don't go,
YOU, WHO?
Irene terus fokus pada ponselnya sampai-sampai ia tak menyadari jika orang yang sedang ia tunggu-tunggu sudah tepat berada di depannya.
“hei!” tegur Bogum. Irene sedikit terlonjak dan akhirnya mengalihkan atensinya dari ponsel.
Irene tersenyum “oh, hai kau sudah sampai?” Bogum menganguk sembari tersenyum seperti seekor puppy yang lucu –menurut Irene- .
Tidak ada percakapan setelahnya. Hening. Hanya terdengar suara khas bandara di sekitar mereka. Irene terus sibuk dengan ponselnya dan Bogum yang entah kenapa diam saja. Biasanya laki-laki tinggi ini selalu dapat mencairkan suasana tapi tidak dengan sekarang. Irene yang merasa terusik dengan keheningan yang tidak biasa ini pun akhirnya bicara.
“kau melamunkan apa?” tanya Irene. Bogum yang merasa ditanyai pun menoleh ke samping –ke arah Irene-.
“aku melamun karena memikirkanmu!”
BLUSH!!
‘Bogum sialan!’ dan pipi Irene kembali memerah. Segera Irene mencubit pinggang Bogum dengan keras dan langsung terdengar suara kesakitan dari orang yang lebih tinggi darinya itu.
“yak!! Menggombal saja terus! Pantas saja para wanita menyukaimu itu pasti karena kau selalu menggombali mereka! Asal kau tahu saja ya! Aku ini tidak sama dengan wanita-wanita yang kau gombali di luar sana!” omel Irene kesal, seperti biasa wanita berkacamata itu pasti akan cemberut dan mengerucutkan bibirnya jika ia merasa kesal.
Bogum terkikik “aigooo...nde Irene-ssi maafkan aku ya? Aku hanya bercanda kok,” tutur Bogum mencoba untuk membujuk Irene.
Irene bergeming, dia marah pada rekan kerjanya itu, tapi Bogum malah terus membujuknya untuk tidak marah. Bagaikan sebuah sihir, Irene yang biasanya tak pernah mempan untuk dibujuk akhirnya luluh.
“arraseo, tapi jangan diulangi lagi oke?” Bogum menang, ia pun memberikan senyum terbaiknya pada Irene. “janji tidak?” tanya Irene sekarang ia menyodorkan jari kelingkingnya pada Bogum, pertanda ia ingin melakukan pinky swear.
“janji.” Dan Bogum menautkan kelingkin mereka. Dalam beberapa saat Bogum bisa melihat semu merah pada kedua pipi Irene yang putih.
Bogum pun melepaskan tautan mereka “awas jika diulangi lagi!” ancam Irene sambil menunjuk wajah Bogum dengan telunjuknya.
“arraseo, arraseo...”
Merasa puas dengan jawaban Bogum, Irene pun beranjak dari sisi Bogum, menyeret kopernya dan juga dirinya dari sisi si laki-laki tan itu. Saat melihat Irene menjauh Bogum tersenyum, ia tak habis pikir dengan tingkah menggemaskan Irene. Terlihat begitu dingin namun, sebenarnya sangat kekanakan itulah Irene – di mata Bogum-.
^ YOU WHO? ^
Hari ini Suho benar-benar lelah, sudah seharia ini pria bermarga Kim itu duduk di kantornya ditemani dengan berkas-berkas yang sangat banyak. Dalam hati Suho merutuki keputusannya untuk meneruskan bisnis keluarga. Terkadang ia menyesal, ‘kenapa dulu ia berhenti jadi trainee? Jika ia tidak berhenti waktu itu mungkin ia sudah menjadi seorang idol sekarang.
Tok..tok..
Suara pintu kantor Suho diketuk.
“masuklah,” titah Suho.
Pintu pun terbuka dan menampilkan sesosok wanita pendek namun terlihat imut dan anggun. Dia Lee Sunkyu. Calon istri Suho, Sunkyu tersenyum manis saat melihat wajah lelah bercampur terkejut milik calon suaminya itu.
“hai tampan,” sapa Sunkyu bermaksud untuk menggoda Suho. Wajah Suho langsung berubah masam, Sunkyu selalu bisa membuat mood Suho hancur, mentang-mentang Suho lebih muda darinya jadi dia bisa menggoda Suho seenak jidat.
“ck...kenapa noona datang malam-malam begini?” tanya Suho dengan nada tidak suka. Sunkyu mendekat ke arah Suho yang tengah duduk, ia menempatkan dirinya di samping Suho, merangkul bahu Suho dan membisikan sesuatu “aku datang ingin bertanya, apakah tugas yang kuberikan padamu sudah kau laksanakan?” tanya Sunkyu berbisik.
Suho menatap wajah Sunkyu yang hanya beberapa senti jaraknya dari wajah Suho bahkan dengan jarak sedekat ini ia bisa mencium wangi parfume yang Sunkyu kenakan.
“tentu saja sudah,” melihat senyum Sunkyu yang merekah membuat Suho juga tersenyum, bukan sebuah senyum senang ataupun tulus melainkan senyum kecut yang menyembunyikan sebuah luka.
^ YOU WHO? ^
Pesawat sudah lepas landas sekitar 2 jam yang lalu, dan selama 2 jam itu Irene merasa sangat bosan, yang ia lakukan dari tadi hanyalah termenung dan terkadang memainkan game offline di ponselnya. Terima ka
Comments