJae sambil memukul pipi Yesung

Yesung langsung tersungkur dilantai dan diam sambil meneteskan air mata

“kecelakaan? Lalu bagaimana keadaannya? Apa semua ini…” ucap yesung sambil menangis

“HyukJae.. ada apa kau berteriak?” ucap Eun Gee yang muncul dari taman belakang dengan kursi rodanya

“eun Gee ya…” ucap HyukJae pelan

“kenapa kau….” Ucapan Eun Gee langsung berhenti melihat yesung yang sedang tersungkur dilantai

Yesung yang mendengar suara eun gee itupun langsung menoleh kebelakang, dan dia sangat terkejut melihat keadaan Eun Gee seperti itu, ia menutup mulutnya sambil menangis

“Han Eun Gee…” ucap Yesung sambil perlahan berdiri dan mendekati Eun Gee

“jangan mendekat… Kau.. siapa?” ucap eun Gee sambil meneteskan air mata

“Eun Gee ya… tenanglah” ucap HyukJae mendekat ke Eun Gee

“kenapa kau memasukkan orang asing kerumah kita HyukJae, cepat suruh dia pergi” ucap Eun Gee dengan suara parau

“Ayo kita kekamar saja” ucap HyukJae sambil mendorong kursi roda Eun Gee

“tunggu.. bisakah kau memberiku kesempatan bicara sebentar saja” ucap Yesung

Eun Gee langsung menyuruh HyukJae untuk berhenti dan meninggalkannya

“kau tidak apa aku tinggal?”

“hmm..” jawab Eun Gee

Sekarang hanya tinggal Yesung dan Eun Gee di ruang tamu, Eun Gee masih diposisi sebelumnya membelakangi Yesung dan duduk di kursi roda, sementara Yesung berdiri sambil menangis.

“neo… kenapa kau disini? Tidak bisakah kau cepat bicara, aku sudah lelah” ucap Eun Gee mengawali percakapan

“Eun Gee ya… kenapa kau…. Seperti ini” ucap yesung mendekat ke Eun Gee

“kenapa aku? Aku bahagia.. aku bahagia seperti ini, selama itu tidak ada kau disisiku” ucap Eun Gee

“apakah kau seperti ini karena kecelakaan itu?”

“Aku… adalah orang terbodoh di dunia ini, aku menyakiti tubuhku sendiri Karena memikirkan orang lain, haha… manusia apa aku ini, bahkan orang yang aku fikirkan belum tentu memikirkanku, aku…. Masih sangat benci dengan diriku sendiri” ucap Eun Gee sambil menangis

“Mianhae… aku sangat minta maaf telah membuatmu seperti ini” ucap Yesung sambil berlutut didepan Eun Gee

Eun Gee hanya diam dan membuang muka dari Yesung sambil menangis

“Mianhae….” Ucap Yesung sambil mencium tangan Eun Gee dan menangis

Sudah satu menit mereka seperti itu, Eun Gee masih bingung dengan perasaannya dan begitu juga Yesung, dia bingung harus memulai pembicaraannya dari mana.

“Mianhae….oppa” ucap Eun Gee tiba-tiba

“ne?”

“Mianhae… ini semua bukan salahmu tapi aku menyalahkan dirimu, aku tahu jika disana tidak boleh berkomunikasi tetapi aku tetap saja berharap kau menjawab telfon dariku, aku… menyakiti diriku sendiri dengan pikiran-pikiran yang sangat buruk dan aku melukai hatimu seperti ini” ucap Eun Gee sambil menangis

“ani… aku tidak ada rasa luka sedikit pun jika kau seperti ini kepadaku, aku sadar, aku bersalah, aku tahu perasaanmu saat ini, silahkan saja kau memukulku, mencaci maki ku, aku tidak akan membalas Eun Gee ya… asalkan aku punya kesempatan kedua darimu” jelas Yesung  menatap Eun Gee dengan tajam

“kau… hatimu.. apakah hatimu masih seperti dulu kepadaku setelah melihat aku cacat seperti ini?”

Yesung hanya diam sambil meneteskan air mata

“hmm, arraseo… aku sudah tahu jawabanmu, maka dari itu menghilanglah seperti debu dan hilangkan semua ingatan kita, dengan seperti itu kita akan sama-sama tidak tersakiti” ucap Eun Gee yang langsung menjalankan kursi rodanya meninggalkan Yesung

“Hatiku…. Lebih cacat lagi tanpa dirimu Eun Gee” ucap Yesung yang menghentikan kursi roda Eun Gee

“Untuk apa aku bebas disana tetapi hatiku terkurung disini, dihatimu. Kau salah besar atas diriku… siapapun orang itu, sejelek apapun keadaan orang itu, jika hatiku sudah bersamanya, tidak akan aku lepaskan dia selamanya, karena aku percaya, aku akan bahagia dengan orang itu “ jelas Yesung sambil mendekat ke Eun Gee

Tangisan Eun Gee seakan langsung pecah, ia tidak kuasa menahan rasa yang sebenarnya jika ia masih sangat mencintai Yesung.

“Mian…hae, eun Gee Ya, Mianhae…” ucap Yesung sambil memeluk Eun Gee dari belakang dan menangis

Yesung terus memeluk Eun Gee sampai akhirnya Eun Gee Tertidur, mungkin dia sangat lelah untuk menangis lagi. Yesung melihat Eun Gee tertidur dan tersenyum

“Aku, aku disisimu selamanya, Han Eun Gee” ucap Yesung sambil menyilakan rambut Eun Gee

Yesung pun menggendong Eun Gee ke kamar dan menaruhnya pelan diatas kasur lalu Yesung member Eun Gee selimut.

“jaljja… “ ucap Yesung sambil mengelus rambut Eun gee

“Gomawo… aku tidak bisa berkata apa-apa untuk semua kebaikanmu untuk keluargaku, aku… hanya akan menjagamu selamanya, Saranghae.. Eun Gee ya~” ucap Yesung yang perlahan mencium bibir Eun Gee dengan lembut

 

 

xxxxxxxxxxxxXXXXXXxxxxxxxxxxxx

 

Hari pagi menyambut bangun tidur Eun Gee yang lelap. Ia langsung bergegas duduk di kursi roda dan memanggil HyukJae untuk membantunya turun ke bawah. Ia memakan sarapan pagi dengan lahap, sampai sampai HyukJae terheran.

“HyukJae, nanti bantu aku pilihkan baju yang bagus yah?”

“ne?.. ahh… baiklah” ucap HyukJae bingung

HyukJae dan Eun Gee pun ke kamar untuk memilih baju, setelah mendapat baju yang tepat eun Gee berganti pakaian itu dan tidak lama ia menemui HyukJae yang sudah menunggunya di luar kamar

“HyukJae… bagaimana?” ucap Eun Gee sambil tersenyum

“hmm… kau cantik sekali, tapi, rambutmu berantakan” ucap HyukJae yang langsung membawa Eun Gee masuk kembali ke kamar

“kau mau apa?”

“sudahlah kau diam saja” ucap HyukJae sambil membawa sisir

“Eun Gee ku… kau sudah sangat dewasa sekarang, oppa sangat bangga padamu” ucap HyukJae sambil menyisir rambut Eun gee

“oppa mwo? Haha..”

“Eun Gee ya… mungkin ini terakhir kali aku merawatmu, untuk ke depan mungkin sudah ada orang yang tepat untuk melakukan ini, aku…. Merasakan kebahagiaan yang luar biasa selama bersamamu, mianhae jika aku pernah bersalah kepadamu, dan terima kasih sudah memprbolehkanku tinggal disisimu sampai saat ini” ucap HyukJae sambil meneteskan air mata

“HyukJae-ah… jangan bilang seperti itu, hm? Kemarilah…” ucap Eun Gee sambil memeluk HyukJae

“Kau…. Sangat berarti untukku, selamanya kita adalah saudara,hm?” ucap Eun Gee mengeratkan pelukannya

“hmm… tentu” ucap HyukJae

Mobil Yesung sudah datang, HyukJae pun mengantar Eun Gee ke depan rumah. Yesung mengajak Eun Gee ke vila miliknya sebelumnya yang mereka pernah kunjungi lalu. Yesung mendorong kursi roda Eun Gee ke balkon atas vila itu. Eun Gee tersenyum karena ia bisa melihat pemandangan indah ini lagi bersama Yesung.

“disini… sangat nyaman” ucap Eun Gee

“hmm… sangat nyaman jika aku bersamamu” ucap Yesung memberikan selimut dipundak Eun Gee dan memeluknya

“Mianhae oppa… telah membuatmu menjadi bersalah kemarin”

“Hmm baiklah, aku menerima maafmu, dan jika kau menerima maafku maka terimalah ini” ucap yesung yang langsung berlutut didepan Eun Gee

“Eun Gee ya~ aku hanya bisa membayar kebaikanmu dengan ini, maukah kau menerima ini?” ucap Yesung sambil membuka kotak merah berisikan dua pasang cincin

“Oppa… “ucap Eun Gee pelan

“bagaimana?”

Eun Gee mengangguk pelan sambil menangis

“Gomapta Eun Gee ya~ “ ucap Yesung yang langsung memasangkan cincin itu dan memeluk Eun Gee

Hari sudah larut malam, Eun Gee pun meminta Yesung untuk memindahkannya dikasur karena ia sudah sangat lelah.

“aigoo.. kau berat sekali” ucap Yesung sambil tertawa

“aishh… ini berat normal oppa, laki-laki macam apa kau, segini saja sudah mengeluh :p “ ejek Eun Gee

“hehe.. aku jarang latihan jadi angkat barang sedikit saja sudah capek, baiklah.. jaljja…” ucap yesung yang langsung meninggalkan Eun Gee

“oppa…. Kau mau kemana?” ucap Eun Gee tiba-tiba

“aku?... aku mau tidur, wae?”

“kemarilah sebentar…” ucap Eun Gee sambil menunjuk tempat tidur yang masih kosong disebelahnya

“ne?...kenapa aku harus…”

“baiklah…. Aku tidak akan menerima yang kau bilang tadi” ucap Eun Gee yang langsung membelakangi Yesung

“ahh..ne ne…”

Eun Gee tertawa sedikit dan tersenyum ketika melihat yesung sudah berada disebelahnya.

“oppa… apa yang kau pikirkan jika kita menikah nanti,hm?”

“eumm… mungkin, kita akan membuat kesebelasan sepak bola , hehe .. dan juga, kita akan tinggal di rumah yang bagus, dan juga….” Ucapan Yesung terputus ketika bibir Eun gee mendarat di bibirnya

“-----------------“

“hmm.. aku akan menuruti semua permintaanmu ^^tapi aku punya satu permintaan juga, HyukJae, aku ingin terus berteman dengannya” ucap Eun Gee

Yesung yang masih shock dengan perlakuan Eun gee barusan tidak mendengarkan Eun gee dengan baik

“Oppa…. Hya! Oppa… kau melamun?” ucap Eun Gee menyadarkan Yesung

“mwo? HyukJae? Andwae….” Ucap yesung kesal

“wae? Dia teman lamaku, selama kau tidak ada dia yang mengurusku”

“baiklah…. Tapi kau jangan pernah sekali berpaling dariku, hm?” ucap yesung sambil mengelus rambut Eun Gee

“hmm… mana mungkin aku berpaling dengan orang seperti mu oppa” ucap Eun Gee sambil mengelus pipi Yesung

“keundae… apa yang kau lakukan tadi kepadamu? Ppo ppo?”ucap yesung

“ahh, itu… eumm,hanya…” ucap eun Gee gugup

“aishh… kau terlalu lama” ucap yesung yang langsung mencium bibir Eun Gee tiba-tiba

Mereka pun saling membalas satu sama lain, Eun gee tersenyum bahagia begitu juga dengan Yesung.

“Saranghae…” ucap yesung

“Nado saranghae…”

Mereka pun tersenyum satu sama lain dengan wajah yang sangat dekat

.

 

THE END

 

“Aku tidak percaya diriku sendiri, mana mungkin orang lain bisa percaya denganku”

~Kim Vikqry Quotes~

 

 

Thanks for read ^^ I Hope, my fanfiction can inspired you for be better again <3

 

 

 

 

 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet