DUABELAS : KRISIS !
YANGGOON HIGHSCHOOL MELODIESHayi mengitari sekolah, dia masuk ke kelas June yang sudah sepi. Seseorang berjalan terseok-seok masuk ke dalam kelas. Hayi menoleh ke asal suara. Mata mereka bertemu.
Junhe keliatan kaget melihat keberadaan Hayi. Segera sadar, ia mengambil tasnya yang tergeletak di meja dan keluar kelas tanpa bicara.
"Woi, bocah !" seru Hayi.
June masih berjalan terseok-seok nggak mengggubris Hayi, sesekali memegang meja di kanan-kirinya.
Hayi menimpuknya dengan sebotol betadine, tepat ke kaki June yg bergemetaran. June cuek tetap berjalan lemah.
"Lo tuh dah babak belur masih songong aja sih?" kata Hayi.
June terus berjalan, langkahnya makin terseok-seok.
"Kalo lo masih maksa jalan dengan tampilan babak belur gitu, gue seret lo ke rumah sakit terdekat. Gue hitung sampe 3, kalo ga berenti juga satu .. dua ..
"Braaaaak"
June tumbang, Hayi bengong.
***
"Sumpah, gue gak ngapa-ngapain dia ya. Ya, cuma ngomelin sedikit, eh dia pingsan, hyun!" Aku Hayi pada gadis bongsor di depannya.
"Ckckck dia juga sih disuruh ke uks ga mau, so kuat eh malah pingsan, ya untung lah ada elo, hay. Ya gue tau kok, ga mungkin lah lo balasin sendiri dendamnya hanbin, jinan sm bobby," sahut Suhyun yang dibalas dengan kerucut di bibir Hayi
"Ortunya ga dateng pas lo bawa ke rumah sakit?" lanjut Suhyun.
Hayi menggeleng, "Nggak, cuma ada kakaknya waktu itu. Baik, beda jauh sama Junenya. Dia minta maaf kalau kelakuan adeknya rada sangklek,"
"Hayiiiiii, cucian mu ! Cepetan dijemur, mumpung cerah" sebuah suara memotong pembicaraan Hayi dan Suhyun. Ibu Hayi memanggil dari lantai bawah.
Hayi menepuk jidat, "astaga cucian gue dari kemaren sore belum dijemur. Wait ya, hyun. Jinan bentar lagi ke sini katanya." kata Hayi seraya berlari keluar kamar.
"Emmm," Suhyun mengangguk. Ia sendirian di kamar Hayi.
Bagi Suhyun, rasanya baru kemarin mengenal Hayi, namun kedekatan mereka cepat terjalin. Keduanya bersama Jennie sering menginap di rumah satu sama lain.
Suhyun sudah beberapa kali tidur di kamar Hayi, tapi ia tidak pernah memperhatikan kamar sahabatnya secara detail. Hayi bercerita bbaru-baru saja pindah ke apartemen ini.
Kamarnya berwarna putih bersih, di dinding terpajang foto-foto polaroid Hayi dengan keluarga dan Youngsterz + GGS. Di sisi dekat jendela ada pc lengkap di atas meja belajar, dan rak yang penuh buku-buku tentang musik dan beberapa novel roman.
Sembari mengitari kamar Hayi, Suhyun gak sengaja menendang smartphonenya hingga masuk kolong tempat tidur hayi yang lumayan sempit. Mengumpat pelan, ia menjapai-japai, mencoba mengambil smartphonenya dengan tangannya.
"Duh, mana sih?"
Menyerah, Suhyun mengambil sapu untuk menjangkau kolong lebih dalam.
Setelah beberapa kali jangkauan, smartphonenya akhirnya keluar bersama benda lain. Sebuah kotak dengan setangkai mawar yang diawetkan.
Suhyun tertegun.
"Hyun, Jinan dah dateng. Yuk berangkat !" Hayi berteriak dari bawah.
Nggak ada jawaban.
"Suhyun !"
"Ya .. yaa gue ke bawah sekarang,"
***
Di backstage sebelum acara mulai.
"Masih nerveous aja, je
Comments