Do you love me?

Our Story

Gemuruh di stadion itu pun mulai mereda. SMTown Seoul pun berakhir. Dan di saat itu pula, seorang gadis memainkan handphonenya sambil bergerutu tidak jelas.

 

“Ayolah Kris… Jawablah pesanku!!”

 

Amber duduk di ruang makeup f(x). Member lainnya sudah pulang, meninggalkan ia seorang diri. Amber berniat menunggu kekasihnya, salah satu member EXO, ya Kris. Mereka sudah menjalani hubungan mereka hampir 2 tahun lamanya.

 

Hari ini adalah anniversary mereka yang ke-2 tahunnya. Amber berniat mengajak Kris berjalan-jalan sebentar, untuk merayakannya. Tapi sang kekasih tak menampakkan dirinya ataupun membalas pesan Amber.

 

Amber menggenggam kado kecil yang dipegangnya. Ia ingin memberi kado itu ke Kris. Ia tersenyum sambil menggenggam erat kadonya.

 

“Hahaha….”

 

Seketika, Amber mendengar suara orang tertawa. “Kukira hanya aku yang masih di sini,” pikir Amber.  Amber pun berniat keluar dan membuka pintunya. Terlihat seorang pemuda sedang merangkul seorang gadis. Amber pun menajamkan penglihatannya dan dia mengenali pemuda itu. Pemuda itu.. Kris.

 

“Kris….”

 

Seolah mengetahui bahwa ia dipanggil, Kris pun menoleh dan mendapati Amber mengepalkan tangannya. Muka Kris pun berubah dan ia langsung melepas gadis yang dirangkulnya.

 

“Amber…”

 

Kris bisa melihat dengan jelas mata Amber yang merah dan berair. Tangan kanannya memegang sesuatu, dan tangan kirinya mengepal. Amber masuk ke ruang makeup f(x) dan mengambil tasnya, keluar dari ruangan itu, dan berlari ke luar stadion.

 

Kris pun mengejar Amber. Tapi Amber pun mempercepat larinya. Namun Kris yang kakinya panjang, dapat meraih Amber dengan cepat. Tangannya pun memegang erat pergelangan tangan Amber.

 

“Lepaskan aku..” kata Amber sambil menahan tangisnya agar tidak pecah.

 

“Amber… aku bisa menjelaskan ini… lihatlah aku..”

 

“Jelaskan apa?! Apa yang mau kau jelaskan? Semuanya sudah jelas!” teriak Amber sambil terisak di depan muka Kris.

 

Amber pun jatuh terduduk di lantai. Amber menutup mukanya, membiarkan air matanya turun.

 

“Jelaskan apa yang kau mau jelaskan.”

 

Kris terdiam. Sebenarnya dia tidak berniat menjelaskan apapun.

 

“Apa yang mau kau jelaskan? Cepat!” teriak Amber tidak sabar.

 

“Kau punya mulut kan? Jawab aku, apa yang mau kau jelaskan hah!” emosi Amber tidak bisa tertahan.

 

“Amber…” lirih Kris.

 

“Apa? Kau tidak bisa menjelaskan ini? Sudah kuduga!” teriak Amber semakin keras sambil tertawa. Keadaan Amber pun semakin parah.

 

“Kau lupa kan kalau hari ini adalah hari bertepatan 2 tahunnya hubungan kita? Kau lupa kan? Aku sudah menduganya!”

 

Deg…

 

Jantung Kris berdetak kencang. Ia lupa.

 

“Kau menjauhiku beberapa hari ini agar bisa mendekati gadis lain kan? Iya kan?!” teriak Amber.

 

Kris pun terdiam. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

 

“Jawab pertanyaan aku Kris!! Kau punya telinga itu mendengarkan? Kau punya mulut kan untuk menjawab pertanyaanku kan?” teriak Amber lebih keras. Kris pun mengangguk perlahan.

 

“Kalau begitu jawab!!!”

 

Kris pun masih terdiam.

 

“Pernahkah kau menyadari bahwa aku mencintaimu?” kata Amber seiring tangisnya yang mulai memelan.

 

“Pernahkah kau menyadari bahwa aku sangat mencintaimu?” nada suara Amber semakin meninggi.

 

“Pernahkah kau menyadari bahwa aku sangat mencintaimu dengan sepenuh hati?!” teriak Amber di muka Kris. Tangis Amber pun pecah lagi.

 

“Aku telah mengorbankan hatiku. Kau bermesraan dengan gadis lain karena arahan produser, aku maafkan. Tapi ini yang aku dapatkan?!” teriak Amber semakin keras.

 

Kris pun terdiam. Kepalanya menunduk. Tangannya mengepal. Kepalanya memikirkan apa yang sudah ia perbuat. Jessica, gadis yang ia rangkul tadi sudah tidak ada di pikirannya lagi. Yang hanya di pikirannya kali ini Amber. Hanya Amber.

 

“Aku tahu aku tidak secantik mereka yang di luar sana. Tapi bisakah kau menghargaiku Kris?!”

 

Amber pun berdiri dan menatap tajam mata Kris.

 

“Aku sudah muak dengan ini semua. Lebih baik aku mati,” kata Amber sambil melemparkan kadonya ke Kris.

 

“Selamat tinggal.” Kata Amber sambil mengambil tasnya, dan pergi menjauhi Kris.

 

Kris pun jatuh terduduk. Air matanya mengalir deras di pipinya. Melihat figur Amber menjauhi dirinya, ingin rasanya ia berteriak dan mengejar Amber. Tapi tenggorokannya terasa kering dan kakinya kaku.

 

Jessica, yang sedari tadi melihat kejadian itu, menepuk pundak Kris.

 

“Kris…”

 

“Pergilah kau Jessica! Kau membuat hidupku hancur! Kau membuat Amber meninggalkan aku! Kau menggodaku agar aku mendekatiku! Kau iri dengan Amber!” teriak Kris.

 

“Get off b*tch! Go! Do not dare to chase me after this!”

 

Jessica pun pergi, meninggalkan Kris.

 

Kris pun melihat kado yang di lempar Amber tadi. Kris pun membuka kado itu dan mendapati surat di kado itu.

 

Happy Anniversary my lovely dragon :)

 –Amber

 

Begitulah isi surat Amber. Air mata Kris semakin deras. Isi kado tersebut adalah sebuah buku. Di depan buku itu tertulis judul, “A thousand moment with you”.

 

Kris pun membuka buku itu dan mendapati semua memorinya dengan Amber. Saat  mereka masih trainee, saat mereka baru saja menjalin hubungan, saat mereka makan malam berdua saat anniversary pertama, saat mereka berjalan berdua, saat mereka membeli eskrim, saat mereka bermain di Time Zone. Semua kenangan mereka ada disitu.

 

Kris pun tak bisa menahan tangisnya lagi. Dia terisak, bagaimana bisa ia meninggalkan seorang gadis yang tulus mencintainya untuk seorang gadis yang hanya memanfaatkannya?

 

Kris pun bangun, berniat mencari Amber. Hanya Amber di pikirannya sekarang.

 

-

 

Amber berjalan gontai, matanya tidak bisa menangis lagi, mengingat sudah banyak airmata yang ia keluarkan.

Amber pun berjalan ke dormnya, yang tak jauh dari taman stadion itu. Saat dia ingin menyebrang, dia tak melihat kiri-kanannya. Kan sepi, pikirnya begitu.

 

Namun, sebenarnya ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi, tapi Amber tidak menyadarinya.

 

Tabrakan pun tidak dapat dihindari.

 

-

 

BRAK!

 

Kris mendengar suara dentuman yang keras. Ada apa, Kris pikir.

 

Di tengah jalanan, sudah banyak orang berkerumun. Darah-darah bercipratan. Kris pun mencoba untuk menengok.

 

Kris pun kaget setelah melihat seorang wanita terkapar berlumuran darah.

 

Itu Amber.

 

“AMBER!” teriak Kris sambil mendorong orang-orang yang melihat tabrakan tragis itu.

 

“Seseorang, telfon ambulans sekarang! Cepat!”

 

------------------------------------------

 

“Dia koma. Kesempatan untuk hidup lagi hanya sekitar 10% sampai 20%. Pendarahan di otaknya cukup parah.”

Perkataan dokter terngiang-ngiang di kepala Kris. Dia tak percaya apa yang terjadi.

 

Kris menutup wajahnya dengan kedua telapak kanannya, mengusap airmatanya yang terus bercucuran.

 

Ketika dia mengangkat wajahnya, terlihat member f(x) sedang berjalan ke arahnya.

 

Kris menutup matanya. Dia takut, bila member f(x) memarahinya.

 

Karena secara tak langsung, dialah penyebab keadaan Amber.

 

“Kau!” teriak Krystal sambil menunjuk Kris.

 

“Kau yang membuat Amber seperti ini!”

 

“Sudahlah Krystal…” kata Victoria sembari menahan tangan Krystal, sebelum tangan itu menampar Kris.

 

“Aku sudah tau dari awal, bahwa hubungan kau dengan Amber tidak akan lancar.” kata Krystal sambil berkaca-kaca.

 

“Sulli, Luna, bawa Krystal pergi. Bisa bahaya kalau dia di sini terus.” bisik Victoria ke Luna dan Sulli. Mereka pun membawa pergi Krystal.

 

“Kris…” kata Victoria sambil menepuk pundak Kris, dan duduk di sebelahnya.

 

“Nuna, maafkan aku,” kata Kris sambil memegang kedua tangan Victoria.

 

“Tak apa Kris. Ini kehendak Tuhan. Kau tak boleh menyalahkan dirimu sendiri. Sekarang kau berdoa saja, doakan Amber cepat sembuh.” kata Victoria sambil mengelus tangan Kris.

Kris pun menghembuskan nafasnya. Berharap, semua ini dapat berakhir.

 

------------------------------------------

2 minggu kemudian…

 

Kris masuk ke ruangan Amber berada. Tangannya dimasuki tusuk infuse, mulutnya ditutupi oleh sebuah masker oksigen.

 

Kris pun menarik kursi dan duduk ke sebelahnya. Memegang erat tangan Amber.

 

“Amber…” bisik Kris

 

“Kapan kau akan bangun, Amber…”

 

“Amber…. Maafkan aku. Kau tak perlu mengalami ini. Harusnya aku, aku yang keji ini mengalami semua ini.” Airmata kris pun menetes.

 

Kris pun berniat meninggalkan Amber, tak kuat di situ lebih lama lagi. Tapi ketika dia melepaskan tangannya dari tangan Amber…

 

Tangan Amber mencengkram tangan Kris, kuat.

 

Mata Kris pun membulat. Tak percaya apa yang terjadi.

 

“Amber?” bisik Kris, mendekati wajah Amber yang tertutup matanya.

 

“Jangan pergi Kris… I need you…” bisik Amber, tak terlalu jelas memang. Tapi dapat didengar jelas oleh Kris.

“Amber… are you awake?” tanya Kris, sambil memegang erat tangan Amber.

 

“Don’t leave me…” kata Amber lirih seraya membuka matanya.

 

“No, no. I will never leave you. I’m here, always.” jawab Kris sambil mencium tangan Amber.

 

Amber pun membuka matanya perlahan, dia mengira, ini mimpi Kris bersamanya. Namun tidak, figure Kris tepat di matanya.

 

“Kris… Aku di mana?” tanya Amber, masih memegang tangan Kris.

 

“Kau di rumah sakit. 2 minggu lalu, kau tertabrak mobil. Kau koma,” jawab Kris. Sambil mengelus pipi Amber.

 

“Amber… maafkan aku. Aku yang membuatmu seperti ini, mestinya, aku yang jahat, mengalami ini. Aku…” ucapan Kris terputus saat ia merasakan bibir Amber menciumnya lembut.

 

“Ssshh… I already forgive you. Okay?”

 

“Ehm, okay then.” kata Kris sambil mencium pipi Amber.

 

Krek

 

Pintu kamar Amber terbuka, menampakkan 4 gadis yang berjalan menuju Amber.

 

“Amber!” teriak Krystal sembari memeluk Amber.

 

“Kryssie…” tangan Amber mengelus rambut Krystal yang panjang. Kris tersenyum.

 

“Hyung, I miss you,” kata Sulli sambil ikut memeluk Amber.

 

Krystal melepas pelukannya, dan menatap Kris, dengan tatapan dinginnya.

 

Kris gugup. Dia menunduk ke bawah dan memainkan jarinya.

 

“Kris, aku mendukungmu dengan Amber. Jaga dia baik-baik, jangan pernah kau berpaling dari dia. Bahkan untuk Jessica unnie, sekalipun. Okay?” kata Krystal.

 

“Okay, Krys.” kata Kris sambil tersenyum.

 

“Highfive?” tanya Krystal sambil menjulurkan tangannya membentuk 5 jari. Kris hanya tertawa dan menepuk pelan tangan Krystal. Amber tersenyum dan Kris pun melihatnya. Mata mereka fokus melihat satu sama lain. Kris pun menarik dagu Amber dan menciumnya lembut.

 

“EWH!”

 

“Lovebirds~”

 

Sedangkan Amber, menundukkan wajahnya sambil pipinya yang bersemu merah.

 

“Kris!”

 

 

-------------------------------------------------------------

Bakal ada chapter selanjutnya. Udah ada jalan ceritanya, tapi belum ditulis hehe :P Comment please? *aegyo*

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Lisakrisber_1 #1
Chapter 2: So Sweet
vickywahyu #2
Chapter 2: Sweet~ and happy ending yeayyy
LapisLegit #3
Chapter 1: pake masker oksigen kok bisa ciuman?
llama_kajol #4
Chapter 2: good job thor...
hernandaastri
#5
Chapter 2: wwwaaaahhh so sweet XD
gemes ngebayangin tingkah kris kayak gitu XD
huuh ini benar2 mendebarkan XD
krisber_1806 #6
Chapter 2: ohhhh my yang chapter 2 so much cheesy...
berarti yang baru kehidupan pernikahan mereka atau krisber udah punya anak.... yeeeaahhhh
dewipur
#7
Chapter 2: happy ending ..
Krisber so sweet ..
ochaaa
#8
Chapter 2: Berharap masih ada sequelnya. Habisnya manis betul sih alur ceritanya. Keren.
Channoides
#9
Chapter 1: akhir yg bahagia yey! Lanjutnx d tunggu thor. Fighting!
dewipur
#10
Chapter 1: kirain udah end,, lanjut .. kece ffnya,, ;)