Not Chocolate but Rollercoaster

Not Chocolate but Rollercoaster

“Gigitan pertama menghantarkan rasa manis ke seluruh rongga mulut.

Pernyataan cinta itu manis”
 
 
 
Pria tampan itu menarik seseorang untuk berjalan bersamanya, meninggalkan keramaian club dimana teman-temannya berada. “Heii ,, pestanya disana, kenapa kau membawaku kemari?” senyum tersungging manis diwajah tegas pria yang masih menggenggam tangan putih pria yang berjalan mengikuti langkahnya menuju tangga darurat yang akan membawa mereka ke rooftop.
 
“Aku mencintaimu”
 
“Ne?”
 
“K-kau ,, mabuk eoh?”
 
Pria tampan itu kembali menggenggam tangan pria cantik disampingnya, mata mereka bertemu dan membuat sistem pernafasan si pria cantik sekiranya terganggu untuk ditatap intens oleh sorot mata tajam pria tampan dihadapannya.
 
“B-bang”
 
“Aku serius Hime. Aku mencintaimu”
 
Bibir itu mendaratkan kecupan memuja di punggung tangan si pria cantik. Wajahnya memerah, efek nyata akan rasa bahagia yang memuncah memenuhi relung hatinya. Pria tampan yang selama ini dipujanya diam-diam menyatakan cinta padanya.
 
Tertunduk malu, senyuman manis menghiasi wajah cantik itu. Doa dalam hati terwjud nyata ditemani milyaran bintang yang hadir diantara luas langit hitam diatasnya, jadi saksi atas pernyataan cinta sang pujaan hati.
 
Jemari lentik itu menyentuh dagunya, membawa marbel hitam indah itu untuk menatapnya, gemuruh yang memenuhi hati seakan membuatnya sesak nafas. Sisiran halus pada rambut didahinya dilanjutkan dengan kecupan kecil.
 
 
“Rasa manis coklat menyeruak kala kepingan itu telah mencair, meleburkan rasa manisnya kesetiap sisi”          
     
 
“Aku mencintaimu”
 
Sapuan bibir tebal si pria tampan itu seakan meleburkan rasa manis untuk melayangkan ciuman hangat dibelahan bibir pink si pria cantik. Kim Himchan.
 
“Euung,,” leguh manis Himchan, bibirnya masih dikulum oleh pria tampan dengan kedua tangannya melingkar di pinggang rampingnya. Pria tampan dengan bibirnya yang sibuk mengulum bibir pink Himchan kini manarik tubuhnya untuk semakin mendekatkan diri hingga tiada celah diantara mereka berdua.
 
“A-aku ,, juga” deru nafasnya yang tidak teratur kini layaknya cerminan dari detakkan cepat jantungnya, jemari lentik itu mengusap ujung bibirnya yang terdapat benang tipis dari cairan bening, saliva mereka.
 
“Apa? Kau kenapa?” seakan tidak mengerti situasinya, si pria tampan membelai lembut kedua pipinya yang sudah terlihat merah padam, kedua mata tajamnya hanya tertuju ke marbel cantik dihadapannya.
 
“Mencintaimu” senyum. Bukan, itu seringai yang muncul dari bibir si tampan untuk mendengar pengakuan cinta si cantik yang masih tertunduk ke dalam pelukkan hangatnya.
 
“Kalian mendengarnya?”
 
 
PROK
 
 
PROK
 
 
PROK
 
 
“Kau memang luar biasa Hyung. Bisa menaklukkan si Prince itu”
 
Himchan, si cantik hanya bisa mematung. Tangannya masih digenggam erat pria tampan yang baru saja memberikan sepotong coklat padanya.
 
Jung Daehyun dengan menggenggam tangan sang kekasih menghampiri si cantik yang masih tercengang hebat akibat ucapan pria berkulit tan dengan langkah mendekat kearahnya.
 
“Baiklah Hyung sekarang kau mendapatkan tiket gratisnya dan mobil tentunya” ucap manis pria yang juga berwajah manis disamping Jung Daehyun. “Ferari ku jadi milikmu Hyung” tangan kiri Yongguk, si tampan dengan tepat dan cepat  menangkap benda kecil yang dilempar Daehyun kearahnya. “Kau harus mengantarku pulang Baby, gara-gara taruhanmu aku kehilangan mobil” keluh Daehyun dengan ciuman lembut dipipi chubby sang kekasih yang ditanggapi dengan seringai manis. “Pulang? Tidak. Aku mau kau tidur denganku malam ini” keduanya beranjak dari sana, angin malam tidak dibiarkan Daehyun untuk menyentuh kekasihnya lebih lama lagi.
 
Air mata itu mengalir perlahan membasahi pipinya yang memerah, kali ini bukan karena rasa bersemunya namun karena angin malam yang kini terasa menusuk hatinya. Genggaman tangan si tampan tak sekalipun mengendur, tidak mengijinkannya pergi dari sisinya.
 
 
“Rollercoster, detik berikutnya dengan cepat kau akan dibuatnya terjatuh”
 
 
“K-kau ,, sudah menang bukan. Jadi bisa lepaskan aku?”
 
Marbel hitam itu menatap kesegala arah, kemana saja asalkan bukan pada pria tampan dihadapannya. Coklat yang sekiranya diberikan ternyata hanya ada dalam pemikiran si cantik. Si tampan membawanya menaiki rollercoaster.
 
“Kau hadiahku. Jika mendapatkanmu bisa memberiku hadiah lain kenapa tidak?”
 
 
 
-THE END-
 
 
A/n: Haiiii... setelah sekian lama punya akun di AFF akhirnya berani juga post FF.
 
 
PLEASE KEEP SUPPORT B.A.P
GET WELL SOON BANG YONGGUK
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
akun_efefs
#1
Chapter 1: ooohhh so sweeettt.
jd sbnernya si Guk bneran suka ama Channie ya. cuma ngambil taruhan itu jg.
bagus-bagus... guk cerdas. satu kayuh 2-3 pulau teelampaui. pacar dapet, tiket dapet, mobil juga dapet.
northerndownpour
#2
Chapter 1: Astaga, jahat amat Yongguk sama Daehyun, jadiin Himchan taruhan. TT TT Semoga akhirnya Yongguk dapet karma dan jadi cinta mati sama Himchan. :D
#GetWellSoonBangYongguk