Chapter 1

The Mealting Heart

Author note : Hope you are enjoy~

.

.

.

Seperti hari hari biasanya, ketika bel berdeting menandakan jam pelajaran di mulai. Kelas akan selalu sepi dengan guru yang sibuk berkicau tentang mata pelajaran yang di ajarkan. Dan seperti biasa pula, namja berkacamata , bersurai coklat dengan wajah datarnya selalau duduk di bangku paling pojok di samping jendela, menghirup udara pagi yang segar di lantai kedua gedung sekolah.

Pelajaran sastra, pelajaran yang membosankan dengan Kwon seosangnim yang mengajar. Suaranya yang lembut mendayu memberikan kesan seolah ia sedang mendongeng pada siswa siswanya, dan hari hari membosankan sang namja dengan mata obsidiannya kembali dimulai.

" Puisi akan lebih menarik ketika kalian bisa meresapi setiap untaian kalimat yang kalian tulis..bla... Bla... Bla..."

Penjelasan Kwong seosangnim terhenti ketika terdengar suara bergemresak dari speaker kelas. Tuk.. Tuk.. Tuk.. Terdengar suara microfon yang di ketuk ketukkan.

' Cho Kyuhyun, dari kelas 2-B segera menuju ruang guru' seisi kelas yang ada menoleh pada namja yang duduk di pojok termasuk Kwon seosangnim. Namja itu berdiri dengan malas, sedikit memberi bungkuk pada seosangnim ketika ia melewatinya dan pergi meninggalkan kelas  untuk menuju ruang guru. Sesuai dengan pengumuman yang di tujukkan kepadanya.

Namja itu atau Cho Kyuhyun berjalan dengan santai tak perlu tergesa gesa. Dan ketika waktu 3 menit berlalu ia baru sampai di depan ruang guru, maklum jarak kelas dan ruang guru yang ia tuju berbeda lantai.

 

Tok... Tok.. tok...Srett

 

Setelah mengetok pelan, Kyuhyun menggeser pintu ruang guru, lagi lagi ia membungkuk  ketika melewati guru guru yang masih tinggal di ruangan tersebut dan menuju ke meja seorang guru yang melambai padanya.

" Anyeonghaseo, Hwang seosangnim." dan untuk ketiga kalinya dalam pagi itu ia membungkukkan badannya pada orang yang lebih tua darinya.

" Duduklah, ada beberapa hal yang akan kubicarakan padamu." Jawabnya.

Kyuhyun duduk di depan Hwang seosangnim dan di saat yang sama Hwang seosangnim berdiri dan menghadap jendela, menyibakkan tirai yang menutupinya dan menengok lapangan yang ada di bawahnya.

" Untuk dokumen kepindahan mu yang kau berikan kemarin, sepertinya tidak akan selesai hari ini. Ada beberapa piagammu yang masih belum di legalisir oleh sekolah. Dan dan kami juga belum menemukan penggantimu untuk maju dalam olimpiade sains dan lomba vocal solo. Kami belum menemukan vokalis penggantimu. Belum lagi kepala sekolah juga belum kembali dari kunjungannya di jepang." Ujar seosangnim, ia menoleh Kyuhyun sebentar untuk melihat ekspresinya. datar.

 Ia paham siapa siswa yang tengah ia hadapi sekarang. Seorang siswa jenius yang penuh misteri. Yang bisa di ketahui dariya hanyalah identitas keluarganya dan sikapnya yang pendiam, dan berwajah datar. Akan sangat jarang atau sama sekali tidak pernah bisa di jumpai ekspresi tersenyumnya. Bahkan menjadi juara dalam olimpiade matematika internasional tak bisa mengukir senyum pada bibirnya.

" Aku masih bisa menunggu seosangnim." jawab Kyuhyun tanpa intonasi sedikitpun. Datar dan tak ada perasaan yang mengimbangi.

Seosangnim yang ada di depannya menghenghembuskan nafas lelah. Ia menatap dalam obsidian di depannya, mencoba menyelami perasaan yang di pancarkan oleh sang pemilik. Namun nihil.

" Dan ada permintaan dari ketua, untuk..." perkataan seosangnim berhenti dan ia menerawang. Sedang Kyuhyun terlihat menunggu kelanjutan perkataan sang guru tanpa bertanya lebih jauh. Lagi lagi lagi Hwang seosangnim menghembuskan nafas lelah.

" Ketua yayasan menyuruhmu untuk memikirkan ulang kepindahanmu. Juga sebelum kami menemukan penggantimu kau masih harus mengikuti bimbingan untuk olimpiade dan lomba vocal solo itu." lanjut Hwang seosangnim dengan berat hati.

" Mianhamnida seosangnim, jawabanku masih sama. Dan tentu saya akan tetap mengikuti bimbingan. " jawab Kyuhuyn dengan sopan.

" Hm... Tak bisakah aku mengetahui apa yang menjadi alasanmu untuk pindah? Bukankah sekolah kita sudah memadai baik fasilitas? Prestasi dan kepopuleran? Atau kau ingin pindah keluar negeri?" tanya Hwang seosangnim dengan sorot keibuan.

" Bukan seosangnim, aku memiliki alasan tersendiri" jawab Kyuhyun pendek.

Hwang Seosangnim menatap kedua obsidian Kyuhyun mencoba kembali peruntungan untuk membaca benak murid yang baru saja menjadi murid favoritnya, namun entah karena apa ia sekarang harus melepasnya. Dan kembali nihil ia tak bisa membaca sorot mata Kyuhyun.

" Baiklah, jika semua sudah kau pikirkan. Aku tau kau bukanlah orang yang akan dengan gegabah mengambil keputusan." Kata Seosangnim pasrah.

" Khamsahamnida seosangnim, kalau begitu aku akan mohon diri sekarang." kata Kyuhyun.

" Baiklah.. Dan tolong temanilah siswa baru itu ke kelasmu, dan berikan ini kepada guru yang mengajar di kelasmu!" Perintah Hwang Seosangnim dengan nada tak rela sembari memberikan selembar kertas pada Kyuhyun.

" Ne seosangnim. Permisi." Kyuhyun berpamitan dan pergi.

Hwang seosangnim menatap kepergian Kyuhyun dengan dengan pedih. Ia tak tau apa apa mengenai siswanya itu, yang ia tau Kyuhyun adalah seorang siswa dari keluarga yang bisa di bilang mapan, ia menerima beasiswa full dari sekolah. Ia sangat berbakat dalam bidang seni, dan kemampuan olahraganya pun tak bisa di bilang lemah. Hanya itu tak ada yang lain.

.

.

.

Tok .. Tok.. Tok.. Sret

Kyuhyun kembali mengetuk pintu dan menggesernya untuk membukanya. Tapi kali ini ia membuka ruang kelasnya.

" Masuklah!" kata Kyuhyun datar pada murid baru yang berpenampilan tak beda jauh dengan dirinya, berkaca mata dan terlihat pendiam.

Murid baru itu masuk tanpa berkata apapun, baru kemudian Kyuhyun menyusul di belakangnya dan segera menghampiri Kwon seosangnim lalu memberikan sebuah note. Dan meminta izin untuk duduk.

Seperti kebanyakan perkenalan murid baru pada umumnya, Kwon seosangnim memberikan sedikit pengantar tentang si murid baru dan menyuruhnya berkenalan kepada seluruh kelas.

" Anyeonghaseo, Kim Kibum imnida, aku pindahan dari jepang senang bertemu kalian dan mohon bimbingannya." kata murid baru itu a.k.a Kim Kibum sembari membungkukkan badannya, dan memberikan sebuah senyuman. Lebih tepatnya Killer smile yang entah mengapa membuat separuh kelas berguman histeris.

" Kau bisa duduk di sebelah Cho Kyuhyun, orang yang tadi mengantarmu!" kata Seosangnim dengan memberikan senyuman yang benar benar sangat cemerlang.

Setelah Kibum mendudukkan diri si sebelah Kyuhyun, tak ada sapaan atau senyuman. Mereka berdua duduk dalam diam. Gumaman histeris yang baru saja muncul menghilang dalam sekejam ketika melihat si murid baru duduk dengan tatapan serius menuju papan tulis yang penuh dengan coretan seosangnim. Mereka seolah melihat Kibum menjelama menjadi sosok refleksi dari Kyuhyun. Atau sebaliknya?

Tuk tuk tuk.. Suara penghapus papan tulis menyadarkan tolehan siswa siswi pada pasangan kihyun. Dan mereka kembali fokus dan bermalas malasan dengan pelajaran yang tengah mereka hadapi sekarang. Tapi tak sedikit yang terdengar membicarakan pasangan kihyun.

.

.

.

Jam Istirahat adalah jam paling berisik dan sangat di cintai oleh para siswa di sekolah manapun. Siswa yang ada berbondong bondong menuju kantin dan hanya menyisakan pasangan meja dan kusri di dalam kelas. Dan seperti kebanyakan anomali yang terjadi pada sebuah kelas, selalu saja ada seorang dua orang anak yang memilih untuk duduk manis di kelas. Seperti sekarang ini Kihyun masih duduk dengan nyaman dan dalam diam. Seolah mereka adalah manekin yang tak membutuhkan makanan sebagai sumber enenrgi.

5 menit berlalu dan keduanya masih tak beranjak dari duduk mereka dan tak ada suara yag keluar. Barulah keheninagn yang menyelimuti mereka di pecah oleh suara nyaring seorang Siswi dari kelas 1- C yang memang sudah biasa berkumandang mengganggu ketenangan Kyuhyun. Siswi yang adalah seorang penggemar setia Cho Kyuhyun. Yang sangat cerewet, terlalu hiperaktif dan sangat pantang menyerah.

Mendengar suara yang familiar di telinganya, Kyuhyun meletakkan kepalanya di meja dan memejamkan mata. Memberi tatapan mata pada Kibum sebagai isyarat dan anehnya Kibum mengerti dengan menganggukkan kepalanya.

Srettt... Sisiwi itu membuka pintu kelas 2-B dengan semangat 45.

" Oppa! Aku membawakanmu makan siang!~ ujarnya ceria. Dan berlari memasuki kelas Kyuhyun.

" Mwo?? Siapa kau? " katanya dengan lancang pada Kibum dan hanya di balas dengan tatapan menilai Kibum.

" Apa Sunbae murid baru?" tanyanya lagi.

" Ne." jawab Kibum singkat.

" Ah mianhamnida" katanya lalu membungkukkan badan. " Krystal Jung imnida." kata siswi itu. Dan tak menghiraukan Kibum lebih jauh ia mendekati kyuyun yang sedang berpura pura tertidur. Krystaltal duduk di depan Kyuhyun dengan menghadap surai milik Kyuhyun. Ia tak merasa risih dengan tatapan menyelidik Kibum.

" Aish.. Kenapa oppa selalu tidur heum?" kata Krystal pada Kyuhyun yang mdalam mode berpura pura tidur. Krystal membelai lembut surai Kyuhyun dengan penuh perasaan membuat Kibum bertanya tanya siapa sebenarnya siswi bernama Krytal ini.

" Aku yeojachingunya." kata Krystal dengan penuh percaya diri.

Dan setelah itu tanpa berkata apa apa lagi Kibum ikut menjatuhkan kepalanya dan mencoba untuk mengikuti Kyuhyun berpura pura tidur. Sedangkan Krystaltal yang sudah biasa di tinggal tidur oleh Kyuhyun tidak merasa terganggu dengan bisa dibilang refleksi Kyuhyun yang sama persis.

.

.

.

Setelah jam istirahat berdentang Krystal seperti rutinitasnya, menyelesaikan makannya di meja Kyuhyun, dan meninggalkan satu bento untuknya. Lalu pergi kembali kealam asalnya. Lalu kelas yang sunyi kembali di penuhi oleh suara suara berisik dari siswa dan siswi yang baru memasuki kelas. Semua jam pelajaran berlalu seperti biasanya dan membosankan. Termasuk bagi Kibum dan Kyuhyun.

Hal yang menyenangkan kedua bagi siswa adalah jam kepulangan. Bel yang berdering beberapa kali memberikan efek girang bagi seluruh siswa yang menghuni sekolah. Suara seosangnim yang mengajar mereka sama sekali tak di dengarkan dan dianggap angin lalu bagi mereka. Mereka membereskan semua barang yang telah bereka keluarkan sedari tadi pagi kedalam tas mereka dan bersiap menenteng kembali tas mereka kembali kerumah.

" Baiklah, sampai jumpa esok!" kata Seosangnim menutup pelajaran dan menunggalkan kelas.

Kyuhyun beranjak dari kursinya bersamaan dengan Kibum. Ketika meninggalkan kelas keduanya menjadi tatapan para warga sekolah. Tatapan bertanya tanya.

Kyuhyun dan Kibum berjalan beriringan tanpa suara dan tatapan datar namun serius. Seperti kembaran yang sama namun berbeda. Siswa yang menatap mereka berfikir tengah melihat Kyuhyun yang membelah dirinya dan menghasilkan Kyuhyun yang lain.

Setelah meninggalkan gerbang sekolah, keduanya masih bersama. Dan ketika jarak sekolah sudah tak nampak dan tak ada siswa yang lain. Kyuhyun membuka mulutnya.

" Dokumen mutasiku terkendala, tapi seosangnim bilang tak akan lama." kata Kyuhyun pada Kibum tanpa menoleh.

Selama perjalanan menuju rumahnya yang sederhana, Kibun dan Kyuhyun sama sekali tak mengeluarkan suara.

“ Aku tak pernah memintamu untuk bersikap seperti ini.” Ujar Kibum ketika ia melihat Kyuhyun membuka gerbang rumahnya.

“ Aku juga tak melakukannya karenamu, semuanya berjalan begitu saja tanpa bisa aku kendalikan.” Jawab Kyuhyun dengan tenang lalu meninggalkan Kibum yang masih memandangi sosoknya hingga masuk kedalam rumah sederhananya.

Dan kebiasaannya yang telah lama tak ia lakukan. Menunggui Kyuhyun memasuki kamarnya dan menunggu hingga kyuhyun membuka gorden yang menutupi jendela kamarnya. Kibum mendongak ke atas tepat di kamar kyuhyun dan melihat kyuhyun mengangguk kepadanya.

Ia menghela nafas berat lalu dengan langkah lelah ia berjalan menuju seberang di mana rumahnya yang sama sederhananya dengan Kyuhyun berada. Ya Rumah Kibum dan Kyuhyun saling berhadapan. Dan mereka adalah sahabat masa kecil yang sanagt dekat dan sungguh sangat dekat.

.

.

.

Dentingan piano berirama memenuhi aula ruang music yang sebesar lapangan basket indoor itu. Kyuhyun tengah duduk di belakang grand piano berwarna putih. Bibirnya menguntaikan kalimat kalimat indah dan bermakna. Suara yang terdengar berirama dan begitu hidup. Ketika kalian mendengarnya seolah kalian tengah berada dalam lirik lagunya.

“ Aku yakin sangat yakin kau akan menjuarai lomba ini! Suaramu sungguh unbeliveble.” Ujar guru pembimbing kyuhyun. Yang hanya di tanggapi kyuhyun dengan senyum kakunya. Seperti biasaya, batin sang guru sedikit kecewa.

Di belakang Kyuhyun, ada namja lain yang tengah mengamatinya dari balik jendela besar yang sedikit tertupi oleh tirai merah marun tipis yang menempel. Setiap jam istirahat namja itu selalu mengintip sesi latihan kyuhyun untuk lomba vocal solo yang akan di adakan di sekolahnya 1 minggu lagi.

“ Karena lomba tinggal seminggu dan olimpiademu yang tinggal 5 hari lagi mulai hari ini Hwang seosangnim membebaskanmu dalam pelajaran agar kau focus belajar untuk olyimpiade dan lomba vocal solo. Apa kau keberatan? “ Tanya seosangnim pelan.

Kyuhyun menghentikan permainan pianonya. Ia menghela nafasnya, membuat sang seosangnim terkejut. Tak biasanya Kyuhyun menghela nafas didepannya. Ia hanya pernah menemui Kyuhyun menghela nafas dalam sebelum ia masuk kedalam ruang guru dan memberikan dokumen mutasinya.

“ Kamsahamnida untuk bimbinganmu selama ini Jung seosangnim.”

“ Kau tak perlu sungkan terhadapku Kyuhyun –ssi, seharusnya aku yang berterimakasih karena sudah kau perbolehkan mendengarkan instrument music dan harmonisasi suara mu. Aku sungguh menyayangkan keputusanmu pindah dari sekolah ini.” Jawab Kim seosangnim dengan sedikit kaku.

“ Apa aku boleh memainkan biola di lomba nanti seosangnim?” Ucap Kyuhyun lagi dan dengan sukses membuat Kim seosangnim terkejut.

“ Apa maksudmu Kyuhyun-ssi?” Jawab Kim seosangnim sedikit bingung dan tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

“ Apa aku boleh mengganti instrument pengiringku dengan biola?” Tanya Kyuhyun yang anehnya tak terdengar seperti permintaan, lebih seperti omongan omongkosong yang tak logis.

“ Lomba akan diadakan satu minggu lagi, apa kau yakin ingin mengganti instrumentnya?”

Kyuhyun tak menjawab pertanyaan seosangnimnya, ia mendekati kumpulan instrument yang terletak tak jauh dari duduknya. Meraih sebuah kotak biola dari jenis violin yang di senderkan pada sebuah kursi. Membukanya dan mengambil busur biola yang terbuat dari kayu pernambuco atau kaian biasa menyebutnya bow atau penggesek biola. Ia meletakkan dagunya pada Chinrest biola, menggesek biolanya pelan dan sebentar lalu berhenti dan mulai menyetem biolanya untuk mendapatkan nada yang ia inginkan.

Setelah selesai menyetem violin di gengamannya, Kyuhyun mulai menggesek kan bownya. Kim seosangnim yang masih diam kembali terdiam dengan gesekan yang tengah ia dengar sekarang, Lagu dari Whitney Houston ‘ I have Nothing’ dengan pitch tinggi bisa di kuasi Kyuhyun dengan apik. Kim seosangnim terhanyut dengan melodynya, begitu juga seorang namja yang ikut terkejut dengan perubahan instrument yang digunakan oleh Kyuhyun.

‘ Henry pasti akan senang jika aku mengenalkanmu padanya’ Batin namja yang mengintip itu yang dengan sangat berat hati berjalan menjauh dari tempatnya menginti, mau bagaimana lagi? Bel sudah berbunyi dan sudah kewajiban sebagai seorang siswa untuk memasuki ruang kelas dan melanjutkan aktivitas belajar mengajar.

.

.

.

BRAKK!

~TBC~

 

sesuai janji author biarpun belum ada tanggapan tapi udah ada yang ngesubscribe, arigatou : D /bungkuk hormat/

semoga tidak mengecewakan.. kekeke author udah lama nggak nulis sih :D

don't forget to comment and subscribe my story ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
KYU323DE2W #1
Chapter 1: Kyuhyun mistis hihihihi
itu kibum dan kyuhyun sahabat kecil lalu yang ngintip itu cpa ?? Heumm penasaran ma kisah kyuhyun di Ff ini
Aryani #2
Chapter 1: Kyuhyun yg pnuh misteri.bnr" kaku dn datar bgt eksprsi'a kyiu.sift'a yg mmng sptti itu atw ada hal lain yg bikn dia jd trtutup bgtu??
Siwon blm muncul nih.kira" dia jd siapa ya??
Ok.d tnggu next chapt'a.
siskasuju #3
Chapter 1: Lnjur thu cp y yg ngintip kyumom? Haduh kyumom midterius bngt
FiWonKyu #4
Chapter 1: Ehm, apa bener kibum bru pindah dari jepang? Trus selama ini kyukyu sendirian y? Kyukyu misterius beudz disini, dia ngikutin gayanya kibum y? KkkxD
lanjut soon..
EccaAugest #5
Chapter 1: aku masih lum ngerti gimana alur ceritanya.. smua masih membingungkan..