Seoul, 2011

Victoria pov

Sangat melelahkan hari ini, aku harus bergegas mengepak semua barang ku. Tentu saja, pindah rumah adalah hal yang paling merepotkan bagiku yang sangat sibuk bekerja. Tapi, pindah dari apartemen ini adalah hal yang harus aku lakukan untuk melupakan semua luka di hatiku.

Ding ding….

Bunyi klakson sebuah mobil jasa pindahan rumah sudah terdengar. Disusul dengan turunnya 3 petugas dari mobil itu. Victoria membuka pintu dan langsung menyuruh mereka masuk.

Maaf paman repotkan! Kata Victoria pada petugas yang mulai mengangkat kardus dan perabotan untuk dimasukkan ke dalam mobil.

“tidak apa- apa nona, sudah pekerjaan kami” jawab paman yang terlihat paling tua diantara yang lain.

“Gamsahabnida ajeossi..!!” Victoria sambil membungkuk berterima kasih.

Dengan cepat ketiga petugas itu mengangkut semua barang Victoria ke atas truk untuk diantar ke tempat tinggal yang baru.

1 jam perjalanan akhirnya Victoria tiba di sebuah rumah yang sederhana. Rumah itu adalah sebuah rumah yang di bagi menjadi 2 bagian di tengah2. Rumah itu memang sengaja disewakan oleh pemilikknya. Tidak terlalu besar, namun cukup membuat Victoria langsung mengiyakan saat pertama kali masuk ke rumah ini. Keluar dari mobil, segera Victoria membantu para ajeossi mengangkat kardus- kardus yang kecil. Para petugas segera membawa masuk semua barang yang dibawa Victoria. Tidak banyak, namun cukup merepotkan bagi victori jika harus pindahan sendiri. Setelah menata semua barang- barang, petugas pindah rumah itu pamit undur diri.

“Gamsahabnida, maaf merepotkan!” ucap Victoria pada paman2 itu.

-

Victoria pov

Victoria memandang sekeliling ruangan dimana ia telah berdiri sekarang.

Aku harap hatiku bisa tenang disini dan bisa melupakan luka masa lalu. Batin Victoria sambil berkaca- kaca matanya menahan tangis.

Kenapa aku menangis? Aku tidak boleh menagis lagi! Janji Victoria dalam hati.

“aigooo…… waaaaaaaa……. Dimulaiiiiiiiiiiii” teriak Victoria dengan semangat untuk memulai menata rumah barunya.

-

Victoria adalah seorang gadis yang bekerja sebagai public relations officer sebuah perusahaan besar di Korea. Pekerjaan ini membutuhkan keahliah bersikap, bertutur kata yang baik. Mudah komunikatif dengan orang lain, itulah yang dilakukan Victoria. Setiap hari dirinya dihadapkan dengan urusan public. Menciptakan image perusahaan yang baik adalah tugasnya.namu tetap memperhatikan kepetingan para public tentunya. Karirnya di perusahaan bisa dikatan cepat berkembang semenjak 4 tahun dia pindah qindao china ke seoul.

Berbicara soal rumahnya, Rumah baru Victoria terletak agak diluar kota Seoul. Berada di dataran yang agak tinggi sehingga bisa melihat hamparan kota seoul. Masih asri dan bayak pepohonan, dan tentu saja masih tenang, itulah alasan mengapa Victoria memilih tempat ini sebagai rumah baru nya. Rumah itu terdiri dari 2 lantai dan 1 lantai bawah tamah yang digunakan sebagai gudang. Lantai pertama ada ruang tamu yang sekaligus ruang masak (Victoria langsung berteriak senang Karena hobinya adalah memasak) dan makan serta ruang kecil serba guna. Lantai 2 adalah ruang tidur dan kamar mandi. Tidak begitu besar tetapi Victoria cukup senang.

-

Victoria pov

Hari cukup” batinya sambil membiarkan tubuhnya jatuh di kasur empuknya. Tak berapa lama kemudian Victoria berjalan keluar membuka pintu geser yang terbuat dari kaca.

“woaaaa….. indah sekali kota seoul dari sini?” beruntung aku mendapatkan rumah ini. Victoria cukup heran saat tahu bahwa rumah ini telah 2 tahun kosong semenjak pengguni sebelumnya. Victoria tak habis piker mengapa rumah sebagus ini tidak ada yang mau tinggal disini.

Victori masuk ke dalam rumah lagi kemudia turun ke lantai bawah tanah. Melihat- lihat ada apa di ruangan itu. Ruangan itu rupanya digunakan sebagai gudang oleh pemiliknya. Terdapat beberapa barang yang mungkin tidak lagi terpakai. Terdapat sebuah meja di pojok ruangan. Victoria mendekati meja itu dan diam sebentar untuk melihat.

“emm… rupanya ini gudang” kemudia tak sengaja tangan Victoria menetukan sebuah pegangan laci di samping meja itu. Dan ternyata di dalamnya terdapat sebuah buku berwarna hitam.

Apa ini? Tanya nya dalam hati.

Sepertinya sebuah buku diari. Victoria tak mau membukanya, mungkin ini milik pengghuni sebelumya. Namun saat tak sengaja buku itu jatuh dan terbuka. Buku itu tampak kosong. Tak terdapat tulisan apapun. Kecuali halaman pertama yang bertuliskan beberapa kalimat.

21 oktober 2009

“Ah… hari sangat melelahkan, pindah rumah lagi..akhirnya selesai. Waktunya main games…!!!

Victoria mengerutkan dahinya, “pindah rumah?”

“Apakah 21 oktober 2 tahun yang lalu orang ini juga pindah rumah ke sini? Sebetulan sekali” takjup Victoria heran.

Victoria memutuskan untuk membawa buku itu dan merniat untuk menulis cerita pindahannya hari ini di buku itu. Entah apa yang dipikirkan gadis cantik itu.

Hari mulai malam, setelah mandi dan menyiapkan segala sesuatunya untuk berangkat kerja besok, Victoria duduk di meja dapur nya., dihadapanya tergeletak buku warna hitam itu. Sesuai niatnya tadi, ia ingin menuli di diary tersebut.

-

Victoria pov

“Boleh tidak ya jika aku menulis di buku ini?”

“ ini kan milik orang lain”

“Tapi kurasa tidak apa, lagi pula buku ini sadah tidak terpakai” bela dirinya sendiri.

Akhirnya Victoria membuka buku tersebut dan mulai menulis di halaman kedua.

21 oktober 2011

Aku juga pindah rumah hari ini. Benar- benar lelah. Tapi aku senang bisa tinggah di tempat yang indah ini. Suasanya tenang, udara bersih, dan yang paling penting, kota seoul terlihat sangat indah dari ini. Bagaimana ya rumah ini 2 tahun lalu?[pertanyaan bodoh… babo babo… kekekekeke….]

Setelah menulis, Victoria menyimpan buku itu di laci meja dapur. Agar tiap kali duduk di sana, Victoria bisa menulisinya. Setelah itu Victoria berjalan menaiki tangga dan segera naik ke tempat tidur. Dia segera terlelap karena hari ini memang sangat melelahkan.

bersambung…..

BACA SELENGKAPNYA DI http://roseofsharon22.wordpress.com/tag/black-diary/

;;;;;;;;J0KAOJFAOWJSADIQ