Anak lelaki berusia lima tahun itu sedang duduk dimeja makan menunggu ayahnya menyiapkan sarapan sepeti biasa, roti panggang selai strawberry. Ia menunggu ayahnya sambil bernyayi lagu tiga beruang. Badannya bergoyang ke kiri dan ke kanan mengikuti irama.

“Appa?”

“Wae?”

“Apakah eomma memiliki badan yang langsing seperti ibu beruang?” Ia memeragakan tangannya seperti gerakan dilirik lagu itu. Ayahnya menatap sambil tersenyum, memberikan jawaban “iya” untuk pertanyaan itu.

Lalu ia bertanya kembali, “Apakah appa gendut seperti ayah beruang?”

“Tentu saja, apa kau tidak lihat? Lihatlah perut Appa” ayahnya membusungkan perutnya seolah-olah ia memang memiliki perut gendut seperti ayah beruang.

“HAHAHAHAHAHAHA Appa lucu sekali, aku jadi jadi sakit perut”

“Berhentilah tertawa, makanlah sarapanmu dan Appa akan mengantarmu ke sekolah”

“Eung”

-

“Appa aku sekolah dulu” ia pamitan kepada ayahnya.

“Eoh hati-hati. Jangan nakal dan dengarkan apa yang seonsaengnim katakan”

“Ndeeee” anak itu berjalan menuju kelasnya dan kemudia sang ayah pergi ke kantor untuk bekerja.

Ia memang seorang direktur muda yang sukses. Saat ia berusia 25 tahun ia sudah memiliki perusahaan itu. Memang tidak sepenuhnya ia bangun sendiri tapi 80 % adalah hasil usahanya. Nichkhun membangun perusahaan itu atas ide dari sang istri yang menyukai fashion, memasak dan dekorasi jadilah ia membangun perusahaan dibidang furniture rumah tangga, alat dapur dan busana dengan brand NiQi.

“Khun-ah, kau baru datang?” seorang wanita berpakaian rapi bak model menghampiri Nichkhun.

“Eo~ Yuri-ya” Nichkhun menghampiri Yuri.

“Mau kemana? Tidak ke ruanganmu?”

“Aku sedang ingin mendiskusikan soal model kemarin dengan Hyera.” Yuri menunjuk r