Chapter 5

My Trouble Maker
Please Subscribe to read the full chapter

Dentuman musik diskotik yang begitu riuh tak mengurangi intensitas orang-orang yang yang sedang bersenang-senang di dalamnya. Jessica terlihat begitu risih melihat pemandangan di dalam bar itu. Jika bukan karena Kwon Yuri yang memintanya, ia tak akan mau datang.

.

Yuri mengajak Jessica untuk datang ke pesta ulang tahun salah satu temannya. Awalnya ia menolak tapi Yuri meyakinkannya bahwa tidak akan terjadi apa-apa karena Yuri akan bertanggung jawab.

.

Mereka akhirnya sampai di sebuah ruangan VVIP dimana terdapat sekitar 14 orang disana baik yeoja maupun namja.

.

“Akhirnya kau datang juga, Yul” sapa namja bernama Donghae saat menyambut kedatangan temannya itu.

.

“Happy Birthday buddy” Yul memberikan rangkulan persahabatan. “Nah guys, perkenalkan ini Jessica. Dia salah satu temanku yang baru saja pindah ke Jepang.”

.

Semua mata tertuju pada Jessica, ia berusaha tersenyum seramah mungkin memperkenalkan dirinya. Meskipun ada perasaan takut bertemu dengan teman-teman Yuri yang ­–bisa dikatakan anak balapan liar– di kota ini.

.

Pesta mulai berjalan dengan datangnya Yuri. Ya, bisa dikatakan Yuri adalah pimpinan dari salah satu kelompok balapan liar ini. Jessica mulai dapat beradaptasi dengan teman-teman Yuri yang dalam pandangannya tidak seburuk yang ia kira.

.

Selang berapa menit, kegaduhan terjadi di dalam diskotik. Yuri dan teman-temannya belum tahu dengan apa yang terjadi. Tiba-tiba saja pintu terbuka dan muncul seorang pria dengan seragam khas bartendernya.

.

“Yul, Kaizen datang membuat kegaduhan” lapor bartender itu. Beberapa teman Yuri sudah berdiri ketika mendengarnya.

.

“Apa pemimpin mereka ada, Josh?” tanya Yuri kepada bartender bernama Josh yang sekaligus teman Yuri juga.

.

“Aku tidak tahu dengan pasti, yang jelas mereka membawa dua orang namja yang sudah babak belur. Jika aku tidak salah mengingatnya, mereka teman balapanmu Yul”, Sooyoung bereaksi memerintahkan teman-temannya untuk bersiap menemui Kaizen, kelompok yakuza yang paling ditakuti di Tokyo.

.

“Josh, tolong antarkan Jessica sampai ke apartemennya. Pakai mobilku saja”, Yuri berbalik menatap Jessica yang masih bingung dengan situasi yang terjadi. “Sica, aku tidak menyangka akan ada hal seperti ini terjadi. Kumohon ikut Joseph, dia akan mengantarmu pulang. Aku mempercayainya, kau jangan takut”

.

Jessica hanya mengiyakan apa yang diminta Yuri, walaupun masih ada banyak pertanyaan di benaknya yang ingin ia tanyakan. Ia pun mengikuti Joseph keluar melalui pintu belakang.

.

Yuri dan yang lainnya segera turun melihat apa yang terjadi. Donghae kaget saat melihat Leeteuk dan Kai babak belur dihadapannya.

.

“Beraninya kau membuat temanku seperti ini”, Donghae bergerak memukul salah satu orang yang ia tahu adalah anggota Kaizen.

.

Prok..Prok..Prok

.

.

Sebuah tepukan tangan muncul dari seorang pria berkaca mata “Jadi benar, ini teman-temanmu Yul?”

.

Sooyoung ikutan emosi manakala pria itu menendang Kai yang sudah tak berdaya. Yuri menahannya untuk tidak membuat keributan. “Dimana pemimpin kalian? Apa dia pengecut untuk bertemu denganku?” tantang Yuri.

.

“Hahaha, cukup bertemu denganku saja Yul sebagai kaki tangannya. Bosku tiba-tiba saja pergi karena urusan mendadak. Ya kau sangat mengerti dia, bukan begitu Yul?”

.

“Aku sudah muak dengan tingkah kalian” geram Sooyoung. Beberapa teman Yuri lainnya membantu Leeteuk dan Kai yang sudah tergeletak di lantai.

.

“Kau tahu Yul, apa yang bos kami katakan? Jangan berani-beraninya mematai Kaizen. Dia menghormatimu. Kau tahu kan dia sangat membenci itu, sebaiknya kau bisa bertanya langsung padanya daripada menyuruh orang lain mencari tahu siapa pelaku pemukulan pria bernama Yonghwa”.

.

“Katakan dimana dia sekarang? Aku akan menemuinya” ucap Yuri menahan emosinya yang sudah terbakar sejak tadi.

.

“Kaizen akan mengadakan pesta besok lusa di daerah Shibuya. Kau bisa datang jika ingin menemuinya”

.

Setelah mengucapkan kalimat itu, pria itu berbalik dan mengajak anggotanya yang lain untuk segera pergi dari diskotik tersebut.

.

.

.

“Yul?” Sooyoung angkat bicara namun Yuri justru mendekat ke arah dimana Leeteuk dan Kai sedang diobati di sofa yang tak jauh dari ia berada.

.

“Aku akan menemui Kaizen seorang diri, kalian tidak perlu terlibat lagi”. Beberapa teman Yuri tidak setuju termasuk Sooyoung.

.

“Dia tidak akan menyakitiku, Soo. Percayalah”.

.

.

.

.

----------------------------------

.

Flashback...

.

Taeyeon maju selangkah dan mengambil kedua tangan Tiffany lalu menggenggamnya. “Kurasa, aku mengatakan dengan sangat jelas, Tiffany Hwang. Sekarang, apa kau bersedia berbalik badan dan menatap ke bawah?” ucap Taeyeon.

.

Tiffany pun mengikuti permintaan Taeyeon dan sekali lagi ia terkejut dengan pemandangan yang ia liat. Beberapa kilatan cahaya muncul dari bawah, dan menampilkan satu kalimat berbahasa Jepang yang sangat Tiffany mengerti apa artinya itu.

.

.

.

 

Will U Marry Me, Tiffany Hwang?

.

.

.

Tiffany membalikan lagi badannya menghadap Taeyeon. Ia masih bingung harus menjawab apa. Dalam hatinya ia begitu bahagia karena Taeyeon melamarnya, tapi di sisi lain ia merasa menjadi wanita paling tidak tahu diri jika menerima Taeyeon.

.

.

“Tae, akuu– aku harus memikirkan ini kembali” ucapnya sedikit terbata dengan menahan airmata yang hampir tumpah.

.

“Kenapa? Apa kau meragukan cintaku?” Taeyeon meletakkan kedua tangannya di pundak tiffany.

.

“Ini bukan masalah siapa yang yang kau cintai Tae. Tapi aku menjadi buruk jika aku mengatakan “YA” padamu untuk saat ini. Aku– Aku– hanya belum bisa Tae.”.

.

Taeyeon terdiam mendengar jawaban Tiffany. Ia tahu ini akan menjadi sulit mengingat statusnya saat ini. Tapi apa yang ia rasakan terhadap Tiffany sungguh berbeda, ia mencintai wanita di hadapannya ini.

.

“Aku minta maaf Fany-aa. Kau tidak perlu menjawabnya sekarang, hmmm. Aku mengerti” Taeyeon memeluk kekasihnya itu. Airmata mengalir begitu saja dari mata indah Tiffany dan ia membalas pelukan Taeyeon, tidak ingin Taeyeon melihatnya menangis.

.

.

.

End....

.

.

.

-----------------------------------

.

Sebuah genggaman tangan yang terasa dingin menyadarkannya dari kejadian beberapa jam lalu. Ia mencoba tersenyum saat menatap pria yang ada di sebelahnya.

.

“Kita sudah sampai, sayang” Taeyeon mengeluarkan suaranya dan membalas senyuman Tiffany. Mereka akhirnya keluar dari mobil dan menuju ke apartemen dimana Tiffany dan Sunny tinggal bersama.

.

Kejadian di Hokaido pagi tadi menyisakan kebisuan diantara keduanya. Tidak ada satupun dari mereka membahas lagi mengenai hal itu. Sesaat Tiffany berhasil memasukkan passkey, Taeyeon menahannya untuk masuk.

.

Ia membawa Tiffany ke dalam pelukannya “Sebaiknya aku pulang saja. Beristirahatlah, jangan terlalu dipikirkan tentang yang baru saja terjadi. Kau masih mempercayaiku?”, Tiffany lagi-lagi ingin menangis mendengar pertanyaan Taeyeon. Dari nada bicara Taeyeon, wanita itu juga tahu bahwa kekasihnya terluka, sama seperti dirinya.

.

“Hmmm, aku selalu mempercayaimu Tae”, Keduanya melepaskan pelukan mereka dan sejenak saling menatap lalu tertawa kecil. Mencoba menghilangkan beban yang mereka berdua rasakan.

.

Taeyeon pulang dan Tiffany masuk ke dalam apartemennya, ia berniat beristirahat sejenak di ruang tamu tapi justru menemukan Sunny yang sedang menonton televisi.

.

“Kupikir kau bersama Taeyeon Oppa” tanya Sunny saat melihat Tiffany datang sendirian.

.

Tiffany memilih untuk ke dapur mengambil air minum sebelum menjawab pertanyaan sahabatnya itu. “Huft, dia baru saja pulang” jawabnya sambil mengambil duduk di sebelah Sunny.

.

Sunny sudah menduga terjadi sesuatu –lagi– tapi ia tidak ingin menanyakannya. Alangkah lebih baik menunggu Tiffany yang mengatakannya. Beberapa menit keadaan diam, namun Tiffany memecahkan keheningan.

.

“Oppa melamarku untuk menjadi istrinya pagi ini, tapi aku belum bisa menjawabnya”, Sunny hanya menganggukkan kepalanya mendengar cerita Tiffany. Biar bagaimana pun, ia tahu jika cepat atau lambat hal ini akan terjadi.

.

Sekuat tenanga menahan airmatanya pun, Tiffany tidak akan bisa. Bahunya bergetar hebat jika mengingat kejadian pagi tadi. Ingin rasanya ia berteriak pada dunia bahwa ia ingin menjawab YA atas pertanyaan Taeyeon. Tapi sekali lagi, ia tidak punya hak akan hal itu. Taeyeonnya, pria yang paling ia cintai –sudah menjadi suami orang lain–

.

Sunny memberikan pelukan untuk mengurangi kesedihan itu walaupun luka yang dirasakan Tiffany tidak terobati hanya dengan pelukan, tapi setidaknya ia ingin menguatkan sahabat terbaiknya.

.

.

.

***

.

.

Jessica diam mematung menatap namja yang sedang berdiri di loby apartemennya. Setelah Josh mengantarnya pulang, ia langsung menuju lift namun seseorang memanggil dan orang itu kini berdiri tak jauh darinya.

.

Mata gentle itu, mata yang selalu teduh yang sudah 3 tahun lebih tak dilihatnya setelah peristiwa memilukan. Ingin rasanya Jessica menghilang saat ini juga, tapi justru ada magnet yang menahannya untuk berada di situ.

.

Namja itu mulai mendekat dan kini jarak mereka hanya 1 meter saja. “Si....Sic...Sicca~”, lirih namja itu dengan sedikit terbata.

.

“......................”

.

Bukannya menjawab, airmata Jessica justru mengalir deras. Suara yang yang dulu ia rindukan namun tak pernah kunjung datang. Tubuh tegap yang selalu melindunginya justru meninggalkannya tanpa jejak.

.

Tak jauh berbeda dari sang namja, ia begitu tidak menyangka bahwa ia bertemu dengan cinta pertamanya. Yeoja cantik bak malaikat yang membuatnya merasakan cinta untuk pertama kali dalam hidupnya. Namun, cintanya itu kini berubah menjadi wanita dewasa dengan kecantikan yang lebih dari sebelumnya.

.

Sekuat tenaga Jessica berlari keluar loby apartemen dan mencoba berlari sejauh mungkin. Namun sayang, kekuatannya masih kalah dari namja itu. “Sica, ku mohon jangan pergi. Dengarkan aku”

.

Jessica semakin memberontak saat namja itu mencengkram pergelangan tangannya. “Le– Lepaskan aku Y

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Estaeny
Eriika
#2
Jaya
vikajung #3
Chapter 13: Gmna cra dpt pw nya?
Cestellafeli #4
kalau mau minta password gimana ya caranya?
ita1709 #5
Chapter 4: cara taeyeon melamar tiffany sweet bgt.. gue senyum-senyum sendiri bacanya
sangat suka karakter taeyeon disini
ita1709 #6
Chapter 2: Siapa Jieun? Ada hubungan apa dia dg taeyeon? kepedean yuri udh diambang batas but he's so sweet, right?? ahahaha
ita1709 #7
Chapter 1: ok. baru part 1 ceritanya menarik, seru.. apalagi disuguhi adengan taeny diawal kkekeke.
ijin baca authorr
puglife3847 #8
Chapter 1: Alur ceritanya seruu, TaeNy gimana itu
minhyukcn #9
Chapter 12: Yah masa yul oppa nikah ma victoria, trus jessica gimana?