My Princess

You're My

 

"Apa ada yang kau inginkan saat ini?"

 

"Hanya satu."

 

-:-:-

 

Seokjin punya sebuah kelompok kecil. Selalu berkumpul diakhir minggu, di tempat yang sama. Sekedar mengobrol, berbagi cerita sambil mencuri pandang pada beberapa wanita cantik disana. Ah, Hoseok suka sekali memilih menu sedikit lebih lama untuk menahan satu pelayan cantik yang berdiri di dekatnya menunggu pesanan.

“Aku akan mendapatkan nomornya. Tunggu saja.” ujarnya selepas si pelayan cantik itu pergi dengan senyuman manis.

“Dia sudah memiliki anak, bung.” Namjoon memutar paksa memori Hoseok untuk mengingat kejadian minggu lalu dimana sang pujaan hatinya menggendong bocah berusia lima tahun, juga ada pria tinggi tampan disampingnya yang mengecup keningnya.

Selepas itu, mereka akan tertawa bersama.

Mereka bukan pria menyedihkan tanpa pasangan. Siapa bilang?

Yoongi punya wanita dengan tingkat kesabaran diatas rata-rata yang bekerja sebagai suster. Keduanya bertemu di rumah sakit yang sama dimana Yoongi menjadi asisten dokter selama tiga tahun.

Namjoon, pria dengan suara berat itu juga punya wanita yang cantik. Sang primadona kampus yang jatuh cinta padanya tepat setelah ia membacakan puisi di depan rumahnya.

Hoseok juga punya. Berkacamata –si jenius pemegang juara satu dalam olimpiade sains yang sayangnya ia harus merelakan hatinya dimiliki Hoseok –penyandang gelar nomor satu dalam kategori terlambat masuk kelas.

Seokjin?

Sekarang ia sedang menunggu gadisnya datang. Karena hari ini gadis cantik itu berulang tahun. Seokjin sengaja meminta bertemu dihari rabu, ia merasa akan lebih baik dan tentunya ramai jika merayakan dengan teman-temannya.

“Sudah lama aku tidak bertemu dengan El. Bagaimana ia sekarang, Jin?” Yoongi mencuri pembicaraan disela menunggu pesanan.

El adalah nama gadis pengisi hati Seokjin selama bertahun-tahun. Ia harus melanjutkan study ke Jepang atas saran dari salah satu dosen. Tak mengapa, pikir Seokjin saat El menyampaikan kabar itu. Asalkan tetap berkomunikasi, segalanya akan baik-baik saja.

“Dia baik,” Seokjin mengeluarkan sesuatu dari dalam dompetnya. “dan semakin cantik. Lihat.”

Hoseok langsung menyambar potret seorang gadis cantik yang tersenyum dengan pohon sakura penuh bunga merah muda sebagai latarnya. “Wah, dia cantik, Jin.”

“Tentu saja.” ucapnya bangga. Seokjin selalu penuh semangat jika membicarakan gadisnya.

“Apa El masih lama, Jin? Aku harus pulang sebelum pukul 9.” Namjoon melirik arlojinya untuk kesekian kali. Pulang larut akan menjadi masalah baginya. Tidur di sofa, misalkan. Oh, Namjoon tak sanggup membayangkan tidur di sofa di malam bersalju.

“Sebentar lagi. El harus mengurus tiket kepulangannya untuk besok.”

Tak berapa lama, pesanan datang. Lima macam minuman, beberapa makanan kecil, dan satu kue bulat putih berhiaskan kelopak sakura dan satu lilin kecil diatasnya. Kue pilihan Seokjin.

“El!” seru Yoongi sambil melambaikan tangannya.

Tiga pasanga mata lainnya mengikutin arah pandang Yoongi. Disana berjalan seorang gadis dengan mantel hitam, pipi yang merona akibat cuaca dingin, dan ada sisa salju dirambut coklatnya.

El duduk tepat disamping Seokjin, saling bertukar sapa dan El tak segan memeluknya dihadapan tiga pria yang menatap iri pada mereka.

Pesta kecil itu berjalan baik. Ramai dengan candaan yang dilontarkan Hoseok, El yang bercerita tentang kuliahnya di Jepang, sampai masalah-masalah Namjoon yang berubah menjadi bahan lelucon Yoongi. Sedang Seokjin hanya menjadi pendengar setia, tertawa saat gadisnya tertawa, dan ia sangat bahagia hari itu.

Pesta usai pukul 8 lewat. Seokjin dan El memutuskan untu berjalan-jalan sebentar disekitar taman. Suasana tak begitu ramai, mengingat ini malam musim dingin dan salju turun sejak sore tadi.

“Aku belum mendapatkan hadiah.” El mengerucutkan bibir mungilnya. Mereka memutuskan untuk duduk disalah satu bangku taman. Menikmati cokelat panas sebelum pulang.

“Apa ada yang kau inginkan saat ini?”

El berpikir sejenak. Sebelum berujar, “Hanya satu,” lalu memeluk Seokjin erat.

“Sampai ada sosok lain yang akan menjadi pendampingku kelak, tetap jaga aku dan selalu berada disampingku, Ayah.”

Seokjin merasakan bahu sang gadis bergetar. Kalau begini, Seokjin hanya bisa membalas pelukannya dan memberikan kecupan dipuncak kepala. “I always am, My Princess.”

 

.

.

.

.

.

 

Seokjin punya seorang gadis yang selalu menjadi putri di kerajaan kecilnya. Lalu kemana ratu pemilik separuh hatinya?

Ada.

Selalu ada dihatinya. Dan mungkin sang ratu sedang tersenyum disana melihat mereka berdua.

 

-:-:-

 


 

Aku gak pernah tahu kalau lagu Marry You're Daughter akan sesedih ini :')

Malem-malem denger lagu itu dan entah ya, mungkin karena terlalu menghayati jadi sampe nangis yang senangis-nangisnya (?) T_T

 

comment juseyo~

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ame112
#1
Chapter 1: Okey
The song is
Marry you're daughter...
Got it.
ame112
#2
Chapter 1: ?????????
El adalah anak nya jin
El study ke jepang saran salah satu dosen "berarti el sudah usia 18 dan 19 tahun"
Lalu jin berumur berapa..???
Kenapa hoseok ingin memiliki nonor hp pelayan cantik jika dia memiliki seorang pacar...??? Uugghhhh dasar laki laki *jitak hoseok*
Hmmmm suka yoongi ( yoongi is my bias in bts ^^)
Will be very very good if you make sequel,,,,
But if just this,,,
This ia good too...
Gumawooo,,, sorry if i many question, i'm just excited ^_^
Bowing
<3
ame112
#3
Lagu apa..???
Bisa kah saya mengetahuinya,,
Ohhh saya akan mulai membaca dan saya membayangkan bahwa OC nya adalah saya..
Muahahahhahaha
^_~