Chap 1

Our (?)

***

Mereka berlima ditakdirkan untuk bersama. Walaupun awalnya mereka menolak atau bahkan tak suka, toh pada akhirnya mereka tetap menikmatinya bersama, hingga tak sadar bahwa mereka sudah saling menyayangi dan tak ingin berpisah. Berbading terbalik dengan awal cerita ini ? Tentu saja !

Tiba-tiba, dua orang dari mereka ingin meninggalkan mereka. Ah, lebih tepatnya harus meninggalkan mereka. siapa yang tak terkejut dengan hal ini ? 5 tahun yang sudah mereka jalani kini harus terputus di tengah jalan.

Siapa yang harus disalahkan ?

Yang meninggalkan,

Atau yang ditinggalkan ?

Tak ada yang tahu. Tapi yang jelas, mereka tak pantas untuk disalahkan

***

Kita akan selalu bersama kan ? Hyung ?”

“Aku tak tahu…”

 

~Sept 27th, 2014~

*Byunghee pov

“MBLAQ fighting !!” Aku, Seungho, Changsun, Cheolyong dan Sanghyun berteriak dengan semangat, agar A+ juga bersemangat saat melihat kami tampil nanti. Oh lihatlah!! Bahkan ada A+ yang menangis saat kami membawakan You’re My +. Lagu itu memang kami ciptakan untuk mereka yang selalu mendukung kami disaat kami senang, maupun susah. Aku menoleh ke arah Cheolyong yang sedang melakukan rap. Matanya terlihat berkaca-kaca. Ahh.. anak itu memang paling mudah tersentuh hatinya…

*Cheoyong pov

Aku melihat A+ yang menangis saat kami membawakan lagu You’re My +. Uuhhh.. mataku jadi ikut berkaca-kaca, diantara kami berlima, memang akulah yang paling cengeng. Tapi itu wajar kan ?! karena aku yang paling kecil diantara mereka. Ahh.. aku jadi ingat saat kemenangan pertama kami. Saat itu aku, Seungho hyung dan juga Sanghyun hyung menangis. Tapi aku rasa tangisan aku dan Seungho hyunglah yang paling kuat, hehehe.. Tanganku bergetar hebat saat memegang piala kemenangan pertama kami…

*Sanghyun pov

Selesai perform, kami langsung menuju backstage, melepas lelah dan segera kembali menuju dorm. Kami berjanti akan minum dan menonton film saat sampai di dorm nanti

“Apa kalian masih lelah ? Tidak lupa dengan janji kita kan?” Seungho hyung mengingatkan

“Aniyo hyuuung!! Aku sangat bersemangat!! Ppaliii” Ucap Cheolyong yang kegirangan sambil menggandeng tangan Changsun hyung

Byungki dan Kevin hyung sudah terlebih dahulu kembali. Katanya ada urusan yang harus mereka selesaikan. Jadi malam ini giliran Seungho hyung yang menyetir. Kami berhenti di tepi jalan untuk membeli makanan dan minuman, tak lupa dengan penyamaran terbaik kami, hehehe…

*Seungho pov

Setibanya di dorm, aku langsung menyiapkan laptop dan beberapa film yang sudah ku-download sebelumnya, sedangkan Byunghee menyiapkan makanan & dan minuman yang akan dimakan saat menonton nanti

“Yaahh.. Ppalii,, filmnya sudah siappp” Ucapku memanggil mereka

“Yaaayy!!!” Cheolyong berteriak kegirangan dan segera menghampiriku. Disusul oleh Sanghyun, Changsun dan juga Byunghee. Lampu dimatikan dan menonton pun dimulai~~~

~Sept 28th,2014~

*Changsun pov

Sinar matahari pagi menerobos masuk lewat ventilasi ruang tamu kami. Hari ini entah kenapa aku bangun lebih awal dari mereka, padahal biasanya aku sangat sulit untuk dibangunkan, kekeke… Aku melihat sekeliling ruang tamu, dan Ya Tuhan!! Benar benar berantakan sekali. Botol minuman ringan dan cemilan ada dimana-mana. Aku juga melihat keempat makhluk itu tidur dengan posisi mereka masing masing. Aigoo~~ mereka benar benar…. Apa aku harus membersihkan ini semua sendiri ?

*Byunghee pov

Aku terbangun saat mendengar suara gaduh dari arah dapur. Aku berjalan mengendap-endap dan menemukan Changsun yang sedang mencuci piring dengan celemek Pikachu kesayangannya

“Yah!!” Ucapku sambil memegang pundaknya

“Omo, hyuuuuung!! Kau mengagetkanku!!” Bentaknya sambil mengelus dadanya, aku hanya tertawa renyah

“Apa yang kau lakukan disini ?”

“Kau tak lihat apa yang sedang aku lakukan eoh ?” Jawabnya masih dengan ekspresi cemberutnya

“Hehe, arasseo, kka.. lepaskan celemekmu dan bangunkan mereka bertiga. Kau benar-benar terlihat seperti seorang ahjumma”

“Hyuuuuung!! Geumanhee!!”

Aku hanya tertawa sambil memasang celemekku. Setelah ini aku akan memasakkan sarapan untuk mereka semua

*Changsun pov

“Yaah.. ireona” Aku menggoyang tubuh Cheolyong, Sanghyun dan Seungho hyung, tapi mereka hanya menggeliat malas

“Yakk!! Kalau kalian tak bangun, tak ada jatah sarapan untuk kalian”

Seungho hyung yang mendengar kata “Sarapan” segera bangun dan tergesa-gesa menuju kamar mandi. Ahh, dasar panda itu, kalau sudah mendengar kata makanan, selalu dia yang pertama

Hari ini kami tidak memiliki kegiatan, jadi aku mengajak mereka untuk pergi ke Lotte World. Cheolyong dan Sanghyun-lah yang paling bersemangat untuk pergi. Tapi untuk Cheoyong entahlah, aku tak yakin kalau dia benar-benar bersemangat. Wajahnya terlihat sangat pucat

*Cheoyong pov

Sejak bangun tadi entah kenapa kepalaku terasa sangat sakit dan tubuhku terasa panas. Tapi hari ini Changsun hyung mengajak kami pergi ke Lotte World, tentu saja aku harus bersemangat!!

“Cheolyong-ahh, kau yakin akan pergi ? Kau terlihat sangat pucat” Tanya Changsun hyung yang mencoba menyentuh keningku. Aku langsung menepis tangannya dan segera menggandeng tangannya

“Uumhh.. aku baik-baik saja hyung. Ppalii,, aku sudah tak sabar”

“Baiklah,, tapi nanti jika kau merasakan sesuatu kau bisa memberitahuku” Ucap Changsun hyung yang menepuk pundakku pelan

*Sanghyun pov

Hyaaaaa!! Roller Coaster ini benar-benar menakjubkan!! Aku jadi ingin menaikinya kembali. Saat aku turun dari Roller Coaster itu aku terkejut karena Changsun hyung memanggil nama Cheolyong dengan keras, dan ternyata Cheolyong pingsan

“Cheolyong.. Cheolyong-ahh ireona!!” Aku melihat Changsun hyung dan Seungho hyung yang menepuk pipi Cheolyong, sedangkan Byunghee hyung berusaha untuk menelpon ambulans. Ya Tuhan kenapa ini ? Kakiku bergetar hebat. Umma.. kenapa aku mengingat umma yang pingsan saat dipukuli appa. Ah,, bagaimana ini ? Ani.. Kau.. kau harus kuat Sanghyun..

“Ambulansnya akan segera datang” Ucap Byunghee hyung

“Sanghyun-ah, kwenchana ??” Byunghee hyung menatapku cemas karena melihat kondisiku sekarang. Aku hanya mengangguk pelan sambil menggenggam erat lengan kemeja-nya

“Jebal, jangan ingatkan aku lagi dengan memori itu” Batinku. Tak lama setelah itu aku terduduk lemah dihadapan Byunghee hyung

*Byunghee pov

Setelah sampai dirumah sakit Cheolyong segera dibawa menuju ruang ICU. Aigoo~ bagaimana bisa kami tak tahu kalau dia sedang sakit seperti ini. Aku melihat Changsun duduk diujung lorong rumah sakit sambil tak henti-hentinya merutuki dirinya sendiri

“Hei,, sudahlah dia akan baik-baik saja” Ucapku menepuk kedua bahunya

“Harusnya aku tahu kalau dia sedang sakit. Ahh paboya!!”

“Berhenti menyalahkan dirimu seperti itu Changsun-ahh, itu sama sekali tak kan merubah keadaan

Tak lama setelah itu dokter yang memeriksa Cheolyong keluar dan mengatakan kalau dia hanya kelelahan dan kurang istirahat. Kami-pun diperbolehkan untuk melihatnya

“Hyuuuung~~~” Panggilnya saat melihat kami

“Shh,, jangan bicara dulu. Tubuhmu masih lemah” Ucap Changsun

“Seungho hyung.. Sanghyun hyung.. dimana mereka” Tanyanya

“Mereka ada dirunah, istirahatlah dahulu” Jawabku sambil memperbaiki selimutnya

“Aku.. aku membuat Sanghyun hyung takut lagi..” Ucapnya lirih

“Aniya, kau tak membuatnya takut, sekarang pikirkan saja kesehatanmu”

*Seungho pov

Byunghee menelfonku kalau Cheolyong bisa pulang esok pagi. Aku hanya bisa menghela nafas lega. Tak lama setelah itu Sanghyun datang menghampiriku

“Byunghee bilang kalau Cheolyong bisa pulang esok pagi”

“Ahh syukurlah. Hyung aku rasa aku tak akan bisa menyambut mereka”

Aku hanya mengangguk, paham akan kondisinya. Tak lama setelah itu ia kembali ke kamarnya dengan langkah gontai

~Sept 29th,2014~

*Cheolyong pov

“Hyuuuuung!! Aku pulaaaang!!” Aku membuka pintu dorm dan melihat Byunghee hyung menyambutku dengan senyuman terbaiknya

“Hyuuuung bogoshippeo~~~” Ucapku yang langsung memeluknya erat. Sedangkan Byunghee hyung hanya terkekeh

“Yaah,, kita hanya satu malam tak bertemu dan kau sudah merindukanku ? Bagaimana jika nanti kita tidak akan bertemu lagi ?”

“Hyuuuuuuung kenapa kau bicara seperti ituu” Ucapku cemberut

“Geureee,, mianhe jika umma membuatmu cemberut neeh~” Goda Byunghee hyung sambil mengusap rambutku

“Kajja.. Hyung sudah membuatkanmu banyak makanan..” Ucap Byunghee hyung yang kemudian mengajakku menuju ruang makan

*Sanghyun pov

Mereka berempat ada diluar sekarang. Aku bisa dengar tawa mereka dari dalam kamar ini. Kenapa hatiku terasa sakit ? Apa aku cemburu pada Cheolyong ? Ahh,, segera aku menepis pikiranku jauh-jauh.. Geure,, mereka tertawa seperti itu karena mereka hanya ingin membuat Cheolyong kembali ceria seperti biasa

Crek…

Aku mendengar pintu kamarku terbuka, atau lebih tepat dibuka. Aku bisa mengenal langkah dan suara berat itu..

“Sanghyun-ahh….” Changsun hyung memanggilku, tapi entah kenapa aku tak ingin menoleh padanya dan menjawab panggilannya

“Yah.. Park Sanghyun..” Panggilnya lagi yang duduk ditepi ranjangku. Aku tetap tak bergeming

“Sanghyun…”

“…..”

“Hyunnie…”

Aku sedikit terkejut saat Changsun hyung memanggilku dengan panggilan itu. Entah kenapa ada rasa hangat yang menjalar padaku. Aku kemudian berbalik dan menoleh padanya

“Keluarlah, aku tahu kau belum makan sejak pagi tadi kan ? Aku dan Seungho hyung membeli banyak makanan. Dan Cheolyong juga ingin melihatmu” Ucapnya lembut, aku hanya membalasnya dengan gelengan lemas

“Wae ? Apa sekarang gantian kau yang sakit ?” Tanyanya sedikit mengintrogasiku. Aku kembali menggeleng

“Lalu kau kenapa ?” Tanya-nya lagi

“Mollayo hyung,, entah kenapa hatiku terasa sakit saat melihat kalian tertawa lepas seperti tadi” Ungkapku

Changsun hyung sedikit terkejut dengan apa yang barusan ku katakan. Tapi sesaat kemudian ia menggenggam tanganku, menyuruhku untuk bangun

“Ireojima.. kajja,, kami diluar sudah menunggumu. Dan.. Jangan pernah merasa cemburu dengan Cheolyong. Kalian berdua itu sama-sama berharga bagi kami. Dan kami tak akan pernah membanding-bandingkanmu dengan Cheolyong arasseo??”

Sesaat aku tersenyum mendengar apa yang dikatakan Changsun hyung. Aku kemudian menarik nafas panjang dan kemudian mengangguk pasti. Changsun hyung kemudian tersenyum sambil merangkulku

“Baiklah, aku akan lupakan kejadian hari ini. Mungkin aku juga yang terlalu perasa. Park Sanghyun jangan pernah berfikiran seperti itu lagi” Batinku . Akupun berjalan keluar kamar bersama Changsun hyung

~Oct 2nd,2014~

*Byunghee pov

Hari ini kami akan perform disebuah acara. Entah kenapa sejak pagi tadi aku merasa kurang enak badan. Saat aku meminta Seungho merasakan suhu tubuhku, dia hanya bilang kalau aku baik-baik saja. Mungkin bukan tubuhku yang sakit, tapi hatiku….

#flashback#

Aku mendengar percakapan antara Changsun, Sanghyun dan juga kakak ipar Cheoyong selaku sajangnim kami.

“Kontrak kalian akan habis akhir tahun ini. Namun keputusan ada di tangan kalian, apakah kalian ingin memperpanjang kontrak atau tidak, itu semua terserah kalian”

DEG!!

Bagaikan disetrum ribuan volt listrik, aku bisa merasakan tubuhku membeku disana. Kontrak ? Berakhir ? Apa ini alasan mereka yang mulai menjaga jarak dari kami ? Tapi kenapa ? Kenapa mereka tak pernah menceritakan hal ini pada kami bertiga ? Bukankah kami sudah berjanji untuk saling terbuka dan tak pernah merahasiakan satu hal kecil apapun ? Tapi,, kenapa rasanya aku seperti ditusuk dari belakang seperti ini ? Sudah terlalu banyak “Kenapa” bersarang di kepalaku. Yang kubutuhkan saat ini adalah “Karena”. Aku butuh jawaban ataupun penjelasan dari mereka..

 Lee Changsun, Park Sanghyun, kau anggap apa kami bertiga ??

#flashback end

“Hyung,, kajja….” Tiba-tiba aku merasakan tangan Cheolyong yang menggaet tanganku. Sorot matanya menatapku sedih. Seolah merasakan apa yang aku rasakan

“Kau tak boleh seperti ini hyung, kau harus kuat” Ucapnya lagi. Ahh.. sejak kapan bocah ini menjadi dewasa seperti ini ?

“Kita akan selalu bersama kan ? Hyung ?”

“Aku tak tahu…”

*Cheolyong pov

Aku bisa rasakan apa yang dirasakan Byunghee hyung, karena aku juga mendengar percakapan malam itu. Percakapan yang sejujurnya sama sekali tak ingin ku dengar. Andai saja aku bisa membalikkan waktu, ah,, aku tak tahu ingin berkata apa lagi, tapi yang jelas ini sangat sakit.

Saat perform nanti, kami hanya akan membawakan 2 lagu, Key dan Monalisa. Aku heran kenapa Byunghee hyung meminta pada PD agar kami bisa membawakan Key. Apa Byunghee hyung menyanyikan lagu ini untuk Changsun dan Sanghyun hyung ?

Awal perform semua berjalan lancar, tapi semuanya mendadak berubah saat para fans berteriak memanggil Byunghee hyung, aku menoleh padanya dan melihatnya sedang menangis sesegukan, ia bahkan tak mampu untuk melanjutkan part menyanyinya. Namun ia tetap berusaha untuk professional. Ia menghapus air matanya dan mencoba untuk kembali bernyayi walaupun dengan suaranya yang bergetar. Ya Tuhan, apa sesakit itukah yang Byunghee hyung rasakan hingga ia bahkan tak bisa menahannya saat diatas panggung ?

*Seungho pov

Selesai perform, kami langsung pulang ke dorm. Tak ada lagi mampir ke kedai tepi jalan hanya untuk membeli minuman, tak ada lagi acara menonton bersama. Semua hal yang selama ini kami lakukan bersama seolah-olah hilang dan seakan tak pernah terjadi. Changsun dan Sanghyun juga lebih memilih tinggal dirumah mereka masing-masing daripada harus bersama di dorm. Sesampainya di dorm, Byunghee langsung masuk ke kamarnya sedangkan Cheolyong menghempaskan dirinya pada sofa yang ada diruang tamu. Sorot matanya seolah menerawang, memikirkan apa yang sebenarnya terjadi saat ini

“Hyung…..”

Panggilannya seketika menyadarkanku, aku kemudian menoleh padanya

“Kita,, akan selalu bersama kan ?”

“Kita lihat saja apa yang terjadi selanjutnya. Ikuti saja alur yang sudah ada. Dan juga, jangan terlalu berharap kalau kita akan bersama selamanya……”

“Hyuuuuuuuuung…….”

Tangis yang seakan-akan ia tahan selama ini dengan mudahnya pecah dihadapanku. Kini aku melihat Cheolyong yang sesungguhnya. Menangis sesegukan disampingku. Aku kemudian mengusap bahunya, tak lama setelah itu dia memelukku erat.

“Menangislah sepuasmu jika itu akan membuatmu tenang..” Ucapku sambil mengusap bahunya

“A.. Aku menyayangi mereka tapi kenapa mereka seperti ini pada kita hyung ? Wae ??” Pertanyaan Cheolyong membuatku tak bisa menahan tangisku. Cheolyong terlihat seperti bocah yang kehilangan temannya saat bermain.

Yongie~ se sayang itukah kau ke mereka ??

“Shh… Uljima Cheolyong-ah….”

“Kau menyuruhku berhenti menangis sedangkan kau sendiri juga menangis hyung….” Ucap Cheolyong yang kemudian melepas pelukannya

Tak lama setelah itu ponselku berdering, Changsun menelfonku.

Haruskah ku angkat ?

“Yoboseo ?” Jawabku dengan suara berat

“Hyung… Aku…”

“Waeyo Changsun-ah ?”

“Changsun ? Changsun hyung ? Hyung berikan padaku, aku ingin bicara padanya” Pinta Cheolyong yang langsung merebut ponselku

“Yoboseo ? Hyung ? Changsun hyung ? Ini sungguh dirimu ? Hyung kenapa kau melakukan ini semua pada kami ? Apa kau sudah tidak menyayangi kami lagi ?”

“Yong-ahh aku..—“

“Geumanhe hyung. Aku tahu. Dan aku membencimu hyung…”

Cheolyong yang masik terisak-isak itu kemudian memutus sambungan telpon dan memberikan ponselnya padaku. Ia kemudian berjalan dengan langkah gontai menuju kamarnya

 

-TBC-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet