Chapter 8

My Trouble Maker
Please Subscribe to read the full chapter

Part 8

 

.

.

Di bandara, Jessica masih terlihat tak mau melepaskan pelukannya pada Hyoyeon. Ada perasaan bersalah pada namja itu karena tidak menceritakan perihal tentang pertemuannya dengan Yoong. Ia hanya berpikir bahwa itu sudah tidak penting lagi, tapi sejak perkelahian Yoong dan Hyoyeon membuat Jessica sedikit khawatir.

.

Hyoyeon mengusap punggung wanita yang ia cintai dengan sepenuh hati itu. Ia ingin tinggal dan menemani tunangannya tetapi kantor sangat membutuhkannya. “Sssh, tenanglah. Akan kuusahakan bisa berkunjung lagi, hmmm”, ada gelengan dari kepala Jessica yang Hyoyeon rasakan di dadanya. Akhirnya ia membiarkan Jessica memeluknya hingga puas.

.

“Oppa pergi dulu, Sica. Kalo sudah sampai, oppa akan menghubungimu”, Hyoyeon mengecup sekilas bibir Jessica. Saat hendak berbalik, Jessica menahan lengannya.

.

“Oppa~, jongmal mianhe”, lirihnya. Hyoyeon menangkup wajah sendu Jessica yang masih terlihat jelas apalagi tatapannya.

.

“Kenapa minta maaf? Apa ini karena Yoong?” Jessica mengangguk. Ia menyembunyikan sesuatu yang seharusnya ia ceritakan. Hyoyeon memang tidak banyak tahu tentang Yoong karena Jessica akan menangis setiap mengingat namja itu.

.

Hyoyeon menghela napasnya karena melihat Jessica merasa bersalah seperti ini. “Oppa percaya padamu, Sica.” ucapnya sambil tersenyum. “Jaga dirimu baik-baik, hmmm”

.

“Aku ingin kembali ke Seoul dan mulai memikirkan pernikahan kita. Bagaimana menurutmu Oppa?”, ucapan Jessica membuat Hyoyeon terkejut. Tiba-tiba saja Jessica membicarakan hal yang sangat menentukan masa depannya.

.

Hyoyeon mendekap kembali wanita dihadapannya ini. “Pikirkan baik-baik, Oppa tidak ingin kau menyesal nantinya. Ini impianmu sayang”

.

“Tapi Oppa— ”

.

Hyoyeon melepas pelukannya dan tersenyum kepada Jessica. “Kau sedang kalut. Jangan memaksakan dirimu. Pikirkan semuanya baik-baik, Oppa hanya ingin semua keputusanmu sesuai dengan hatimu” ucapnya lagi.

.

Jessica mengembangkan pipinya karena tersenyum lega. Hyoyeon selalu memberinya ruang bebas sehingga ia tidak pernah merasa tertekan. Jessica mengecup bibir Hyoyeon dan tersenyum lagi. “Gomawo Oppa, hati-hati. Aku akan merindukanmu”

.

“Hmmm, nado”, Hyoyeon berbalik dan mulai memasuki pemeriksaan tiket.

.

Jessica menatap punggung Hyoyeon yang mulai menjauh dari pandangannya. Ada ketakutan dalam dirinya bahwa Hyoyeon akan melepasnya.

.

Di sisi lain, Jessica masih mengingat jelas bahwa Yoong adalah mimpi indahnya. Tetapi sejak Yoong menghilang begitu saja, semua mimpi indah itu berubah menjadi mimpi buruk baginya. Dan Yuri, pria baru dalam hidupnya yang mampu membuatnya tertawa lepas dan membuatnya merasa aman setiap bersama pria itu

.

.

Jessica memilih pulang ke rumah Taeyeon daripada kembali ke apartemen. Ia segera mencari Oppanya itu untuk membicarakan sesuatu. Saat maid mengatakan ia ada di ruang rawat Jieun, ia segera ke sana.

.

“Oppa~~”, Jessica berlari kecil saat memasuki ruang rawat Jieun, kakak iparnya. Ia melihat Taeyeon sedang memperhatikan istrinya mencoba melukis sesuatu.

.

“Aigoo, kau menangis setelah mengantar Hyo”, ucap Taeyeon saat melihat mata adiknya memerah. Jessica yang berada di pelukan Taeyeon hanya mengangguk.

.

“Oppa, apa aku boleh tinggal disini? Aku tidak ingin kembali ke apartemen”, Jessica mendongak menatap oppanya.

.

tung!

.

Taeyeon mendorong pelan kening adiknya dengan telunjuk jari. “Rumah Oppa, rumahmu juga, Sooyeon-ah”

.

“Hehehehe, oke Oppa”, Jessica mencium pipi Taeyeon dan beralih mencium pipi Jieun. “Aku pergi dulu Oppa, Unni” Jessica segera pergi dari ruangan itu.

.

“YA!! Kau baru saja pulang, Jung Sooyeon” teriak Taeyeon.

.

Jessica menongolkan kepalanya dari balik pintu. “Aku ingin bertemu dengan temanku Oppa, bye” ucapnya lalu pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban Taeyeon.

.

“Aish, anak itu”

.

.

.

———————————

.

Jessica mendekat ke arah mobil Yuri yang terbuka tanpa atap. Yuri sudah menunggunya di suatu persimpangan yang cukup jauh dari kawasan perumahan Taeyeon. “Yul, maaf aku sedikit terlambat”, Yuri yang sedang memainkan ponselnya menoleh ke arah Jessica yang menyapanya.

.

Ia membuka pintu mobil dan berjalan ke sisi satunya untuk membukakan pintu untuk Jessica. “Its okay, belum terlalu lama”, Ia mempersilahkan Jessica masuk ke mobilnya.

.

“Kenapa kita bertemu disini? Kau bisa memintaku untuk menjemput ke apartemen?”

.

“Aku sudah tidak tinggal di apartemen, Yul. Ada sesuatu yang membuatku sebaiknya tinggal di rumah Oppa”, jelas Jessica. Yuri sekarang mengerti kenapa Jessica memintanya menunggu disini.

.

“Woow, Oppamu pasti orang yang penting”, Jessica menatap bingung Yuri yang berkata seperti itu.

.

“Wae?”

.

“Ini kawasan para elit dan pebisnis penting di Jepang, apa kau tidak tahu pekerjaan Oppamu?” Yuri jadi balik bertanya karena melihat Jessica yang clueless.

.

“Ah, mengenai itu. Oppaku seorang pebisnis tapi aku tidak tahu dia itu orang penting atau bukan”, Yuri tertawa kecil karena jawaban Jessica terlalu polos menurutnya. “Kita mau kemana Yul?”, gadis itu bertanya sembari memasang sabuk pengaman.

.

Yuri memegang dagunya seraya berpikir. “Bagaimana kalo kita melihat sakura yang sedang mekar?”

.

Mata Jessica berbinar dengan ide yang Yuri berikan. Ia sudah membayangkan taman sakura yang indah di musim semi ini. “Oke, aku setuju”, mendapatkan jawaban oke dari Jessica, membuat Yuri segera menjalankan mobilnya menyusuri jalaanan tokyo yang terlihat cerah.

.

Yuri membukakan pintu mobil itu wanita yang ia kagumi sekaligus dosen favoritnya itu seesampainya di taman sakura yang tak jauh dari pusat Tokyo. Jessica langsung mengeluarkan iphone6 miliknya untuk mengambil gambar di sekitar taman. Yul hanya menikmati pancaran kebahagiaan Jessica dalam senyumnya.

.

Jessica melambaikan tangannya dan meminta Yuri mendekat ke arahnya. Mereka melakukan beberapa selca bersama dengan berbagai macam ekspresi wajah. Jessica tak berhenti tertawa saat ia melihat hasil gambar yang ia ambil sembari duduk di kursi taman.

.

Tanpa Jessica tahu, Yuri mengambil sebuah benda dari dalam saku jaket kulitnya. Ia kemudian menyodorkan benda itu pada Jessica. “Yul— ”, belum sempat Jessica berbicara, Yuri sudah memakaikan gelang dengan 7 warna ke tangan Jessica.

.

“Tanda pertemanan kita”, Yul mengangkat tangan kirinya yang sudah ia pakaikan gelang yang sama dengan Jessica. Siapapun tidak akan pernah tahu bahwa gelang itu khusus Yuri pesan, jadi pemiliknya hanya dia dan Jessica.

.

“Terima kasih Yul”, Jessica menatap tangannya yang sudah dihiasi oleh gelang yang indah.

.

Inilah waktunya bagi Yuri untuk mengungkapkan perasaannya pada Jessica. Yuri adalah tipikal orang yang sulit meyakini cinta, tapi dengan Jessica untuk pertama kalinya ia merasakan hal yang berbeda tapi ia belum yakin bahwa itu cinta. Hanya saja, Yuri ingin mencoba dan ia menetapkan pilihannya pada wanita yang telah membuatnya terpesona.

.

“Sica—”, Yuri menatap Jessica dan berhenti sejenak. “Mungkin pertemuan kita diawal, aku sangat menyebalkan dan membuatmu marah. Tapi entah kenapa, itu kulakukan karena aku selalu gugup jika melihatmu”.

.

Jessica belum bereaksi, dia memilih untuk mendengarkan Yuri berbicara hingga selesai. “Aku tidak yakin ini yang namanya cinta, tapi perasaan untuk bersama denganmu selalu muncul setiap harinya”.

.

Lagi-lagi Yuri berhenti, tidak ada tanda-tanda Jessica menolak ataupun tersenyum atas pernyataannya. Wajah gadis itu terlalu datar tanpa ekspresi. “Apakah aku boleh menjadi seseorang yang special untuk menemanimu?”

.

Akhirnya kalimat itu lancar untuk Yuri ucapkan. Keheningan melanda mereka sejenak, Jessica tidak mempersiapkan kata apapun untuk menghadapi ini. Dia pikir selama ini Yuri menggoda dan mengganggunya karena ia menganggap bahwa itu sudah menjadi sifat dari cara Yuri memperlakukan gadis manapun yang menjadi temannya termasuk dirinya.

.

Tapi Jessica tahu apa yang harus ia lakukan, ia tidak mau Yuri salah paham dengan hubungan ini. “Yul, dengarkan aku. Kumohon apapun jawabanku, semuanya tidak akan ada yang berubah”, pria berkulit eksotis itu mengangguk mengerti dengan kalimat yang diucapkan Jessica.

.

“Sebenarnya— ”

.

.

Drrtt…drrttt…..

.

Panggilan dari ponsel Yuri menghentikan ucapan Jessica. Ia melihat ID pemanggilnya berasal dari kantor tempat dimana markasnya bersama Sooyoung berada. Merasa ada yang penting, Yuri langsung mengangkat telpon itu.

.

Jessica yang melihat Yuri menerima panggilan di ponselnya, seketika menangkap perubahan pada wajah Yuri. Mukanya berubah pucat dan dari ekspresinya, Yuri seperti baru mendapatkan berita besar.

.

“Sica, kita harus segera pergi dari sini”, tanpa menunggu jawaban Jessica, Yuri menarik lengan gadis itu tanpa menyakitinya. Dalam perjalanannya, Yuri tak banyak berkata. Ia sesekali mencoba menelpon seseorang tapi tidak berhasil tersambung.

.

“Yul, hati-hati”, Jessica menyentuh lembut pundak Yuri. Seketika Yuri sadar bahwa ia sedang membawa Jessica bersamanya.

.

“Maafkan aku Sica, aku hanya panik. Aku ada urusan, dan aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu”, Yuri menoleh sebentar ke arah Jessica dan kembali fokus pada jalanan.

.

.

.

.

***

.

Kesibukan Tiffany di dunia modeling yang baru saja ia tekuni 1 bulan ini, membuat pemilik eyes smile itu mendapat banyak panggilan pekerjaan yang berhubungan dengan fashion show. Seperti sekarang, ia bertemu dengan para petinggi-petinggi Jepang yang hadir dalam fashion show milik Ryo Odigawa yang bertema “charity”.

.

Selesai beraksi di catwalk, Tiffany dipanggil sang designer malam ini dan diperkenalkan dengan beberapa petinggi yang hadir. Ia pun segera menunjukkan sifat ramah tamahnya pada orang-orang yang berada di dekat sang designer.

.

Saat menjabat satu per satu para petinggi, tiba-tiba Tiffany merasa pernah melihat salah satu dari para petinggi di suatu tempat. Ia terkejut ketika menyadari siapa orang itu sedangkan petinggi itu menunjukkan senyum evilnya saat melihat perubahan ekspresi Tiffany.

.

Please Subscribe to read the full chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Estaeny
Eriika
#2
Jaya
vikajung #3
Chapter 13: Gmna cra dpt pw nya?
Cestellafeli #4
kalau mau minta password gimana ya caranya?
ita1709 #5
Chapter 4: cara taeyeon melamar tiffany sweet bgt.. gue senyum-senyum sendiri bacanya
sangat suka karakter taeyeon disini
ita1709 #6
Chapter 2: Siapa Jieun? Ada hubungan apa dia dg taeyeon? kepedean yuri udh diambang batas but he's so sweet, right?? ahahaha
ita1709 #7
Chapter 1: ok. baru part 1 ceritanya menarik, seru.. apalagi disuguhi adengan taeny diawal kkekeke.
ijin baca authorr
puglife3847 #8
Chapter 1: Alur ceritanya seruu, TaeNy gimana itu
minhyukcn #9
Chapter 12: Yah masa yul oppa nikah ma victoria, trus jessica gimana?