PART 6

WAITING OUR DESTINY

Hari ini adalah hari yang bersejarah bagi dunia bisnis di korea, dua orang pewaris terkaya tengah melangsungkan pernikahannya dengan sangat mewah dan megah. Pernikahan ini dilaksanakan di kapal pesiar milik keluarga choi. Keamanan yang sangat ketat membuat hanya orang-orang yang memiliki undangan saja yang boleh masuk. Diluar sudah menunggu ratusan pers yang penasaran siapa saja tamu yang diundang oleh keluarga choi dan lee. Tidak hanya dari kalangan bisnis, para pejabat konglomerat dan artis papan atas turut diundang.
Semua pekerja sibuk melayani tamu-tamu besar yang hadir, sebisa mungkin mereka memberikan pelayanan terbaik.
“sunny, kau cantik sekali” puji fany saat melihat sahabatnya memakai gaun pernikahan yang sangat indah, dirancang khusus oleh perancang terkenal asal eropa.
“gomawo”
“hiks… aku tidak menyangka sebentar lagi kau akan menikah” komentar jessica yang senang sekaligus sedih.
“yah kau ini, tidak ada komentar lain apa?” sungut sunny
“nona, sebentar lagi  acaranya akan dimulai” ucap salah seorang staf.
Sunny mengangguk mengerti, tapi sebelum ia melangkah pergi jessica menarik tangannya, menahannya untuk pergi.
“waeyo?”
“kau.. ehm.. hyomin oppa?” tanya jessica kebingungan bagaimana harus bertanya pada temannya.
hyomin adalah pacar sunny sejak 2 tahun lalu (drama soosun^^), mereka berpacaran diam-diam selama ini karena kakek sunny yang tidak merestui hubungan mereka. Pekerjaan hyomin sebagai seorang actor terkenal dikorea bukanlah pekerjaan yang pantas menurut kakeknya sunny.
“aku sudah putus dengannya sejak aku dijodohkan” jelas sunny dengan senyum paksa yang menghias di wajahnya, .
Ia tidak ingin temannya itu khwatir. “jess, sunny harus segera pergi” ingat fany
“bye” ucap sunny
“tiff…”
“tidak ada yang bisa kita lakukan dengan itu jess,. Sama seperti sunny, kita juga akan merasakannya nanti…perjodohan dikalangan kita itu hal yang biasa” jelas fany sambil tersenyum sedih
“tapi ini hidup kita tiff, kita berhak untuk memutuskan apa yang kita inginkan”
“ya kau benar…. Tapi itu tidak berlaku kalau kau lahir dari kalangan atas. Semua hal dalam hidup kita sudah diatur. Sekolah, teman, impian, suami,.. semua sudah ditentukan sejak kita lahir”

“apa kau bersedia menerima lee sunny sebagai istrimu, menjaga dan selalu mencintainya dalam keadaan apapun?”
“ne, saya bersedia” ucap sooyoung dengan kuat ‘aku akan selalu mencintainya’
“dan kau lee sunny, apa kau bersedia menerima choi sooyoung sebagai suamimu, menjaga dan selalu mencintainya dalam keadaan apapun?”
“ne, .. saya bersedia” ucap sunny, perlahan airmatanya mulai mengalir dipipinya
Sooyoung melihat air mata yang terus mengalir di pipi sunny, perlahan dihapusnya airmata istrinya. Kemudian perlahan mendekatkan bibirnya ke bibir istrinya… tapi kemudian ia berhenti tepat sebelum bibirnya menyentuh bibir sunny. Ia beralih mencium hidung sunny dengan lembut sambil memejamkan matanya.
‘aku akan membuatmu mencintaiku sunny, tunggulah’
Pengantin baru tengah sibuk menerima ucapan selamat dari para tamu yang terus datang tanpa henti.
“taeyeon” panggil yoona saat melihat taeyeon. Para namja terlihat sangat tampan dengan tuksedo mereka, dan para yeoja terlihat sangat cantik dengan gaun panjang mereka.
Seohyun melepaskan tangannya yang menggenggam tangan taeyeon dan berjalan menghampiri teman-temannya.
“kau terlihat cantik” puji yoona
“gomawo, kau juga terlihat tampan yong” balas seohyun
“kalian sudah disini?” ucap sooyoung menghampiri teman-teman mereka
“chukae” ucap taeyeon mengulurkan tangannya mengajak bersalamaan.
“gomawo” jawab sooyoung
“chukae sunny” kali ini taeyon mengulurkan tangannya pada sunny
“ah baiklah, aku permisi dulu. Aku harus memperkenalkan adikku pada beberapa kolega ku” pamit tae kemudian menarik seo pergi, tapi sebelumnya diliriknya fany yang saat ini sedang dikerubungi oleh anak-anak chaebol lain.
Akhirnya tiffany berhasil juga menghilang dari kerumunan lalat yang terus saja menggodanya, ia pun pergi ke balkon yang terlihat sepi. Mengosok lengannya yang kedinginan karena cuaca yang semakin dingin. tapi kemudian dirasakannya jas yang menyelimuti tubuhnya dan membuatnya kembali hangat.
“taeyeon” kata fany saat melihat namja itu berdiri disebelahnya
Wajah taeyeon yang disinari oleh terangnya bulan membuat wajah namja itu bersinar seperti malaikat. Perlahan tiffany mulai menelusuri lekuk wajah namja disebelahnya, rambutnya yang berwana coklat keemasan, bola matanya yang coklat, hidungnya yang mancung, dan bibir merahnya yang tipis…
“apa kau sudah selesai melihatku?” ucap taeyeon tanpa melihat wajah tiffany
“anni”
Mereka hanya diam tanpa berbicara, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri. Tapi kemudian perhatian tiffany teralihkan saat melihat namja itu yang mulai mengigil kedinginan.
“kau kedinginan?” tanya fany dengan menyentuh tangan taeyeon
“ne” jujur taeyeon
Fany pun ingin melepasakan jas taeyeon dan mengembalikannya pada namja itu, tapi sebelum ia berhasil melakukannya, tangan taeyon keburu menahannya.
“tapi kau bisa menghangatkanku” ucap taeyeon kemudian memeluk tiffany dari belakang.
Taeyeon POV
Kupeluk tubuh tiffany dengan erat, aku kedinginan fany… selama ini aku kedinginan hingga kurasa aku sudah mati. Tapi kemudian kau hadir… memberikanku kehangatan ini. Kupeluk tubuhnya semakin erat dan melingkarkan lenganku di perutnya, kusenderkan daguku dikepalanya, perlahan mencium aroma rambutnya yang memabukkan.
Tiffany hwang… apakah aku bisa memilikimu?
Flashback
Setelah aku menceritakan masa laluku padanya, ada sesuatu yang berbeda. Pandanganku padanya tidak lagi sama… yeoja ini, ia berhasil membuka hatiku. tapi bagaimana dengan perasaan dia sendiri? Apa dia menyukaiku? Atau dia hanya tertarik dengan ku karena sikap dinginku?
End
“apa kau menyukaiku fany?” tanya ku padanya, tapi aku tahu aku tidak bisa mendengar jawabannya.
“kau sudah tau bagiamana keadaanku yang sebenarnya. Namja tuli ini, apa kau menyukainya? Karena sebenarnya aku mulai menyukaimu.. anniya… aku mencintaimu” lirihku pelan sambil memejamkan mataku.
Perlahan kurasakan tiffany melepaskan pelukanku, kubuka mataku dan mendapatinya tersenyum sangat manis padaku.
“aku… tiffany hwang… sangat menyukai kim taeyeon, bahkan jika dirinya tuli, bahkan jika dirinya buta, bahkan jika dirinya lumpuh sekalipun… karena aku menyukaimu apa adanya… karena hatiku hanya berdetak sangat kecang saat bersama dengan kim taeyeon” ucap fany tulus, dihapusnya air mataku yang tanpa kusadari telah mengalir.
Chu..
Kurasakan sesuatu yang lembut dibibirku, sangat manis…
Author POV
Setelah mengakui perasaannya fany mencium taeyeon tepat dibibirnya. Perlahan taeyeon ikut menutup kedua matanya dan balas menciumnya.
Saat nafas mereka bersatu, tidak ada lagi kekhawatiran yang mereka rasakan.
Saat detak jantung mereka bersatu, tidak ada lagi gravitasi yang bisa memisahkan mereka… karena bagi taeyeon… tiffany adalah gravitasinya… detik itu, yeoja itu adalah segala-galanya bagi hidupnya
Bagi tiffany yang sangat takut dengan masa depan,.. ia tidak lagi memikirkannya… dia tidak butuh masa depan, karena saat ini taeyeon ada disisinya… hanya itu yang ia butuhkan
‘kali ini saja, … tuhan… dengan sisa waktuku izinkanlah aku untuk bersamanya… izinkan aku untuk kembali menghidupkan jiwanya’
‘fany ah, mulai sekarang kau adalah milikku… kau harus selalu berada disisiku… dan jangan pernah meninggalkanku… karena jika kau juga melakukannya… aku tidak tau apa lagi yang harus kulakukan… tiffany hwang… tinggalah disisiku selamanya… karena aku membutuhkanmu untuk tetap dapat hidup… kau adalah segala-galanya untukku.. hanya untukku…’
Seorang yeoja menatap sahabatnya yang saat ini sedang berciuman dengan orang yang disukainya. Yeoja itu menutup mulutnya dengan tangannya erat-erat, takut isak tangisnya akan terdengar.
‘tiff, apa yang akan kau lakukan selanjutnya?kau tidak boleh meninggalkanya tiff.  Diaaa… taeyeon akan mati kalau kau pergi meninggalkannya’
“jessica, kenapa kau menangis?” tanya yoona saat melihat yeoja itu berjalan sambil menangis.
Deggg..
Jessica memeluk yoona dengan erat, menumpahkan semua kesedihannya dibahu namja itu.
‘ini… kenapa sangat sakit saat melihatmu menangis?’ batin yoona yang juga ikut menangis
Seorang namja melihat adiknya yang tengah berpelukan dengan namja lain begitu erat.
Digenggamnya tangannya dengan kuat hingga bergetar penuh amarah.
“yuri… kau datang”
“ah ne,. aku tidak jadi pergi ke brazil”
“ah, tapi apa yang terjadi? Kau terlihat pucat” tanya sooyoung saat melihat wajah pucat yuri
Yuri diam menatap lurus lantai, mengatur emosi yang kembali mengalir di sekujur pembuluh darahnya. Kemudian soo melihat pemandangan yang mengejutkan dihadapannya. Yoona yang terlihat memeluk jessica dengan sangat erat, dan tidak jauh dari mereka taeyeon dan tiffany yang berciuman.
“apa mereka pacaran?” gumam soo tidak mengerti
“chukae soo, mian aku harus segera pergi” kata yuri cepat dan langsung bergegas pergi.
Yuri memacu mobilnya dengan sangat kencang, tidak memperdulikan suara klakson mobil yang dilewatinya.
‘apa yang terjadi padaku? Anio.. ini tidak benar… aku tidak boleh menyukai adikku sendiri… anio..’Besok malamnya…
Salju lagi-lagi turun, tapi malam ini sedikit berbeda karena salju yang turun lumayan lebat. Di jalan daemyun terlihat ramai dan terang karena cahaya mobil dan motor yang menyala. Ratusan orang berkumpul mendadak karena mendapatkan info akan diadakannnya racing malam ini. Apalagi saat mereka tahu kalau pewaris jung akan ikut bertanding. Puluhan mobil mahal yang telah dimodif berderet disepanjang arena balapan. Music disko diputar sangat kencang hingga memekakkan telinga, botor soju maupun wine berserakan di jalanan. Beberapa anak muda terlihat asik saling bercerita, sesekali menghisap rokok yang entah ke berapa kalinya dalam hidupnya. Anak-anak muda korea yang kaya raya dan haus dengan kebebasan berkumpul untuk menentukan siapa dirinya.
“apa dia jadi datang?” tanya eunjung salah satu peserta yang akan ikut bertanding. Ia adalah anak dari perusahaan kapal yang sangat berpengaruh di korea. Dengan bugatti merahnya ia yakin bisa mengalahkan jessica jung, salah satu pembalap liar yang sangat disegani di korea. Tentu saja hanya para pembalap yang tau tentang kebiasaan liar pewaris jung itu. Mereka juga sama sekali tidak berfikir untuk mengatakannya pada media, karena keinginan mereka disini hanya 1, balapan.
“kalau dia tidak jadi datang, lebih baik kita mulai saja” kali ini jiyeon, anak pemilik perusahaan tambang yang berbicara.
“kalian menungguku?” ucap seorang yeoja dengan celana jeans hitamnya yang panjang dengan atasan kaos bermerek diselimuti dengan jaket mahal asal perancis.
“cih, kau benar-benar lama” ucap minho seorang yang sangat ahli dengan uang, akuntan.
“sekarang aku sudah datang, dimana taemin?” tanya sica pada minho yang merupakan sahabat taemin.
“biasa, paling sedang ada urusan dengan beberapa yeoja bodoh yang memujanya” ketus minho
Jessica hanya tertawa mendengar komentar minho, tapi kemudian minho menyadari sesuatu yang aneh pada wajah jessica.
“bibirmu terluka?” tanya minho tiba-tiba
“yah, aku sudah datang. Ayo kita mulai” ucap taemin yang tiba-tiba muncul.
Para pembalap pun segera berkumpul ke tengah merundingkan taruhan mereka kali ini.
“jadi berapa kalian mau taruhan?” tanya onew yang merupakan coordinator dari setiap ajang balap liar yang ada.
“karena minho yang mengajak, biar dia yang memutuskan” saran jiyeon
Minho menganggukan kepalanya setuju. “100 miliar aku rasa cukup” jawab minho santai
Para peserta lain terlihat berfikir, “cek?” tanya eunjung
“boleh, terserah kalian saja”
“bagaimana kalau mobil kita saja yang jadi taruhannya?” tanya taemin setelah berfikir.
“well, bukan masalah” jawab jessica cuek
“tunggu, biar aku cek dulu jenis mobil kalian” kata onew
“kalian yakin tidak menyesal? Aku yakin mobil kalian semua diatas 100 miliar” tanya onew ingin memastikan. Dan semua pembalap setuju kemudian menyerahkan surat-surat mobil mereka lengkap dengan kunci cadangan, mengantisipasi jika ada yang berubah pikiran tidak mau menyerahkan kuncinya.
Para pembalap pun masuk ke dalam mobil mahal mereka masing-masing yang telah dimodifikasi dengan tambahan NOS di kanan kirinya.
“tunggu, bukankah lebih seru kalau kita bapalan di jalanan terbuka?” usul eunjung
“kau gila!” jawab taemin. Dengan lalu lintas yang cukup padat malam ini, peluang kecelakaan mungkin saja terjadi.
“kalau kau takut, sana pulang kerumah menyusu pada ibumu” ejek jiyeon sambil berhighfive dengan eunjung.
Akhirnya mereka semua setuju untuk balapan di jalan terbuka. Para penonton bersiap di tempatnya masing-masing lengkap dengan gadget mereka, menonton lajunya pertandingan yang diubah ke jalan terbuka. Untungnya mereka memiliki hacker jadi mereka bisa membajak kamera-kamera yang ada di jalanan.
Eunjung dengan bugatti merahnya
Jiyeon dengan jaguar putih
Minho dengan Ferrari biru
Taemin dengan porchee kuning
Jessica dengan lamborgini hitam
Semua pembalap mulai menghidupkan mesin mereka, suara riuh penonton semakin keras terdengar.
Jessica POV
Cih, ayo kita lihat apa aku akan mati hari ini. Kusentuh bibirku yang terluka dan kucengkram stir mobil dengan kuat. Kau ingin aku mati kan eomma? Kalau kau beruntung aku akan mati hari ini
“3… 2… 1…” Brumm
Author POV
Keempat mobil melaju dengan sangat kencang, para penonton segera memperhatikan gadget mereka. Mobil eunjung memimpin di depan, dibelakangnya ada minho, kemudian jessica. Tiba-tiba minho menambah kecepatannya hingga kali ini ia yang melaju ke depan. Sebentar lagi mereka akan mulai memasuki jalanan ramai, semua pembalap mulai menuruni kecepatan mobilnya, tapi tidak dengan mobil hitam yang tetap mengendarai mobilnya sangat kencang, bahkan semakin menambah kecepatannnya.
‘dia sudah gila’ batin eunjung saat melihat mobil jessica yang menyalip beberapa mobil lain dengan gila.
Saat ini minho memimpin  didepan dengan jessica dibelakangnya.
‘dia pasti tidak akan menambah kecepatannya, tidak dengan situasi jalanan yang sangat ramai, kecuali dia cari mati’ batin minho cukup percaya diri
Tapi tiba-tiba mobil jessica menyalipnya sangat tipis
“! Kalau kau mau mati jangan ajak aku!” sumpah minho yang hampir menabarak mobil disebelahnya.
“cepat telfon tiffany, aku tidak mau bertanggung jawab kalau jessica sampai mati” teriak onew panic
Jessica tidak memperdulikan suara klakson-klason mobil yang protes padanya, bahkan lampu merah pun di tembusnya tanpa berfikir.
“sial… SIAL… SIALAN KAUUUU” teriak jessica sambil menangis
Flashback
Saat itu baru saja selesai diadakannya rapat dadakan oleh direktur jung yang tak lain adalah eommanya jessica. Jessica memasuki kantor eommanya terburu-buru karena tiba-tiba mendapat panggilan dari kantor bahwa terjadi masalah dengan perusahaannya. Padahal saat itu dia sedang menginap dirumah  tiffany yang sedang asik menceritakan kisahnya dengan pangeran pujaannya.
“ada apa eomma?” tanya jessica khawatir saat melihat muka marah ibunya.
Tiba-tiba Plakkk eommanya menamparnya dengan sangat keras. Masih belum puas, kembali eommanya menamparnya dan membuat tubuh jessica diam membeku.
“APA YANG KAU LAKUKAN BODOH? KENAPA KAU MENGAHANCURKAN PERUSAHAANKU” teriak eommanya penuh emosi
“eomma…” lirih jessica tidak percaya eommanya menamparnya
“APA KAU TAU SEBERAPA BESAR USAHAKU YANG TELAH KULAKUKAN PADA PERUSAHAAN INI? KENAPA KAU DENGAN BODOHNYA MENANDATANGANI KONTRAK DENGAN PERUSAHAAN YANG HAMPIR BANGKRUT?”

“akku.. tidak tahu” jawab jessica dengan lemah, suaranya mulai serak karena menahan tangis
“ITULAH KENAPA AKU SEBUT KAU BODOH! DASAR ANAK SIALAN! AKU SUDAH SUSAH PAYAH MEMBESARKANMU DAN INI YANG KAULAKUKAN PADAKU?”
“maaaf…”
“MAAF? LEBIH BAIK KAU MATI!” teriakan terakhir eommanya benar-benar mengoyak hati jessica
“cih, mati! Baik… aku akan mati agar kau senang” jawab jessica tidak bisa lagi menahan emosinya. Sudah cukup ia menjadi budak eommanya yang harus menuruti setiap ucapannya tanpa boleh menolak.
“kau benar-benar tidak berguna…”
Jessica mendongakkan kepalanya dan menatap wanita dihadapannya dengan emosi.
“TIDAK BERGUNA? KAU SEBUT AKU TIDAK BERGUNA??? KAU BENAR-BENAR BERENGSEK! AKU SUDAH  MATI-MATIAN MEBANTUMU MENJALANKAN PERUSAHAAN INI” teriak jessica balik dengan matanya yang memerah karena menangis.
“kalau kau benar-benar ingin membantuku… carilah taeceyon dan tidur dengannya. Dengan begitu dia akan membantu kita mempertahankan perusahaan ini” ucap eommnya dengan santainya.
Jessica menggertakkan giginya benar-benar marah.
“kalau tidak, tidurlah dengan pewaris kim atau Im,.. tidur dengan pria manapun yang bisa membantuku memperbaiki perusahaan ini” ucap eommanya menatap balik jessica
Wanita itu bisa melihatnya, sorot mata penuh emosi dan terluka yang bisa melukai hati ibu siapapun jika melihat anaknya seperti itu ‘tapi kau bukan anakku’ batin eomma sica dalam hati.
“baiklah… sebelum aku mati, aku akan tidur dengan pria yang bisa membantumu” ucap jessica benar-benar terluka kemudian pergi membanting pintu dengan kuat.
Flashback end
Jessica POV
Sialan… kenapa kau setega itu padaku eomma. Aku ini anakmu… apa kau lupa..
Kukendarai mobilku semakin kencang, lomba ini aku tidak perduli… sekarang yang aku butuhkan hanyalah melaju dengan sekencang-kencangnya. Aku tidak perduli jika aku mati, karena eomaku sendiri bahkan tidak perduli. Maafkan aku tiff.. tapi aku tidak bisa lagi… aku tidak ingin hidup seperti ini lagi… aku muak dengan hidupku…
Kulihat bendera kuning sebagai batas akhir dari perlombaan, tapi aku tetap tidak berhenti… kuinjak gas mobil semakin kuat…
AUTHOR POV
“MENYINGKIR” teriak onew saat melihat mobil jessica yang sepertinya tidak akan berhenti, para penonton segera menyingkir dan melihat badan mobil yang telah melaju menghilang.
“! Kau sudah menelfon tiffany?” tanya onew
“ne, dia akan segera kesini”
“itu dia” teriak beberapa orang saat melihat mobil tiffany yang sudah dikenal diwilayah ini.
“dimana dia?” tanya tiffany setengah berlari dengan khawatir
“molla, dia tidak mau memberhentikan mobilnya. Dia benar-benar membuatku takut! Mengendarainya seperti orang gila” jawab onew tanpa melepaskan sedikitpun pandangannya dari tubuh seksi yeoja didepannya.
Well, tiffany hanya mengenakan jeans ketat pendeknya, dipadu dengan blus putihnya yang sedikit transparan. Tapi tiba-tiba pemandangan menggiurkan didepannya menghilang saat mendapati ada jaket yang menutupinya, dia ingin protes tapi tubuhnya langsung membeku saat beradu pandang dengan namja yang sangat tampan.
“Itu kim taeyeon,? Kyaaa tampannya” teriak beberapa penonton wanita yang mengenal taeyeon.
Tiffany menelfonnya sambil menangis dan tentu saja taeyeon langsung mendatangi yeoja itu menawarkan diri untuk mencari jessica.
“Dia pergi ke arah mana?” tanya taeyeon dengan aura yang sangat dingin.
Onew masih terdiam, otakknya seperti berhenti bekerja
“sebelum ku patahkan rahangmu yang berani menatap yeojachinguku sebaiknya cepat kau jawab” ucap taeyeon lagi.
Tiffany menatap taeyon dan tersenyum kecil ‘cemburu?’ batin fany
“disana” tunjuk onew setelah otaknya mulai bekerja lagi ‘yeoja chingu?’
Taeyeon mengangguk mengerti kemudian menarik yeojachingunya kembali masuk ke dalam mobil, menyembunyikannya dari para serigala yang menatap lapar tiffany.
“tae, bagaimana kalau terjadi sesuatu pada jessi” ucap fany panic
“tenang saja, aku sudah menghubungi semua anak buahku, aku juga sudah menghubungi yuri” jawab taeyeon, tapi sepertinya tiffany masih sangat khwatir.
“aish, apa yang dipikirkan olehnya” gumam fany kesal dengan sikap sahabatnya itu
“fany…” panggil taeyeon
Fany pun menoleh, “kenapa kau memakai pakaian  seperti itu?” tanya taeyeon berusaha senormal mungkin.
“apa yang kau harap aku kenakan taeyon? Ini sudah jam 1 pagi, aku sudah tidur… untung aku tidak pergi dengan piyamaku” jawab tiffany
‘apa tadi dia mengatakan piayama?’ tanya taeyeon yang sedikit kebingungan menerjemahkan karena saat ini dia sedang membawa mobil hingga harus fokus ke jalan.
“piyama?” tanya taeyeon
“ne, piyama sutra pinkku” jawab fany sedikit jengkel karena taeyon menanyakannya, tapi kemudian dilihatnya senyum kecil dari wajah tampan pacarnya.
“YAH… apa yang kau pikirkan?” bentak tiffany
Tapi taeyeon hanya tertawa terbahak-bahak. Mendengar suara taeyeon, entah kenapa emosi fany langsung menguap tak berbekas. ‘baru kali ini aku melihatnya tertawa seperti itu’
“fany ah..”
“ne”
“suaramu,… bagaimana suaramu? Seperti apa suaramu itu?” tanya taeyeon tiba-tiba.
“hentikan mobilnya” pinta fany
Taeyeon pun menurut dengan menghentikan mobilnya. Ia balas menatap tiffany yang saat ini sedang menatapnya.
“kenapa kau tiba-tiba bertanya?”
“karena aku tidak bisa mendengar suaramu… dan aku… aku sangat ingin tau seperti apa suaramu.. aku ingin tau suara orang yang sangat berarti bagiku” jawabnya jujur
Tiffany tersenyum dengan eyesmilenya, kemudian sebuah ide terlintas dibenak fany.
Dibukanya jaket taeyeon dan perlahan mulai dibukanya kancing bluesnya dengan gerakan menggoda, kancing pertama… kedua… ketiga dan tangan taeyeon menahannya.
Dilihatnya wajah pacarnya yang mulai memerah
“YAH… kenapa kau buka bajumu?” tanya taeyeon
“bukankah kau ingin tahu bagaimana suaraku?”
“dan apa hubungannya dengan membuka bajumu tiffany hwang?” tanya taeyeon balik tidak mengerti.
Fany pun membuka seatbelt nya dan beranjak mendekati taeyeon dan mengalungkan lengannya dileher pacarnya dan menatap mata taeyon dalam-dalam.
“suaraku…seksi” ucap tiffany dengan kedipan menggoda
Taeyon menelan airnya liurnya karena posisinya saat ini dengan tiffany. Well, tiffany duduk dipahanya dengan tangan tiffany yang melingkar dilehernya… jangan lupakan ketiga kancing baju pacarnya yang terlepas, belum lagi aroma fany yang sangat menggoda.
‘damn, kenapa dia sangat hot!’
“like what you see?” goda fany pada taeyeon
“fany, kembali ke tempat dudukmu dan pasang kancing bajumu” ucap taeyeon dengan suara serak
“waeyo? Kau tidak menyukainya?” goda fany lagi (ckckc, kayaknya fany unnie udah lupa sama Jessie unnie u,u)
“pindah sebelum aku tidak bisa mengendalikan diriku” perintah taeyeon
Tapi tiffany semakin menggoda taeyeon dengan mencium leher taeyeon dengan lembut.
“apa tadi kau bilang?” tanya fany lagi, well kalo saja taeyon bisa mendengar suara seksi tiffany…
“fanya ah,.. kau membuatku turn” ucap taeyeon
Tapi tiffany malah tertawa senang karena berhasil menggoda pacarnya
“jangan salahkan aku kalau junior mu terbangun”
“pindah” tapi fany tetap menggeleng.
“dan jangan salahkan aku…”
Taeyeon mulai mencium bibir tiffany, perlahan lembut tapi semakin lama semakin kuat. Digigitnya sedikit bibir fany agar mulut yeoja itu terbuka.
“ahh..” tiffany membuka mulutnya mengizinkan lidah taeyeon bermain main dengan lidahnya.
Kemudian fany merasakan sepasangan tangan yang mulai menjalar-jalar disekujur tubuhnya, menciptakan sensasi yang baru kali ini ia rasakan. Perasaan seperti tersentrum dan membuatnya berkeringat. Tangan taeyon mulai meremas buttnya dengan kuat.
“Ahhh..” desah fany (untung taeyeon ga bisa denger kekeke)
Ciuman taeyeon mulai turun ke leher fany, memberikan beberapa kissmark yang mungkin baru akan hilang 3 hari selanjutnya. Dirasakan tiffany yang semakin bergerak-gerak tidak menentu.
‘ah, jadi disini’
“tae…” panggil tiffany, kemudian menyentuh wajah taeyeon dan membuat namja itu berhenti
“ne..” jawab taeyeon dengan suara berat karena sudah sangat bergairah
“Apa kau ingin…?” tanya fany dengan muka yang sangat merah
“anio,.. fany ah… aku tidak bermaksud seperti itu…”
“jinjja? Tapi kenapa tangan kanan mu di resliting jeansku? Dan tangan kirimu masih di dadaku?” tanya fany lagi
Well, sepertinya ada yang tidak sadar apa yang sedang dilakukannya ckckck
Taeyeon melihat tangan kanannya yang saat ini sudah menurunkan resliting fany, dan tangan kirinya yang berada di dalam bra fany… dengan cepat taeyeon menarik tangannya.
“ah… mian” jawabnya dengan tersenyum bodoh
“ckckckck.. siapa yang memberimu julukan es batu? Byuntae lebih cocok untukmu” ucap fany kemudian kembali ke kursinya dan memasang kancing bajunya dan reslitingnya.
“wae? Masih ingin melanjutkannya?” goda fany saat dilihatnya tatapan taeyon yang masih berpusat pada resliting celananya.
“anioo…” jawabnya
“tidak sekarang…” tambahnya yang alhasil mendapat jitakan dari fany.
“byunnn,..” gumam fany
‘mianhae tae’
000
“Sialan… dimana kau?” gumam yuri berulang kali sambil membawa mobilnya. Ia langsung pergi dari rapat pentingnya saat mendapat telfon dari tiffany.
“apa yang kau pikirkan bodoh?” gumam yuri lagi.
Jessica mulai memasuki daerah pegunungan, entah kenapa dia mengendarai mobilnya kesini, kemudian dilihatnya jurang lebar yang berada disebelah kirinya. Dibantingnya stir mobilnya ke kiri, tapi kemudian mobilnya tiba-tiba mati.
“sial… MOBIL SIALAN! KENAPA KAU TIBA-TIBA MATI!!!” dipukul-pukulnya stir mobilnya penuh emosi. Kemudian dibukanya loker depan mobilnya, diambilnya sebotol wine dan mulai meminumnya.
“cih.. kalau aku tidak bisa mati di dalam jurang, setidaknya aku bisa mati dengan meminum ini”
Botol  pertama
Kedua
….
Keempat, jessica sudah sangat mabuk. Tidak ada lagi wine yang tersisa, kemudian dibukanya pintu mobil dan duduk diluar.
‘mati kediginan juga tidak apa-apa’
Diambilnya hpnya dan mulai menelfon seseorang.
Tut..
“yah.. taecyeon… hehe,. Yah.. aku tidak mabuk.. he.. kau.. tidurlah denganku.. arra? Tidurlah denganku malam ini hehehe..” tut
“siapa lagi?” racau jessica benar-benar dalam keadaan mabuk
“annyeong… taeyeon… hehehe… aku? Salju.. aku di salju hehe.. yah.. dengarkan aku… tidurlah denganku… hiks.. tidurlah denganku … setelah itu kau harus membantuku… fany ah? Hahaha.. fany.. izinkan aku tidur dengan pacaramu… hehehe.. YAH AKU TIDAK MABUK”
“yoona.. hiks.. yoonaa… kenapa semua orang mengatakan aku mabuk? Ani.. hahaha.. anio.. tidur.. aku mau tidur… tidur dengan ku… hiks.. yoona.. tolong,, aku..”
jessica mematikan handphonenya, kembali menangis … dinginnya salju sudah tidak dapat dirasakannya lagi.. sekarang.. yang dirasakannya hanyalah rasa sakit.
@TAENY
“kau dimana?.. yah apa kau sudah gila..?” ucap taeyeon di telfon
“berikan padaku..” pinta tiffany
“yah.. apa yang kau katakan jessie?... kau benar-benar mabuk.. hallo? Haloo?”
“tae, kita harus menemukannya” ucap fany mulai menangis. ‘apa yang terjadi dengamu jess?’
@yuri
Tuuttt
“ne, kalian menemukannya? Aku akan kesana” jawab yuri di telfon kemudian menginjak gasnya dengan kuat.
Sesampainya disana dilihatnya adiknya yang sedang duduk diluar pintu mobilnya, memeluk tubuhnya sambil menangis.
“kalian boleh pergi” perintah yuri
Yuri pun menelfon taeyeon “aku sudah menemukannya” kemudian langsung dimatikannya hpnya. Didekatinya jessica, menyentuh tubuh adiknya yang telah dingin karena tumpukan salju. Diangkatnya tubuh adiknya walau adiknya terus memberontak.
“LEPASKAN AKU”  teriak jessica berusaha membuka pintu mobil.
“diamlah pemabuk” ucap yuri dingin tidak mau melihat adiknya.
“aku tidak mabuk… hiks.. sudah kukatakan aku tidak mabuk..” isak jessica yang kembali menangis.  Kemudian suara tangis jessica menghilang, dilihatnya adiknya yang telah jatuh tertidur. ‘apa yang terjadi padamu?’
Yuri menggendong jessica hingga ke kamarnya, melepaskan jaket adiknya kemudian menyelimutinya. Yuri ingin mengambil air, tapi tangan jessica menahannya. Yuri pun duduk disebelah jessica.
Jessica membuka matanya dan tersenyum. “hehehe.. yuri.. yuri oppa.. kepalamu ada dua” racau jessica benar-benar tabiat orang mabuk. Dengan sisa kesadarannya jessica mencoba untuk duduk dan kemudian memeluk yuri erat.
“yuri ah.. bantu aku.. kumohon…” pinta jessica dengan menatap wajah yuri
“aku akan membantumu sica.. sekarang istirahatlah” jawab yuri dengan lembut menghapus air mata adiknya.
Tapi jessica mengeleng-gelengkan kepalanya. Dan kembali menatap yuri, kali ini menatapnya sangat dalam.
‘siapa yang membuatmu seperti ini?’ yuri sedih
“buat aku lupa..” ucap jessica dan mulai mencium bibir yuri dengan kasar. Yuri mendorong jessica hingga membuatnya berbaring di tempat tidur.
“kau mabuk” ucap yuri beranjak pergi
Tapi sepasang tangan menariknya hingga membuatnya ikut terjatuh ke tempat tidur.
“buat aku lupa..” lirih jessica lagi, kembali mencium bibir yuri.
YURI POV
Kurasakan bibir jessica yang menciumku dengan kasar, seharusnya aku mendorongnya… menjauhkannya dariku.. tapi.. kenapa aku malah balik menciumnya? Anio yuri.. jangan lakukan.. tapi.. uh.. aku tidak bisa menahannya..
Jessica menarikku semakin mendekat dengan tubuhnya, kucium bibirnya bergairah, mulai turun ke lehernya…
“AH…” desahnya
‘! Aku tidak bisa menguasai diriku.’ Semakin aku mendengar suaranya, semakin aku ingin merasakannya. Dan sekarang sejak kapan aku tidak memakai bajuku.. dan.. oh God.. sejak kapan jessica hanya dengan branya? Anio yul.. jangan lakukan…
Kemudian kurasakan tangan jessica yang menarik tanganku dan menyentuhkan tanganku ke dadanya… suara desahan jessica benar-benar membuatku lepas kendali. Kembali kuciumi lehernya… dadanya..
Entah apa yang merasuki ku.. tapi kali ini aku yakin aku sedang membuka celana jeansnya.. dan dengan tidak sabar kulepas jeansku dan membuangnya ke sembarang tempat.
Jessica mengangkat kedua pahanya.. meminta lebih… dan aku sepertinya benar-benar gila karena saat ini kulepas benteng pertahanan terakhirnya… kulempar celana dalamnya… memandangi kenikmatan dunia yang sangat menggodaku..
“yul…” pinta jessica dengan muka yang sangat merah
Dia sudah sangat basah… dan aku… sudah sangat bergairah… kembali ku cium bibirnya kali ini jauh lebih ganas dan tidak sabar… kuhisap lehernya hingga sangat merah… sementara tanganku bermain-main dengan dadanya. Jessica kembali membuka pahanya…
“Yulll, lakukan…” pintanya seperti tersiksa
Kemudian mulai kutindih tubuhnya dan menahan berat badanku agar tidak menyakitinya…
“lakukan yulll” bisiknya padaku
“buat aku lupa” isaknya lagi
Deg,,,
BABO! APA YANG KULAKUKAN? DIA ADIKMU SENDIRI BERENGSEK!
Aku segera bangkit dari tempat tidur… membuka pintu kamar mandi dan membantingnya dengan kuat
BRAKKK
AUTHOR POV
Yuri meninju kaca wastafel hingga pecah… masih belum puas kembali ditinjunya dinding wastafel hingga membuat tangannya terluka karena pecahan kaca
“AAAAAAA” teriak yuri frustasi dijambaknya rambutnya yang telah basah
“monster…” lirih yuri saat melihat pantulan wajahnya dicermin
“bukankah kau bilang akan melindunginya? Kau benar-benar monster kwon yuri”
Paginya…
Author POV
“uh,.. kepalaku” erang jessica kesakitan sambil memijat kepalanya.
“dimana aku?” gumam jessica masih setengah sadar, kemudian dilihatnya kesekeliling ‘ini kamarku’ pikirnya dalam hati.
Jessica POV
Kenapa badanku terasa sakit, uh… perlahan kutarik selimut yang melimuti tubuhku.
…. … kenapa aku tidak memakai baju? Anio… aku juga tidak memakai celanaku… ??? ingat… coba ingat apa yang kau lakukan tadi malam jessica, balapan… gunung… wine.. yuri…..
Author POV
“apa yang kulakukan?” isak jessica mulai menangis saat mengingat semua kejadian tadi malam.
“kau sudah bangun?” tanya yuri masuk sambil membawa makanan. Yuri berhenti sebentar saat melihat adiknya menangis, tapi kemudian memtuskan untuk duduk disamping adiknya.
“apa yang kita lakukan?” isak jessica
“APA YANG KITA LAKUKAN?” teriak jessica frustasi sambil memukul-mukul bahu yuri.
Yuri hanya diam menerima pukulan jessica, dibiarkannya adiknya memukulnya dengan kuat.
Setelah jessica cukup tenang, dipegangnya bahu jessica “dengarkan aku sica…”
“kita tidak melakukannya… tidak sampai sejauh itu… mianhae” lirih yuri
“jinjja?” tanya jessica dengan mata yang merah karena kebanyakan menangis
“ne… jadi jangan menangis lagi” pinta yuri ‘karena aku tidak bisa melihatmu menangis’
Jessica perlahan memeluk yuri “mianhae yul…” lirihnya ditelinga yuri
“untuk?”
“karena membuatmu khawatir…. Karena membuatmu melihatku seperti itu…”
“sssttt… jangan lakukan itu lagi., arra?”
Jessica mengangguk dalam pelukan yuri.
‘setiap kali dalam pelukanmu,.. aku benar-benar merasa aman dan nyaman, andai kau bukan oppaku…’ batin sica sedih
“ehmm.. sica” panggil yuri kemudian melepaskan pelukan mereka
“ne..”
“apa yang terjadi padamu?” tanya yuri serius
“anio.. hanya sedikit setres” bohong jessica sambil memaksakan tersenyum
Yuri hanya mengangguk mengerti jika adiknya belum mau mengatakan masalahnya. Tapi kemudian mata yuri mulai menelusuri bagian tubuh atas adiknya yang tidak tertutupi selimut, dengan cepat dialihkannya pandangannya.
“sica…”
“ne?” tanya jessica bingung yuri yang tidak mau melihatnya
“sebaiknya kau pakai bajumu,. Oppa akan menunggu diluar” kata yuri gugup kemudian berjalan ke luar kamar.
Jessica kemudian melihat bagian tubuh atasnya yang tidak tertutupi selimut.
‘damn! Aish… ini sangat memalukan’
Jessica mulai menghidupkan shower dan merasakan air segar yang menyiram tubuhnya. Tapi kemudian bayangan yuri bersamanya tadi malam kembali terlintas di kepalanya.
“anio sica,.. delete.. kau harus mendeletenya…”
‘tapi badannya.. abs..otot seksinya’
“NO.. forget It”
Disisi lain yuri tampak menghiponotis dirinya sendiri. “lupakan.. lupakan apa yang kau lihat..”
‘tapi.. bagaimana aku bisa melupakannya? Itu terus terbayang-bayang di otakku’
“anio,.. kau boleh membayangkan semua tubuh wanita di dunia ini…. Kecuali adikmu”
“bayangkan saja tiffany” sugesti yuri
‘anii, taeyeon akan membunuhku’ (semua rakyat korea sudah tau hubungan taeny karena taeyeon mengadakan konfrensi pers ckckc taeoverprotective-_-)
“bayangkan penyanyi seksi lee hyori” sugestinya lagi
‘tapi jessica lebih seksi darinya’
“AISH…aku benar-benar sudah gila” ucapnya pada dirinya sendiri
“apa yang kau lakukan?” tanya jessica setelah selesai mandi, rambutnya masih basah dan membuatnya semakin seksi dalam pandangan yuri.
“tidak ada apa-apa, ayo kita makan”
Mereka makan dalam diam, jessica tampak menikmati makanan yang dibuat oleh kakaknya. Ah.. mereka bolos hari ini karena sudah terlambat untuk masuk kelas.
Drrtt… hp jessica berbunyi
“ne.. aku hanya tidak enak badan taec… apa yang ingin kau bicarakan? Anio, jangan datang kesini, biar aku datang ke tempatmu saja.. arraso,, bye” ucap jessica di telfon.
“taec?” tanya yuri dingin
Jessica mengangguk kecil, entah kenapa dirasakannya nada cemburu dari suara yuri.
“kau akan ke apartemennya?” tanya yuri lagi
Kembali jessica hanya mengangguk.
“jangan pergi” ucap yuri yang kemudian membuat jessica menghentikan makannya.
Yuri pun mengambil piring makannya dan mulai mencuci piringnya, dibelakangnya jessica hanya memandang punggung yuri tidak mengerti.
“kenapa aku tidak boleh pergi?” tanya jessica yang kemudian berdiri disebelah yuri yang masih mencuci piring.
“karena aku melarangnya”
“dan kenapa kau melarangku?” tanya jessica lagi.
Yuri menatap adiknya tidak tahu harus menjawab apa ‘kenapa aku melarangmu?’
“kau oppaku yul.. jangan bersikap seperti kekasihku”
“karena aku oppamu jadi aku melarangnya”
“tapi yul…”
“TIDAK BISAKAH KAU MENDEGARKANKU SEKALI INI SAJA!!!” teriaknya yuri dengan membanting piring yang dicucinya ke lantai hingga pecah. Jessica menatap mata yuri yang penuh kemarahan dan.. kesedihan
Dengan perlahan jessica mendekati yuri dan kemudian memeluknya lembut
‘mianhae… hanya saja aku takut.. perasaan yang kurasakan padamu saat ini tidaklah benar. Seharusnya aku tidak memelukmu seperti yang saat ini aku lakukan, tapi aku membutuhkanmu.. aku takut.. aku takut yul’ batin jessica yang mulai terisak dipelukan yuri
“jessica.. aku akan melindungimu.. aku benar-benar akan melindungimu. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, membuatmu menangis.. aku akan selalu disisimu.. karena aku..” ‘mencintaimu’
… karena aku oppamu.. dan kau adikku”
‘aku sangat mencintaimu, wae? Bukankah cintai itu buta? Bukan mereka mengatakan cinta itu tidak mengenal umur, harta, gender… tapi apakah cinta itu juga tidak mengenal darah yang sama-sama mengalir diantara kita?’ batin yuri

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shinrfsnsd95
Fantasy is not a crime. Welcome to my sweet bloody mind.

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 2: TaeNy 😍😍
sone_marg14 #2
Chapter 1: can you make english version of this story..